Home / CEO / Istri Dadakan CEO Rupawan / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Istri Dadakan CEO Rupawan : Chapter 111 - Chapter 120

189 Chapters

Bab 111 Impian Freya

Beberapa jam kemudian, akhirnya Freya dan para rekannya sudah sampai di Hotel Montalembert (Paris) Dave sengaja membooking hotel termahal dan terbesar di sana. Karena baginya ini adalah pencapaian prestasi Freya yang sukup luar biasa bagus. Bahkan harga sewa di sana mencapai sepuluh juta perhari, karena fasiitasnya yang cukup bagus dan mewah. Mandy begitu antusias dan bahagia, setelah menginjakan kaki di negara yang cukup terkenal dengan mode romantisnya. Bahkan ia sudah tidak sabar ingin segera berkeliling untuk melihat menara Eiffel yang terkenal akan kisah romantis para pasangan. "Freya, lihatlah suasana malam di negara ini sangat indah dan bagus ya?""Iya ka, aku rasanya masih belum percaya bisa berada di sini." Kedua sahabat itu terlihat menikmati suasana Hotel, sebelum mereka masuk mengambil kunci kamar masing-masing.Luna yang tak sengaja melihat keduanya, kini wanita itu sengaja berjalan mendahului mereka, terlebih saat tadi tak sengaja mendengar topik obrolan antara Mandy
Read more

Bab 112 Sangat Familiar

Luna dan Dave tengah makan bersama di restoran hotel tempat mereka menginap, meskipun ragu wanita berprofesi sebagai model itu pun memberanikan diri untuk melontarkan sebuah pertanyaan pada Dave. "Mas, aku ingin bertanya satu hal tentangmu." Ucap Luna memulai topik pembicaraan. Dave yang selalu bersikap dingin dan cuek, hanya menyuruh Luna untuk mengatakan pertanyaannya secara langsung. "Katakan saja, memangnya apa yang kamu ingin tanyakan," Balas Dave dengan nada datar. "Kenapa kamu harus memakai jambang palsu setiap ada di depan semua karyawanmu?" Luna melontarkan pertanyaan lagi dengan penuh penasaran, walaupun sebenarnya ia tahu alasannya. Seketika Dave menghentikan aktifitasnya, lalu menatap tajam pada Luna. Karena ia merasa wanita yang ada di depannya itu terlalu ikut campur tentang pribadinya. "Bulan urusanmu, karena aku memang suka. Ingat nona Luna aku hanya mau menjaga kesehatan ayah saja, dan aku tidak menyukai tentang perjodohan kita," Dave sengaja mengingatkan Luna te
Read more

Bab 113 Menghalalkan Segala Cara

Luna mencari Dave keseluruh area hotel, ia tampak cemas dan khawatir karena pria idamannya tiba-tiba pergi begitu saja tanpa memberitahukan mau pergi kemana. "Ya ampun mas Dave kamu kemana kenapa pergi tanpa pamit," Luna menggerutu kesal, baru saja dia berjalan ke arah klinik. Tiba-tiba saja tidak sengaja melihat Freya yang sedang di temani Dave. Melihat keduanya bersama, membuat Luna geram dan segera menghampiri mereka. Seperti biasa Luna selalu menunjukan sikap mesranya di depan Freya agar Freya tidak mencoba untuk melekat pada Dave. "Aku cari dari tadi kamu di sini mas," Luna memegang lengan Dave dan menyandarkan kepala di bahunya. Dave merasa risih dan segera melepaskan karena tidak mau terlihat oleh Freya. "Freya, kamu sudah tidak papakan? aku akan memanggil Mandy untuk menemanimu di sini," Dave pamit, lalu pergi dari klinik.Luna mendengus kesal, lalu mengikutinya dari belakang. Akan tetapi dia menghampiri Freya lebih dulu untuk mengingatkan. "Kamu Freya kan? ingat ya mas D
Read more

