Home / CEO / Istri Dadakan CEO Rupawan / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Istri Dadakan CEO Rupawan : Chapter 51 - Chapter 60

189 Chapters

Bab 51 Kelembutan Damian

"Apakah nona serius ingin aku hanya memanggil nama saja?" Damian bertanya kembali untuk memastikan. Freya mengangguk, seraya memancarkan senyum malunya. Ia mengiyakan pertanyaan sang suami. "Iya, aku serius. Lagi pula tidak enak juga di dengarnya saat kamu memangil aku seperti itu, seperti majikan dan pengawal saja, dan aku tidak mau jika orang lain meremehkan kamu juga dengan memangil aku seperti itu," Freya menundukkan wajahnya, setelah mengungkapkan beberapa perkataan yang selalu mengganjal di dalam hatinya. Damian terkejut, rasanya ia sampai tidak percaya setelah mendengarkan beberapa perkataan yang terlontar di bibir istrinya, Freya yang dulu bersikap angkuh kini perlahan mulai berubah menjadi lembut. "Ternyata dengan sikapnya yang seperti ini membuat Freya lebih cantik," Sanjung Damian seraya menatap lekat pada sang istri. "Ba-baiklah Freya." Damian setuju. Mereka berdua saling menatap satu sama lain. Dengan degupan jantung yang sama-sama mengencang senada dan seirama. Enta
Read more

Bab 52 Perubahan Sikap Freya

Pagi hari yang cerah, cahaya matahari menyinari gorden. Freya masih terbaring di atas ranjang. Mendengar suara jam beker berdering membuat wanita cantik itu pun terbangun kaget. Apa lagi saat melihat arah jarum jam yang menunjukkan tepat jam tujuh pagi. "Astaga! aku kesiangan." Freya terhenyak kaget lalu segera beranjak. Damian yang sudah berpenampilan rapih pun tak sengaja berpapasan dengan sang istri. Beruntung Freya yang hampir tersandung kakinya pun, di tangkap erat oleh lengan kuat suaminya. "Ka-kamu sudah bangun?" tanya Freya menatap Damian dengan netra yang sayu. Damian memancarkan seulas senyuman di wajah tampannya, sebelum menjawab pertanyaan yang di lontarkan padanya. "Iya nona, eh maaf Freya. Hari ini aku ada beberapa urusan penting. Jadi mungkin pulangnya agak larut malam. Kalau ada apa-apa telpon saja aku." Jawab Damian sembari menatap sang istri. "Pagi-pagi begini? kenapa kamu tidak bangunin aku, padahal aku harus berangkat kerja. Sekarang malah kesiangan," Freya me
Read more

Bab 53 Terkejut

Sesampainya di perusahaan Dave di sambut hangat oleh Melisa, wanita itu tampak begitu antusias ketika menyambut kedatangan bos yang sudah lama ia idamkan. "Selamat pagi tuan," Sapa Melisa seraya memancarkan senyuman manis. Berharap atasannya terpikat akan penampilannya hari ini yang sudah tampil cantik. Namun nihil, Dave tidak menggubris. Malah seolah tidak memperdulikan kehadiran karyawannya itu di depan matanya. "Ck, sial. kenapa tuan Dave sama sekali tidak memandangku? padahal aku sudah berpenampilan cantik seperti ini." Racau Melisa dalam hati yang terlihat sangat sedih karena sama sekali tidak di lirik oleh pria yang selalu ia dambakan. Sesampainya di ruangan kebesarannya, Dave duduk bersandar. Lalu segera mengecek undangan festival terpilih di Paris yang sudah lama ia usahakan untuk Freya. "Akhirnya Freya terpilih, aku yakin dia pasti sangat senang, setelah mendapat kabar gembira ini," Dave tersenyum lalu menatap foto hasil USG Freya kemarin. Dave rasanya tidak percaya jika
Read more

