Share

Aksi Mogok Makan

Author: Risca Amelia
last update Last Updated: 2024-02-24 23:01:26

Sudah lebih dari lima menit Rajendra membuka mata. Alih-alih segera bersiap ke kantor, lelaki itu hanya mengubah posisi tidurnya menjadi miring ke kiri. Menghadap Catleya yang masih terlelap dengan bibir separuh terbuka.

Berhubung saat ini istrinya sedang libur, Rajendra tidak ada niat mengganggu. Biarlah sesekali Catleya bangun lebih lambat dari biasa. Lagi pula sang istri butuh memulihkan tenaga, pasca mengalami peristiwa yang tak terduga kemarin.

Sekian lama mengamati paras Catleya, muncul keisengan di diri Rajendra. Perlahan wajahnya maju mengarah ke ceruk leher sang istri. Menghirup aroma khas yang menguar meskipun si empunya belum bangun apalagi mandi.

Semakin lama, bibir Rajendra semakin menempel pada ceruk leher Catleya dan akhirnya memberi isapan lembut di satu titik. Sebuah tanda merah muncul dengan kentara.

Tubuh Rajendra sontak mundur saat dirasakannya Catleya menggeliat, melenguh kecil lantas kembali tertidur dalam posisi telentang. Rajendra tidak dapat menahan diri untuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sudarti Darti
Hidup hrs realistis..jangan memaksakan kehendak..itu tdk bagus... Yashinta terlalu berlebih-lebihan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Harus Berpisah Denganmu

    Kemunculan Tuan Chandra di kantor hari ini menjadi bahan perbincangan semua karyawan, baik dari level staf biasa sampai manajer. Mereka menduga kedatangannya berhubungan dengan peristiwa di acara launching kemarin. Pasalnya, cukup lama Tuan Chandra tidak datang ke kantor sejak terakhir kali memimpin rapat dewan direksi. Di hadapan Tuan Chandra, para karyawan menyapa dan memberi hormat kepada pria tua itu. Meski tak menjabat lagi sebagai CEO, tetapi wibawanya sebagai pendiri perusahaan tidak akan pernah pudar. Terlebih, Tuan Chandra masih terlihat sehat dan bugar. Kumpulan staf yang melihat Tuan Chandra, sontak menjadikan pria tua itu sebagai objek pergunjingan. Mereka menebak-nebak apa yang akan dilakukan oleh Tuan Chandra. Apakah dia akan mencari identitas wanita yang mencemarkan nama baik Rajendra. Atau justru dia akan membahas hubungan cucunya dengan Catleya. Sebab mereka yakin bahwa Tuan Chandra belum mengetahui perihal pertunangan Rajendra dengan sekretarisnya. Sembari terseny

    Last Updated : 2024-02-25
  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Pulang ke Rumah Sendiri

    Menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit, mobil Tuan Rinto berhenti di sebuah rumah yang tidak asing bagi Catleya. Takut jika dirinya salah melihat, Catleya pun mengucek mata beberapa kali. Tidak salah lagi, bangunan yang menjulang di hadapannya ini adalah rumahnya sendiri."Ini, ... rumah orang tua saya, Tuan," ujar Catleya terkejut. “Iya, mari kita turun,” pungkas Tuan Rinto mematikan mesin mobilnya. Tuan Rinto berjalan lebih dulu, meninggalkan Catleya yang masih melamun di belakangnya. Ia mengetuk pintu sebanyak dua kali. Setelah Catleya tersadar, barulah ia menyusul dan berdiri di sebelah Tuan Rinto. Tak berselang lama, sosok Nyonya Nandini muncul di balik pintu. Ia terkejut mendapati Catleya ada di ambang pintu bersama Tuan Rinto. Sontak, rasa was-was melanda Nyonya Nandini. Entah kapan dan di mana Catleya bisa berkenalan dengan pembeli rumahnya ini.‘Bukankah Catleya harusnya ada di desa? Kenapa dia bisa bersama dengan Tuan Rinto?’ batin Nyonya Nandini. Jujur, ia merasa kh

