Home / Romansa / Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda: Chapter 101 - Chapter 110

223 Chapters

Pura-pura Tak Cinta

Seolah menganggap Rajendra tidak ada, Catleya lebih dulu menekan tombol password untuk membuka pintu. Kemudian, ia melenggang masuk seolah dirinya adalah pemilik tunggal apartemen tersebut. Mengetahui Rajendra mengekorinya dari belakang, Catleya segera menuju ke kamar. Dia berencana akan langsung tidur sesudah membersihkan diri. Lagi pula ia sudah makan malam dengan Jeni, sehingga tidak perlu melakukan aktivitas apa pun. “Leya, kamu mau mandi? Apa kamu sudah memberikan laporan kegiatanmu hari ini di kantor?” tanya Rajendra berbasa-basi. Sebenarnya, dia meminta hal itu karena ingin tahu apa yang terjadi pada sang istri. Siapa tahu ia bisa menemukan penyebab kenapa Catleya menjadi kesal kepadanya. “Bapak lihat saya bawa handuk, kan? Sudah jelas saya mau mandi, bukan makan. Untuk laporan, saya sudah mengirimkannya ke email Bapak,” ketus Catleya. Sambil melengos, ia pun masuk ke kamar mandi dan mengunci pintu dari dalam. Melihat kelakuan sang istri, Rajendra semakin bingung dibuatnya.
last updateLast Updated : 2024-02-09
Read more

Antara Cinta dan Dusta

“Hmmmpttt.”Catleya berusaha melepaskan tautan bibirnya, tetapi Rajendra justru menekan wajahnya untuk memperdalam ciuman mereka. Seiring dengan melemahnya perlawanan Catleya, Rajendra yang semula agresif berubah menjadi lebih lembut. Dia memeluk Catleya lebih erat supaya istrinya itu tidak kedinginan. Seketika segala kemarahannya sirna tatkala merasakan ikatan batin yang terjalin di antara mereka. Sebuah ikatan yang sukar dijelaskan dengan kata-kata, tetapi hanya bisa dirasakan dengan hati. Di sisi lain, hati Catleya sedang terhimpit oleh perasaan yang bertentangan. Sebagai seorang perempuan, dia tahu betapa sakitnya berharap pada seseorang yang ditakdirkan menjadi milik orang lain. Namun, mencintai Rajendra sudah menjadi bagian dari dirinya yang tak terpisahkan. "Leya, saya tahu kamu bohong. Tolong katakan apa yang terjadi sebenarnya, jangan membuat saya bingung seperti ini," bisik Rajendra sesudah mengakhiri ciuman panjang mereka. Suara lelaki itu bak angin sejuk yang berhembus
last updateLast Updated : 2024-02-10
Read more

Katakan saja Isi Hatimu

Catleya masih termenung di tempat tidur. Ia tidak menyangka Rajendra mampu menunjukkan kharismanya sebagai seorang suami di usia muda. Meski begitu, ia tahu bahwa di balik sikap Rajendra yang tegas, masih terselip rasa sayang dan perhatian tulus kepadanya. Andai saja Rajendra bukanlah pewaris Chandra Kirana Group, melainkan seorang peternak ayam dari desa, maka akan lebih mudah baginya untuk mencintai lelaki muda itu.Di tengah lamunannya, Catleya mendengar langkah kaki Rajendra yang kembali ke kamar. Lekas saja ia memejamkan mata. Namun bukan Rajendra namanya bila ia tidak mengetahui semua trik yang dilakukan sang istri untuk kabur dari masalah.“Ada orang yang saat tidur sulit sekali untuk dibangunkan. Mungkin saya akan memakai cara khusus agar dia membuka mata, seperti yang dilakukan pangeran terhadap putri tidur,” ucap Rajendra sengaja mengeraskan suaranya.Mendengar ancaman yang dilontarkan sang suami, Catleya segera bangkit dari tempat tidur. Ia takut bila Rajendra sungguh-sungg
last updateLast Updated : 2024-02-10
Read more

