Home / Romansa / Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda: Chapter 111 - Chapter 120

223 Chapters

Melayani Calon Istri Suamiku

“S-saya akan segera ke lobi, Nona. Anda tunggu saja di bawah,” ujar Catleya terbata. Vibrasi suaranya seakan terputus di tenggorokan, hingga membuat Catleya sulit untuk berkata-kata. Cepat atau lambat dia memang harus bertemu muka dengan Yasinta. Hanya saja ia tidak menyangka bila waktunya adalah sekarang.Sontak, Catleya teringat perkataan Rajendra sebelum tidur mengenai “salah paham”. Ternyata inilah yang dimaksudkan oleh sang suami, yaitu mengenai kehadiran Yasinta di acara launching. Bukan sekadar kedatangan biasa, melainkan sebuah pengumuman resmi kepada khayalak ramai bahwa Yasinta adalah calon pendamping Rajendra.Dengan tangan gemetar, Catleya mematikan panggilan tersebut. Meski di dalam hatinya badai emosi sedang menerpa, Catleya berusaha menahan diri. Bagaimanapun kedudukannya di perusahaan adalah sebagai sekretaris, bukan sebagai istri Rajendra. Karena itu, dia harus tahu diri dengan tetap menunjukkan sikap profesional. “Pak, saya ke lobi dulu, Nona Yasinta sudah datang,”
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

Siapa Kekasih Rajendra?

Dengan senyuman yang dipaksakan, Catleya menatap Maharani sembari menganggukkan kepala. Berharap agar Maharani mengerti dengan isyarat yang dia berikan. Untungnya, Maharani bisa menangkap sinyal tersebut. Ia pun membalas dengan kedipan mata lalu mengarahkan atensi kepada Yasinta.“Sepertinya wajah Anda familiar untuk saya. Apa kita pernah bertemu?” tanya Maharani memakai bahasa formal.“Mungkin kamu pernah melihatku di salah satu majalah fashion internasional, karena aku adalah model di Canada,” jawab Yasinta membanggakan diri. “Jadi Anda seorang model? Apa Anda akan melanjutkan karier di Jakarta atau akan kembali ke Canada?” tanya Maharani berbasa-basi. “Aku akan tinggal di Jakarta bersama tunanganku. Aku tidak mau Rajendra sampai diganggu oleh wanita penggoda, yang mengandalkan ketenarannya untuk mengincar pria kaya,” sindir Yasinta.Raut wajah Maharani sontak berubah merah padam. Jelas sudah bila kalimat bernada sarkas tersebut ditujukan untuk dirinya. Sementara, Catleya yang ber
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

Tuduhan Palsu

“Saya … tidak tahu, Nona. Selama di kantor, Pak Rajendra lebih sering bersama dengan Pak Rama,” sangkal Catleya. Terus terang, ia merasa lelah harus bersandiwara setiap hari untuk mengelabuhi orang-orang di sekitarnya.“Percuma saja aku bicara denganmu. Sekretaris tapi tidak tahu apa-apa tentang bosnya,” ketus Yasinta.Catleya hanya diam, tidak membalas perkataan Yasinta. Suasana pun menjadi lengang karena kedua wanita itu sibuk dengan gawai masing-masing. Hanya bunyi ketikan dari papan keyboard yang mengudara di dalam ruangan, menciptakan irama yang statis. Keheningan itu baru berakhir ketika Maharani keluar dari ruangan Rajendra, tepatnya tiga puluh menit sebelum acara dimulai. Rajendra pun berjalan menuju ruangan Catleya, bermaksud mengajak sang istri turun ke bawah. Namun, Yasinta malah menghampirinya lebih dulu. Tanpa basa-basi, wanita itu menggandeng lengannya, seolah-olah mereka berdua adalah pasangan kekasih. Menyaksikan Yasinta menggandeng mesra Rajendra, Catleya hanya bisa
last updateLast Updated : 2024-02-20
Read more