    Last Updated : 2024-02-26
  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Jaga Dirimu Baik-Baik

    "Aku dengar dari Opa Chandra kalau kamu tidak mau makan. Karena itu, aku bawakan masakan Perancis kesukaanmu. Makanlah Yasinta," bujuk Rajendra sedikit lebih lembut dari biasanya. Yasinta menatap paper bag di atas meja dan melihat isinya. Rajendra tepat sekali membelikan makanan yang ia sukai. Namun meski hatinya berbunga-bunga, Yasinta mendorong paper bag pemberian Rajendra ke tengah meja. Ia harus tetap bertahan untuk tidak makan selama Rajendra masih bersama dengan Catleya. “Kenapa? Apa aku salah membeli makanan?” tanya Rajendra mengernyitkan dahi."Selera makanku sudah hilang. Bawa saja makanan ini kembali pulang bersamamu!" tolak Yasinta, membuang mukanya. Rajendra menyadari bahwa Yasinta tengah merajuk kepadanya. Di dalam hati ia merasa sangat kesal. Pasalnya, kemarahan Yasinta bukan menjadi tanggung jawabnya, lalu kenapa ia harus bersusah payah membujuk wanita manja ini? Nanti kalau lapar, ia juga akan makan sendiri. "Apa yang membuat kamu tidak mau makan? Jangan menyiksa d

    Last Updated : 2024-02-26
  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Ini Kesempatanmu, Bintang!

    Bintang menghampiri Milly yang masih asyik bermain boneka dengan pengasuhnya. Jam di dinding telah menunjukkan pukul delapan malam, waktunya gadis kecil itu tidur. Jika tidak, maka Milly pasti akan susah dibangunkan keesokan harinya.“Milly, tidur sama Daddy, yuk!” ajak Bintang. Merentangkan tangan dan membawa Milly ke dalam gendongan.Sesampainya di kamar, Bintang menurunkan putri kecilnya itu dengan hati-hati ke atas tempat tidur. Membentangkan selimut dan menggunakannya untuk menutupi tubuh sang putri hingga sebatas dada. Ia sudah hapal dengan kebiasaan Milly, yaitu minta dibacakan buku dongeng sebelum tidur.“Milly mau dibacakan cerita apa?” tanya Bintang. Melihat-lihat koleksi buku anak yang tersusun di atas nakas.“Terserah Daddy saja,” jawab Milly. Bergerak menyamankan posisinya untuk mendengarkan cerita.“Aladin dan lampu ajaib, mau?” Bintang mengambil buku yang ada di deretan paling dekat dengannya.Milly mengiyakan saja. Sejujurnya, dia sudah bosan mendengarkan cerita itu. N

    Last Updated : 2024-02-27
  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Penyelidikan Bi Ijah

    Di tempat lain, Bi Ijah hampir sampai di tempat yang ia tuju. Usianya yang tidak muda lagi, menyebabkan Bi Ijah harus mengayunkan langkah dengan hati-hati. Melewati jalan setapak di kiri dan kanan yang tidak mulus sama sekali. Jalur yang ia lalui memang jauh dari kata bagus. Masih berpasir, ada banyak batu-batu kecil yang bisa saja membuat Bi Ijah tanpa sengaja jatuh tergelincir. Bi Ijah baru bisa menghela napas lega setelah ia tiba di sebuah desa, yang memang telah menjadi tujuan utamanya. Untuk bisa sampai ke sini, Bi Ijah harus menempuh perjalanan selama berjam-jam dengan menaiki sebuah bus. Bi Ijah berhenti sebentar ketika menemukan pepohonan besar di sekitar situ. Karena cuacanya panas, ia istirahat dulu di bawah pohon tadi. Wanita tua itu mulai mengatur napas dan mengamati situasi di sekitarnya. "Masih jauh sepertinya," gumam Bi Ijah menyeka keringat di sekitar pipi dan bawah rahangnya. Bi Ijah mengira-ngira berapa lama lagi ia akan sampai, mengingat rumah yang menjadi tuju

