Secara refleks, Nyonya Nandini memundurkan tubuhnya hingga hampir menabrak Meliana. Tak hanya Nyonya Nandini, wanita yang baru saja turun dari kendaraan itu juga tercengang. Nampaknya, ia juga mengenali sosok perempuan paruh baya yang berdiri di hadapannya. “Mama kenapa?” tanya Meliana dengan alis tertaut.“Tidak apa-apa. Ayo, kita pergi dari sini,” ajak Nyonya Nandini. Ia juga memberi tanda kepada Adrian agar menantunya itu beranjak pergi. “Kita belum menemui agen yang menjadi perantara rumah ini, Ma,” tolak Meliana. Ia menentang perintah sang ibu, lantaran terlanjur menyukai rumah bercat putih itu.“Kamu nurut saja pada Mama. Tidak usah banyak bertanya,” ketus Nyonya Nandini.Ketika mereka hendak berjalan pergi, wanita itu tiba-tiba berjalan mendekat sembari mengulurkan tangannya.“Anda Bu Nandini, kan? Saya tidak menyangka kita bisa bertemu lagi. Apa Bu Nandini ingin menyewa rumah ini?”“Maaf, saya tidak kenal siapa kamu. Tolong, minggir, saya sedang terburu-buru.” Nyonya Nandini
Last Updated : 2024-04-20 Read more