หน้าหลัก / Pernikahan / Istri Pengganti sang CEO / บทที่ 831 - บทที่ 840

บททั้งหมดของ Istri Pengganti sang CEO: บทที่ 831 - บทที่ 840

911

Bab 831

Di dalam kamar, setelah pelayan mengoleskan obat di cedera Sonia, Vera memberi isyarat mata kepada mereka untuk meninggalkan ruangan.Seiring pintu kamar ditutup, hanya tersisa mereka berdua di dalam kamar. Kali ini, Vera baru bertanya dengan wajah serius, “Apa benar kamu sudah hamil?”“Emm.” Sonia mengangguk. “Aku ada hasil pemeriksaan di rumah sakit. Kalau kamu butuh, aku ….”“Nggak usah,” sela Vera, kemudian berkata dengan nada ketus, “Seharusnya kamu juga nggak bakal berani menggunakan hal seperti itu untuk membohongi kami.”Lima tahun lalu, Vera memaksa Mandy untuk menggugurkan anak Sandy. Sekarang, Vera juga sudah sampai ke usianya menjadi nenek.Ketika melihat Sandy masih belum memiliki pemikiran untuk beristri apalagi beranak, Vera sungguh menyesali keputusannya waktu itu. Sekarang, Sandy sudah menikah dan istrinya sedang mengandung. Jika Sandy bercerai dengan Sonia, entah kapan Vera bisa menjadi seorang nenek.Kepikiran hal ini, Vera mendengus dingin. “Kamu cukup beruntung, ma
อ่านเพิ่มเติม

Bab 832 Melepaskan Orang Jahat

Melalui pertimbangan para petinggi dan juga pemegang saham, Ferdy berhasil menduduki posisi presdir Milano Group kembali.Rapat telah berakhir. Setelah semua orang membubarkan diri, Yunita baru bertanya, “Apa rencanamu sekarang? Apa kamu ingin meminta pihak kepolisian untuk mengusut kembali masalah Pak Sandy? Apa kamu ingin menggugatnya?”Ferdy memandang ke luar jendela. Entah apa yang dipikirkannya. Beberapa saat kemudian, dia baru bersuara, “Sepertinya Kakek nggak ingin melihat akhir seperti ini.”Kening Yunita spontan berkerut. “Apa kamu ingin melepaskan Pak Sandy begitu saja? Itu sama saja kamu melepaskan orang jahat.”Sebenarnya Yunita juga tidak bersedia melihat pertengkaran di antara kedua saudara. Namun kali ini, Sandy yang mengalami pukulan berat itu pasti akan memendam rasa benci di hatinya. Jika Sandy dibiarkan begitu saja, bisa jadi dia akan memendam rencana baru lagi.Ferdy tahu apa yang dikhawatirkan Yunita. Hanya saja, dia tidak tahu semua yang terjadi ini adalah jebaka
อ่านเพิ่มเติม

Bab 833 Akan Berguna Selama Masih Hidup

“Maksudku, Sonia nggak mengkhianatimu. Video itu kelihatannya seperti sedang siaran langsung, tapi kenyataannya adalah hasil editan. Teknik orang itu sangat hebat. Jadi, nggak ada yang bisa menyadari ada editan dalam video itu.”Nada bicara Malcolm sangat datar. “Tapi, meskipun kamu membuktikan bahwa rekaman itu palsu, reaksimu di dalam acara malam hari itu sudah menyatakan segalanya.”“Apa?” Sandy merasa syok. “Itu … bukannya itu ….”Saat ini, ketika kepikiran dengan ucapan Sonia waktu itu, akhirnya Sandy pun mengerti! Rencana mereka bisa berhasil karena mereka memanfaatkan rasa bersalah di hati Sandy dan juga rasa tidak percaya Sandy terhadap Sonia!“Rendahan!” Sandy sungguh gusar. Dia menggebrak meja dengan kuat. Raut wajahnya kelihatan sangat muram.Malcolm melihat Sandy dengan tatapan risi. Hanya saja, jika Sandy lebih berwaspada lagi, dia pasti akan menyadari bahwa gerakan mulut Sonia berbeda dengan apa yang dikatakannya. Sayangnya, semua sudah terlambat.Kali ini, Sandy sudah ka
อ่านเพิ่มเติม

Bab 834 Apa Anak Bisa Dipertahankan?

