“Aku lupa dengan namanya, tapi ….” Hannah mengernyitkan keningnya. “Wibawa pria itu cukup kuat.”Hannah kenal dengan banyak orang dari kalangan atas. Hanya saja, dia tidak pernah bertemu dengan orang yang memiliki wibawa sekuat pria itu. Wibawanya membuat orang-orang spontan merasa takut.“Apa dia mengenakan gelang tasbih di tangannya?” tanya Chelsea lagi.Hannah mengenang kembali. “Iya, benar.”“Iya, dia orangnya.” Chelsea diam-diam menghela napas ringan. Untung saja, Chelsea sempat berpesan kepada Hannah sebelumnya. Jika tidak, pasti akan terjadi masalah serius.“Maksudmu, dia juga berasal dari Keluarga Soraya ….” Hannah kepikiran dengan putra Erma yang pernah diungkit Chelsea sebelumnya. “Jangan-jangan orang itu adalah orang yang kamu ceritakan sebelumnya?”“Emm.” Chelsea mengangguk.“Apa ….” Kening Hannah berkerut. Dia berkata dengan suara ringan, “Sebenarnya, waktu itu masih ada 1 hal yang belum sempat aku beri tahu kamu, tapi kamu sudah terlanjur pergi. Aku pun nggak menemukan ke
Chelsea duduk di hadapan Malcolm. Dia juga tidak berbasa-basi lagi, langsung berterus terang.“Kamu membenciku, lalu melawanku. Apa semua itu karena keluargaku?”“Betul sekali,” balas Malcolm dengan blak-blakan, “Dia matinya terlalu cepat. Jadi, terpaksa kamu mesti membayar utangnya terhadap mamaku dan aku. Apa ada yang salah?”“Kamu ….” Chelsea kehabisan kata-kata. Dia menatap Malcolm dengan mengerutkan keningnya. “Apa yang Erma katakan kepadamu waktu itu?”Malcolm tersenyum. “Apa Hannah nggak jelasin ke kamu? Apa kamu nggak tahu bagaimana Tua Bangka itu memperlakukan mamaku waktu itu?”Pada saat ini, pelayan datang untuk mengantar segelas teh susu.Malcolm mengambil teh susu, lalu bersandar di bangkunya. Dia menatap Chelsea dengan acuh tak acuh.“Waktu itu, si Tua Bangka mengutus anak buahnya untuk mengusir aku dan mamaku ke perbatasan. Dia ingin memaksa kami ke jalan buntu. Baginya, keberadaan kami adalah noda di dalam hidupnya. Dia nggak bersedia untuk melihat kami lagi.” Malcolm p
Lukisan itu berisi sebuah tanda silang yang dicat dengan cat air warna merah. Cat warna merah itu sangatlah tebal, kelihatan bagai darah yang mengalir saja. Sebenarnya … lukisan ini adalah gambaran keluarga yang sangat harmonis, tetapi ketika dipadukan dengan tanda silang berwarna merah itu, lukisan malah kelihatan agak mengerikan.Saat melihat lukisan ini, Chelsea pun merasa sangat syok. Bulu kuduknya seketika merinding. Dia tahu ini adalah simbol dari kebencian di hati Malcolm.Selama beberapa tahun ini, tersimpan gambaran keluarga yang bersimbahan darah di dalam hatinya. Chelsea memalingkan kepalanya, lalu memasukkan lukisan kembali ke dalam bungkusan. Dia berpesan kepada Melvin, “Kamu cari tempat untuk buang lukisan ini. Jangan cerita masalah ini kepada orang lain.”Melvin masih merasa kesal. “Kak, siapa yang memberimu lukisan seperti ini? Kenapa dia kurang ajar sekali? Kamu beri tahu aku saja, biar aku hantam kepalanya dengan lukisan ini!”“Malcolm.”Melvin menelan air liurnya, l
Chelsea bisa mengetahui kabar Malcolm kembali ke pusat Zenith juga dari Daisy. Dia pun sekalian bertanya isi rapat pada bulan depan.“Rapat?” Daisy berpikir sejenak. “Sepertinya yang kamu maksud itu adalah pertemuan antara Zenith dengan klien yang telah memiliki hubungan dekat selama bertahun-tahun. Setiap tahunnya pertemuan diadakan di kapal pesiar dan akan berlayar sampai ke perairan internasional.”“Oh begitu ….” Chelsea berpikir sejenak. Sepertinya isi pertemuan itu bersifat sangat privasi. Dulu ketika diadakan rapat seperti ini, dia yang hanya memiliki identitas Yola pun tidak diperbolehkan untuk mengikutinya.“Dulu aku nggak boleh ikut naik kapal. Tapi entah kenapa tahun ini Kak Malcolm malah mengajukan untuk membawaku.” Setelah mendengar pertanyaan Chelsea tadi, tiba-tiba Daisy memiliki firasat buruk. “Jangan-jangan Kak Malcolm ingin menggunakan aku untuk mengendalikanmu?”Chelsea terdiam. “Bukannya nggak mungkin.”Waktu itu saat Chelsea tidak berhasil membujuk Daisy, dia sudah
