Share

Bab 76 Bekal untuk Ezra

Penulis: Lemongrass
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Di subuh hari, Celine sudah terjaga. Gadis kecil itu segera menuju ke kamar ayahnya. Dengan tidak sabaran dia mengetuk pintu yang tingginya hampir tiga kali lipat dari tinggi badannya.

"Ayah, bangun, Ayah," seru gadis itu lalu meraih handle pintu untuk membukanya.

Negan memang tak melarang anaknya masuk ke dalam kamarnya, asalkan mengetuk pintu lebih dulu.

Gadis kecil itu naik ke ranjang, dia tak menyangka jika ayahnya telah bangun. Alhasil, dia terperangkap dalam pelukan ayahnya.

"Ayah!" pekik gadis cilik itu.

"Biarkan ayah tidur sepuluh menit lagi, Celine."

"Tapi, Yah. Kita akan membuat bekal pagi ini."

"Ini masih terlalu pagi, Celine."

Anak itu sungguh semangat sekali ingin membuatkan bekal untuk saudara tirinya. Dengan tetap memeluk Celine, Negan berpikir. Bagaimana jika Celine tahu Ezra adalah saudaranya? Sepertinya dia akan sangat senang. Tapi, sepertinya berbanding terbalik dengan Ezra.

Mengingat Ezra membuat dada sesak. Meski belum membukt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 77 Kotak Bekal yang Terabaikan

    "Ayah!" seru Celine.Negan pun mengurungkan niatnya mencegah kepergian mantan istrinya dan memilih untuk menggendong anaknya yang berwajah muram.Mobil Damaira pun melaju tanpa permisi, Negan hanya bisa memandangi lajunya kendaraan itu."Ada apa, Sayang?" tanya Negan.Celine hanya terdiam, bocah cilik itu masih berpikir antara memberi tahu ayahnya atau tidak tentang roti panggang yang mereka buat untuk Ezra, sama sekali tak tersentuh.Negan kembali mengulangi pertanyaannya, tapi Celine hanya menggeleng lalu meminta untuk segera pulang.Di sepanjang perjalanan pulang, Celine yang diam membisu. Berbanding terbalik dengan tadi pagi, semangat Dan keceriaan itu lenyap begitu saja."Sebenarnya ada apa dengan anak Ayah yang cantik ini?" tanya Negan seraya membelai lembut surai panjang Celine."Aku sedih, Yah." Bocah cilik itu berpangku tangan."Cerita sama Ayah.""Janji, Ayah enggak akan sedih juga?"Negan semakin penasaran dan tidak sabar."

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 78 Ezra dan Keysha

    Damaira terkejut saat ada tangan lain meraih buku yang sama dengannya.Kompak dua orang itu saling pandang. Damaira mengernyitkan kening, merasa mengenal anak yang berada di depannya, tapi entah di mana. Berbeda dengan Damaira, gadis cilik itu langsung mengenalinya."Ibu Peri!" seru anak perempuan yang berumur sekitar 10 tahun tersebut.Gadis cilik itu langsung menghambur, memeluk tubuh Damaira.Damaira masih mencerna semua kejadian yang begitu mendadak itu dan mencoba mengingat wajah ayu gadis yang sedang memeluknya."Keysha." Damaira membalas pelukan anak itu.Nyaris saja Damaira tidak mengingat siapa gadis itu, sebab wajahnya sudah banyak berubah setelah lima tahun tak bertemu."Ibu Peri masih mengingatku rupanya," seru Keysha seraya melepaskan pelukannya."Tentu saja aku masih ingat, walau harus berusaha keras untuk mengingatnya," gurau Damaira."Kamu sudah sebesar ini sekarang, siapa yang tidak pangling," ucap Damaira seraya menangkup kedua p

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 79 Ibu Kandung Keysha

    Mahesa terenyuh melihat Damaira dengan tulus memeluk anaknya. Dia yakin, Keysha saat ini bahagia karena menemukan sosok ibu pada Damaira."Kamu kerja di mana, Ra?" Mahesa bertanya setelah Damaira berdiri."Aku kembali mengelola toko roti, Mas.""Aku sering ke sana, Tante. Aku suka sekali Japanese cheesecake di toko roti itu," sahut Keysha.Damaira tersenyum, lalu mengucapkan terima kasih pada Keysha.Interaksi keempat orang itu, tak luput dari pandangan seseorang yang berdiri Tak jauh dari sana."Ada apa, Sayang?""Ah, tidak. Ayo kita cari makan di tempat lain saja," ucap wanita itu seraya menggandeng suaminya untuk pergi menjauh dari sana. Dia tak ingin suaminya melihat mantan suami dan anaknya ada di tempat yang sama.Nindi Aulia adalah ibu kandung Keysha, mantan istri Mahesa. Selama ini dia  tinggal di Makasar, di tempat asal suaminya.Sudah seminggu dia berada di Jakarta menemani suaminya dinas.Nindi berjalan menjauh, dia melirik ke arah