Chelsea spontan tersenyum, lalu menempelkan ponsel ke sisi telinga. “Belakangan ini Pak Ferdy sibuk sekali, ya?”“Apa kamu merindukanku?” tanya Ferdy dengan blak-blakan. Dia sedang tersenyum saat ini.Jantung Chelsea berdegup kencang. Dia membalas dengan sedikit kesal, “Aku juga sibuk. Jadi, otakku nggak kuisi dengan hal yang nggak penting.”“Aku sangat merindukanmu,” tambah Ferdy dengan langsung, “Aku juga merindukan Timothy.”Chelsea sungguh kehabisan kata-kata. Dia hanya bisa membalas dengan terdiam saja.Malam hari ini sangat hening. Setelah mendengar suara lembut dari ujung telepon, tatapan Ferdy kelihatan lebih lembut.“Sudah lama aku nggak bekerja di Milano Group. Ada banyak pekerjaan yang mesti aku pelajari dari Tante Yunita. Jadi, belakangan ini aku nggak bisa pergi mencari kalian.”“Nggak apa-apa.” Chelsea duduk di sofa dengan meregangkan tubuhnya. “Aku lupa untuk beri selamat kepadamu.”“Semua ini juga berkat kamu.” Ferdy tertegun sejenak. “Jadi, seharusnya aku berterima kas
อ่านเพิ่มเติม

Bab 835 Aku Tidak Boleh Kehilangan Anak Ini!

Satu minggu kemudian, di rumah sakit ibu dan anak.Sonia mengenakan kacamata hitam dan masker berjalan keluar ruangan. Cedera di wajahnya memang telah membaik, tapi masih terlihat memar yang cukup mencolok mata.Tadi pagi, sebenarnya Vera ingin pergi ke rumah sakit bersama dengan Sonia. Setelah melihat cedera di wajahnya, Vera merasa malu. Jadi, dia berubah pikiran. Pada akhirnya, Sonia pergi ke rumah sakit sendiri.Dihitung dari tanggal haid terakhir, sekarang usia kehamilan Sonia sudah masuk minggu keenam. Dia bisa mengamati perkembangan janin melalui pemeriksaan USG.Sonia berbaring di atas ranjang. Dia mulai merasa gugup ketika dokter meletakkan alat di bagian perutnya.Saat dokter tidak berbicara, hati Sonia semakin kalut lagi. Dia bertanya dengan suara kecil, “Dok, gimana kondisi anak?”“Masih belum ada detak jantung. Kondisinya tergolong nggak begitu bagus. Nanti kamu perlihatkan hasil pemeriksaan ini kepada dokter. Ada juga kemungkinan perkembangan janinnya agak lambat.”Sembar
อ่านเพิ่มเติม

Bab 836

Pada saat bersamaan, kabar anak Sonia tidak memiliki detak jantung telah tersebar sampai ke telinga Chelsea.Malam hari itu, Olivia menerima panggilan dari Chelsea. Chelsea meminta bantuannya untuk mengatur kenalannya untuk memantau Sonia, lalu memberikan kabar itu kepadanya.Jadi, begitu Sonia melakukan pemeriksaan di rumah sakit ibu dan anak, Olivia pun menghubunginya. Suara Olivia di ujung telepon itu kedengaran sangat gembira. “Apa kataku, mana mungkin Sonia bisa tinggal di Kediaman Keluarga Milano? Ternyata dia mengandung anak Sandy!”“Anak itu adalah penyelamat bagi Sonia. Kalau terjadi apa-apa dengannya, bukankah riwayat Sonia akan berakhir? Wah! Bahkan ketika membayangkan saja, aku pun merasa gembira!”Sebelum menelepon, Olivia telah mengirim hasil laporan pemeriksaan Sonia kepada Chelsea. Chelsea bisa membaca laporan tersebut. Nilai yang tercantum di atas laporan sangat tidak optimis. Tidaklah gampang untuk bisa mempertahankan anak di dalam kandungannya.“Setelah Sonia membaw
อ่านเพิ่มเติม

Bab 837 Malcolm Adalah Pamannya Chelsea

“Aku lupa dengan namanya, tapi ….” Hannah mengernyitkan keningnya. “Wibawa pria itu cukup kuat.”Hannah kenal dengan banyak orang dari kalangan atas. Hanya saja, dia tidak pernah bertemu dengan orang yang memiliki wibawa sekuat pria itu. Wibawanya membuat orang-orang spontan merasa takut.“Apa dia mengenakan gelang tasbih di tangannya?” tanya Chelsea lagi.Hannah mengenang kembali. “Iya, benar.”“Iya, dia orangnya.” Chelsea diam-diam menghela napas ringan. Untung saja, Chelsea sempat berpesan kepada Hannah sebelumnya. Jika tidak, pasti akan terjadi masalah serius.“Maksudmu, dia juga berasal dari Keluarga Soraya ….” Hannah kepikiran dengan putra Erma yang pernah diungkit Chelsea sebelumnya. “Jangan-jangan orang itu adalah orang yang kamu ceritakan sebelumnya?”“Emm.” Chelsea mengangguk.“Apa ….” Kening Hannah berkerut. Dia berkata dengan suara ringan, “Sebenarnya, waktu itu masih ada 1 hal yang belum sempat aku beri tahu kamu, tapi kamu sudah terlanjur pergi. Aku pun nggak menemukan ke
อ่านเพิ่มเติม