Chelsea tertegun sejenak. Dia mengangkat kepalanya bertatapan dengan mata basah Ardi.“Chelsea, akhirnya kamu mengingat mereka …,” ucap Ardi dengan perlahan, “Ternyata mereka nggak meninggal dengan sia-sia.”“Selama beberapa tahun ini, sebenarnya hidupku cukup sengsara. Aku takut kamu akan mengingat memori tragis itu. Tapi ketika kamu menceritakan semuanya di hadapanku, aku benar-benar merasa lega.”“Aku ingin mengucapkan terima kasih kepadamu. Kalau bukan berkat kamu, aku juga nggak bakal bisa hidup sampai sekarang. Katamu, mereka meninggal gara-gara kamu. Tapi setelah aku menelusuri masalah ini, aku baru menyadari ternyata mereka juga meninggal gara-gara aku.”“Kalau bukan karena mereka ingin menyelamatkan nyawaku, apa mungkin kamu berkesempatan untuk mengobatiku?” Air mata berlinang di dalam mata Ardi. Raut wajahnya kelihatan melembut.Chelsea tertegun sejenak. Dia tidak tahu apa yang seharusnya dia katakan. Ucapan yang dikatakan Ardi sama persis dengan apa yang dikatakan Ferdy dul
Di dalam ruangan pemeriksaan USG, Sonia berbaring di atas ranjang dengan hati gugup. Pada akhirnya, dia tidak berhasil mendapatkan jawaban yang diinginkannya.“Nona Sonia, kondisimu lebih parah daripada sebelumnya. Janinmu telah menyusut. Nggak lama lagi, seharusnya kamu akan keguguran.”Setelah mendengar, Sonia merasa dirinya bagai jatuh ke dalam jurang saja. Dia menatap dokter dengan tatapan tidak percaya.Vera sedang menunggu di depan ruangan. Sonia juga tidak berani bersuara terlalu keras. Dia hanya bisa menangis tanpa suara saja.Beberapa saat kemudian, Sonia menyeka air matanya, lalu berpesan dengan tenang, “Kamu lakukan saja seperti yang kupesan sebelumnya. Bikin laporan pemeriksaan dengan nilai yang normal. Nanti aku akan transfer uang ke rekeningmu.”“Tapi ….” Dokter merasa ragu. “Masalah kehamilanmu nggak bisa ditutupi lagi. Kamu ….”“Kamu hanya perlu atur masalah laporan saja. Aku akan mengatasi yang lain.” Sonia memotong ucapan dokter, lalu duduk membelakangi dokter berusah
“Aku ingin bertanya, bagaimana kondisi sebenarnya anak di dalam kandungan Sonia?” tanya Chelsea.“Bu Sonia, dia ….” Setelah kepikiran pesan Sonia, dokter pun menjawab dengan ragu, “Kondisi anak itu normal.”“Emm?” Chelsea mengangkat-angkat alisnya. “Sepertinya hasil pemeriksaan minggu lalu, janin di dalam kandungannya nggak ada detak jantung? Mesinnya yang bermasalah atau … kamu?” Chelsea sengaja menekankan ucapannya. Tatapannya juga kelihatan acuh tak acuh. “Kelihatannya kamu masih muda. Seharusnya kamu baru saja menjadi dokter? Apa kamu tidak tahu apa akibatnya dari membuat laporan medis palsu?”Ketika mendengar kata “laporan medis palsu”, dokter langsung terbengong di tempat. Kedua kakinya terasa lemas.Dokter mengetahui pengaruh Chelsea dalam dunia pengobatan. Sangatlah gampang bagi Chelsea untuk menghancurkan mata pencahariannya sebagai seorang dokter. Berhubung Chelsea sudah berbicara seperti ini, dokter juga tidak berani membela Sonia lagi.“Bu Chelsea, aku pernah membujuk Bu S
“Dia mengundangku untuk menghadiri sebuah pertemuan bulan depan.” Ferdy terdiam sejenak, lalu melanjutkan, “Sebenarnya sebelum dia mengundangku, Zenith juga sudah berkali-kali mengundangku. Dengar-dengar, semua tamu undangan adalah tokoh yang masuk ke daftar orang kaya di seluruh dunia.”Tamu yang diundang dalam acara berbau privasi ini memiliki standar yang sangat tinggi. Acara seperti ini pastinya akan berhubungan dengan berbagai macam keuntungan.Ferdy merasa repot untuk menghadapi semua itu. Itulah sebabnya dia tidak menerima undangan Zenith. Namun, kali ini Ferdy diundang langsung oleh Malcolm. Dia juga mengatakan Chelsea yang merupakan pengurus akan menghadirinya. Jadi, Ferdy tidak berniat untuk menolak lagi.Setelah mendengar, kening Chelsea sedikit mengernyit. Dia tidak berbicara sama sekali lantaran sedang menebak apa yang sedang direncanakan Malcolm.“Bukannya kita akan tahu setelah ke sana?” Saat mendengar suara Ferdy, Chelsea pun tersadar dari bengongnya dan menatapnya. “A