Mengaku sebagai Kekasihnya

Sepasang mata Catleya terbelalak ngeri. Cipratan dari balon yang pecah mengenai sebagian badannya menguarkan bau busuk bercampur amis yang entah berasal dari apa. Namun, teksturnya begitu lengket mirip dengan lumpur.Belum puas lantaran tidak mengenai sasaran, wanita penyusup itu kembali melempar balon yang lain. Catleya tidak kalah sigap bergerak. Sepasang kaki maju terlebih dahulu sebelum otak sempat memprotes, dan membuatnya jatuh terjerembab. Nahas, kali ini balon tersebut telak mengenai bahu, bahkan kalung pemberian Rajendra yang melingkari leher Catleya ikut terciprat kotoran.Catleya mengerjapkan mata. Tidak sadar dirinya telah menjadi pusat perhatian semua orang, hingga tiba-tiba sebuah tangan menyentuh tubuhnya. Mengibaskan kotoran dan noda hitam yang mengenai leher dan area wajahnya. “Leya, kamu tidak apa-apa?” tanya Rajendra cemas.Catleya hanya menggeleng sembari menatap sendu kepada sang suami. Keduanya saling bersitatap, seakan di ruangan itu hanya ada mereka berdua.P
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Terima Kasih, Istriku!

Rajendra berjalan cepat menuju tempat mobilnya terparkir. Tampak Pak Harun sedang berjongkok tidak jauh dengan tangan menggenggam segelas kopi. Begitu dilihatnya Sang Tuan Muda datang bersama Catleya di gendongan, Pak Harun langsung berdiri dan membuka pintu mobil bagian belakang.“Bu Catleya kenapa, Tuan?” tanya Pak Harun. Dia nampak iba sekaligus cemas melihat kondisi Catleya yang kotor dan berantakan. Apalagi, kulit putih wanita itu berubah menjadi hitam akibat terkena noda di mana-mana.“Ada penyusup di dalam gedung Srikandi. Kita langsung ke apartemen, Pak!” titah Rajendra sembari mendudukkan Catleya di kursi dengan hati-hati.Catleya beringsut ke sisi, membiarkan Rajendra ikut duduk di sampingnya.“Pak, bagaimana kalau mobil ini ikut bau?” Pertanyaan itu tercetus begitu saja dari bibir Catleya.“Tidak usah memikirkan hal yang remeh seperti itu. Mobil yang bau bisa dibersihkan dengan mudah,” tukas Rajendra.Mobil yang mereka tumpangi lantas bergerak perlahan meninggalkan gedung.
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Gagal Berbuat Jahat

Di tengah kericuhan acara tadi, Nela dan Lita, dua orang wanita yang telah memfitnah Rajendra berhasil kabur menuju pintu keluar. Gerakan mereka sangat cepat, seolah sedang dikejar hantu. Dua wanita tersebut akhirnya lolos dari keributan yang mereka ciptakan. "Lewat sini, cepat," seru seorang pria tinggi besar yang berjaga di pintu belakang. Pria itu tidak sendirian, melainkan ada satu orang pria lain yang bertugas mengamati situasi. Siapa tahu ada pihak keamanan gedung yang mengenali dua wanita tersebut. Keduanya langsung dituntun masuk ke sebuah mobil yang telah disiapkan di area parkir. Nela, yang berperan sebagai ibu, seketika menjatuhkan kepala ke sandaran kursi. Jantung wanita itu masih berdebar kencang akibat harus melakoni peran yang penuh risiko. Tenaganya juga terkuras habis setelah dua kali melempar balon berisi cairan ke arah Rajendra. Sayang sekali, usahanya justru berujung pada kegagalan."Kita akan dibawa ke mana, Tuan?" gumam Lita, sang wanita muda. Ia menghela napas
last updateLast Updated : 2024-02-22
Read more

Rebutlah Catleya!

Terpaksa, Bintang mengkambing-hitamkan pesaing bisnis Chandra Kirana. Mau bagaimana lagi? Ia tak punya alasan lain yang lebih masuk akal. Sedapat mungkin, ia juga harus menjaga lisan agar tidak kelepasan menyebutkan nama sang ayah di hadapan sang kakek.Jawaban yang diberikan Bintang pun membuat Tuan Chandra terdiam. Pria tua itu mengingat-ingat siapa saja pesaing bisnisnya selama ini. Tuan Chandra mendesah, tentu ia kesulitan jika disuruh menebak. Pasalnya, pesaing bisnisnya bukan cuma satu atau dua orang saja. Namun, ada banyak sekali yang ingin menjatuhkan bisnisnya dari dulu. "Kira-kira Opa ada bayangan pesaing yang mana?" pancing Bintang, seolah sedang membantu Tuan Chandra mencari dalangnya. Padahal, ia melakukan ini demi melindungi sang ayah. "Entahlah, Bintang," gumam Tuan Chandra menggeleng lesu. "Terlalu banyak yang ingin menjatuhkan Chandra Kirana. Lagi pula kita tidak punya bukti untuk menyeret pelakunya ke penjara." Sembari menghembuskan napas panjang, Tuan Chandra lan
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