    Last Updated : 2024-02-27
  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Berbuat Seenaknya di Rumah Mertua

    Pengakuan Mbok Tami mengenai keterlibatan Nyonya Nandini atas meninggalnya ibu kandung Catleya sangat mengejutkan Bi Ijah. Wanita itu terdiam beberapa saat sebelum tangan keriputnya terulur pada Mbok Tami. Memberikan pelukan atas duka yang sama-sama mereka rasakan.“Yang penting Mbok Tami sudah jujur sekarang,” ujar Bi Ijah. Telapak tangannya naik turun di atas punggung Mbok Tami.“Sekarang belum terlambat untuk Mbok Tami bertobat. Caranya diawali dengan menjadi saksi apabila diperlukan nanti.”Mbok Tami tidak langsung menjawab. Hanya air matanya yang terus mengalir tanpa bisa dibendung.“Kalau Mbok Tami mau, mari kita tinggal bersama di kota. Kebetulan, di sana ada orang kaya yang bersedia menanggung biaya pengobatan Mbok Tami nantinya. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.”Mbok Ijah berbicara pelan dan hati-hati. Tidak terkesan memaksa apalagi menekan. Bagaimanapun, mengakui sesuatu yang mana kita menjadi saksi kejahatan, bukanlah hal yang mudah. Khususnya, bila selama bertahun

    Last Updated : 2024-02-28
  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Tawaran Kerja Sama dari Yasinta

    Ineke dan Catleya sudah membuat janji makan bersama setelah pekerjaan mereka selesai. Tiba di jam pulang, kedua wanita itu berjalan beriringan menuju parkiran. Mereka berdiskusi akan makan di mana sore ini. "Mau makan sate, masakan Padang, masakan Jepang, Korea, Thailand, atau Turki?" tanya Ineke meminta pendapat temannya. "Bosan tidak, sih? Pilihan makanannya itu-itu terus." Ineke mengembungkan kedua pipinya pura-pura cemberut. "Kamu ada rekomendasi tempat lain? Atau kita pergi ke kafe yang baru grand opening untuk mencari suasana baru?" tanya Catleya menenteng tas kerjanya. Ineke diam dan berpikir sejenak, mencari rekomendasi kafe atau restoran yang enak dibuat nongkrong santai. Ineke mempunyai beberapa pilihan tempat, tetapi entah Catleya suka atau tidak. "Bagaimana, Ke?" tanya Catleya telah menunggu lama. "Ada, sih." "Terus?" Catleya menaikkan sebelah alisnya. "Ada kafe bagus yang ingin aku kunjungi. Sayangnya, jaraknya dari sini lumayan jauh," gumam Ineke. "Terus ada lagi

    Last Updated : 2024-02-28
  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Terserang Rasa Rindu

    “Aku akan memesan tiket ke Bali sekarang juga. Kalau bisa, aku juga akan menginap di hotel yang sama dengan Rajendra,” ucap Yasinta.Jemari perempuan muda itu asyik menggeser layar yang menampilkan laman salah satu maskapai penerbangan. Memesan satu tiket ke Bali untuk penerbangan malam tanpa banyak berpikir.“Baguslah,” sahut Bintang.Obrolan mereka terjeda oleh kedatangan pelayan yang membawa baki makanan. Pelayan itu minuman dan makanan satu per satu ke atas meja, lalu pergi setelah tugasnya selesai. Meninggalkan Yasinta dan Bintang yang bersiap menikmati makan malam mereka.“Kak Bintang, selama aku pergi kamu juga harus mendekati Catleya. Jangan hanya aku yang bertindak, sedangkan kamu diam-diam saja,” tambah Yasinta. Ia menusuk steik menggunakan garpu, kemudian memasukkannya ke dalam mulut dengan gaya seorang putri bangsawan.“Aku akan berusaha, tetapi tidak janji dengan hasilnya.”Bintang berkata jujur. Dia tidak tahu usahanya akan berhasil atau tidak. Pun enggan menggunakan car