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 80 Mommy Ira

    "Hah?" Damaira mencoba untuk fokus dengan pertanyaan Ezra.Berulang kali Damaira meyakinkan diri jika dirinya tak salah mendengar, hingga akhirnya dia bertanya, "Maksudmu apa, Sayang?""Lupakan saja, Ma. Aku hanya asal bicara," ucap Ezra, seraya meringis memperlihatkan deretan gigi susunya.Ezra tidak merajuk, hanya tak ingin menambah beban pikiran ibunya."Kamu menyukai kak Keysha?""Dia sangat menyebalkan, Ma. Terlihat sekali dia ingin mengambil Mama dariku." Sungut Ezra sembari melipat kedua tangan di dada.Damaira tertawa, "Kamu ada-ada saja.""Lain kali akan ku rebut Daddy-nya." Damaira tersenyum tipis.Malam yang sunyi, perut yang kenyang, dan tubuh yang lelah membuat Ezra tidur lebih cepat.Damaira membuka laptop kesayangannya, menekuri pekerjaan yang beberapa tahun terakhir menjadi rutinitasnya–menulis.[Sa, bagaimana perkembangan di sana?] Damaira mengirim pesan untuk kembarnya.Tak berapa lama, ponsel itu berdering,  mengalihkan

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 81 Kecewa, Cemburu, dan Rindu Menjadi Satu

    Damaira termenung sejenak, sebelum akhirnya berkata, "Bukankah kamu harus bekerja, Mas? Penuhi dulu kewajibanmu. Kalau begitu aku permisi."Tak ingin kehilangan kesempatan begitu saja, Negan mencekal tangan mantan istrinya agar tak segera pergi."Ra," mohon Negan.Damaira mengarahkan pandangan pada tangannya, lantas menyentuh tangan Negan."Mas, jangan seperti ini. Tidak enak dilihat orang." Damaira mencoba melepaskan tangan itu."Jika kamu belum siap sekarang, aku akan setia menunggumu sampai kamu siap berbicara denganku, Ra." Damaira diam sejenak, menatap mata indah mantan suaminya, ada goresan kekecewaan saat pria itu mengucapkan kata itu. Damaira mengulas senyum."Terima kasih, Mas. Kamu sudah mau mengerti. Sebelum kamu berbicara denganku, aku minta tolong agar kamu memberi pemahaman lebih dulu pada Celine. Aku juga akan melakukan hal yang sama pada Ezra. Aku pergi dulu." Negan mengangguk.Negan tak berharap lebih, cukup memperbaiki hubungan deng

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 82 Emosi Damaira

    Jantung Negan tak lagi berirama, rindunya begitu membuncah. Perlahan dia mendekatkan wajahnya pada Damaira.Sontak Damaira mendorong tubuh mantan suaminya."Jangan melewati batas, Mas."Negan tersadar jika yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan, dia langsung melepas pelukannya pada Damaira."Maafkan aku, Ra." Negan menjadi salah tingkah sendiri, lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dan berakhir dengan meletakkan kepalanya di stang mobilnya.Damaira sendiri merasa muak dan kesal, wajahnya sudah seperti medusa yang penuh amarah, melihat sedikit ke arah matanya seketika akan menjadi batu."Sekali lagi aku minta maaf, Ra. Aku terbawa emosi. Asal kamu tahu aku tak pernah sedetik pun berhenti mencarimu selama 5 tahun ini. Rasanya aku hampir gila!" Negan mengacak rambutnya dengan frustasi.Damaira mengalihkan pandangan keluar jendela, tak ingin terpengaruh oleh bualan Finnegan Cakrawala.Negan melihat ke arah mantan istrinya yang menghadap ke

