Home / Romansa / Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda: Chapter 191 - Chapter 200

223 Chapters

Sewa Rahim

Ketika mereka sampai di hotel, Catleya berinisiatif membuatkan teh hangat untuk Rajendra. Ia berjalan perlahan ke arah sang suami, yang berdiri menatap jalan raya melalui jendela kamar mereka. Catleya tahu bahwa emosi Rajendra sedang labil dan sangat membutuhkan dukungan darinya.“Hubby,” panggil Catleya lembut.Rajendra menoleh sembari tersenyum kecil ke arah istrinya. Jelas terlihat bila senyuman itu ia paksakan.“Minum dulu teh hangat ini, supaya perasaanmu lebih tenang.”Tanpa berkata-kata, Rajendra menerima teh itu lalu meneguknya sampai habis. Kemudian, ia meletakkan cangkir yang sudah kosong di atas nakas.“Kamu baik-baik saja, Hubby? Aku khawatir kamu akan—”Belum sempat Catleya melanjutkan ucapannya, Rajendra langsung memeluk tubuh istrinya itu dengan erat. Seolah-olah Catleya adalah pegangan dalam hidupnya yang tak boleh diambil oleh siapapun.“Aku ingin tidur sebentar sambil memelukmu, apakah boleh?” tanya Rajendra dengan tatapan sendu. “Pikiranku sedang kacau. Aku sendiri
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Keanehan Suamiku

Maya tersentak mendengar perkataan Nyonya Nandini. Terus terang, ia masih asing dengan istilah “inseminasi” yang dikemukakan oleh perempuan paruh baya itu. Hanya saja, ia berpikir bagaimana caranya bisa hamil dan melahirkan, sementara suaminya sudah lama tiada.“Bagaimana … caranya saya bisa mengandung, Nyonya? Saya tidak ….”“Kamu tidak perlu memikirkannya. Nanti dokter yang akan memberikan suntikan khusus kepadamu sampai kamu bisa hamil,” jawab Nyonya Nandini singkat.“Jadi, emansipasi itu artinya suntikan?” tanya Maya salah bicara.“Bukan emansipasi, tapi inseminasi.”Nyonya Andini menarik napas, kemudian memberikan penjelasan yang lebih detail kepada Maya.“Prosedur inseminasi itu adalah kamu akan disuntik di rumah sakit, agar bisa mengandung bayi dari putriku Meliana, dan suaminya Adrian. Selama hamil, kamu akan dirawat dengan baik oleh kami di Jakarta. Lalu, setelah melahirkan bayi kamu boleh kembali ke desa ini lagi. Intinya, kami hanya menitip bayi di dalam rahim kamu, atau bi
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more

Mungkinkah Aku Hamil?

Pada akhirnya, Catleya memakan ikan asam manis yang sudah dipesan oleh Rajendra. Sebenarnya, dia juga kurang menyukai rasa masakan itu, tetapi tidaklah baik bila makanan terbuang begitu saja. Catleya pun makan pelan-pelan sambil ditemani oleh Rajendra. Lelaki itu menghabiskan makanannya lebih dahulu, sehingga sekarang Rajendra tidak punya kegiatan selain memandangi sang istri."Kenapa menatapku terus? Apa sekarang kamu ingin makan ikan?" tawar Catleya. Ia menjadi salah tingkah sebab gerak-geriknya diperhatikan oleh Rajendra dari dekat.Rajendra menggeleng pelan. "Tidak, aku hanya merasa kamu kelihatan lebih cantik akhir-akhir ini," puji Rajendra.Catleya hampir saja tersedak karena mendapat pujian berlebihan itu. Ia tidak habis pikir dengan perubahan sikap suaminya yang sangat cepat. Sebentar manja, lalu berubah kekanak-kanakan dan sekarang menjadi romantis.“Jadi, menurutmu aku dulu sangat jelek?” tanya Catleya cemberut. Tangan lelaki itu mencubit gemas pipi istrinya yang merona mera
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Garis Dua

