Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 391 - Bab 400

911 Bab

Bab 391 Dia Ingin Membunuh Mama!

Sudah 48 jam berlalu sejak jejak Johanna menghilang. Polisi membagi tugas dalam menangani pencarian. Satu tim mencari di sepanjang sungai, sementara tim lainnya bertugas menginterogasi orang-orang yang mengikuti Johanna.Jawaban yang orang-orang itu berikan konsisten. Mereka mengaku telah minum terlalu banyak malam itu. Saat melihat Johanna berjalan sendirian, mereka berniat untuk mengusilinya. Mereka mengejar wanita itu hingga cukup jauh, tetapi akhirnya kehilangan jejaknya di depan sebuah gang.Orang-orang itu menyangkal telah melakukan kejahatan apa pun. Kamera CCTV juga tidak menangkap tindakan kriminal apa pun selain mereka membuntuti Johanna. Jadi, orang-orang itu hanya ditahan sehari untuk membantu penyelidikan. Setelah itu, mereka dibebaskan setelah diberikan peringatan.Berdasarkan pengakuan saksi dan rekaman CCTV, polisi menyampaikan kemungkinan terburuk, "Pak Radi, kami akan mengatur upaya penyelamatan hari ini juga. Mohon persiapkan mental keluargamu."Mendengar itu, Radi l
Baca selengkapnya

Bab 392 Apa Mereka Curiga Aku Pembunuhnya?

Chelsea dan Radi sekeluarga kebetulan memasuki kantor polisi hampir pada waktu yang bersamaan.Saat polisi membuka pintu, Chelsea yang berada di ruang interogasi langsung mendengar suara tangisan sedih Shania. Begitu pintu ditutup, suara tangisan itu tiba-tiba tidak terdengar lagi. Harus diakui, efek kedap suara di ruangan itu sangat bagus."Apa Johanna sudah ditemukan?" tanya Chelsea.Polisi itu memberi Chelsea segelas air hangat sebelum menjawab, "Ya, identitasnya sudah dikonfirmasi di TKP. Sekarang, jenazah sudah dibawa untuk diautopsi karena anggota keluarganya bersikeras mengatakan kalau ini adalah pembunuhan."Chelsea bertanya sambil mengulum senyum, "Apa mereka curiga aku pembunuhnya?"Polisi itu duduk di hadapan Chelsea dan menjawab, "Menurut penuturan anggota keluarganya, Bu Johanna terus berkata kalau kamu akan membalas dendam padanya. Dia percaya kalau kamu menyewa orang untuk mengikutinya.""Tenanglah, kami pasti akan menyelidiki kebenarannya. Kami nggak akan menangkap oran
Baca selengkapnya

Bab 393 Ternyata Ini Alasannya!

Peter mondar-mandir di depan pintu sambil memikirkan cara untuk mendekati gadis itu. Saat memutar tubuhnya, Peter langsung menabrak gadis itu. Gadis tersebut menjatuhkan sesuatu yang buru-buru diambilnya. Sebelum Peter bisa melihat jelas benda yang dijatuhkan itu, si gadis sudah menyimpannya ke dalam saku. Sambil menggumamkan kata maaf, dia buru-buru menjauhi Peter.Namun, Peter bergegas menangkap tangan gadis itu dan bertanya, "Kamu mau ke mana?""Kamu siapa?" tanya gadis itu balik dengan heran."Aku ... aku cuma penasaran," jawab Peter dengan sedikit canggung. Saat melihatnya dari jarak dekat, dia makin merasa gadis itu mirip dengan Christy. Hampir tanpa berpikir, dia melanjutkan, "Kamu mirip banget dengan tanteku."Gadis itu mengernyit bingung. Apa ini cara terbaru merayu wanita sekarang? "Maaf, aku lagi buru-buru, nggak punya waktu buat mengobrol denganmu. Kamu cari gadis lain saja," ujar gadis itu. Dia menarik tangannya dari cengkeraman Peter, lalu segera meluncur pergi dengan ska
Baca selengkapnya