Bab 114 Dia Suamiku

Tepat jam delapan malam, akhirnya Freya dan Mandy sampai di sebuah gedung mewah yang sudah di padati para kandidat dan para pengunjung yang mendapat kehormatan untuk menghadiri kompetisi adu Fashion terbaik di tahu ini. Jantung Freya berdegup sangat kencang setelah tadi mengecek seorang model yang sudah pas untuk memperagakan dress rancangannya. "Wah, sudah banyak pengunjung, Freya aku kita cepat duduk. Aku sudah tidak sabar ingin melihat rancanganmu," Mandy menarik pelan lengan Freya, dan Freya segera mengambil alih tempat duduk yang sudah di sediakan oleh panitia penyelengara. Namun baru saja mereka mengambil duduk. Tiba-tiba saja Freya mendapatkan sebuah panggilan telpon..Melihat Freya yang malah berhenti, membuat Mandy terheran, dan ia bertanya hal apa yang membuat Freya terdiam. Kedua bola mata Freya membulat, saat melihat panggilan dari Damian. Rasanya seperti mimpi tanpa membuang waktu lagi Freya segera mengangkat telpon dan menyahutnya. "Halo mas ada apa?" tanya Freya denga
Read more

Bab 115 Percayalah Padaku

Kediaman Steven. Seorang pengawal menghadap dengan penuh hormat, pada ayah seorang Dave Alexander. Seorang pebisnis muda yang beberapa tahun ini tengah naik daun itu. "Selamat malam tuan, maaf menggangu waktu tuan besar," Sesal bodyguard itu sembari membungkukkan badan dengan penuh hormat. Tuan Steven yang terlihat sudah mulai pulih, perlahan pria paruh baya itu pun mulai bangunan dan menggeser tubuh lalu bersandar. "Katakan ada apa?" tuan Steven Alexander bertanya dengan tatapan yang penuh selidik. Berharap kabar yang akan di berikannya adalah berita yang akan menyenangkan hati. "Saya ingin memberitahukan, jika kartu undangan untuk tuan muda dan nona Luna sudah sudah di cetak, dan sudah siap untuk di sebarkan dengan jumlah tamu undangan yang tuan inginkan," jawab sang bodyguard. Mendengar semua rencananya mulai berjalan lancar, membuat tuan Steven sangat bahagia. Rasanya ia sudah tidak sabar lagi ingin melihat memiliki pasangan dah memberikannya seorang cucu, di usianya yang sud
Read more

Bab 116 Kiss Under The Eiffel Tower

Suara tepuk tangan menggema di seluruh ruangan gedung, saat nama Freya terpilih sebagai pemenang bahkan Freya juga mendapatkan penghargaan sebagai desainer terbaik dengan karyanya yang bagus dan terunik dari dua puluh kandidat lainnya. Tak hanya itu saja, bahkan seorang MC memangil dan menyambut hangat Freya, agar segera menerima piala penghargaan dan beberapa hadiah lainnya. Netra wanita cantik itu pun berkaca-kaca, sungguh rasanya ia masih tidak percaya karena ia sudah melanjutkan cita-cita mendiang ibunya dulu. Sebagai seorang suami, Dave yang saat ini sebagai Damian. Kini lelaki tampan itu pun meraih tangan Freya lalu menyemangati. "Naiklah, aku sangat bahagia nona. Karena semua janjiku sesudah aku penuhi." Kata Damian. Freya tersenyum dan mengangguk patuh, setelah berjalan menaiki pentas. Freya menebarkan senyuman kebahagiaan dan sumringahnya. Karena hari ini dia masih belum bisa percaya jika dirinya sekarang terpilih sebagai desainer terbaik dan mempunyai talenta yang menari
Read more

Bab 117 Malam Ini Aku Mau Kamu

Setelah menikmati keindahan pemandangan di sekitaran Menara Eiffel yang sangat terkenal itu, Freya dan Damian juga tak lupa merayakan keberhasilannya dengan meminum beberapa bir kaleng. Sampai akhirnya Freya mabuk, karena terlalu banyak meminum cairan merah yang membuat kesadaran dirinya menghilang. "Ayo kita bersulang lagi mas," Ajak Freya seraya menyodorkan satu kaleng bir itu pada suaminya.Melihat sang istri yang sudah mabuk berat, membuat Damian menegurnya agar Freya tidak lagi meminum anggur merah itu. "Cukup nona, hari ini kamu sudah minum banyak. Tidak baik," Damian mengingatkan, lalu menaruh kaleng bir yang ada di tangan Freya. Tentu saja Freya sangat marah, karena Damian malah menyuruh biar kaleng itu. "Aku tidak mau berhenti, pokonya hari ini aku sangat bahagia," Racau Freya dengan kedua pelupuk mata yang sudah terpejam. Tak mau membuat Freya masuk angin karena terlalu lama di luar, akhirnya Damian memutuskan untuk mengantarkan sang istri ke kamar penginapan, dengan sa
Read more