Bab 838 Sangat Beruntung

Chelsea duduk di hadapan Malcolm. Dia juga tidak berbasa-basi lagi, langsung berterus terang.“Kamu membenciku, lalu melawanku. Apa semua itu karena keluargaku?”“Betul sekali,” balas Malcolm dengan blak-blakan, “Dia matinya terlalu cepat. Jadi, terpaksa kamu mesti membayar utangnya terhadap mamaku dan aku. Apa ada yang salah?”“Kamu ….” Chelsea kehabisan kata-kata. Dia menatap Malcolm dengan mengerutkan keningnya. “Apa yang Erma katakan kepadamu waktu itu?”Malcolm tersenyum. “Apa Hannah nggak jelasin ke kamu? Apa kamu nggak tahu bagaimana Tua Bangka itu memperlakukan mamaku waktu itu?”Pada saat ini, pelayan datang untuk mengantar segelas teh susu.Malcolm mengambil teh susu, lalu bersandar di bangkunya. Dia menatap Chelsea dengan acuh tak acuh.“Waktu itu, si Tua Bangka mengutus anak buahnya untuk mengusir aku dan mamaku ke perbatasan. Dia ingin memaksa kami ke jalan buntu. Baginya, keberadaan kami adalah noda di dalam hidupnya. Dia nggak bersedia untuk melihat kami lagi.” Malcolm p
อ่านเพิ่มเติม

Bab 839 Keluarga yang Bersimbahan Darah

Lukisan itu berisi sebuah tanda silang yang dicat dengan cat air warna merah. Cat warna merah itu sangatlah tebal, kelihatan bagai darah yang mengalir saja. Sebenarnya … lukisan ini adalah gambaran keluarga yang sangat harmonis, tetapi ketika dipadukan dengan tanda silang berwarna merah itu, lukisan malah kelihatan agak mengerikan.Saat melihat lukisan ini, Chelsea pun merasa sangat syok. Bulu kuduknya seketika merinding. Dia tahu ini adalah simbol dari kebencian di hati Malcolm.Selama beberapa tahun ini, tersimpan gambaran keluarga yang bersimbahan darah di dalam hatinya. Chelsea memalingkan kepalanya, lalu memasukkan lukisan kembali ke dalam bungkusan. Dia berpesan kepada Melvin, “Kamu cari tempat untuk buang lukisan ini. Jangan cerita masalah ini kepada orang lain.”Melvin masih merasa kesal. “Kak, siapa yang memberimu lukisan seperti ini? Kenapa dia kurang ajar sekali? Kamu beri tahu aku saja, biar aku hantam kepalanya dengan lukisan ini!”“Malcolm.”Melvin menelan air liurnya, l
อ่านเพิ่มเติม

Bab 840

Chelsea bisa mengetahui kabar Malcolm kembali ke pusat Zenith juga dari Daisy. Dia pun sekalian bertanya isi rapat pada bulan depan.“Rapat?” Daisy berpikir sejenak. “Sepertinya yang kamu maksud itu adalah pertemuan antara Zenith dengan klien yang telah memiliki hubungan dekat selama bertahun-tahun. Setiap tahunnya pertemuan diadakan di kapal pesiar dan akan berlayar sampai ke perairan internasional.”“Oh begitu ….” Chelsea berpikir sejenak. Sepertinya isi pertemuan itu bersifat sangat privasi. Dulu ketika diadakan rapat seperti ini, dia yang hanya memiliki identitas Yola pun tidak diperbolehkan untuk mengikutinya.“Dulu aku nggak boleh ikut naik kapal. Tapi entah kenapa tahun ini Kak Malcolm malah mengajukan untuk membawaku.” Setelah mendengar pertanyaan Chelsea tadi, tiba-tiba Daisy memiliki firasat buruk. “Jangan-jangan Kak Malcolm ingin menggunakan aku untuk mengendalikanmu?”Chelsea terdiam. “Bukannya nggak mungkin.”Waktu itu saat Chelsea tidak berhasil membujuk Daisy, dia sudah
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
8283848586
...
92
DMCA.com Protection Status