Bab 394 Cepat atau Lambat Mereka akan Berpisah

Acara pemakaman Johanna dilangsungkan selama tiga hari. Altar duka ramai dengan orang yang datang dan pergi. Namun, hanya segelintir yang tampak berduka, kebanyakan dari mereka hanya datang demi formalitas. Berita kematian Johanna ternyata tidak menimbulkan kegemparan besar.Pada hari pemakaman, tidak ada pelayat selain anggota Keluarga Mulyana di sana. Saat melihat tanah dijatuhkan ke peti, Shania terduduk lemas sambil menangis sesenggukan. Radi seolah-olah kehilangan jiwanya. Wajahnya pucat pasi dan matanya menatap kosong ke gundukan tanah yang perlahan menutupi peti.Di tengah keheningan, sayup-sayup terdengar suara tangisan Shania yang ditiup angin. Tiba-tiba, Sonia menerima telepon dari Diana. Dia pun sengaja menjauh."Sonia, maaf, ya. Aku baru dengar soal Tante sekarang," ujar Diana di ujung telepon.Sejak bertengkar dengan Morgan, Diana dikunci di kamar dan ponselnya pun disita. Morgan bersikap sekeras itu demi membuat putrinya menurut. Namun, ayah dan putrinya ini sama-sama ker
Baca selengkapnya

Bab 395 Tidak Berguna

Saat Peter pulang dari luar negeri, upacara pemakaman Johanna sudah berakhir. Peter tidak langsung mencari Shania, melainkan pulang ke kediaman Keluarga Amelia. Begitu masuk ke ruang kerja, Darwin langsung berucap dengan antusias sebelum Peter sempat angkat bicara, "Sekarang Johanna sudah mati, jadi nggak ada yang bisa mengancammu dengan kesalahan Emma lagi. Kamu nggak usah menikahi Shania."Darwin melanjutkan dengan ekspresi gembira, "Anggap saja pernikahan ini nggak pernah ada. Nanti aku akan mencarikan seorang ...."Peter menyela seraya mengernyit, "Aku akan tetap menikahi Shania."Darwin tertegun sejenak, lalu marah-marah, "Apa maksudmu? Masa Tuan Muda Keluarga Amelia menikahi seorang wanita yang tidak berguna? Kamu gila, ya?"Peter tertawa dan menimpali, "Apa aku sendiri bukan orang yang nggak berguna? Sejak kecil, aku selalu dikendalikan oleh Kakek. Apanya Tuan Muda Keluarga Amelia? Jelas-jelas aku hanya bonekamu."Darwin berujar, "Kamu ...." Dia memegang tongkat dengan erat. Dar
Baca selengkapnya

Bab 396 Berhasil Membantu

Pada hari Senin, Tanjaya Tech menyerahkan hasil yang sempurna kepada Soraya Jewelry. Dilihat dari situs resmi sampai program, halaman web sangat bagus dan loading web juga lancar. Selain itu, mereka juga menambahkan modul virtual fitting yang sangat nyata.Program yang diciptakan Tanjaya Tech benar-benar menakjubkan. Platform penjualan online untuk produk Soraya Jewelry ini lebih canggih dari merek perhiasan dalam negeri lainnya.Chelsea sangat puas setelah melihat hasilnya. Dia tersenyum sambil memandang Kendrian dan berkomentar, "Tanjaya Tech memang hebat, hasilnya cukup memuaskan."Dylan menjelaskan, "Tentu saja, Pak Kendrian yang turun tangan untuk mengurus proyek ini. Di dalam industri teknologi dalam negeri, kemampuan Pak Kendrian sudah diakui sebagai yang paling hebat. Hanya Bu Chelsea yang bisa ...."Sebelum Dylan menyelesaikan ucapannya, Kendrian menendang Dylan. Kendrian menimpali, "Yang penting Bu Chelsea puas."Dylan yang merasa tidak rela menambahkan, "Sebenarnya, proyek i
Baca selengkapnya

Bab 397 Selalu Mempermalukan Diri Sendiri

Di sisi lain, Irfan masuk ke ruangan kantor untuk mengantar kopi. Melihat makanan yang hanya dimakan sedikit, Irfan mengernyit. Sejak Chelsea pergi, suasana hati Ferdy sangat buruk dan nafsu makannya berkurang. Setelah mendampingi Ferdy selama bertahun-tahun, ini adalah pertama kalinya Irfan melihat Ferdy dipengaruhi oleh seseorang untuk waktu yang lama.Namun, Irfan tidak berani bertindak gegabah. Dia mempunyai firasat bahwa masalah di antara Ferdy dan Chelsea tidak sederhana. Setelah mempertimbangkannya, Irfan hanya mendesah."Bagaimana kondisi Keluarga Mulyana?" tanya Ferdy.Irfan segera meletakkan kopi di atas meja dan melapor, "Kematian Johanna membuat Radi sangat terpukul. Sampai sekarang, Radi masih di rumah dan semua kerjaan di Celestial Jewelry diurus oleh wakil direktur untuk sementara waktu. Dilihat dari kondisi sekarang, seharusnya Radi nggak akan mencelakai Bu Chelsea lagi."Kemudian, Irfan mengeluh, "Radi itu aneh sekali, masa dia mencurigai Bu Chelsea? Apa dia nggak berp
Baca selengkapnya

Bab 398 Dia Menipunya!

