Home / CEO / Istri Dadakan CEO Rupawan / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Istri Dadakan CEO Rupawan : Chapter 171 - Chapter 180

189 Chapters

Bab 171 Kehancuran Khatrine

Galaxy Grup Sebuah pesta terlihat begitu mewah dan meriah, Ervan dan Khatrine sengaja mengadakan pesta perayaan untuk merayakan keberhasilan desain yang baru saja mereka produksi dan promosikan sampai angka penjualannya melonjak tinggi. Ervan yang sudah lama menjadi pesaing Dave dalam bisnis fashion, lelaki itu dengan penuh kebanggan mempromosikan produk yang tengah ia buat. Begitu juga dengan Khatrine mereka berdua terlihat kompak saat di wawancarai oleh para paparazi dan awak media lainnya. "Bagaimana pendapat anda tentang dress yang dirancang oleh desainer anda, yang sekarang begitu banyak diminati?" tanya salah satu seorang wartawan pada Ervan. Lalu dengan bangganya Ervan menjawab jika dia begitu beruntung karena memiliki seorang desainer berbakat dan multitalenta seperti Khatrine. Sontak Khatrine yang berdiri saat jumpa pers di samping Ervan, membuat wanita bertubuh sintal dan berpakaian sexy itu terlihat begitu senang dan bahagia, karena akhirnya ia keinginannya bisa tercapa
Read more

Bab 172 Tidak Bisa Mengelak

"Katakan padaku Khatrine, apa yang di katakan orang-orang benar? jawab aku dengan jujur," Hardik Ervan sembari melotot dan memegang bahu Khatrine dengan kedua tangannya. Tubuh Khatrine terlihat sangat gemetar, dan bahkan mulutnya seolah terkunci dan sulit untuk menjawab pertanyaan dari Ervan. "Aa-aku tidak ini tidak yang seperti mereka katakan, ini adalah hasil kemampuan aku!" sanggah Khatrine yang terus berdalih, karena tidak mau jika orang lain tahu semua tentang dirinya.Tentu saja Freya memperlihatkan desainnya asli dirinya, demi meyakinkan apa yang di katakan olehnya itu benar, dan bukan hanya omong kosong belaka saja. "Khatrine! cukup, mau sampai kapan kamu mengelak trus?" Freya begitu kesal, begitu juga Leo yang baru datang. Asisten kepercayaannya Dave itu pun membantu wanita yang sangat di sayangi oleh bosnya dengan menampilkan sebuah bukti rekaman video di saat Melisa mengakui perbuatannya yang telah mencuri desain yang telah di buat oleh adik tirinya sendiri. Semua orang
Read more

Bab 173 Permintaan Margaretha

Sepulangnya di acara perusahaan Ervan, Freya yang sudah merasa tenang dan lega. Membuat Margaretha yang sudah menunggunya dari tadi terlihat sangat geram dan marah karena bagaimana pun juga Melisa ikut terlibat dengan Khatrine yang membuatnya tak terima. "Freya! akhirnya kamu pulang juga. Ibu sangat kecewa karena masalahmu Melisa harus di libatkan dengan kalian. Sekarang karena ulahmu Melisa harus terlibat dan terbawa-bawa sekarang ibu ingin kamu nanti dia agar tidak ikut di periksa oleh para polisi itu," Pinta Margaretha dengan penuh penekakan..Freya menghela nafas berat, lalu ia menatap ibu tirinya dengan tatapan yang penuh keheranan. "Maksud ibu apa? aku tidak pernah melibatkan ka Melisa dia sendiri yang nekad untuk melibatkan diri dengan Khatrine, hanya karena ingin mendapatkan sebuah keuntungan," sanggah Freya tak terima saat ibu tirinya tiba-tiba saja menghampiri dan menegurnya dengan nada suara tinggi. Bukanya merasa bersalah, Margaretha malah terus memojokan Freya saat men
Read more

