Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 411 - Bab 420

911 Bab

Bab 411 Aku Bisa Mengagumi Wajahku Sendiri

Chelsea sudah menghilangkan bekas luka palsu di wajahnya sejak dua tahun lalu. Di bawah pancaran sinar mentari, wajah mungilnya yang hanya dirias bedak tipis tampak lembut dan mulus. Meskipun dia memasang ekspresi menyebalkan di wajahnya, dia tetap begitu memesona.Olivia mengalihkan topik pembicaraan dengan berujar, "Chels, kamu benaran nggak mau debut? Di video klip Mandy tahun lalu, biarpun cuma separuh wajahmu yang terlihat, kamu sudah dapat banyak penggemar!""Kamu nggak takut aku merebut lapangan pekerjaanmu?" tanya Chelsea balik.Olivia mengulum senyum cerah sambil menjawab, "Nggak, tuh! Aku ikut senang kalau temanku cuan. Yang terpenting, aku merasa kamu nggak memanfaatkan wajahmu dengan baik, rugi banget!"Chelsea membalas senyum sahabatnya dan membalas, "Aku bisa mengagumi wajahku sendiri, lagian aku nggak kurang uang."Olivia memutar bola matanya seraya berkata, "Kalimat terakhir itu nggak perlu diucapkan, kali!"Saat ini, Chelsea membawahi Soraya Jewelry dan lembaga medis t
Baca selengkapnya

Bab 412 Akhirnya Kamu Bersedia Muncul?

Keesokan harinya, mentari bersinar cerah. Gelak tawa dan canda riang diiringi alunan musik merdu terdengar di halaman depan Gereja. Angin sepoi-sepoi dan langit pun seakan-akan turut bersukacita.Harris menyiapkan acara pernikahan yang megah untuk Olivia. Setiap sudut lokasi acara dihias indah dengan bunga-bunga yang menyebarkan wewangian unik. Para tamu terus berdatangan dan pihak pengantin pria sibuk menyambut mereka.Evan yang berdiri di samping Ferdy berujar, "Mari kita berduka buat teman bodoh kita yang menjatuhkan diri ke dalam perangkap bernama pernikahan dengan sukarela."Saat melihat Ferdy tidak berkomentar, Evan hendak kembali mencerocos. Namun, mendadak pandangannya tertuju pada gerbang bunga di kejauhan. Matanya terbelalak saat dia berseru, "Ada wanita cantik!"Sesosok wanita bertubuh gemulai sedang berjalan melewati gerbang bunga. Rambut ikal sebahunya menonjolkan wajahnya yang mungil. Meskipun dia menggunakan kacamata hitam, siapa pun bisa melihat kecantikannya. Detik ber
Baca selengkapnya

Bab 413 Aku Mau Radi Kehilangan Segalanya

Chelsea menoleh, lalu melempar senyum dan membalas, "Kabarku baik. Pak Peter sendiri, gimana kabarnya?"Peter sontak tertegun saat melihat wajah mulus Chelsea. Katanya, "Be ... bekas luka di wajahmu ...."Peter masih menyalahkan penglihatannya yang buruk di tengah kerumunan orang tadi. Sekarang, saat melihat dari jarak dekat, wajah Chelsea benar-benar bersih dan mulus. Sama sekali tidak terlihat jejak bekas luka di sana."Teknologi bedah plastik sekarang canggih banget, apa susahnya menghilangkan bekas luka? Apa Pak Peter harus begitu terkejut?" ujar Chelsea. Kemudian, dia mengalihkan topik dengan berkata, "Kebetulan, ada yang ingin kubicarakan denganmu."Peter kembali tersenyum santai dan bertanya, "Soal Celestial Jewelry, ya?""Karena kamu sudah tahu, aku nggak akan basa-basi. Sebelum aku ke luar negeri, aku selalu tertarik dengan Celestial Jewelry. Sekarang, aku sudah kembali, jadi aku tentu mau menggenapi keinginanku yang belum terwujud," sahut Chelsea sambil tersenyum manis. Kedua
Baca selengkapnya

Bab 414 Apa Pria Itu Papaku?

