Home / CEO / Istri Dadakan CEO Rupawan / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Istri Dadakan CEO Rupawan : Chapter 121 - Chapter 130

189 Chapters

Bab 121 Hanya Sebuah Mainan

Khatrine terhenyak kaget, saat melihat Ervan sedang bersama kedua wanita berpenampilan sexy, sembari meminum beberapa botol anggur yang ada di atas meja. "Astaga! tuan Ervan, apa-apaan ini? kenapa ada dua wanita gatal di kamar kita?" Khatrine mencecar beberapa pertanyaan, pada bos barunya itu dengan tatapan tidak suka yang memicing ke arah kedua wanita itu.Ervan yang sudah mabuk pun, menatap tajam dengan kening terkerut. "Ck, tentu saja aku sedang bersenang-senang dengan wanita-wanitaku, apa kau buta?' jawab Ervan sembari melontar balik pertanyaan dengan nada meledek dan menatap remeh. Dengan membanggakan diri dan merangkul kedua bahu wanita-wanita bayarannya. Khatrine yang masih mematung, hanya menggelengkan kepala dengan rasa tidak percayanya. Bagaimana bisa Ervan selalu suka bermain dengan para wanita-wanita panggilan, dia pikir gebetan barunya itu sama dengan Hellian, yang hanya memuja dirinya saja. "Apa kata tuan, wanita-wanita ini milik tuan? lalu bagaimana dengan hubungan k
Read more

Bab 122 Kau Selingkuhi Aku Mas?

Tepat jam sepuluh malam, akhirnya Dave sampai di depan rumah. Setelah mengalami macet kurang lebih satu jam lebih yang membuatnya sangat kesal. Setelah menutup dan mengunci mobil. Dave terlebih dulu memastikan penampilannya sebagai Damian, setelah menganti pakaian di dalam mobil."Seperti sudah rapih," Dave menghela nafas, lalu berjalan dan menekan bel pintu. Tak sampai sepuluh menit, BI Marni segera membukakan pintu dan menyapa kedatangan majikan prianya. "Tuan Damian, akhirnya tuan pulang juga. Silahkan masuk tuan." BI Marni mempersilahkan Damian untuk masuk. Melihat sang istri yang tidak ada menyambut kepulangannya, membuat Dave terheran-heran. Karena Freya tidak pernah absen untuk membukakan pintu untuknya. "BI, di mana nyonya?" Dave bertanya sembari menatap setiap penjuru ruangan lantai di rumahnya. "Nyonya ada di kamar tuan, kalau den Ansel sudah tidur," Jawab Bi Marni sembari mengangguk. Bahkan wanita paruh baya itu pun menawarkan lebih dulu makan malam, tapi Damian menola
Read more

Bab 123 Salah Paham

"Aku sungguh tidak mengerti, sebenarnya siapa yang berselingkuh?" Freya tersenyum getir, saat Damian mengelak semua pertanyaannya. Tanpa ragu lagi wanita cantik itu pun memperlihatkan rekaman suara telpon, di mana Luna mengatakan jika dirinya adalah tunangan. Mendengarkan suara Luna yang di rekam oleh Freya, membuat Damian tercengang. Apa lagi kata-kata Luna yang seolah sengaja ingin membuat sang istri salah paham. "Ck, sial. Aku tidak menyangka. Luna begitu berani diam-diam menyentuh ponselku." Dave berdecak kesal dalam hati. Melihat Damian yang malah mematung, membuat hati Freya semakin terluka. Berati apa yang di katakan oleh wanita yang ada di dalam ponsel tadi benar adanya. "Kenapa kamu malah diam mas? kamu benarkan mempunyai wanita lain bahkan ku sudah tidur dengannya. Sungguh aku tidak menyangka selama ini kebaikanmu hanyalah sebagai kedok saja, aku benci sama kamu karena sudah mengkhianati pernikahan ini," Freya marah besar, ia sudah tak kuasa membendung rasa sakit dalam h
Read more

