Share

Bab 838 Sangat Beruntung

Chelsea duduk di hadapan Malcolm. Dia juga tidak berbasa-basi lagi, langsung berterus terang.

“Kamu membenciku, lalu melawanku. Apa semua itu karena keluargaku?”

“Betul sekali,” balas Malcolm dengan blak-blakan, “Dia matinya terlalu cepat. Jadi, terpaksa kamu mesti membayar utangnya terhadap mamaku dan aku. Apa ada yang salah?”

“Kamu ….” Chelsea kehabisan kata-kata. Dia menatap Malcolm dengan mengerutkan keningnya. “Apa yang Erma katakan kepadamu waktu itu?”

Malcolm tersenyum. “Apa Hannah nggak jelasin ke kamu? Apa kamu nggak tahu bagaimana Tua Bangka itu memperlakukan mamaku waktu itu?”

Pada saat ini, pelayan datang untuk mengantar segelas teh susu.

Malcolm mengambil teh susu, lalu bersandar di bangkunya. Dia menatap Chelsea dengan acuh tak acuh.

“Waktu itu, si Tua Bangka mengutus anak buahnya untuk mengusir aku dan mamaku ke perbatasan. Dia ingin memaksa kami ke jalan buntu. Baginya, keberadaan kami adalah noda di dalam hidupnya. Dia nggak bersedia untuk melihat kami lagi.” Malcolm p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status