    Last Updated : 2024-02-28

Latest chapter

  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Cinta Tulus - Bahagia Selalu (END)

    Esok harinya Rajendra dan Catleya berangkat ke desa Purwabinangun untuk berbulan madu. Begitu mereka tiba, kepala desa dan seluruh warga menyambut Rajendra dengan hangat. Mereka merasa gembira lantaran sang juragan peternakan ayam akhirnya kembali, pasca meninggalkan desa cukup lama.Setelah beramah tamah sebentar dengan warga, Rajendra mohon diri untuk membawa Catleya beristirahat di rumah. Semula Catleya mengira bahwa rumah itu akan terlihat kotor dan berbau apek karena sudah lama tidak dihuni. Namun dugaannya ternyata keliru. Begitu pintu terbuka, Catleya terkejut melihat rumah bercat hijau itu terlihat rapi dan bersih. Ia juga disambut oleh Isti dan Irma, gadis kembar yang dulu menjadi perias pengantinnya. Nampaknya, Rajendra menugaskan kedua gadis itu untuk merawat dan menjaga rumahnya selama mereka tidak ada. “Mbak Leya sedang hamil. Sudah berapa bulan, Mbak?” Isti memandang perut Catleya yang membuncit dengan mata berbinar.“Lima bulan, Isti,” kata Catleya.“Mbak Leya dan Pak

  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Resepsi Pernikahan Meriah

    Catleya sudah bersIap-siap pergi ke butik untuk melakukan fitting baju. Hari ini, Catleya pergi dengan ditemani oleh Ineke, karena sahabatnya itu sedang cuti. Setibanya di tempat tujuan, Ineke langsung bergerak aktif bersama para pegawai butik untuk memilihkan gaun bagi Catleya. Sementara itu, sang ibu hamil hanya berdiri sambil melihat kesibukan mereka. Dalam hal ini, Catleya berperan sebagai manekin yang bertugas mencoba gaun. Rasanya bagaikan mimpi ketika Catleya memandang dirinya di depan cermin. Sebuah gaun putih berenda mawar, dengan ekor panjang yang menjuntai membalut tubuhnya. Persis seperti imajinasinya semasa kecil, bahwa ia akan berpakaian seperti putri raja dan menikah dengan seorang pangeran. Dan pangeran tersebut tak lain adalah Rajendra Aryaguna, lelaki yang mendadak hadir dalam hidupnya tanpa disangka-disangka. “Setelah ini, kita akan ke mana? Belanja ke mall, perawatan ke salon, makan di kafe, atau nonton film?” tanya Ineke pasca urusan di butik sudah selesai. “Ki

  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Pelangi Sehabis Badai

    Bibir Catleya berubah sepucat kertas takala mendengar kabar duka itu. Cairan bening berdesakan di kedua sudut matanya. Pasalnya, sejahat apa pun perilaku Nyonya Nandini dan Meliana, tetap saja mereka pernah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya. Bahkan, selama ini ia telah menganggap Nyonya Nandini sebagai ibu kandung sendiri.“Halo, Non. Apa Non Leya masih mendengar suara saya?” tanya Bi Ijah dari seberang telepon.“I-iya, Bi. Tolong tanyakan, di rumah sakit mana Mama Nandini dirawat,” kata Catleya dengan suara parau.“Sebentar, Non.”Terdengar suara langkah kaki Bi Ijah yang menjauh, disertai sayup-sayup percakapannya dengan petugas kepolisian. Tak berselang lama, Bi Ijah kembali untuk memberitahukan informasi yang berhasil dia dapatkan. “Kata Pak Polisi, Nyonya Nandini ada di IGD rumah sakit Premier, Non.”“Baik, Bi, terima kasih. Aku dan Jendra akan ke sana sekarang,” ucap Catleya sebelum memutus sambungan telepon. Bersamaan dengan itu, Rajendra datang dengan membawa namp