Chelsea yang merupakan seorang dokter tidak bisa mengabaikan tanggung jawabnya. Chelsea memikirkan Anissa yang sudah tua, jadi sebaiknya dia lebih berhati-hati. Kemudian, Chelsea naik ke mobil Ferdy.Hanya saja, Chelsea tidak duduk di kursi belakang. Dia mengabaikan tempat duduk yang disediakan Ferdy untuknya, lalu duduk di kursi penumpang depan. Tindakan Chelsea ini membuat Irfan berkeringat dingin.Irfan mengisyaratkan kepada Chelsea untuk duduk di belakang, tetapi Chelsea tidak menghiraukannya. Chelsea memakai sabuk pengaman, lalu bersandar di kursi dan memejamkan matanya.Irfan merasa frustrasi, dia melihat Ferdy menatapnya dengan dingin saat dirinya naik ke kursi pengemudi. Bagaimanapun, Irfan tidak mungkin membiarkan bosnya yang mengendarai mobil dan dia sendiri duduk di belakang. Irfan bahkan sempat berpikir untuk turun dan mendorong mobilnya. Seharusnya, Irfan tidak duduk di dalam mobil.Sesampainya di kediaman tua Keluarga Milano, Chelsea turun dari mobil terlebih dahulu dan F
Baca selengkapnya

Bab 399 Melakukan Apa Lagi

Ferdy melirik Chelsea sekilas, lalu menanggapi perkataan Anissa, "Um, kebetulan ada yang ingin kutanyakan kepada mereka."Anissa menimpali dengan kesal, "Jadi, kenapa kamu mengurung ayahmu dan keluarganya? Kalau bukan karena aku nggak bisa menghubungi mereka, aku nggak tahu ternyata kamu sudah membawa mereka pulang sejak awal. Sampai sekarang, ayahmu sekeluarga bahkan belum pulang ke kediaman tua. Kamu mengurung mereka di mana?"Anissa menasihati, "Ferdy, mereka itu keluargamu. Tindakanmu memang keterlaluan. Dengarkan ucapanku, cepat lepaskan mereka.""Sekarang aku belum bisa melepaskan mereka," ujar Ferdy dengan tegas.Anissa langsung marah dan menegur, "Kamu ... sekarang kamu bahkan nggak menghormatiku lagi?"Ferdy berucap dengan dingin, "Aku hanya berharap Nenek jangan mencampuri urusan keluarga kami. Asalkan mereka memberiku jawaban yang kuinginkan, aku pasti akan melepaskan mereka."Anissa membentak, "Apa yang ingin kamu lakukan? Apa keluarga kita nggak bisa menjalani kehidupan de
Baca selengkapnya

Bab 400 Sekeluarga Berkumpul

Di sepanjang perjalanan, Chelsea dan Ferdy sama sekali tidak berbicara, seolah-olah sudah bisa menebak pemikiran satu sama lain. Mobil Maybach Ferdy sudah meninggalkan kawasan kota dan melaju ke kompleks vila yang terpencil. Ferdy menghentikan mobilnya.Chelsea langsung mendengar suara yang familier dari halaman begitu membuka pintu mobil. Chelsea merasa gugup. Ferdy menghampiri Chelsea dan berujar, "Ikut aku."Chelsea melihat Ferdy membuka pintu dengan sidik jarinya. Kemudian, Theo berlari keluar dan menabrak dada Ferdy. Theo bertanya dengan mata yang berbinar-binar, "Kak, apa kamu datang untuk membawaku menemui Papa dan Mama? Mereka ...."Saat berbicara, Theo melihat Chelsea dan dia langsung terdiam. Namun, dia segera sadar dan tersenyum polos kepada Ferdy seraya memohon, "Aku mau bertemu Mama, kamu bawa aku untuk menemuinya, ya? Belakangan ini aku sangat patuh."Ferdy berujar dengan ekspresi dingin, "Aku bukan kakakmu."Theo menyela, "Mana mungkin kamu bukan kakakku? Aku ...." Sebel
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3839404142
...
92
DMCA.com Protection Status