Bab 124 Pesta Pertunangan

Keesokan harinya, Damian yang baru terbangun sembari menggendong Ansel, ia mencoba untuk masuk ke dalam kamar sang istri. Namun ruangan itu tampak sudah kosong. "Dady, main.." Celoteh Ansel, seraya meraih wajah Damian. "Iya sebentar ya jagoan kecil. Dady ingin menemui mamy dulu." Bujuk Damian. Lalu berjalan menuruni tangga, berharap Freya masih ada di meja makan. Namun nihil tidak ada. BI Marni yang baru selesai mengerjakan beberapa pekerjaan rumah, kini wanita paruh baya itu pun segera menghampiri majikan prianya. "Tuan, sudah bangun. Apa tuan memerlukan sesuatu?" tanya Bi Marni sembari membungkukan badan. Dengan to the point, Damian langsung bertanya tentang keberadaan istrinya yang pagi-pagi sekali sudah tidak ada di rumah. Bi Marni pun menjelaskan jika Freya sudah pamit berangkat kerja. Hal itu membuat Damian sangat kaget, karena tidak seperti biasanya Freya sampai marah besar. Sampai saat pergi tidak pamit padanya. Karena sudah tak tahan dengan kesalahan pahaman yang terjadi.
Read more

Bab 125 Indentitas Yang Terbongkar

Tepat jam delapan malam, semua para tamu telah berlalu lalang memasuki sebuah gedung hotel bintang lima yang berada di dekat pinggir pantai. Tuan Steven sengaja mengatur pesta pertunangan Dave dan Luna dengan sangat besar dan mewah. Bahkan beberapa kerabat, klien berserta kolega-kolega bisnisnya ia undang semua. Freya dan Mandy yang baru saja tiba di sana terlihat mengagumi dekorasi pesta pertunangan itu, yang terbilang pesta termewah di seluruh kota yang memakan dana yang sangat fantastis itu. "Waw, mewah sekali pesta. Aku jadi iri sama nona Luna yang sombong dan angkuh itu, bisa-bisa dia menjadi calon istri tuan Dave, sungguh sangat di sayangkan," Keluh Mandy, seraya menatap keramaian di pesta itu. Freya yang tidak terlihat tidak bersemangat itu pun seolah menjadi tuli, dan tidak terlalu mendengarkan perkataan Mandy. Yang ada di dalam pikirannya saat ini bagaimana bisa Damian tadi tidak ada di rumah, seolah tidak ada itikad baik untuk menjelaskan tentang suara wanita yang ada di
Read more

Bab 126 Merasa Tertipu

Freya berlari keluar meninggalkan gedung pesta pertunangan itu seraya menyeka air mata, yang tak henti-hentinya mengalir deras membasahi wajah cantiknya. Tubuhnya terasa melayang. Berharap apa yang dia lihat malam ini adalah mimpi, namun rasa sakit dalam hatinya semakin terasa sesak. Pria yang selama ini sudah ia percaya dan perlahan sudah ia cintai kini malah memahat luka dalam baginya. Dave yang berada di tengah kerumunan paparazi, membuat lelaki itu tak peduli dan menerobos mereka, lalu menyusul sang istri yang pergi. "Freya! tunggu..."Mandy yang baru saja melihat insiden itu terkejut, begitu juga dengan Melisa serta orang-orang di sana ikut terheran dengan apa yang sebenarnya telah terjadi. "Freya tadi memangil tuan dengan nama suaminya, maksudnya apa? apa jangan-jangan selama ini pria yang menjadi suaminya adalah tuan Dave, sulit untuk di percaya," Mandy menutup mulut dengan kedua tangan. Begitu juga dengan Melisa yang ada di pesta itu, ia menggelengkan kepala. Setelah menyak
Read more

Bab 127 Semuanya Ternyata Palsu

Freya berlari secepat mungkin, lalu menghentikan sebuah taxi. Dengan cepatnya ia masuk dan segera meninggalkan gedung hotel yang telah menjadi saksi di mana dirinya mengetahui kenyataan yang begitu pahit untuk dirinya. Dave yang baru saja sampai, ia begitu kesal karena terlambat. "Freya! tunggu, dengarkan penjelaskan aku," teriak Dave, yang seolah saat ini dirinya terlihat sangat bingung, entah harus bagaimana setelah semua kebohongan tentang indentitas tentang dirinya terbongkar, setelah beberapa tahun ini ia tutupi dengan rapih. Semua wartawan yang masih terus memburu, CEO Alexander Grup itu. Terus mencecarnya dengan beberapa pertanyaan karena mereka begitu penasaran. "Tuan Dave, apakah benar anda menjalin cinta gelap dengan desainer anda sendiri? lalu bagaimana dengan pertunangan anda?""Jika nona Luna telah resmi menjadi tunangan anda, lalu bagaimana dengan dengan nona Freya? sebenarnya apa hubungan kalian berdua."Darah Dave semakin mendidih, saat mendengar pertanyaan-pertanya
Read more