Bab 174 Kau Pantas Mendapatkannya

"Lepaskan aku! aku tidak ingin berada di sini," Khatrine berteriak Histeris saat kedua petugas polisi itu menyeret paksa dirinya ke dalam sel. Sungguh bagi Khatrine hari ini seperti mimpi buruk, yang ingin secepatnya terbangun dan terlepas. Namun nihil berkali-kali ia mencoba untuk mencubit tangannya terasa nyata sakitnya. Dan apa yang dia benci saat ini memang nyata adanya. "Akkkhh! Sialan brengsek!" Baru saja Khatrine ingin mengumpat semua orang-orang yang telah membawanya ke dalam sel tahanan, tak sengaja ia juga melihat Melisa yang terduduk lemas di bawah lantai. "Melisa!" Khatrine terkejut dan bercampur aduk antara marah dan kesal. Membuat dirinya menghampiri partner kerja samanya itu. Melisa yang sedang terduduk dengan tatapan mata kosong, membuat Khatrine semakin geram karena gara-gara kecerobohan Melisa dia bisa berada di dalam jeruji besi. "Melisa! katakan padaku, kenapa semua ini bisa di ketahui oleh orang lain? apa kau telah menceritakan hal ini pada orang lain?" tanya
Read more

Bab 175 Dua Permintaan Gila

"Khatrine sialan! bisa-bisanya dia menipu dan mempermalukan aku di depan orang banyak, tahu begini aku tidak akan mempercayainya," umpat Ervan dengan emosi yang meluap-luap. Ervan tidak pernah menyangka jika Khatrine telah membohonginya, dah membawanya ke dalam sebuah masalah besar di perusahaannya. Tentu saja itu tidak terlepas dari persaingannya dengan Dave. Karena desain yang mereka pake adalah karya desain Freya yang sudah menjadi milik hak Dave. Satu pesan masuk ke dalam ponsel Ervan dari Dave, Dave mengingatkan ganti rugi yang bagus di tangung oleh Ervan untuk Freya dengan jumlah nominal yang cukup fantastis. "Aakkkkhhh sial, bukannya dapat untung sekarang perusahaanku malah sedang berada dalam masalah," geram Ervan sembari melempar ponselnya. Brak!Untung saja ponsel Ervan jatuh di atas sofa, dan masih utuh dengan emosi yang menggebu-gebu Ervan kembali melemparkan kembali barang-barangnya di dalam rumah kebesarannya. Sampai asistennya pun terkejut. "Tuan, sekarang apa yang
Read more

Bab 176 Kado Special

Margaretha yang tak tega mendengar putri kesayanganya di tahan di sebuah lapas khusus wanita, karena kasus pencurian yang menjerat Melisa. Wanita paruh baya itu pun berusaha untuk menemuinya dengan sigap. Dan kebetulan hari itu dia beruntung dan di perbolehkan untuk menjenguk putrinya, tentu saja para petugas tahanan di sana memberi mereka kesempatan untuk bertemu namun hanya dengan waktu yang sudah di batasi. "Waktu kalian hanya tiga puluh menit, tidak lebih," peringat pak polisi dengan mode wajah muram. "Baik pak, terima kasih." sahut Margaretha yang segera memanfaatkan waktu untuk bertemu dengan Melisa. Melisa terlihat begitu senang, saat ibu yang sudah ia tunggu-tunggu untuk segera membebaskannya dari rumah tahanan itu yang membuatnya tak tahan lagi. Setelah Melisa di bawa ke ruangan khusus pengunjung. Membuat ibu dan anak itu pun terlihat begitu antusias dan senang setelah mereka bertemu. "Ibu!" "Melisa!"Keduanya berpelukan, Melisa yang sangat sedih dan marah. Mulai meluap
Read more

Bab 177 Benci Tapi Rindu

Siang berganti malam, setelah Freya merayakan ulang tahun Ansel, yang hanya mereka berdua saja. Membuat wanita berparas cantik itu pun terlihat berdiri termenung di teras balkon kamarnya. Seraya menatap langit gelap yang tidak biasanya terlihat tidak ada bintang.Seolah mewakili Isi hatinya saat ini, hampa dan kelabu. Hari-hari yang dulu di penuhi canda dan tawa serta kehidupan sederhana bersama sosok pria yang bernama Damian dulu sekilas membuat Freya Dejavu masa-masa bersama yang manis dan indah, yang jujur saja tak bisa pungkiri jika dirinya begitu rindu. "Nona! minumlah jus strawberry kesukaan anda," tawar Damian di kala itu. Yang begitu lembut dan perhatian saat masa-masa terpuruk dalam hidupnya yang selalu meyakinkan dirinya untuk bangkit kembali. Namun kebahagian dan perhatian itu seolah sirna, saat mengingat jika suaminya yang sederhana itu ternyata adalah seorang pria yang hanya terobsesi karyanya saja. Seketika membuat hati Freya luluh lantak bahkan menghancurkan pernikahan
Read more

