Lukisan itu berisi sebuah tanda silang yang dicat dengan cat air warna merah. Cat warna merah itu sangatlah tebal, kelihatan bagai darah yang mengalir saja. Sebenarnya … lukisan ini adalah gambaran keluarga yang sangat harmonis, tetapi ketika dipadukan dengan tanda silang berwarna merah itu, lukisan malah kelihatan agak mengerikan.Saat melihat lukisan ini, Chelsea pun merasa sangat syok. Bulu kuduknya seketika merinding. Dia tahu ini adalah simbol dari kebencian di hati Malcolm.Selama beberapa tahun ini, tersimpan gambaran keluarga yang bersimbahan darah di dalam hatinya. Chelsea memalingkan kepalanya, lalu memasukkan lukisan kembali ke dalam bungkusan. Dia berpesan kepada Melvin, “Kamu cari tempat untuk buang lukisan ini. Jangan cerita masalah ini kepada orang lain.”Melvin masih merasa kesal. “Kak, siapa yang memberimu lukisan seperti ini? Kenapa dia kurang ajar sekali? Kamu beri tahu aku saja, biar aku hantam kepalanya dengan lukisan ini!”“Malcolm.”Melvin menelan air liurnya, l
Chelsea bisa mengetahui kabar Malcolm kembali ke pusat Zenith juga dari Daisy. Dia pun sekalian bertanya isi rapat pada bulan depan.“Rapat?” Daisy berpikir sejenak. “Sepertinya yang kamu maksud itu adalah pertemuan antara Zenith dengan klien yang telah memiliki hubungan dekat selama bertahun-tahun. Setiap tahunnya pertemuan diadakan di kapal pesiar dan akan berlayar sampai ke perairan internasional.”“Oh begitu ….” Chelsea berpikir sejenak. Sepertinya isi pertemuan itu bersifat sangat privasi. Dulu ketika diadakan rapat seperti ini, dia yang hanya memiliki identitas Yola pun tidak diperbolehkan untuk mengikutinya.“Dulu aku nggak boleh ikut naik kapal. Tapi entah kenapa tahun ini Kak Malcolm malah mengajukan untuk membawaku.” Setelah mendengar pertanyaan Chelsea tadi, tiba-tiba Daisy memiliki firasat buruk. “Jangan-jangan Kak Malcolm ingin menggunakan aku untuk mengendalikanmu?”Chelsea terdiam. “Bukannya nggak mungkin.”Waktu itu saat Chelsea tidak berhasil membujuk Daisy, dia sudah
Chelsea tertegun sejenak. Dia mengangkat kepalanya bertatapan dengan mata basah Ardi.“Chelsea, akhirnya kamu mengingat mereka …,” ucap Ardi dengan perlahan, “Ternyata mereka nggak meninggal dengan sia-sia.”“Selama beberapa tahun ini, sebenarnya hidupku cukup sengsara. Aku takut kamu akan mengingat memori tragis itu. Tapi ketika kamu menceritakan semuanya di hadapanku, aku benar-benar merasa lega.”“Aku ingin mengucapkan terima kasih kepadamu. Kalau bukan berkat kamu, aku juga nggak bakal bisa hidup sampai sekarang. Katamu, mereka meninggal gara-gara kamu. Tapi setelah aku menelusuri masalah ini, aku baru menyadari ternyata mereka juga meninggal gara-gara aku.”“Kalau bukan karena mereka ingin menyelamatkan nyawaku, apa mungkin kamu berkesempatan untuk mengobatiku?” Air mata berlinang di dalam mata Ardi. Raut wajahnya kelihatan melembut.Chelsea tertegun sejenak. Dia tidak tahu apa yang seharusnya dia katakan. Ucapan yang dikatakan Ardi sama persis dengan apa yang dikatakan Ferdy dul
Di dalam ruangan pemeriksaan USG, Sonia berbaring di atas ranjang dengan hati gugup. Pada akhirnya, dia tidak berhasil mendapatkan jawaban yang diinginkannya.“Nona Sonia, kondisimu lebih parah daripada sebelumnya. Janinmu telah menyusut. Nggak lama lagi, seharusnya kamu akan keguguran.”Setelah mendengar, Sonia merasa dirinya bagai jatuh ke dalam jurang saja. Dia menatap dokter dengan tatapan tidak percaya.Vera sedang menunggu di depan ruangan. Sonia juga tidak berani bersuara terlalu keras. Dia hanya bisa menangis tanpa suara saja.Beberapa saat kemudian, Sonia menyeka air matanya, lalu berpesan dengan tenang, “Kamu lakukan saja seperti yang kupesan sebelumnya. Bikin laporan pemeriksaan dengan nilai yang normal. Nanti aku akan transfer uang ke rekeningmu.”“Tapi ….” Dokter merasa ragu. “Masalah kehamilanmu nggak bisa ditutupi lagi. Kamu ….”“Kamu hanya perlu atur masalah laporan saja. Aku akan mengatasi yang lain.” Sonia memotong ucapan dokter, lalu duduk membelakangi dokter berusah