Kelopak bunga menari lembut di udara dan balon warna-warni melambung bebas ke langit. Alunan musik dan sorakan semua orang menggema bersama angin. Olivia tersenyum manis dan memeluk erat Harris. Di hadapan segenap kerabat dan teman-temannya, keduanya berciuman dengan mesra.Chelsea berdiri di dekat panggung. Meski suasana di sekitar sangat ramai, dia sama sekali tidak merasa risih. Matanya tanpa sadar berkaca-kaca dan hatinya terasa hangat saat melihat Olivia. Setelah sekian lama tinggal di luar negeri, dia senang bisa kembali ke tempat akrab dan bertemu orang-orang yang dikenalnya. Detik itu, Chelsea baru benar-benar menyadari bagaimana rasanya menjadi bagian dari sesuatu.Di sisi lain panggung, Ferdy menatap Chelsea lekat-lekat. Seolah-olah, jika dia sebentar saja mengalihkan pandangannya, pemandangan di depan akan menghilang bak mimpi yang usai setelah terbangun. Selama beberapa tahun ini, Ferdy begitu sering memimpikan Chelsea dan harus menghadapi kekecewaan setiap kali terbangun
Baca selengkapnya

Bab 415 Sangat Mesra!

Tak lama, Ferdy pun melajukan mobilnya pergi. Setelah terdiam beberapa lama di tempatnya, Chelsea segera memarkir mobilnya di halaman. Hal pertama yang dilakukannya begitu memasuki vila adalah mencari Timothy.Timothy sedang bermain Lego di lantai kamarnya. Saat mendengar suara pintu terbuka, dia mendongak dan menyapa ibunya dengan lembut. Chelsea masuk ke dalam dan berjongkok di depan Timothy. Waktu tangannya mengusap rambut lebat putranya, hatinya seketika menghangat."Kamu takut nggak sendirian di rumah?" tanya Chelsea.Timothy menggeleng sambil menyahut, "Nggak takut. Om Ardi tadi telepon, dia bilang bakal pulang minggu depan untuk menemaniku berlatih tinju."Chelsea tersenyum lembut dan membalas, "Oh, ya? Sekarang, Om Ardi sampai melaporkan agendanya padamu. Mama saja nggak tahu kalau dia bakal pulang minggu depan.""Mama, Om yang tadi sama Mama itu siapa?" tanya Timothy sambil mengerjap polos.Saat Chelsea masih tertegun, Timothy menunjuk ke arah balkon dan melanjutkan, "Aku liha
Baca selengkapnya

Bab 416 Segalanya Memungkinkan!

Keesokan harinya di Soraya Jewelry.Kepulangan Chelsea mendapatkan sambutan hangat dari segenap anggota Soraya Jewelry. Selama beberapa tahun terakhir, Soraya Jewelry berjalan tanpa pemimpin. Chelsea hanya bisa mengandalkan sang asisten dan Bella untuk mengatasi operasi perusahaan.Setiap produk baru yang mereka luncurkan mendapat tanggapan positif dan penjualan juga terus meningkat. Soraya Jewelry bahkan menjadi merek perhiasan dalam negeri terpopuler. Namun, absennya Chelsea membuat Soraya Jewelry hanya bisa berkembang ke arah yang lebih stabil.Tanpa Chelsea, Soraya Jewelry tidak bisa mengembangkan sayapnya dan hanya bisa tertahan di Kota Mahara. Jika tidak, Soraya Jewelry yang memiliki reputasi bagus pasti sudah lama membuka berbagai cabang di seluruh negeri.Tujuan kepulangan Chelsea kali ini adalah untuk memperbesar skala bisnis Soraya Jewelry. Dalam rencana masa depannya, Soraya Jewelry tidak hanya akan memenuhi permintaan pasar dalam negeri. Dia juga hendak memperkenalkan Soray
Baca selengkapnya

Bab 417 Aku Justru Khawatir Dia Tidak Kembali

Radi yang sedang memberi makan burung di balkon menyahut tanpa menoleh, "Papa tahu."Sonia menghampiri Radi, lalu berujar sambil mendorong sangkar burung menjauh, "Kalau sudah tahu, kok Papa masih santai-santai begini?"Radi buru-buru mengambil kembali sangkar burung itu. Katanya, "Papa bayar mahal buat beli burung ini, jangan kasar gitu."Sonia berujar tanpa daya, "Chelsea sudah pulang! Kita bahkan nggak tahu apa yang bakal dia lakukan sama kita. Kalau kita nggak siap-siap, kelak Papa mungkin nggak bisa ketemu burung itu lagi!"Radi tersenyum sinis dan membalas, "Waktu itu, dia bahkan nggak sanggup menghancurkan Celestial Jewelry. Kamu kira setelah dia kembali, dia bisa melakukannya? Jangan lupa, dia nggak lagi didukung Keluarga Milano.""Nggak peduli seberapa majunya Soraya Jewelry sekarang, itu nggak ada apa-apanya dibandingkan dengan Amelia Jewelry. Saat ini, Celestial Jewelry berada dalam perlindungan Amelia Jewelry!" tambah Radi.Radi menggantung sangkar burungnya, lalu berjalan
Baca selengkapnya

Bab 418 Bukankah Artinya Dia Punya Kesempatan?