Bab 54 Rencana Melisa

Tepat jam 8 malam, setelah Mandy menyiapkan jas formal untuknya. Kini Dave sudah bersiap untuk menghadiri pesta amal yang selalu di gelar secara bergilir dengan para koleganya. Bahkan beberapa karyawan penting di perusahaannya pun selalu ikut menghadiri. "Tuan, mobil sudah siap. Apakah anda akan berangkat sekarang?" tanya Leo sembari membungkukan badan dengan penuh rasa hormat. Dave yang sudah siap hanya berdehem, memberikan kode jika dirinya memang sudah siap. "Berangkat sekarang!" perintahnya dengan nada bariton. Leo segera bergegas, lalu membukakan pintu untuk tuannya. Tak lupa juga Dave menoleh ke arah belakang karena tak melihat asisten kepercayaannya. "Leo kemana Mandy?" "Mandy bilang tadi sama saya, untuk menyampaikan maaf pada anda karena beliau tidak bisa ikut, tiba-tibanya kumat dan harus di bawa ke rumah sakit tuan," jawab Leo menjelaskan. "Hm, begitu. Ya sudah sekarang cepat kita berangkat.""Baik tuan." Leo mulai menyalakan mesin mobil, Lalu segera melajukan mobil k
Read more

Bab 55 Mencuri Perhatian

Margaretha menghampiri putrinya yang masih berdiri di depan pantulan cermin, dengan mengenakan balutan long dress berwarna merah tanpa lengan. "Melisa penampilanmu malam ini sangat cantik nak, semoga saja rencanamu untuk menjerat tuan Dave berhasil. Karena ibu ingin kau mendapatkan serang pria kaya raya dan mapan jangan seperti si Freya, jalang kecil itu sudah membuat malu keluarga nikah juga dengan pria kere yang hanya menjadi tukang kain sungguh memalukan," Margaretha berdecak kesal sembari mengelengkan kepala. Melisa tersenyum, lalu menghampiri sang ibu dan berusaha menepis semua rasa takut yang ada di dalam pemikiran ibunya yang matre itu. "Astaga ibu, aku dan Freya jelas berbeda. Selera dengan jalang itu berbeda jauh. Ibarat bumi dan langit, aku akan berusaha menjalankan sebuah rencana untuk mendapatkan bos. Lagi pula ibu tidak usah khawatir aku juga ogah di samakan nasibnya dengan anak pria tua itu," Bisik Melisa. Senyuman licik terpancar di wajah wanita paruh baya itu, saat
Read more

Bab 56 Obat Perangsang

Dave terdiam dengan kening yang berkerut saat Melisa menawarkan diri, untuk menjadi wanita pendamping wanita. Mengingat para koleganya yang suka di dampingi membuat Dave tidak punya pilihan lain lagi, selain menerima tawaran Melisa. "Baiklah, terserah kamu saja jika tidak keberatan," jawab Dave, lalu melanjutkan langkahnya. Kedua bola mata Melisa terbelalak, jantungnya berdegup sangat kencang saat mendengar jawab sang bos yang sulit untuk di percaya. "Benarkah bos setuju? astaga ini awal yang bagus untuk aku merencanakan semua yang telah aku siapkan," batin Melisa yang begitu antusias. Setelah merapihkan diri, Melisa segera mengejar Dave yang sudah sampai di depan pintu gedung. "Tuan tunggu saya," Melisa segera mendekat, bahkan dengan lancangnya ia pun mulai meraih lengan Dave dengan begitu agresif. Tentu saja Dave tersentak, dengan sikap Melisa yang begitu berani menyentuh lengannya tanpa seijinnya. "Melisa! kamu berani..." Belum selesai Dave mencoba untuk menegur Melisa, namun M
Read more

Bab 57 Sebuah Perangkap

"Tuan, ini wine yang anda inginkan," Melisa menghampiri seraya menyodorkan segelas wine yang sudah ia campurkan dengan obat perangsang. Dave yang sedang berbincang dengan koleganya, seketika terhenti. Lalu menoleh ke arah Melisa yang berada tepat di belakangnya. "Terima kasih," Dave meraih segelas wine di tangan stafnya. Lalu lelaki tampan itu mencoba untuk bersulang dengan beberapa rekannya. Berharap jika kerja sama mereka akan berhasil sesuai rencana. Senyum licik terpancar di wajah Melisa, ketika melihat sang bos tengah meneguk habis Wine yang sudah ia berikan serbuk putih tadi. Dave yang tidak menyadari hanya fokus dengan beberapa topik obrolan dengan para pengusaha patnernya. Ciiis!"Semoga proyek dress baru ini bisa membuat kerja sama kita lebih maju," ujar tuan Edward. "Tentu tuan, aku juga berharap seperti itu," timpal Dave, lalu mengadukan segelas wine itu. Hingga membuat kedua pria itu menghabiskan cairan merah yang sering membuat mabuk. Setelah menghabiskan satu gelas
Read more

