Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 401 - Bab 410

911 Bab

Bab 401 Sudah Terlambat

Chelsea memuntahkan cairan empedu dan dia masih merasa pusing. Sesuai dugaan, begitu Chelsea selesai muntah, dia mendengar suara Ferdy yang bertanya, "Kenapa kamu muntah?"Chelsea berusaha menenangkan dirinya, lalu memandang Ferdy dan menyahut dengan gusar, "Apa urusannya denganmu?"Ferdy mengernyit, dia tidak berbicara. Chelsea mencibir dan berkomentar, "Kenapa? Apa kamu berharap bayinya masih ada? Sekarang sudah terlambat kalau kamu menyesal."Ferdy menimpali, "Aku nggak pernah menyesali semua perbuatanku."Entah kenapa, ucapan Ferdy ini membuat Chelsea merasa makin tidak nyaman. Chelsea berucap dengan nada ambigu, "Baguslah kalau kamu nggak menyesal."Kemudian, Chelsea menatap Theo sembari menegur, "Kamu itu seorang pria, apa kamu nggak malu menangis begitu keras?"Sebenarnya, Theo sudah berhenti menangis ketika Chelsea muntah. Setelah mendengar ucapan Chelsea, Theo langsung menyeka air matanya dan memandang Chelsea dengan tegar. Tatapan Theo yang polos membuat Chelsea merasa anak i
Baca selengkapnya

Bab 402 Wanita Mana yang Tidak Terlena?

Namun, Chelsea hanya tersenyum kepada Olivia. Respons Chelsea membuat Olivia kesal, dia mengeluh, "Chels, sekarang kamu nakal sekali, ya! Kamu sengaja membuatku penasaran!" Chelsea tersenyum lagi dan tidak berbicara.Olivia mulai mengomel, "Sebenarnya ada bagusnya kalau kamu dan Ferdy baikan. Harris bilang, hidup Ferdy sangat kacau sejak kamu meninggalkan dia, Ferdy hanya sibuk bekerja dan jarang makan. Katanya, Ferdy makin kurus. Sekarang, kelihatannya Ferdy memang serius kepadamu, seharusnya Ferdy sudah menyadari kesalahannya ...."Chelsea baru teringat Ferdy memang lebih kurus saat melihatnya hari ini. Chelsea mengatupkan bibirnya. Entah kenapa, dia tiba-tiba merasa agak tidak nyaman.Olivia melanjutkan, "Chels, apa pun keputusanmu, aku akan tetap mendukungmu."Chelsea menasihati dengan serius, "Olivia, Harris itu pria yang baik. Jangan sampai kamu kehilangan dia hanya karena aku."Olivia tersenyum dan menimpali, "Kenapa kamu malah membicarakan aku? Kamu tenang saja, kali ini aku ng
Baca selengkapnya

Bab 403 Harus Berhasil, Tidak Boleh Gagal

Chelsea kembali bekerja seperti biasa di Soraya Jewelry. Malam ini, saluran penjualan online Soraya Jewelry akan diluncurkan bersamaan dengan kembang api pertama tahun baru. Dalam kegiatan pemasaran dan promosi kali ini, seluruh staf di dalam perusahaan tampaknya sangat antusias.Saat rapat pagi berlangsung, Chelsea bisa melihat bahwa setiap petinggi agak tegang. Dia bahkan mencoba mencairkan suasana dengan bergurau.Ketika rapat hampir berakhir, Chelsea bangkit untuk berbicara dengan nada lembut yang sangat menyenangkan untuk didengar, "Setelah Soraya Jewelry diambil alih olehku, kalian sudah bekerja keras bersamaku. Aku sangat berterima kasih atas kepercayaan kalian semua yang sudah menemaniku dan Soraya Jewelry sampai saat ini."Chelsea menambahkan, "Soraya Jewelry bukan hanya hasil kerja keras dari beberapa generasi Keluarga Soraya, tapi juga hasil keringat dan usaha setiap staf yang telah memupuknya dengan sepenuh hati. Keberhasilan Soraya Jewelry adalah berkat usaha bersama kita.
Baca selengkapnya

Bab 404 Matilah untuk Menemani Mamaku!