Malu di Pagi Hari

Kesadaran Catleya seakan tersentak saat mendengar suara tersebut. Seolah-olah ada sinyal dari alam bawah sadar yang memperingatkannya agar kembali ke dunia nyata. Dan benar saja. Begitu mencelikkan mata, ia beradu pandang dengan manik hitam yang sedang memperhatikan dirinya tak berkedip. “Kenapa Bapak bisa memeluk saya?” tanya Catleya terkejut.Kedua alis Rajendra pun terangkat, merasa heran dengan pertanyaan absurd yang dilontarkan oleh Catleya. “Coba lihat baik-baik, saya yang memeluk kamu atau kamu yang memeluk saya?”Karena Rajendra bertanya balik, Catleya pun menatap posisinya saat ini. Sontak, wajah perempuan itu memerah begitu menyadari bahwa tangannya melingkar di perut Rajendra. Bukan sekadar tangan, tetapi kepalanya juga menyandar mesra di bahu sang suami. “Ma-af, Pak, saya tidak sengaja melakukannya. Pasti saya mengigau semalam,” kata Catleya langsung bergeser menjauh. Sungguh, pembukaan hari yang sangat dramatis sekaligus memalukan. Barangkali ini merupakan bentuk hukum
last updateLast Updated : 2024-02-11
Read more

Pembalasan Dendam

Bintang pun menarik napas panjang sembari memandang Ibrahim dengan tatapan rumit. Ia tahu benar bila cita-cita terbesar sang ayah adalah menjadikannya sebagai CEO Chandra Kirana. Hanya saja sebagai anak ia perlu menyadarkan ayahnya untuk lebih mawas diri. Setinggi apa pun keinginan kita, tetaplah harus berpijak pada realita yang ada. Tidak semudah itu untuk menyingkirkan Rajendra karena dia sudah mendapat dukungan penuh dari sang kakek dan juga dewan direksi. Terlebih, keberadaan Rajendra sebagai pemimpin muda dianggap memberikan warna baru bagi masa depan Chandra Kirana Group.“Pa, kita sudah sepakat untuk melakukannya setahap demi setahap, tidak perlu terburu-buru. Sebaiknya, kita fokus saja dulu pada acara ulang tahun perusahaan dan rencana peluncuran produk baru. Sedangkan untuk acara besok, aku masih punya banyak jas yang belum dipakai dan tidak perlu membeli lagi,” sanggah Bintang.Ditegur seperti itu oleh sang putra, Ibrahim justru tertawa. Ia meletakkan cangkir kopi yang dipe
last updateLast Updated : 2024-02-12
Read more

Punya Uang tapi Tak Bahagia

Tak menyangka Adrian akan berkata sekejam itu kepadanya, kedua mata Meliana pun memerah. Entah mengapa Adrian berubah sikap 180 derajat setelah mereka menikah. Bahkan, pria itu tak segan mengeluarkan kata-kata yang begitu tajam dan menusuk."Tega sekali kamu, Mas! Aku juga tidak berminat untuk berbulan madu lagi denganmu. Kapan pun aku ingin berlibur ke Bali, aku bisa mengajak Mama atau teman-temanku,” tukas Meliana dengan suara bergetar. Di dalam sana, hatinya serasa diremas-remas lantaran merasa tak dicintai oleh sang suami. Melihat Meliana hampir meneteskan air mata, Adrian berusaha meredam emosi. Namun, ia tak tergerak untuk meminta maaf kepada sang istri. Bagi Adrian, isak tangis Meliana merupakan hasil dari keegoisan, bukan akibat kesalahannya.“Kamu tunggu saja di kamar, aku akan pergi untuk mengurus tiket pesawat kita,” ucap Adrian menurunkan nada suaranya. Tanpa menunggu jawaban dari Meliana, pria itu berlalu begitu saja, meninggalkan Meliana di dalam kamar hotel.Melihat si
last updateLast Updated : 2024-02-13
Read more

Mendapatkan Bukti Penting

Sebelum menemui Sarah, Catleya lebih dulu menghubungi Jeni. Ia meminta dikirimkan sejumlah data kepada Jeni melalui email, supaya lebih fasih berbicara saat berhadapan dengan Sarah. Sekaligus ia meminta izin untuk datang ke butik apabila Sarah ingin melihat-lihat. Setelah menyudahi percakapannya di telepon, Catleya mulai merangkai kalimat. Kemudian, ia mempelajari sejumlah katalog produk yang dikirimkan oleh Jeni. Untung saja, daya ingatnya lumayan baik sehingga ia bisa menghapal dalam waktu relatif cepat.Hingga menjelang jam empat sore, Catleya sudah bersiap untuk pergi. Ia mengenakan baju, tas, dan sepatu terbaik yang ia punya. Selain itu, Catleya juga membawa black card pemberian Rajendra sebagai pegangan. Siapa tahu, nanti ia membutuhkan benda pipih itu untuk membayar uang muka kerja sama yang diminta Sarah.Setelah merasa penampilannya cukup meyakinkan, Catleya segera memesan taksi. Ia mengecek sebentar pesan-pesan yang masuk, tetapi tak ada yang berasal dari Rajendra. Nampakny
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more