  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Tak Mau Kehilanganmu

    “Mama!”Catleya berteriak di dalam tidur karena memimpikan ibu kandungnya berjalan pergi bersama Nyonya Nandini. Merasa sedih sekaligus takut, perempuan itu meraih guling yang ada di sampingnya dan memeluknya dengan erat. Anehnya, guling tersebut terasa lebih besar dan hangat seakan memiliki nyawa.“Eummm, jangan tinggalkan aku,” racau Catleya. “Aku tidak akan meninggalkan kamu, Sayang.”Mendengar suara bariton yang menjawabnya, Catleya serasa terlempar kembali ke dunia nyata. Kelopak matanya mengerjap sebelum akhirnya terbuka perlahan. Seolah tak percaya, Catleya mengusap mata beberapa kali. Berusaha menajamkan penglihatan, supaya tidak salah mengenali benda. Siapa tahu mimpi buruk tadi telah membuat dirinya mengalami halusinasi berlebihan. “Kenapa guling bisa berubah menjadi Jendra?” tanya Catleya bingung. Dalam sepersekian detik, Catleya bersitatap dengan netra hitam milik sang suami. Entah mengapa perwujudan dari imajinasinya saat ini benar-benar nyata.Catleya pun mengulurkan t

  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Anak Durhaka

    “Biarkan Mama ikut denganmu, Mel. Mama akan selalu menemani kamu, ke mana pun kamu pergi,” kata Nyonya Nandini berusaha meluluhkan hati Meliana. Bagaimanapun, dia tidak akan membiarkan putrinya pergi seorang diri. Apalagi, Meliana saat ini sedang dirundung keputusasaan yang mendalam. Melihat ibunya terus memohon, Meliana akhirnya membuka pintu mobil. Setelah Nyonya Nandini masuk, perempuan itu langsung menginjak pedal gas dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Yang diinginkan Meliana hanyalah melampiaskan amarah yang sedang membakar dirinya, dengan cara mengemudi secara ugal-ugalan. Catleya hanya bisa memandang kepergian ibu dan adik tirinya dengan tatapan nanar. Ia bingung harus berbuat apa saat ini. Di satu sisi, ia mencemaskan kondisi Meliana dan Nyonya Nandini, tetapi di sisi lain hatinya masih terlalu pedih untuk bertatap muka lagi dengan mereka. Terlebih, bayi dalam rahimnya hampir saja celaka gara-gara ulah sang adik tiri. “Ayo, masuk, Non. Sebaiknya Non Leya istira

  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Playing Victim

    Meski harus melanggar pesan dari Rajendra, Catleya bertekad untuk mendatangi Nyonya Nandini. Hanya saja, dirinya saat ini sedang dijaga ketat oleh para pelayan. Jika ia nekat keluar dari apartemen, mereka pasti akan mengadu pada Rajendra. Oleh karena itu, ia harus mencari cara supaya diizinkan pergi seorang diri. Setelah berganti pakaian dan mengambil tas, Catleya pun berjalan mengendap-endap dari kamarnya. Namun, salah satu pelayan yang sedang membersihkan ruang tamu mengetahui pergerakannya. “Nyonya, mau ke mana? Tuan Muda berpesan agar Nyonya istirahat di kamar,” tegur pelayan itu. Pelayan yang satu lagi juga menghentikan pekerjaannya di dapur dan menghampiri Catleya.“Saya sedang merindukan mama saya, Mbak. Saya akan berkunjung ke rumahnya sebentar,” bohong Catleya. “Kalau begitu kami akan menelepon Tuan Muda dulu untuk meminta izin,” kata salah satu pelayan.“Jangan, Mbak, suami saya sedang ada urusan penting, tidak bisa diganggu. Lebih baik Mbak berdua tetap di apartemen untu