Bab 128 Aku Sangat Membencimu

Freya memejamkan kedua pelupuk matanya dan berdiri di ujung jembatan, baginya hidup ini sangat menyakitkan dan tak adil untuknya. "Tuhan, apa salahku? kenapa semua orang terus menyakiti diriku? Aku sangat benci dengan takdir ini," teriak Freya meluapkan kekecewaannya dengan air mata yang terus mengalir deras. Hatinya luluk lantah, semangat hidupnya seolah menghilang. Mengingat semua orang di sekitarnya yang hanya memanfaatkan dirinya saja, membuat hati Freya sakit, sakit sekali. Dave yang baru saja datang, kini ia sangat terkejut, saat melihat sang istri berada tepat di tembok pembatas danau itu. Seolah kejadian hari itu terulang kembali. "Freya! Hentikan, jangan berbuat bodoh. Aku mohon, turun dan maafkan aku." Dave berusaha membujuk sembari berlari mendekat. Freya yang sudah sangat kecewa dan membencinya, meminta agar Dave tidak mendekat ke arahnya. "Berhenti kau di sana, jangan dekati aku, dasar pria bajingan. Kau sangat menjijikan dan kotor," umpat Freya dengan tubuh gemetar.
Read more

Bab 129 Aku Suamimu

Keesokan harinya, Freya terlihat terbaring lemah di sebuah brankar dengan beberapa alat medis yang menghiasi tubuhnya. Tuan Hermawan yang sudah mendapatkan kabar jika putri kesayangan itu telah masuk ke rumah sakit. "Freya, maafin papa ya nak. Karena papa tidak bisa melindungi mu dengan baik." Lirih tuan Hermawan seraya memegangi tangan putrinya, sebagai seorang ayah dia merasa sudah gagal. Dave yang baru sadar pun, kini ia yang sama tengah di rawat di ruangan sebelah, perlahan Dave berjalan ke arah ruang rawat istrinya yang tak jauh dari sana. Klek. Pintu pun terbuka, tuan Hermawan yang tengah menatap sang putri kini ia sangat terkejut saat melihat Dave. Yang tiba-tiba saja datang tanpa ia harapkan. "Freya!" panggil Dave, lalu menghampiri sang istri. Darah tuan Hermawan yang sudah mendidih pun, kini ia beranjak dari tempat duduk dan menatap tajam dengan penuh kebencian. "Kau! Untuk apa lagi kau mendekati putriku? dasar pria brengsek! kau hanya mempermainkan putriku hanya untuk
Read more

Bab 130 Kemarahan Tuan Hermawan

"Aku bukan istrimu lagi, mulai saat ini kita pisah. Kamu sudah memiliki wanita lainkan? Jadi tidak perlu lagi kamu mengatakan jika aku istrimu," Freya murka. Bahkan sampai terlihat pucat. Tuan Hermawan mengingatkan untuk yang terakhir kalinya, agar Dave pergi dari ruang rawat putrinya. "Tuan, anda adalah orang yang terhormat. Jadi tidak seharusnya aku memanggil security untuk menyeretmu dengan paksa."Dave terdiam, saat ayah mertuanya terus saja mengingatkan. Tapi yang lebih menyakitkan lagi. Saat melihat Freya yang seolah seperti orang asing padanya. "Baiklah, aku akan keluar. Ayah aku titip Freya padamu. Setelah emosinya mereda aku akan kembali lagi ke sini," pinta Dave dengan penuh harap."Tidak usah, kamu hanya membuat putriku menderita saja." Ketika di ruangan Freya terdengar berisik, seorang suster menghampiri dan berusaha untuk mengingatkan kedua pria itu."Tuan-tuan, ini adalah rumah sakit. Jadi saya mohon lebih baik kalian berdua tunggu di luar saja. Karena pasien sangat
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
19
DMCA.com Protection Status