Usai menonton konferensi pers, Rajendra dan Catleya segera keluar dari kamar hotel. “Kita langsung berangkat ke bandara sekarang, Sayang. Urusan kita di sini sudah selesai,” kata Rajendra seraya mendorong koper miliknya dan Catleya.“Iya, Hubby,” jawab Catleya mengikuti langkah Rajendra.Mereka berdua masuk ke mobil sewaan yang sudah menunggu di depan lobi. Dalam perjalanan menuju ke bandara, Catleya tidak bicara karena ia yakin Rajendra masih memikirkan banyak hal. Dia lebih memilih untuk melihat-lihat kondisi jalan raya di kota Surabaya. Sebagai istri, tentu saja dia harus menjaga kenyamanan sang suami.Setelah menempuh perjalanan dari Surabaya ke Jakarta, mereka pun kembali ke apartemen dengan diantar oleh Pak Harun. Setibanya di unit apartemen mereka, Rajendra langsung mandi dan berganti pakaian.“Kamu mau pergi, Hubby?“ tanya Catleya terkejut.“Aku akan menemui Om Rinto untuk berdiskusi soal kasus Om Ibrahim. Sebelum jam sembilan, aku akan pulang,” kata Rajendra.“Kamu tidak maka
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Istri Egois

"Aaarrkkh!" teriak Maya dengan cukup lantang. Kemudian dengan cepat dia menyambar handuk dan menutupi tubuhnya dengan terburu-buru.Sementara itu, Adrian memejamkan matanya lalu berbalik badan. Pria itu menutup kembali pintu kamar mandi dan berjalan cepat menuju ruang tengah. Sungguh, Adrian benar-benar terkejut dengan kejadian yang di luar nalar itu.Di saat yang bersamaan, Adrian juga bertanya-tanya siapa wanita yang baru saja dia lihat. Kenapa dia bisa berada di dalam rumahnya, bahkan memakai kamar mandi dengan bebas? Mencoba berpikir positif, Adrian menebak bila wanita tadi adalah gadis desa yang dibicarakan oleh Meliana.Pria itu pun berusaha mencari keberadaan istrinya di ruangan lain, tetapi usahanya tidak membuahkan hasil, Meliana memang tidak ada di rumah. Akhirnya, Adrian memutuskan untuk bertanya baik-baik kepada wanita misterius itu.Di sisi lain, Maya sedikit ragu untuk keluar dari kamar mandi, dia merasa begitu malu. Rasanya ia ingin bersembunyi saja, tetapi mau tak mau
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

Dicekam Rasa Takut

Langkah Meliana terdengar memasuki rumah. Ia sudah selesai melakukan ritual perawatan dan juga makan malam di kafe. Sungguh, tak ada yang lebih menyenangkan daripada memanjakan diri bersama dengan teman-temannya.Namun, kebahagiaan Meliana langsung pudar saat ia mendengar suara laki-laki dan perempuan yang sedang mengobrol dengan akrab.“Jadi, anak muda di desamu banyak yang merantau ke Jakarta?” tanya Adrian pada Maya.“Iya, Mas. Rata-rata mereka ingin mencari pekerjaan yang lebih baik. Ada juga yang pergi untuk menghindari perjodohan. Di desa kami, masih ada tradisi menikah muda sebelum usia dua puluh tahun. Dulu, teman saya sampai pura-pura pingsan supaya tidak dijodohkan dengan juragan Surya yang berumur lima puluh tahun,” jelas Maya dengan mata berbinar.Adrian terkikik geli mendengar cerita Maya. Dari sorot matanya, nampak jelas bahwa perempuan itu sangat polos dan lugu. “Kalau kamu lebih suka di desa atau di kota?” tanya Adrian.“Uhm, saya belum tahu, Mas, karena baru beberapa
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

Kehamilan Simpatik

Catleya baru saja membuka matanya, bersamaan dengan itu Rajendra juga terbangun. Mereka dalam posisi berhadapan, kemudian saling melempar senyum. Tangan Rajendra terulur untuk menyelipkan anak rambut Catleya ke belakang telinga."Selamat pagi," sapa Rajendra dengan suara khas bangun tidur."Pagi juga, Hubby," balas Catleya tersenyum manis.“Aku masih ingat bagaimana malam pengantin kita di desa. Kamu terus mendesakku ke tepi ranjang, sampai tidak bisa bergerak. Akhirnya, badanku pegal semua,” kata Rajendra mengenang masa lalu mereka.“Hah, apa benar? Seingatku kamu sudah pergi ke peternakan sewaktu aku bangun,” balas Catleya.“Justru aku ke peternakan pagi-pagi, karena tidak bisa tidur setelah subuh. Tapi, ada untungnya juga kamu mendekati aku. Selama beberapa jam, aku bisa memandangi wajahmu yang cantik.”Mendengar penjelasan Rajendra, Catleya menenggelamkan wajahnya di bantal. Merasa malu dengan tingkah lakunya sendiri. Rajendra pun merasa gemas sendiri. Dia bergeser merapat pada Ca
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more