“Aku ingin bertanya, bagaimana kondisi sebenarnya anak di dalam kandungan Sonia?” tanya Chelsea.“Bu Sonia, dia ….” Setelah kepikiran pesan Sonia, dokter pun menjawab dengan ragu, “Kondisi anak itu normal.”“Emm?” Chelsea mengangkat-angkat alisnya. “Sepertinya hasil pemeriksaan minggu lalu, janin di dalam kandungannya nggak ada detak jantung? Mesinnya yang bermasalah atau … kamu?” Chelsea sengaja menekankan ucapannya. Tatapannya juga kelihatan acuh tak acuh. “Kelihatannya kamu masih muda. Seharusnya kamu baru saja menjadi dokter? Apa kamu tidak tahu apa akibatnya dari membuat laporan medis palsu?”Ketika mendengar kata “laporan medis palsu”, dokter langsung terbengong di tempat. Kedua kakinya terasa lemas.Dokter mengetahui pengaruh Chelsea dalam dunia pengobatan. Sangatlah gampang bagi Chelsea untuk menghancurkan mata pencahariannya sebagai seorang dokter. Berhubung Chelsea sudah berbicara seperti ini, dokter juga tidak berani membela Sonia lagi.“Bu Chelsea, aku pernah membujuk Bu S
“Dia mengundangku untuk menghadiri sebuah pertemuan bulan depan.” Ferdy terdiam sejenak, lalu melanjutkan, “Sebenarnya sebelum dia mengundangku, Zenith juga sudah berkali-kali mengundangku. Dengar-dengar, semua tamu undangan adalah tokoh yang masuk ke daftar orang kaya di seluruh dunia.”Tamu yang diundang dalam acara berbau privasi ini memiliki standar yang sangat tinggi. Acara seperti ini pastinya akan berhubungan dengan berbagai macam keuntungan.Ferdy merasa repot untuk menghadapi semua itu. Itulah sebabnya dia tidak menerima undangan Zenith. Namun, kali ini Ferdy diundang langsung oleh Malcolm. Dia juga mengatakan Chelsea yang merupakan pengurus akan menghadirinya. Jadi, Ferdy tidak berniat untuk menolak lagi.Setelah mendengar, kening Chelsea sedikit mengernyit. Dia tidak berbicara sama sekali lantaran sedang menebak apa yang sedang direncanakan Malcolm.“Bukannya kita akan tahu setelah ke sana?” Saat mendengar suara Ferdy, Chelsea pun tersadar dari bengongnya dan menatapnya. “A
Di Kediaman Keluarga Soraya.Baru saja Chelsea dan yang lain menyantap sarapan, terdengar suara bunyi bel.Ardi membukakan pintu. Ketika melihat Ferdy yang mengenakan pakaian santai itu, dia pun merasa tidak terbiasa. “Pak Ferdy, kenapa kamu berpakaian seperti ini?”“Namanya pergi berkemah.” Ferdy melihat ke sisi Chelsea dan Timothy. “Aku sudah mempersiapkan semuanya. Kalian bisa langsung pergi bersamaku. Maura juga sudah menunggu kalian di mobil.”Chelsea terbengong sejenak. Hebat sekali! Namun, Timothy malah kelihatan tidak ingin meladeninya lagi. Dia membalikkan tubuhnya, lalu berjalan ke lantai atas. “Aku pergi tanya Timothy dulu.” Usai berbicara, Chelsea segera mengejar langkah Timothy untuk naik ke lantai atas. Setelah memasuki kamar, dia baru bertanya, “Apa kamu nggak ingin pergi?”Timothy tidak berbicara.Chelsea mendekatinya, lalu berusaha untuk menggoyahkan hatinya. “Coba kamu lihat cuaca di luar sana bagus sekali. Bukannya sayang kalau kita nggak pergi berkemah? Untuk apa
Chelsea menahan tangan Ferdy, lalu berpesan, “Biar aku saja yang ke sana.”Ferdy menuruti ucapan Chelsea untuk berdiri di tempat. Dia melihat Chelsea berjalan ke sisi Timothy.Saat ini, orang tua dari anak itu sudah datang. Timothy ditarik, lalu didorong ke samping. Langkah Timothy terhuyung-huyung. Untung saja ada Chelsea yang memapah punggungnya. Chelsea melayangkan tatapan sinis ke sisi orang tua itu. Mereka pun terkejut hingga sekujur tubuh mereka merinding.Ibu dari anak itu ingin membela putranya. Dia pun berkata, “Kenapa kamu pelototi kami? Jelas-jelas anakmu duluan yang turun tangan. Coba kamu lihat bagaimana anakmu melukai anakku!”Chelsea tersenyum dingin. “Kenapa rasanya anakmu yang duluan turun tangan?”“Kamu … sembarangan! Anakku sangat patuh. Mana mungkin dia bersikap kasar?” Ibu dari anak itu memeluk anaknya, lalu mengusap air mata di wajah anaknya. “Nak, coba kamu katakan sama Mama, bagaimana dia menindasmu?”“Dia … dia pelintir tanganku ….” Si anak laki-laki itu mena