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 83 Salah Mengambil Langkah

    Mendengar Damaira menyebut namanya, Celine pun mendongak.Damaira masih menatap Celine penuh kebencian karena dosa yang telah dilakukan ibu dari anak itu.Mungkin Damaira salah telah melakukan hal seperti pada anak yang tak berdoa, tapi tak semua orang paham apa yang dia rasakan. Keresahan jiwanya, bagaimana dia begitu sangat berusaha menahan diri agar tetap bersikap baik pada mantan suami maupun anaknya.Baru saja Negan telah mematik api dalam sekam, membuat yang tadi aman dan damai terbakar. "Dengarkan ini baik-baik anak dari Ayusita Lestari. Kita tak cukup baik atau akrab untuk kamu bisa menyambut kedatanganku dengan seriang itu, Celine. Mulai sekarang jauhi Ezra. Dan katakan pada ayahmu agar tak lagi mengganggu hidupku maupun Ezra."Ezra tak paham dengan apa yang dilakukan ibunya. Ibunya tak pernah sekalipun menegeluarkan emosi yang begitu dalam selama ini. Otak Ezra bekerja dengan cepat Dan segera bertindak sebelum semuanya terlambat."Mama, ayo ki

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 84 Menyesali Keputusan

    Di dalam kamar, Damaira menangis, meratapi kebodohannya, yang telah memberi sedikit celah pada Negan untuk bisa masuk ke dalam kehidupannya."Harusnya memang sejak awal aku menyekolahkan Ezra di tempat lain," gumam Damaira."Sok kuat kamu, Ra. Nyatanya kamu hanya sangat lemah," Damaira memaki dirinya sendiri.qSetelah puas menumpahkan segala rasa yang ada, Damaira menghubungi Dinda. "Apa kamu sedang sibuk?""Tidak, Ra. Ada apa?""Aku ingin memindahkan sekolah Ezra, apa kamu memiliki rekomendasi sekolah lain?""Memangnya ada apa? Kenapa mendadak ingin memindahkan Ezra?""Nanti akan ku jelaskan, ini rumit, Din. Harusnya aku mendengarkanmu sejak awal.""Apa karena ayah dan anak itu?"Damaira terdiam, itu cukup menjadi jawaban bagi Dinda. Terdengar Dinda menghela nafas. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Dinda justru memberi masukan yang di luar dugaan."Ra, coba kamu tanya pada Pak Mahesa. Aku yakin dia mempunyai banyak informasi tent

Bab terbaru

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Extra Part

    Empat bulan kemudian Isa dan Dina akhirnya menikah, setelah si kembar lahir kedunia dua bulan yang lalu.Keduanya memang sengaja mengambil waktu lebih lama, agar keluarga Damaira fokus lebih dulu pada si kecil Narendra dan Naela. Kembar yang begitu menggemaskan, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, sama seperti Damaira dan Damaisa.Saat ini Isa sedang berada di depan penghulu dan juga Negan sebagai wali dalam pernikahannya dengan Dina. Dina sendiri masih menunggu di ruang rias yang tersedia tak jauh dari tempatnya berada.Deg-degan itu sudah pasti, entah sudah berapa kali pria datar itu menghela nafas untuk menetralkan kegugupan.Penghulu mulai melakukan serangkaian prosesi. Negan dan Isa berjabat tangan, prosesi ijab qabul di mulai.Dengan satu tarikan nafas akhirnya Damaisa Kurniawan telah menjadikan Findina Langit Senja binti Surya Cakrawala sebagai istrinya.Suasana haru tercipta, apalagi ketika pengantin wanita di bawa ke ruangan tersebut. Ucapan selamat dan doa terbaik diuc

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 194. Akhir Perjalanan Cinta

    “Ibu benar mau aku menikah? Dengan siapapun wanita pilihanku?” tanya Isa dengan wajah serius.Lestari diam sejenak sebelum menjawab.“Kamu masih ingin menikah dengan Dina?” tanya Lestari.“Iya, kalau Ibu memberi restu.”Lestari menghembuskan nafas pelan.“Kamu tidak ada wanita lain?”“Belum ada, Bu. Kalau Ibu menginginkan wanita lain, mungkin butuh waktu lebih lama.”“Kamu sungguh-sungguh menyukai wanita itu?”Dalam guratan wajah Isa masih tersirat sedikit keraguan.“Mintalah dulu petunjuk pada sang Pemilik Hati, Sa. Ibu tidak mau kalau kamu memiliki maksud tertentu menikahi Dina, seperti balas dendam.”Isa masih diam, mencoba membuka lembar demi lembar memori mengapa dia ingin menikahi Dina.“Kalau kamu sudah mendapatkan kemantapan hati ingin menikahi Dina karena untuk beribadah dan mencintainya, Ibu akan restui,” ujar Lestari.Isa justru bergelung dengan hatinya sendiri, antara maju atau mundur.“Baik, Bu. Isa akan pikirkan baik-baik dan juga minta petunjuk sama Tuhan.” Benar itu ad