Dejavu

“Halo, selamat siang Oma,” sapa Catleya dengan nada bicara yang sangat sopan.“Halo, Catleya. Bagaimana kabarmu dan Jendra? Apa kamu sedang bekerja di kantor?” tanya Nyonya Tiara dari seberang sana.“Kabar kami baik, Oma. Iya, saya ada di kantor sekarang,” jawab Catleya.“Baguslah. Aku cuma ingin bertanya apakah kalian berdua sudah memeriksakan diri ke dokter?” tanyanya lagi.Kini, Catleya pun tahu maksud dari Nyonya Tiara meneleponnya adalah untuk menanyakan soal pemeriksaan kesuburan.“Saya dan Jendra belum sempat ke dokter, karena kami baru kembali dari Surabaya. Tapi, kami usahakan dalam minggu ini ke dokter, Oma,” jawab Catleya. Jujur, ia selalu gugup setiap berbincang dengan Nyonya Tiara, walau hanya dari balik telepon.“Begini saja, besok kamu tidak usah masuk kerja. Aku akan menjemputmu di apartemen, lalu kita langsung ke rumah sakit. Aku memiliki teman baik yang anaknya seorang dokter kandungan terkenal di Jakarta,” putus Nyonya Tiara.Catleya menahan napas sebentar. Kalau su
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more

Kasih Sayang Nenek Mertua

Catleya samat-samar teringat akan sosok lelaki misterius tersebut, meski sosoknya tak terlalu jelas di bawah sorotan lampu temaram. Memang pada waktu itu listrik tiba-tiba padam, lalu menyala dengan cahaya yang remang-remang, sehingga Catleya tidak dapat mengenalinya. Apalagi, lelaki itu mengenakan topeng full face dengan kostum serba hitam. Namun bila diingat lebih dalam, postur tubuhnya begitu mirip dengan Rajendra, terutama dari segi tinggi badan.Melihat istrinya bengong membuat Rajendra penasaran. "Ada apa, Sayang?" tanyanya.Lamunan Catleya pun buyar, wanita itu menggeleng lalu tersenyum. "Tidak, tidak ada apa-apa, kok" jawabnya berbohong.Sebenarnya Catleya sedikit penasaran dan ingin menanyakan apakah lelaki itu benar adalah Rajendra. Hanya saja, dia takut tebakannya salah. Lagi pula, selama ini Rajendra tidak pernah bercerita apa pun mengenai pertemuan mereka, selain perjodohan yang diatur oleh Nyonya Nandini."Kamu yakin tidak apa-apa? Kelihatannya kamu sedang memikirkan ses
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more

Saingan Baru

Catleya kembali meremas tangannya sendiri. Jujur, ia masih belum ingin berhenti menjadi sekretaris Rajendra karena merasa masih sanggup melakukan pekerjaannya. Apalagi, ia tidak mengalami gejala kehamilan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Rencananya, ia baru akan mengundurkan diri bila usia kandungannya sudah memasuki trimester ketiga.Namun, Nyonya Tiara sepertinya bersikukuh untuk memintanya berhenti, sehingga mau tak mau ia harus menurut.“Saya akan mengundurkan diri setelah Jendra mendapatkan sekretaris baru. Paling lama dua bulan lagi, Oma,” jawab Catleya meminta waktu.Nyonya Tiara terdiam sejenak, nampak sedang menimbang-nimbang permintaan Catleya.“Kalau bisa lebih cepat dari dua bulan, itu lebih baik. Minta saja ke bagian HRD agar memasang lowongan pekerjaan sekretaris CEO di website resmi perusahaan,” imbuh Nyonya Tiara."Baik, Oma," ucap Catleya dengan senang hati. Akhirnya, ia berhasil meminta kelonggaran waktu dari Nyonya Tiara.Sepanjang perjalanan, wanita tua itu t
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more
PREV
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status