Bab 58 Rasa Penasaran Freya

Ketika Melisa mencoba untuk mengejar Dave, tiba-tiba saja Dave kehilangan keseimbangan tubuhnya hingga membuat tubuh tegap lelaki berparas tampan itu pun ambruk dan terjatuh ke bawah. "Ck, sial kenapa kepalaku semakin pusing dan tubuh ini semakin panas," Racau Dave, yang berusaha untuk tetap memperjelas pandangan kedua matanya yang sudah mulai memburam. Baru saja Melisa ingin menghampiri, Leo yang lebih dulu datang. Dengan cepatnya ia menghampiri sang majikan yang sudah ambruk tak berada akibat obat perangsang yang di campur oleh Melisa di dalam anggur tadi. "Tuan, anda kenapa?" tanya Leo, yang ikut cemas dan panik. Dave begitu senang, saat supir pribadinya itu datang di waktu yang tepat. "Bawa aku pulang cepat!" perintah Dave dengan nada sedikit meninggi, Leo mengangguk patuh lalu segera membantu membantu sang bos untuk memapahnya. "Mari tuan, biar saya bantu," Ujar Leo menawarkan diri, Dave hanya berdehem, lalu ia berjalan sekuat tenaga dengan langkah yang tertatih. Melisa ya
Read more

Bab 59 Bercinta

Tubuh Damian bergetar sangat hebat, saat tangan Freya menyentuhnya. Nafasnya begitu panas dan kian memburu. Karena tidak ingin tersentuh lebih lama lagi lelaki itu segera menjauh dan berjalan ke arah pintu kamar mandi. "Mas Damian! tunggu, kenapa kamu tidak menjelaskan padaku. Apa maksud semua perkataanmu tadi?" Freya mencecar beberapa pertanyaan, lalu ia juga ikut masuk ke dalam kamar mandi. klek Damian menyalakan air shower, lalu ia berdiri di sana untuk meredakan rasa panas yang membakar seluruh tubuhnya itu. Melihat istrinya yang tiba-tiba saja masuk, membuat pria itu terkejut. "Nona Freya! Kenapa anda masuk ke sini? pergilah. Tolong jangan sentuh aku, jika nona tidak ingin mengalami hal yang tidak di inginkan olehku," Damian berusaha menjelaskan, bahkan ia terpaksa dengan secara halus mengusir istrinya agar tidak mendekatinya. Mendengar perkataan Damian, entah kenapa hati Freya merasa sakit dan seperti di tusuk ribuan belati. Suami yang selama ini selalu memperhatikan dan ber
Read more

Bab 60 Tanda Merah Kepemilikan

Malam berganti pagi, setelah melewati moment indah malam tadi Freya dan Damian masih terbaring di atas satu ranjang dengan keadaan tubuh sama-sama polos yang hanya di tutupi selimut putih. Kedua bola mata Freya mulai terbuka, saat cahaya matahari mulai menyinari gorden. Hingga menembus wajah cantiknya. "Aiisshtt, seluruh tubuhku terasa remuk, " desis Freya, lalu perlahan ia mulai menggeser tubuhnya. Melihat Damian yang terbaring di sampingnya, membuat Freya terkejut. wajahnya tersipu malu dan memerah merona. Setelah mengingat moment semalam. "Dia! semalam tadi, aku dan Damian melakukan hal itu? bagaimana ini jika dia bangun aku sangat malu," batin Freya. Karena belum berani menatap muka suaminya itu, kini Freya segera beranjak dari atas ranjang dengan tubuh polos yang di baluti selimut. Karena tidak ingin ketauan, Freya bergegas ke arah kamar mandi dengan langkah kaki yang lemas dan terhuyung. karena semalam tadi Damian begitu ganas memakannya. Hingga membuat Freya kehilangan banya
Read more
PREV
1
...
45678
...
19
DMCA.com Protection Status