"Hah?" Damaira mencoba untuk fokus dengan pertanyaan Ezra.Berulang kali Damaira meyakinkan diri jika dirinya tak salah mendengar, hingga akhirnya dia bertanya, "Maksudmu apa, Sayang?""Lupakan saja, Ma. Aku hanya asal bicara," ucap Ezra, seraya meringis memperlihatkan deretan gigi susunya.Ezra tidak merajuk, hanya tak ingin menambah beban pikiran ibunya."Kamu menyukai kak Keysha?""Dia sangat menyebalkan, Ma. Terlihat sekali dia ingin mengambil Mama dariku." Sungut Ezra sembari melipat kedua tangan di dada.Damaira tertawa, "Kamu ada-ada saja.""Lain kali akan ku rebut Daddy-nya." Damaira tersenyum tipis.Malam yang sunyi, perut yang kenyang, dan tubuh yang lelah membuat Ezra tidur lebih cepat.Damaira membuka laptop kesayangannya, menekuri pekerjaan yang beberapa tahun terakhir menjadi rutinitasnya–menulis.[Sa, bagaimana perkembangan di sana?] Damaira mengirim pesan untuk kembarnya.Tak berapa lama, ponsel itu berdering, mengalihkan
Read more