Dari Mulut ke Mulut

“Halo, selamat sore, Pak,” jawab Catleya. Meski ragu-ragu, akhirnya ia menerima telepon dari Bintang.“Sore, Leya, saya dengar dari HRD hari ini kamu tidak masuk kerja. Sekarang, saya ada di depan apartemen Quantis Tower, apa kamu bisa keluar sebentar? Saya ingin membahas tentang acara ulang tahun perusahaan, sekalian kita makan malam di kafe seberang apartemenmu,” tanya Bintang. DEG! Jantung Catleya serasa akan copot dari tempatnya. Ia tak menyangka bila Bintang akan datang ke apartemennya menjelang jam kepulangan Rajendra. Jika Bintang sampai mengetahui keberadaan Rajendra atau sebaliknya Rajendra yang melihat Bintang, maka akan terjadi sebuah malapetaka besar.“Maaf, Pak, saya sedang di luar bersama teman saya. Mungkin saya akan pulang malam,” dalih Catleya. Terpaksa ia harus berbohong lagi demi menyelamatkan dirinya dan Rajendra.Hening untuk beberapa saat, hingga Bintang menjawab dengan suara datar.“Kalau begitu kita bicara besok saja di kantor,” ucap Bintang.“Baik, Pak, sek
last updateLast Updated : 2024-02-15
Read more

Istri yang Baik

Ingin membangunkan Rajendra tetapi tidak tega, itulah yang dirasakan Catleya saat ini. Tidak biasanya Rajendra bangun terlambat, apalagi hari ini merupakan hari yang cukup penting bagi Chandra Kirana. Namun, efek kelelahan nampaknya membuat Rajendra masih terpejam dengan nyenyaknya.Catleya beringsut pelan dari tempat tidur, supaya tidak membangunkan Rajendra. Pagi ini, ia terdorong untuk melakukan kewajiban sebagaimana yang dilakukan seorang istri walau kemampuannya masih sangat terbatas. Yang penting, ia mau belajar dan berusaha.Sesudah mencuci muka, Catleya pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Dia memutuskan untuk membuat roti lapis telur, serta bubur oatmeal dengan keju. Kemudian, ia juga membuat teh dan susu hangat untuk Rajendra. Catleya sengaja menyajikan dua jenis makanan dan minuman, supaya Rajendra bisa menentukan mana yang akan ia pilih.Sembari memakan roti lapis bagiannya, Catleya pun menata hidangan di atas meja. Tugas pertama telah selesai, dilanjutkan dengan tugas
last updateLast Updated : 2024-02-16
Read more

Rajendra di tengah Dua Wanita

Raut wajah Nyonya Nandini langsung berubah ketika mendengar pertanyaan Adrian. Namun, ia berusaha terlihat tenang di luar. Bagaimanapun, dia harus menutupi fakta supaya pernikahan putrinya tidak berada di ambang kehancuran.“Tidak ada kelainan di rahim Meliana, Adrian. Dokter hanya mengatakan bahwa Meliana kelelahan sehingga kandungannya menjadi lemah. Maka dari itu, Meliana dilarang untuk hamil dulu sampai kesehatannya pulih dengan sempurna,” terang Nyonya Nandini meyakinkan Adrian. Penjelasan yang diberikan oleh sang ibu mertua tidak serta merta membuat Adrian percaya. Instingnya justru mengatakan bahwa penyebab keguguran Meliana tidaklah sesederhana itu. Jika benar Meliana hanya kelelalahan, lalu kenapa istrinya itu sering mengalami kram dan nyeri perut? Dilihat dari bahasa tubuh Nyonya Nandini yang menyentuh hidung dua kali, nampaknya perempuan paruh baya itu tidak berkata jujur. “Baguslah kalau tidak ada masalah, Ma, tapi saya tetap akan membawa Meliana ke dokter. Kebetulan say
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more
PREV
1
...
910111213
...
23
DMCA.com Protection Status