Sonia berujar dengan nada kaget, "Kamu sudah baca beritanya?"Diana tersenyum dan membalas, "Iya. Bukannya Chelsea memang ingin semua orang tahu?" Dia terdiam sejenak sebelum melanjutkan, "Sekarang, Chelsea benar-benar berbeda ...."Kemarin malam, Diana menunggu Ferdy pulang. Dia beralasan ingin membantu Kasih mengambil jas yang akan disetrika. Begitu keluar dari ruangan Ferdy, dia lantas mencium aroma parfum wanita dari jas itu.Ferdy bukanlah seorang pemain wanita. Dia tidak pernah pulang dalam tubuh terbalut aroma wanita mana pun sebelumnya. Namun, begitu Chelsea kembali, aroma parfum wanita tercium dari tubuhnya. Jadi, Diana menduga pria itu pergi menemui Chelsea."Kamu sudah lama menemani Ferdy. Dia nggak akan melupakanmu hanya karena Chelsea kembali. Lagian, mereka pernah bertengkar hebat sebelumnya. Pak Ferdy susah payah lepas dari Chelsea. Pria secerdas itu nggak mungkin akan kembali pada sumber masalahnya," hibur Sonia.Diana tersenyum sekadarnya. Hanya dia yang tahu, Ferdy me
Baca selengkapnya

Bab 419 Mirip Ferdy

Chelsea memutuskan untuk tinggal di Kota Mahara, jadi dia harus memikirkan sekolah Timothy. Masalahnya, Timothy lebih dewasa dari anak seusianya. Setelah masuk ke TK, Timothy tidak bisa berbaur dengan teman-temannya.Guru yang pernah mengajar Timothy curiga bahwa Timothy mengidap autisme. Guru tersebut mengingatkan Chelsea beberapa kali untuk membawa Timothy mencari psikolog. Namun, menurut Chelsea, Timothy sama saja dengan anak-anak lain. Bahkan, Timothy lebih patuh.Sampai suatu hari, ketika Chelsea menjemput Timothy lebih awal di TK, dia melihat anak-anak lain sengaja menindas Timothy. Kala itu, Chelsea melihat Timothy menekan salah satu anak di lantai sambil mengancam anak itu untuk tidak menyebut tentang ayahnya lagi. Kemudian, Chelsea meminta maaf kepada orang tua anak itu dan Timothy keluar dari TK.Chelsea menegur Timothy, tetapi Chelsea sama sekali tidak mengungkit masalah ayah Timothy. Lama-kelamaan, Chelsea dan Timothy seperti memahami satu sama lain. Timothy juga tidak pern
Baca selengkapnya

Bab 420 Menjadi Ibu Rumah Tangga

Maura ingin mencari teman untuk bermain petak umpet. Setelah keluar dari kelas, Maura mendapati ada banyak anak-anak berkerumun di depan kelas sebelah. Maura bertanya, "Mau main petak umpet, nggak?"Biasanya, anak-anak lain pasti langsung mengerumuni Maura. Namun, sekarang mereka semua seperti tidak mendengar ajakan Maura dan terus melihat ke dalam kelas. Maura menghampiri kerumunan itu dengan ekspresi cemberut dan bertanya, "Kalian lihat apa?"Hanya saja, tidak ada yang menghiraukan Maura. Akhirnya, Maura berusaha menyeruak dari kerumunan dan bertanya lagi, "Sebenarnya apa yang kalian lihat?""Ada murid baru," sahut seorang anak laki-laki. Dia menunjuk ke arah anak laki-laki yang berada di sudut.Maura melihat ke arah itu, anak laki-laki tersebut sedang bermain kubus rubik, lalu melempar kubus rubik itu ke dalam keranjang. Gerakannya sangat cepat dan anak laki-laki itu terlihat keren!Maura terbengong-bengong. Terakhir kali, Maura juga melihat ayahnya bermain kubus rubik itu seperti i
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4041424344
...
92
DMCA.com Protection Status