Semakin Cinta

Catleya menumpukan dagu pada meja. Bola matanya bergulir mengikuti pergerakan Rajendra hilir mudik di dapur, menyiapkan makan malam mereka.“Sampai kapan kamu mau memperhatikan saya, Leya? Lebih baik habiskan tehnya sebelum dingin.”Catleya memalingkan wajah secepat yang dia bisa. Padahal Rajendra masih fokus menghadap kompor dan penggorengan, tetapi ia tahu bila diperhatikan. Sungguh, insting suaminya itu sangat kuat, macam cenayang saja.Untuk menghilangkan salah tingkah yang mendera, Catleya menuruti perintah sang suami. Meraih cangkir dan mendekatkannya ke arah mulut. Menyecap sebanyak dua kali supaya isinya habis, lalu meletakkannya kembali ke atas meja.Tidak ada lagi yang bisa dilakukan sembari menunggu makanan siap, Catleya memutuskan untuk bermain ponsel. Bersamaan dengan itu ponselnya bergetar-getar, pertanda ada telepon masuk. Nama kontak yang tertera adalah Sarah.Catleya membasahi tenggorokannya sebelum menggeser layar. Semenjak pertemuan mereka di kafe, baru kali ini Sar
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

Menantu VS Mertua

Adrian dan Meliana sudah tiba di rumah Nyonya Pamela. Perempuan setengah baya itu senang sekali melihat putra kesayangannya pulang dari berbulan madu. Nyonya Pamela lantas mengajak sang putra untuk mengobrol. Sedangkan, Meliana minta izin masuk ke kamar dengan alasan tubuhnya masih lemas. Padahal, sebenarnya dia merasa malas untuk meladeni sang ibu mertua. Sejak masuk kamar, Meliana hanya berbaring, menonton TV, lalu memakan camilan tanpa melakukan apa-apa. Bahkan ketika Adrian masuk ke kamar, ia malah tertidur pulas. Hingga menjelang petang hari, Adrian keluar dari kamarnya untuk menemani sang ibu. "Sedang apa, Ma?" Adrian bergerak lebih dekat mengintip bahan-bahan di atas meja dapur. Ada bumbu-bumbu, sayuran, dan ikan kesukaannya. Mendengar suara Adrian, Nyonya Pamela sontak menengok dan balas menyapa putra semata wayangnya itu. "Mama memasak makanan kesukaan kamu. Ikan goreng, tumis kangkung, sama satu lagi yang tidak boleh ketinggalan ..." "Apa, Ma?" tanya Adrian. "Sambal,"
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

Aksi Mogok Makan

Sudah lebih dari lima menit Rajendra membuka mata. Alih-alih segera bersiap ke kantor, lelaki itu hanya mengubah posisi tidurnya menjadi miring ke kiri. Menghadap Catleya yang masih terlelap dengan bibir separuh terbuka.Berhubung saat ini istrinya sedang libur, Rajendra tidak ada niat mengganggu. Biarlah sesekali Catleya bangun lebih lambat dari biasa. Lagi pula sang istri butuh memulihkan tenaga, pasca mengalami peristiwa yang tak terduga kemarin.Sekian lama mengamati paras Catleya, muncul keisengan di diri Rajendra. Perlahan wajahnya maju mengarah ke ceruk leher sang istri. Menghirup aroma khas yang menguar meskipun si empunya belum bangun apalagi mandi.Semakin lama, bibir Rajendra semakin menempel pada ceruk leher Catleya dan akhirnya memberi isapan lembut di satu titik. Sebuah tanda merah muncul dengan kentara.Tubuh Rajendra sontak mundur saat dirasakannya Catleya menggeliat, melenguh kecil lantas kembali tertidur dalam posisi telentang. Rajendra tidak dapat menahan diri untuk
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
23
DMCA.com Protection Status