Olivia mengajak Chelsea untuk duduk di bar. Chelsea hanya memesan segelas lemonade. Sementara itu, Olivia minum sedikit koktail, lalu memberikannya kepada Chelsea seperti biasa sambil berkata, "Cobalah, rasanya cukup unik. Ini adalah produk baru yang akan segera diluncurkan oleh Joy Club."Chelsea hendak menolak, tetapi gelas itu telah berpindah ke tangan Kendrian. Pria itu mencicipi sedikit, lalu berdecak sambil berkomentar, "Biasa saja, terlalu banyak vodka."Olivia sontak emosi sehingga memarahi, "Kenapa kamu minum bekasku?"Namun, Kendrian malah berkata tersenyum sinis, "Kenapa? Takut aku keberatan dengan air liurmu? Aku nggak perhitungan seperti kamu, jadi tenanglah.""Kamu ...." Olivia begitu kesal hingga kehabisan kata-kata. Kakaknya ini sungguh tidak tahu malu.Kendrian menatap gelas minumannya dengan penuh arti, lalu sengaja berbicara untuk didengar oleh Harris di sebelahnya, "Hal kecil seperti meluncurkan produk baru pun dia kasih tahu, sepertinya seseorang cukup memperhatika
Baca selengkapnya

Bab 405 Dia Tidak Ingin Bertemu denganmu

Tepat pada pukul 00.00, seluruh Kota Mahara sangat heboh. Lautan manusia berkumpul di sekitar gedung pencakar langit ikonik. Cahaya kembang api tampak menyinari setiap wajah yang tersenyum.Saat berikutnya, ribuan drone meluncur ke udara. Dengan latar belakang kembang api, drone tersebut tersusun rapi dan membentuk berbagai gambar. Dari berbagai jenis batu permata, mereka berubah menjadi berbagai perhiasan yang cantik. Hal itu sontak memicu sorakan kekaguman.Pada akhirnya, drone membentuk logo dan slogan dari Soraya Jewelry, diikuti oleh pengumuman peluncuran saluran penjualan online mereka. Yang paling menakjubkan adalah drone tidak hanya menampilkan iklan, tetapi juga memberikan demonstrasi singkat tentang cara menggunakan saluran penjualan online.Saat itulah, semua orang baru menyadari bahwa pertunjukan drone ini sebenarnya adalah iklan dari Soraya Jewelry."Buset! Soraya Jewelry hebat banget!""Ini bagus banget!""Siapa yang membuat program drone ini? Ini benar-benar karya master
Baca selengkapnya

Bab 406 Aku akan Membawamu untuk Menemui Dia

Keterampilan bela diri Kendrian tidak sebaik Ferdy. Belum lagi, pria itu sedang emosi sehingga sama sekali tidak mengendalikan tenaganya. Bisa dikatakan bahwa Ferdy menghajar secara sepihak. Kendrian sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk mengadang serangannya. Namun, dia tetap berdiri teguh dan pandangannya sangat tegas. Keteguhannya ini terus memprovokasi Ferdy.Tak lama kemudian, Ferdy meraih kerah Kendrian, lalu meninju sambil bertanya, "Chelsea adalah wanitaku, apa hakmu untuk melindunginya?"Kendrian malah meludahkan darah dan berkata sambil tersenyum sinis, "Nggak usah banyak omong. Kalau kamu sehebat itu, bunuh saja aku."Ketika Irfan tiba dan melihat adegan ini, dia amat terkejut sehingga buru-buru mendekat sambil berseru, "Hentikan, jangan berantem lagi!"Irfan menahan tinju Ferdy dan segera melaporkan, "Pak Ferdy, ada masalah. Ada orang yang baru saja menerobos masuk dan membawa pergi Theo!"Mendengar itu, mata Ferdy yang memerah segera tenang kembali. Dia menatap dingin
Baca selengkapnya

Bab 407 Menghilang Tanpa Jejak

Peter sebenarnya tidak menyembunyikan Shania, melainkan membawanya ke rumah sakit pada malam itu. Kondisi Shania memang tidak stabil. Kematian Johanna memberinya tekanan besar, ditambah dengan melukai Chelsea pada malam itu, semua hal ini membuat Shania sepenuhnya kehilangan kendali. Selama periode ini, dia hanya bisa menenangkan diri dengan obat penenang.Melalui pintu kamar dan jendela kaca di pintu, bisa terlihat Shania yang bersandar di sudut dinding dan kadang kala akan menjerit. Peter yang berdiri di samping Ferdy berkata, "Dia sudah dihukum. Dokter bilang, kondisinya sulit untuk pulih lagi. Mungkin dia nggak akan pernah pulih selamanya."Ferdy tetap diam, lalu memalingkan pandangannya perlahan. Melihat Ferdy yang berbalik untuk pergi, Peter pun mengikutinya sambil berucap, "Apakah kepergian Chelsea membuatmu begitu terpukul?"Ferdy masih tidak berkata apa pun. Sementara itu, Peter sudah terbiasa dengan sikapnya yang tidak suka berbicara. Dia hanya melanjutkan sambil tersenyum, "
Baca selengkapnya