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 193. Bahagia dan Sedih

    Satu tahun kemudian.Kebahagiaan demi kebahagiaan semakin terlimpah di keluarga Mahesa dan Damaira. Sakit dan luka di masa lalu perlahan hanya menjadi sebuah butiran yang terhempas karena tiupan angin.Setelah beberapa bulan lalu Mahesa dan Damaira pergi ke Jerman untuk bulan madu, tak lupa mengajak anak-anak untuk turut serta. Sekarang Wanita itu telah berbadan dua.Bukan, tapi tiga. Ya, Damaira hamil anak kembar. Karena faktor keturunan, hamil anak kembar sangat mungkin terjadi.Di sisi lain, di kota Makassar, Nindi dan Dion juga tengah merasakan kebahagiaan yang sama. Nindi akhirnya hamil, bahkan beberapa bulan lebih dulu dari Damaira.Kabar itu diberikan langsung oleh Nindi pada Damaira. Rezeki memang unik, Tuhan akan memberikan di waktu yang tepat. Di saat semua permasalahan hati di masa lalu selesai, akan tubuh cinta yang baru.Tak kalah membahagiakan Isa juga telah resmi membuka kantor perusahaan sendiri di Jakarta. Karyawannya masih terdiri dari beberapa orang. Pria itu semaki

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 192. Berdamai

    Beberapa minggu berlalu pernikahan Nindi dan Dion pun sudah terlaksana. Meski hanya sederhana keduanya terlihat bagaimana.Di hari Minggu yang cerah itu, Nindi dan Dion berkunjung ke rumah Mahesa, dengan harapan keluarga itu berada di rumah Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah Keysha. Nindi benar-benar bertekad ingin berbaikan dengan anak itu. Dia ingin sekali mendapatkan maaf dari bocah berusia 12 tahun itu.Ya, kurang lebih 12 tahun Nindi meninggal Keysha. Nindi pikir semuanya akan baik-baik saja, ternyata Tuhan memiliki takdir yang sudah ditetapkan untuk mereka.“Oh, Mbak Nindi dan Mas Dion, apa kabar kalian? Selamat ya atas pernikahannya. Kami senang mendengar kabar tersebut.”Damaira dan Mahesa menyambut kedatangan sepasang pengantin yang baru saja rujuk itu.“Kabar baik, Ira. Terima kasih. Maaf kami tidak mengadakan acara apapun.”“Jadi–” Nindi menjeda kalimatnya dan melihat ke arah suaminya, Dion pun mengangguk dan tersenyum.“Jadi, kedatangan kami kemari untuk bertemu deng

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 191. Citra dan Ardi

    Pertanyaan yang seperti memojokkan Citra, membuat dia sejenak berpikir untuk mencari kalimat yang tepat dan mematahkan tuduhan pria itu.“Apa aku ada hak menolak perjodohan ini?”Citra justru bertanya, bukan menjawab pertanyaan Ardi.“Kenapa kamu bertanya seperti itu?” tanya Ardi seraya menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.“Kamu mau jawaban jujur atau jawaban yang menyenangkan hatimu?” tanya Citra.Sepasang anak manusia itu terus saling melempar pertanyaan tanpa ada yang mau menjawab.“Jujur.”“Baiklah kalau begitu aku tidak akan sungkan,” kata Citra. Ardi pun mempersilakan Citra untuk mengatakan segala unek-uneknya.“Aku justru beranggapan Kak Ardi-lah yang menolak perjodohan ini. Kenapa? Seperti yang sudah sedikit aku singgung tadi, kamu tak pernah bersikap baik kepadaku, menyapaku pun hampir tidak pernah, ketika kita berpapasan lebih banyak kamu seperti menganggapku orang asing, kita tidak saling kenal, padahal aku selalu tersenyum padamu sebagaimana junior kepada seniornya.”