Bab 118 Hanya Akan Menjadi Milikku

Kediaman Hermawan. Melisa terkejut, saat melihat siaran televisi, saat memberitakan Freya sebagai pemenang desainer terbaik di seluruh kota, Bahkan sampai mendapatkan tawaran promosi dari negara yang terkenal romantis itu. "Aakh, sial. Kenapa lagi-lagi jalang itu yang suka mengambil perhatian semua orang. Tidak di kantor, tidak di rumah selalu saja membuat orang menyanjungnya, aku tidak suka itu," Umpat Melisa melemparkan beberapa camilan sarapan paginya. Mendengar suara bising di lagi hari, membuat nyonya Margaretha terheran dan segera mematikan hal apa yang sedang terjadi. Hingga membuatnya menyusul masuk dan..."Ya ampun Melisa, apa yang kamu lakukan nak? pagi-pagi begini sudah bikin keributan?" tanya wanita paruh baya itu sembari berkacak pinggang dan menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Melisa terdiam, lalu menoleh ke arah suara ibunya yang berada tepat di belakang dengan mode wajah cemberut. "Bu, coba lihat. Aku lagi sebel masa jalang itu selalu menang, pasti nanti bos memp
Read more

Bab 119 Freya Terkejut

Beberapa hari kemudian, Freya dan rekan-rekan perusahaannya telah kembali pulang ke tanah air. Semua staf sengaja mengajak Freya untuk merayakan keberhasilan mereka. "Teman-teman bagaimana kalau kita merayakan keberhasilan Freya dengan makan bersama di sebuah restoran yang sangat enak, bagaimana setuju tidak?" tanya Mandy memastikan. "Setuju, sebelum masuk kerja tidak papa kan makan bersama sangat jarang kalau sudah kerja, karena kita sibuk," Timpal Staf lainnya dengan antusias. Freya hanya tersenyum dan menggeleng, saat semua rekan begitu bersemangat atas pencapaian fashion terbaik di perusahaan mereka. "Freya, tidak papa kan aku mengajak mereka untuk kita bersenang-senang?" Mandy sengaja bertanya untuk memastikan. Dan tentu saja Freya hanya mengangguk patuh dan setuju dengan usulan senior yang selalu baik padanya. Semua bersorak ria, lalu turun dari mobil menuju sebuah restoran mewah yang cukup melegenda di kota itu. "Tapi sayang sekali, CEO sepertinya tidak bisa ikut merayaka
Read more

Bab 120 Tidur Bersama Dengan Wanita Lain

Kediaman Dave Alexander"Ayah! ayah ini apa-apaan kenapa ayah mengatur pesta sesuka hati, tanpa persetujuan dariku," Bentak Dave yang sangat kecewa saat melihat semua undangan yang sudah di sebar oleh ayahnya, terlebih banyak media yang sudah menyebarkan berita pertunangannya dengan Luna. Bahkan beritanya sampai trending. Terlebih dalam hati Dave, ia merasa bersalah karena statusnya dengan Freya masih suami istri, bagaimana bisa dia akan bertunangan dengan wanita lain. "Bocah nakal! kamu lihat ayahmu ini sudah tua dan sakit-sakit. Mau sampai kapan kamu menghindari perjodohan ini, kau sudah dewasa Dave! sudah waktunya memberikan ayah cucu di masa tua ini, terlebih lagi kita membutuhkan pewaris kelak di masa depan!" Tuan Steven tetap pada keputusannya, dengan nada yang penuh penekanan. "Aku sudah bilang, jika aku bisa menentukan wanita yang akan mendampingiku. Jadi ayah tolong berhentilah mengatur kehidupanku," Dave tidak setuju. Darah tuan Steven Alexander seketika mendidih, saat me
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
19
DMCA.com Protection Status