Home / Romansa / Istri Dadakan CEO Rupawan / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Istri Dadakan CEO Rupawan : Chapter 31 - Chapter 40

189 Chapters

Bab 31 Perasaan Yang Aneh

Ketika Damian masih sibuk menyiapkan teh hangat, Freya yang mulai merasakan rasa mual. Kini ia meraih tasnya dan mencoba untuk mencari obat pereda mual yang di berikan oleh Dokter beberapa hari yang lalu. "Dimana ya obatnya? ko tidak ada," Freya kebingungan saat mencari obat yang tidak ia temukan juga. Beberapa kali ia membuka tasnya lagi tetap tidak ada. Freya mulai gelisah dan cemas. Karena tanpa meminum obat pereda itu pasti kehamilannya akan di ketahui oleh Damian. Ketika Freya masih mencari dengan berjalan mondar-mandir, sambil mengingat-ingat di mana pil itu di taruh olehnya. Damian yang baru datang pun terheran. "Nona Freya, apa yang sedang anda cari?" Damian berjalan menghampiri sembari membawa segelas teh hangat di atas nampan yang dia bawa. Freya terkejut, saat Damian yang tiba-tiba saja datang. Sebisa mungkin ia tetap tenang dan mencoba untuk mencari jawaban yang tepat agar tidak di curigai.."A-aku tidak papa, tidak ada yang sedang aku cari ko, mungkin hanya perasaanmu
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

Bab 32 Mencoba Merayu

"Kamu kenapa nak, kenapa terlihat bete sekali?" Tanya Margaretha yang terlihat begitu keheranan, ketika melihat Melisa marah-marah sendiri tidak jelas. Melisa pun memutar badan, lalu meluapkan keluh kesahnya pada sang ibu. Tentang pria yang sudah cukup lama ia targetkan. "Aku sedang kesal Bu, bagaimana bisa jalang kecil Freya itu begitu dekat dengan tuan Dave. Berani sekali dia mau bersaing untuk berebut satu pria yang sama denganku, padahal dia kan sudah punya suami si tukang kain itu, apa dia masih belum cukup punya satu pria," geram Melisa, mengingat Freya dengan penuh kebencian. Tentu saja Margaretha pun ikut geram dan semakin memanasi putrinya. Agar tidak kalah dengan Freya. "Dasar anak tidak tahu diri, berani sekali dia. Melisa kamu bilang dia kerja satu kantor denganmu? kenapa kamu tidak membuat dia di pecat saja, dengan begitu tidak ada wanitayang g menghalangi rencanamu untuk mendekati tuan Dave Alexander," bisik Margaretha yang sengaja menghasut putrinya. Melisa terdiam
last updateLast Updated : 2023-09-22
Read more

Bab 33 Botol Kecil Misterius

"Nona Khatrine katakan padaku, sebenarnya kamu ada perlu apa menemuiku?" Tanya Dave dengan nada ketus dan dingin. Kathrine yang tidak tahu malu pun, ia menghampiri lalu menggerayangi dada bidang Dave dengan begitu agresif. "Tentu saja aku ingin tuan Dave mempertimbangkan desain yang aku ajukan dulu." bisik Khatrine. Dave menghela nafas kasar, lalu menepis kedua tangan Khatrine yang terus menganggu dirinya. Lelaki tampan itu beranjak dari tempat duduk lalu menatap tajam ke arah Khatrine. "Katakanlah aku tidak punya banyak waktu, dan sebaiknya kamu duduk dengan sopan." Bentak Dave yang sengaja menegur wanita yang seolah-olah ingin menggodanya.Khatrine terdiam, baru kali ini dia melihat dan mendengar seorang pria membentak dan menegurnya. Tapi dia tidak peduli yang penting niat dah tujuannya harus terwujud. "Tuan Dave tidak usah marah, aku ke sini hanya untuk menemui anda. Dan ingin tahu bagaimana menurut anda tentang desainku. Aku pikir rancanganku lebih bagus dari pada milik Freya
last updateLast Updated : 2023-09-23
Read more