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 190. Disidang

    “Mbak, apa di depan atau di sekitar sini ada Pak Negan?” tanya seorang dokter kepada perawat.“Sebentar saya lihat dulu, dok.”“Kalau misal ada bilang, suruh ke ruangan, dokter Maulana mencari,” kata dokter Maulana.“Baik, dok.”Perawat itu keluar dari ruangan kemudian mengedarkan pandangan mencari Negan.Negan cukup cukup terkenal di karangan dokter, perawat, orang-orang penting di rumah sakit, dan juga marketing yang lainnya. Apalagi setelah pria itu mengalami kecelakaan namanya making disebut-sebut.“Nah itu dia si duda keren,” monolog perawat itu setelah melihat keberadaan Negan.“Selamat siang menjelang sore Mas Negan,” sapa perawat itu.“Eh, Iya, Mbak. Ini masih siang bolong,” balas Negan. Wanita itu terkekeh pelan.“Mas Negan dicari sama dokter Maulana, ditunggu di ruangannya.”Negan mengernyitkan keningnya, kemudian bertanya, “ada apa ya, Mbak?”“Kurang tahu Mas, Mas datang saja ke ruangan beliau.”“Terima kasih Mbak informasinya.”“Sama-sama Mas, mari.” Negan mengangguk horma

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 189 Citra Wanita Tidak Peka

    Pagi ini Mahesa disibukan dengan serangkaian pekerjaan, padahal saat ini waktu subuh baru saja berlalu dan matahari belum terbit. Beberapa hari ini pria itu sedikit kurang tidur. Setelah menikah entah mengapa rezeki terus mengalir tiada henti. Proyek sana-sini.“Ini, Mas.” Damaira memberi secangkir kopi sebagai penyemangat lagi.“Terima kasih, Sayang.” Mahesa menarik tangan istrinya, kemudian memberi kecupan hangat sebagai doping.Damaira selalu saja diberi kejutan dengan sikap manis Mahesa. Pria itu benar-benar membuatnya seperti ratu yang spesial.Tak ingin kalah, Damaira pun membalas serangan Mahesa. Sebulan bersama pria itu membuat hidupnya semakin berwarna.“Kalau begitu aku keluar dulu, masak.” Mahesa mengangguk.Damaira menyerah beberapa hal tentang kerumahtanggaan seperti bersih-bersih, laundry, dan lain sebagainya, kecuali masak.Memasak baginya harus dilakukan sendiri, agar kelak anak-anak dan suaminya selalu merindukan masakannya.Meski tinggal bersama mertua, sudah pasti

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 188. Dua Hati yang kembali Menyatu

    Tak hanya Indra yang meluapkan emosi pada Nindi tapi juga Linda. Nindi terpojok sebagai tersangka. Janda itu menangis tersedu. Indra seakan belum puas dan terus memarahi anaknya.Ketegangan itu masih terus terjadi hingga bel rumah itu berbunyi mengalihkan perhatian semua orang yang ada di dalam rumah itu.Dengan kesal Indrawan membuka pintu, melihat siapa yang datang sontak membuat pria paruh baya itu kembali naik darah.“Ini biang keroknya datang, dasar pria tak bertanggung jawab, brengsek!” Indra langsung memaki Dion yang tak tahu apa-apa.Pria itu hanya mengerutkan kedua alisnya, mencoba menelaah apa yang sebenarnya terjadi.“Ada apa, Yah? Siapa biang kerok.” Linda dan Nindi datang menyusul Indra ke ruang tamu.“Ngapain kamu datang ke sini? Bosan hidup, hah?” Sama halnya dengan suaminya, Linda pun langsung menghardik Dion.Nindi sendiri masih berusaha menenangkan diri setelah mendapat amarah dari kedua orang tuanya.Dion menatap iba pada mantan istrinya, entah apa yang baru saja te

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 187. Perasaan yang Terbalas

    Isa tak juga menjabat tangan Dina dan hanya terus menatapnya.“Kenapa hanya menatapku seperti itu?” Dina kembali angkat suara.“Ayo kita berjabat tangan dan kita kembali seperti dulu.” Dengan segenap jiwa dan hatinya Dina menahan sakit. Wanita itu terus memberi sugesti positif pada dirinya sendiri bahwa pasti rasa sakit itu hanya akan menyelimuti berlangsung untuk beberapa waktu saja. Asalkan mengalihkan semuanya pada pekerjaan dan hal lainnya pasti akan segera sirna dengan sendirinya.Dina tersenyum samar dan mulai menarik tangannya. Dia sungguh tidak mengerti kemauan pria yang ada di depannya.Dina menarik nafas dengan maksud menarik ingusnya agar tidak keluar. Dia menahan tangis sekuat tenaga.“Ya sudah ayo kita pulang. Orang-orang pasti menganggapku orang gila karena duduk di sini berjam-jam.Dina meraih tangan Isa dan menarik pria itu agar segera beranjak dari duduknya. Tapi Isa justru menahan tangan Dina.“Ayo kita menikah!” seru Isa.Ucapan Isa sontak membuat Dina membulatkan

DMCA.com Protection Status