  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Saling Mendendam

    Pagi hari, Catleya langsung merengek kepada Rajendra agar mengurus kepulangannya. Tentu saja, Rajendra menuruti keinginan sang istri meski dia tidak melakukan sendiri. Ada Rama yang siap sedia menangani urusan administrasi rumah sakit, sedangkan Rajendra lebih memilih berduaan dengan Catleya.Setibanya di apartemen, dua orang pelayan yang diutus Nyonya Tiara sudah menantikan kedatangan Catleya. Mereka yang akan ditugaskan melayani Catleya, selama Rajendra berada di kantor. Sebelum berangkat, Rajendra pun mewanti-wanti para pelayan itu agar tidak lalai dalam menyiapkan segala keperluan Catleya.Sementara Catleya hanya memperhatikan dari sofa sambil geleng-geleng kepala. Dia merasa heran melihat perubahan drastis pada diri sang suami. Siapa sangka Rajendra yang dulu irit bicara, sekarang bisa mengucapkan kalimat panjang tanpa jeda, mirip seorang ibu mertua yang sedang mengomeli menantunya.“Jangan lupa siapkan vitamin dari dokter setelah Catleya makan siang,” pesan Rajendra.“Baik, Tuan

  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Romantis sampai Tua

    Rajendra yang sedang menemani Catleya di rumah sakit, mendapat telepon dari Tuan Rinto. Pengacara sekaligus sahabat mendiang ayahnya itu memberikan kabar bahwa pihak yang berwajib sudah mendatangi rumah Ibrahim. Hampir saja pria paruh baya tersebut melarikan diri ke Amerika, tetapi kepergiannya berhasil dicegah.“Apa sekarang Om Ibrahim sudah diamankan?” tanya Rajendra memastikan.“Iya, Jendra. Ibrahim sudah ada di kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan. Om akan terus mengikuti perkembangan penyelidikan kasus ini,” kata Tuan Rinto.“Terima kasih, Om. Kalau memang aku perlu datang ke sana, tolong kabari aku secepatnya.”“Baik, Jendra.”Setelah percakapan itu berakhir, Rajendra meletakkan ponselnya di atas nakas. Ia bermaksud hendak menemani Catleya yang sedang tertidur. Namun tidak sampai lima menit, ponselnya bergetar-getar. Melihat nama Bintang di layar, Rajendra segera menekan tombol hijau. Ia sama sekali tidak terkejut bila kakak sepupunya itu menelepon, karena ia sudah menebak

  • Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda   Kebenaran yang Menyakitkan

    Kedua perempuan beda usia itu berpelukan dalam haru. Pipi Catleya ikut basah oleh air mata, tak mengira bila ia akan bertemu lagi dengan pembantu sekaligus pengasuhnya semasa kecil.Setelah melepas rindu satu sama lain, mereka pun duduk di kursi dengan posisi saling berhadapan. Mbok Tami berusaha menghentikan tangisnya, sebab dia sudah mengetahui tujuan Catlleya mengunjunginya kali ini.“Non, Mbok Tami benar-benar minta maaf atas kesalahan Mbok selama ini. Mbok tidak bermaksud untuk mendukung perbuatan buruk Nyonya Nandini,” kata Mbok Tami dengan suara parau.“Perbutan buruk apa, Mbok?” tanya Catleya dengan mata terbeliak.“Nyonya Nandini yang sudah menyebabkan Nyonya Sofia mengalami serangan jantung, Non,” Ucapan Mbok Tami terputus lantaran sesak yang menghimpit rongga dadanya. “Saya sudah berusaha mencegah Nyonya Sofia, tapi akhirnya dia melihat Nyonya Nandini dan Tuan Wirya di kamar. Mereka bertiga bertengkar hebat. Nyonya Nandini justru menghina Nyonya Sofia. Dia bilang Tuan Wiry

DMCA.com Protection Status