Bab 178 Sebuah Bukti

"Brengsek! Dasar pria menyebalkan, bisa-bisanya dia mengancam dan memeras ku," umpat Luna yang masih terbaring di atas ranjang dengan keadaan tubuh yang hanya di baluti selimut, dengan tubuh yang masih terasa remuk, Luna beranjak dari atas ranjang lalu berjalan ke arah kamar mandi dengan langkah yang terhuyung. Edgar yang baru saja keluar dari kamar mandi, dengan keadaan telanjang dada yang hanya memakai handuk di bawah pingang membuat Luna terkaget. "Kau!!" "Nona sudah bangun ya," sapa Edgar yang sengaja menggoda mantan kekasih yang selalu dia impikan selama ini, tentu saja Luna sangat marah saat Edgar sengaja menyapanya. dalam keadaan bertelanjang dada. "Aku sudah memberikan apa yang kamu mau, sekarang pergilah jangan menggangu hidupku lagi, apa kau paham!" bentak Luna yang sudah sangat muak dengan mantan pacarnya itu. Edgar menyeringai saat melihat Luna yang sangat marah dan menatap tajam ke arahnya. "Baiklah, aku akan pergi tapi setelah kamu memberikan uangnya padaku sayang,
Read more

Bab 179 Dilema

Keesokkan paginya, Freya yang sudah berpenampilan rapih. Wanita cantik itu pun menyuapi putra kesayangannya sebelum pergi menemui Raka dan juga sahabatnya yang lainnya. "Ansel! sayang ayo makannya yang semangat biar cepat tumbuh besar," bujuk Freya sembari menyodorkan satu sendok bubur tim ayam dan sayuran yang selalu ia sempatkan untuk putranya. "Baik momy, tapi kapan Ansel ketemu Dady, katanya momy janji mau bialin Ansel bermain dengan Daddy?" tanya Ansel menatap nanar momynya dengan penuh harap. Karena setelah hampir satu tahun bocah kecil dan tampan itu melihat atau bermain dengan Daddynya yang sangat dia rindukan selama ini. Freya terdiam, saat mendengar permintaan Ansel yang ingin bertemu dan bermain dengan tuan ayah kandungnya, tak kuasa menatap kedua bola mata putranya yang berkaca-kaca membuat Freya dilema dan merasa bersalah. "Baiklah, momy janji secepatnya Ansel akan bermain dengan Dady, tapi habiskan dulu makanya ya, ayo karena momy cepat pergi kerja," Freya berusaha m
Read more

Bab 180 Biarkanlah Berlalu

"Freya tidak tahu ayah, jika harus bertemu dengan mas Dave. Apa lagi sekarang dia lagi sibuk mempersiapkan pesta pernikahannya," lirih Freya lalu pamit pergi untuk ke butiknya. Namun baru saja wanita cantik itu pun berjalan beberapa langkah, tiba-tiba saja mendengar perkataan ibu tirinya jantung Freya seolah berhenti. "Freya! ibu mohon bantulah Melisa agar dia bisa bebas lagi dari tempat terkutuk itu, masa kamu tega menjebloskan Melisa," Pinta Margaretha dengan nada tinggi dan penuh penekanan. Perlahan Freya memutar badan, dan menatap nanar ibu tirinya yang dari dulu memang tidak pernah menyukai dirinya. Bahkan Ia juga berusaha untuk menjelaskan. "Iya Bu, Freya akan berusaha untuk membicarakan hal itu keluar dari rumah dengan perasaan yang sedikit kesal. Karena sebenarnya Freya. Tapi Freya tidak bisa berjanji atau menjamin semuanya sesuai yang ibu inginkan," Freya pamit dan segera masih belum ingin terlalu banyak komunikasi dengan Dave. Karena kebohongan yang telah di torehkan da
Read more
PREV
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status