Bab 408 Jangan Pernah Mencarinya Lagi

Mengikuti alamat yang diberikan oleh wanita gemuk, Ferdy menemukan sebuah klinik swasta. Sebelum memasuki pintu, dia mendengar suara ratapan wanita. Ferdy pun tanpa sadar berhenti.Lindsey berkata, "Kak Hans, kita lahirkan anak ini, ya. Aku ... bisa cuti setahun dulu. Aku ...."Sementara itu, Hans membujuk, "Linda, jangan terlalu dipikirkan. Itu adalah seorang anak, bukan kucing atau anjing jalanan. Kita harus membesarkannya dan semua itu butuh uang!"Lindsey berkata dengan makin serius, "Aku ... aku masih punya sedikit uang. Nantinya, setelah tubuhku pulih, aku masih bisa kerja. Kamu juga .... Kalau kamu nggak judi lagi dan tabung semua gajimu, kita bakal sanggup membesarkan anak ini."Namun, Hans telah kehilangan kesabarannya sehingga memarahi, "Kamu ini jangan terlalu polos. Kita bahkan sulit untuk membiayai diri sendiri, apalagi membesarkan seorang anak!"Usai berkata demikian, Hans seolah-olah teringat dengan sesuatu. Dia berbicara dengan nada yang sangat tidak sabaran, "Linda, ka
Baca selengkapnya

Bab 409 Kamu Bertemu dengannya?

Lima tahun kemudian, di bandara Kota Mahar, seorang wanita yang mengenakan kebaya melangkah keluar dari jalur VIP. Dia mendorong koper kecil dengan satu tangan, sementara tangannya yang lain mengangkat kacamata hitamnya. Tindakannya itu perlahan menunjukkan wajah mungilnya yang putih bersih.Kulitnya yang halus bersinar di bawah kain sutra hijau tua sehingga membuatnya terlihat sangat cantik Begitu tiba, dia langsung berhasil mencuri perhatian semua orang di sekitarnya. Namun, wanita itu seolah-olah sudah terbiasa. Dia hanya fokus pada percakapan dengan seseorang di earpiece bluetooth-nya."Timothy nurut, nggak?" tanya wanita itu."Ya, lumayan," jawab seorang pria.Tak lama kemudian, suara bocah terdengar di ujung telepon, "Mama, aku bukan anak kecil lagi. Kamu nggak usah begitu khawatir."Wanita itu tertawa mendengarnya, lalu dia berpesan, "Oke, jaga baik-baik Om Kendrian.""Oke," jawab Timothy Soraya yang masih kecil. Kemudian, dia mengembalikan ponselnya kepada Kendrian yang duduk d
Baca selengkapnya

Bab 410 Wanita Misterius Itu!

Sayangnya, Chelsea telah pergi. Ferdy hanya melihat orang-orang yang berlalu-lalang. Dia pun agak mengernyit. Setelah Diana mengantar gadis kecil itu ke dalam mobil, dia mengikuti arah pandang Ferdy, lalu bertanya dengan penasaran, "Kamu lihat apa?""Nggak ada," jawab Ferdy. Dia pun berbalik dan naik ke dalam mobil.Sementara itu, Diana yang kebingungan melihat sekilas sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil. Di kursi belakang, Diana bermain game dengan si gadis kecil. Interaksi mereka terlihat sangat harmonis.Ferdy yang duduk di kursi penumpang depan tampak memejamkan mata. Dia tiba-tiba merasa terganggu sehingga mengingatkan, "Maura, diamlah.""Iya ...." Setelah mengiakan dengan patuh, Maura Milano menggerutu dengan bibir mungilnya dan bersandar dalam pelukan Diana.Perjalanannya masih panjang, jadi Diana membuat gadis kecil itu tertidur. Di bawah sinar matahari, gadis kecil itu terlihat mungil dan lucu.Namun, begitu teringat bahwa asal-usul gadis kecil itu tidak jelas dan terkait de
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3940414243
...
92
DMCA.com Protection Status