Bab 34 Salah Tingkah

Setelah melihat apa khasiat dari brosur botol kecil yang ia pegang, Dave sangat terkejut karena obat itu ternyata obat pereda mual untuk wanita yang tengah hamil muda. "Obat pereda mual? jadi Freya sedang hamil? dan dia sama sekali tidak memberitahu aku?" Dave bertanya-tanya dalam hati dengan penuh keheranan. Bagaimana bisa Freya merahasiakan tentang kehamilannya. Karena ingin memastikan, Dave akhirnya ingin menemui Freya. Akan tetapi langkahnya terhenti saat mengingat jika dirinya saat ini bukanlah sebagai Damian. "Ck, sial. Bagaimana bisa aku lupa. Aku sekarang sedang berada di kantor." Dave merutuki dirinya sendiri. Sembari menepuk jidat. Baru saja lelaki tampan itu kembali ke kursi kebesarannya. Tiba-tiba saja seseorang mengetuk pintu. Tok...tok..."Siapa?" tanya Dave dari dalam. "Ini saya tuan, Freya. Saya ingin memberikan sample desain yang anda minta kemarin," jawab Freya yang masih berada di balik pintu. Dave terkejut, dengan cepatnya ia merapihkan diri agar tidak membua
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

Bab 35 Rasa Cinta Yang Mulai Tumbuh

Khatrine masih kesal dan marah, setelah ia di usir oleh Dave. Rencana yang sudah ia susun malah sama sekali tidak berhasil. "Aakkkh, sial. Kenapa pria itu tidak mudah untuk di goda. Padahal semua pria hampir bertekuk lutut di bawah kakiku," teriak Khatrine melempar beberapa barang-barang yang ada di kamarnya. Hellian yang baru saja datang pun terlihat sangat marah, ketika melihat kekasihnya tengah uring-uringan. "Khatrine!" panggil Hellian, dengan nada suara tinggi. Seketika Khatrine tersontak, wanita itu melihat ke arah sumber suara yang berada tepat di belakangnya. "Sayang! kamu baru datang," sapa Khatrine lalu segera menghampiri Hellian, dan sengaja menggerayangi dada bidang pria itu. "Kamu berani sekali berbohong padaku, dan berani pergi menemui pria lain tanpa seijin ku!" Hardik Hellian sembari menepis kasar tangan Khatrine dari lengannya. Khatrine terkejut, saat melihat Hellian yang begitu marah, seolah-olah ingin membunuhnya. Bahkan baru kali ini Hellian semarah itu padan
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

Bab 36 Menjaga Jarak

Freya segera mejaga jarak, ketika Damian tak sengaja menyentuh tangannya. "Aku bisa sendiri, " tolak Freya. Lalu segera mencicipi beberapa makanan yang terlihat cukup enak. Damian yang tidak bisa memaksa pun hanya bisa melihat sang istri, yang perlahan mulai memakan masakannya, yang terlihat cukup rakus. Hingga membuat ia tersenyum kecil secara spontan. "Bagaimana, nona suka tidak dengan makanan ini semua. Selain masakan ini sehat ini juga sangat bermanfaat besar untuk wanita yang tengah hamil muda," celetuk Damian tanpa sadar. Seketika Freya yang tengah lahap makan, tiba-tiba saja tersedak. Ketika mendengar perkataan suaminya itu. "Huks, apa kamu bilang tadi? hamil, memangnya siapa yang hamil," tanya Freya dengan nada sinis dan tidak suka. Damian yang begitu khawatir dengan cepatnya ia meraih, lalu memberikan segelas air putih pada Freya dengan sangat lembut. "Nona tenanglah, minumlah dulu," Damian memberikan segelas air minum, lalu Freya pun terpaksa menerima tawaran baiknya ka
last updateLast Updated : 2023-10-04
Read more

Bab 37 Selalu Diremehkan

Setibanya di rumah sakit, Damian yang baru saja tiba. Di sambut oleh beberapa suster yang ada di sana. Para wanita berseragam serba putih itu pun segera membawa sebuah brankar. "Suster! tolong segera tangani istri saya," Pinta Damian yang terlihat begitu panik."Baik tuan, anda tidak usah cemas. Silahkan baringkan pasien agar kami segera memeriksanya," sahut sang suster. Damian pun mematuhi aturan, lalu dengan pelannya membaringkan Freya di atas brankar, dengan penuh kelembutan dan sangat hati-hati. Freya yang tiba-tiba merasa sakit pun mulai merengek dan tak tahan. "Aakkh, sakit sekali," Keluhnya. "Nona tenanglah, tidak akan terjadi apa-apa bersabarlah." Bujuk Damian seraya membelai wajah sang istri. Freya yang merasa perutnya sedikit keram pun hanya bisa mengangguk. Dan mendengarkan perkataan Damian. "Hm, tapi perutku tiba-tiba saja begitu mual dan sakit sekali," rengek Freya. "Iya, bersabarlah. Suster cepat kalian tolong istriku," bentak Damian yang tak kalah panik. "Baiklah
last updateLast Updated : 2023-10-04
Read more

