Menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit, mobil Tuan Rinto berhenti di sebuah rumah yang tidak asing bagi Catleya. Takut jika dirinya salah melihat, Catleya pun mengucek mata beberapa kali. Tidak salah lagi, bangunan yang menjulang di hadapannya ini adalah rumahnya sendiri."Ini, ... rumah orang tua saya, Tuan," ujar Catleya terkejut. “Iya, mari kita turun,” pungkas Tuan Rinto mematikan mesin mobilnya. Tuan Rinto berjalan lebih dulu, meninggalkan Catleya yang masih melamun di belakangnya. Ia mengetuk pintu sebanyak dua kali. Setelah Catleya tersadar, barulah ia menyusul dan berdiri di sebelah Tuan Rinto. Tak berselang lama, sosok Nyonya Nandini muncul di balik pintu. Ia terkejut mendapati Catleya ada di ambang pintu bersama Tuan Rinto. Sontak, rasa was-was melanda Nyonya Nandini. Entah kapan dan di mana Catleya bisa berkenalan dengan pembeli rumahnya ini.‘Bukankah Catleya harusnya ada di desa? Kenapa dia bisa bersama dengan Tuan Rinto?’ batin Nyonya Nandini. Jujur, ia merasa kh
Terakhir Diperbarui : 2024-02-26 Baca selengkapnya