“Apakah itu pujian?” tanya Haidar terdengar merendah.“Aku memberikan dukungan untukmu, Haidar,” jawab Aisyah jujur.Haidar tertawa kecil, tetapi ia tak menimpali jawaban wanita bercadar di sebelahnya. “Baiklah, aku terima alasanmu. Terima kasih, Aisyah,” balasnya.“Aku minta maaf, Haidar kalau membuatmu harus mengingat rasa sedih hatimu,” ucap Aisyah kembali memasang wajah bersalah saat melihat senyuman tipisnya Haidar. Karena rasa ingin tahunya tentang kehidupan sahabatnya, justru mengorek luka hatinya. “Tenang saja, Aisyah! Aku sudah meyakini kalau ini semua adalah takdir dari Allah. Hanya itu yang aku yakini,” ungkap Haidar diakhiri senyuman leganya. “Jika ditanya sedih, tentu saja sedih karena aku kehilangan istri yang kucinta, tetapi aku yakin ini adalah ketentuan Allah dan Hana pasti mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya.”“Aamiin! Aku senang dengernya kalau kamu bisa tabah dan aku yakin kamu akan mendapatkan pengganti yang lebih baik dari Hana, Haidar,” sahut Aisyah ser
Read more