Bab 38 First Kiss

"Pasien hanya terlalu lelah, tidak ada masalah yang serius. Di saat usia kehamilan muda memang selalu begitu. Jadi kalian tidak perlu khawatir. Hanya saja kalau bisa pasien jangan terlalu lelah, apa lagi melakukan pekerjaan yang berat." Imbuh sang Dokter mengingatkan. Damian dan tuan Hermawan bernafas lega, setelah mendengarkan penjelasan Dokter. "Syukurlah," gumam Damian. Begitu juga dengan tuan Hermawan, walaupun ia masih marah pada Freya. Akan tetapi hatinya begitu cemas dan khawatir. "Kau harus menjaga Freya dengan baik, jika tidak aku tidak akan memaafkan mu,," peringat Hermawan pada Damian. Damian pun mengangguk lalu mengiyakan semua perkataan ayah mertuanya. "Tentu saja ayah, ayah tidak usah khawatir karena bagaimana pun Freya adalah istri saya dan sudah menjadi tanggung jawab saya untuk melindunginya," balas Damian dengan penuh keyakinan. Melisa dan Margaretha saling menatap satu sama lain, ketika Damian begitu meyakinkan tuan Hermawan dengan begitu serius. "Bu, aku tida
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more

Bab 39 Mengabulkan Permintaan

Seketika wajah Freya memerah, setelah Damian melepas pagutan bibirnya. Wanita itu terlihat tampak sangat malu setelah apa yang telah terjadi di antara mereka berdua. "Aku ingin beristirahat dulu," kata Freya, lalu segera berbaring dan menutup wajahnya dengan selimut. Damian hanya memancarkan seulas senyuman tipis, ketika melihat sikap sang istri yang tampak malu-malu. "Nona tidak usah malu, lagi pula sekarang kita kan sudah menjadi suami istri. Terlebih nanti kita akan punya bayi," goda Damian berbisik. Hingga membuat Freya yang bersembunyi di dalam selimut itu pun, hanya bisa menutup wajah karena malu. "Apaan sih, kamu bisakah kamu jangan menganggu aku. Aku sedang ingin beristirahat," balas Freya, yang tak berani menatap Damian.Damian yang tidak ingin membuat istrinya marah, lelaki itu hanya menggelengkan kepala. lalu baru saja ia ingin keluar ruangan. Tiba-toba saja seorang Dokter dan suster datang. Untuk memastikan kembali keadaan Freya. "Dokter!" "Kebetulan tuan ada di sini,
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more

Bab 40 Terpaksa Berbohong

Setelah Dokter mengijinkan Freya untuk pulang, kini mereka berdua akhirnya memutuskan untuk pergi dari rumah sakit. Karena Freya yang begitu pobia akan aroma obat-obatan yang membuatnya sedikit tidak nyaman. "Tuan, jangan lupa istrinya di ingatin agar selalu meminum beberapa vitamin dan makan makanan yang sehat banyak kandungan gizi agar perkembangan janinnya sehat," tutur sang Dokter mengingatkan. Tentu saja hal itu di sambut baik oleh Damian yang sama-sama sedikit cemas, akan kesehatan istri dan calon bayinya. "Tentu saja Dokter, saya akan melakukan hal terbaik untuk istri saya," Balas Damian, yang mulai memegang erat pinggang Freya yang masih terlihat ramping. "Baguslah, itu lebih baik. Jangan lupa ini resepnya di tebus," imbuh sang Dokter sembari memberikan sebuah resep beberapa vitamin yang harus di konsumsi oleh Freya, dalam kondisi yang sedikit lemah. Tanpa membuang waktu lagi, Damian dan Freya berterima makasih. Lalu mereka pamit dari ruangan pemeriksaan itu. Pria berjas
last updateLast Updated : 2023-10-07
Read more
PREV
123456
...
19
DMCA.com Protection Status