Home / Pernikahan / Istri Pengganti sang CEO / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Istri Pengganti sang CEO: Chapter 301 - Chapter 310

911 Chapters

Bab 301 Penculikan?

Saat tengah malam, Ferdy menunggu di bawah pohon dekat rumah Chelsea lagi sendirian sampai lampu di rumah Chelsea dimatikan. Kemudian, dia baru pergi. Di jalanan yang luas, suasananya sangat tenang. Angin sejuk berembus, Ferdy pun termenung.Tiba-tiba, terdengar suara tabrakan dari belakang dan mobil Ferdy bergetar. Ferdy mengernyit, dia melihat sebuah mobil Volkswagen hitam dari kaca spion tengah. Sopir turun dari mobil sambil terhuyung, sepertinya dia mabuk. Ferdy tidak curiga karena mengira sopir itu mengemudi di bawah pengaruh minuman beralkohol, jadi dia membuka sabuk pengaman, lalu turun dari mobil dan menghampiri sopir itu."Kamu mengemudi saat mabuk dan menabrak mobilku. Sebaiknya masalah ini diserahkan kepada polisi saja," ujar Ferdy sembari mengeluarkan ponselnya untuk melapor polisi.Siapa sangka, sopir itu tiba-tiba maju dan menyingkirkan ponsel Ferdy. Gerakannya sangat cepat. Setelah itu, beberapa pria yang memakai topi turun dari mobil. Mereka sangat gesit, tetapi wajah m
Read more

Bab 302 Kenapa Menculiknya?

Di Soraya Jewelry. Setelah mendengar cerita Irfan, Chelsea baru memandang Irfan seraya bertanya, "Kalian saja nggak bisa menemukan Ferdy, mana mungkin aku bisa menemukannya? Apa kamu pikir aku begitu hebat?"Irfan yang khawatir menyahut, "Bu Chelsea, aku tahu kamu masih marah dengan Pak Ferdy. Tapi, sekarang ....""Itu masalah yang berbeda. Kamu mencariku pasti karena nggak punya cara lain lagi, jadi kamu mau meminta pendapatku," ujar Chelsea. Dia mengangkat bahunya dan melanjutkan, "Sayang sekali, aku nggak mampu membantumu. Daripada kamu menghabiskan waktu di sini, lebih baik kamu minta bantuan polisi saja."Melihat Chelsea yang hendak berdiri, Irfan segera menghentikan, "Bu Chelsea, Pak Ferdy hilang setelah pergi mencarimu. Belakangan ini, Pak Ferdy selalu pergi ke daerah sekitar rumahmu hampir setiap malam. Setelah itu, dia baru pulang malam-malam dan melarang siapa pun mengikutinya."Chelsea tertegun sesudah mendengar penjelasan Irfan. Dia mulai bimbang. Namun, Chelsea segera mene
Read more

Bab 303 Terlalu Konyol!

Malam pun tiba. Di pinggiran Kota Brases, terdapat sebuah tanah kosong yang telantar dan dipenuhi tumpukan kontainer. Lokasi ini sangat terpencil sehingga tidak ada orang yang mendatanginya.Seorang pria dan wanita yang mengenakan jaket hitam memasuki daerah ini. Ardi yang familier dengan tempat ini langsung menemukan kontainer yang dikunci. Dia masih ragu-ragu saat hendak membuka kuncinya. Ini baru 3 hari, mana bisa dibandingkan dengan penderitaan yang dirasakan Chelsea ketika bayinya digugurkan?Namun, Chelsea berdiri di belakang Ardi. Jadi, Ardi yang tidak punya pilihan lain pun memutuskan untuk membuka kuncinya. Begitu pintu dibuka, Ferdy tiba-tiba menyerang Ardi. Hanya saja, Chelsea yang sigap langsung memukul leher Ferdy.Ferdy pingsan, pecahan kaca di tangannya jatuh ke tanah. Ardi menelan ludah. Jika bukan karena respons Chelsea yang cepat, takutnya pecahan kaca itu akan melukai aorta Ardi.Ardi tidak menyangka Ferdy yang tidak makan dan minum selama 3 hari masih sanggup menyer
Read more

Bab 304 Wanita Tua Itu Kena Karma

Untung saja, Anissa berhasil diselamatkan. Namun, kondisinya tetap kritis. Kemudian, Anissa diantar ke ruang ICU. Sementara itu, Antoni langsung menjenguk Anissa bersama Eddy setelah sampai di rumah sakit.Sebenarnya, Antoni sudah mengetahui kejadiannya secara garis besar saat menelepon. Antoni marah-marah, "Apa pun caranya, kalian harus menemukan pelaku itu! Beraninya mereka mencelakai anggota Keluarga Milano! Jangan biarkan mereka kabur begitu saja!"Vera yang berdiri di samping menimpali, "Biasanya, Ferdy terlalu kejam saat bertindak. Dia pasti menyinggung banyak orang .... Akibatnya, Mama jadi khawatir karena masalah Ferdy ...."Damian segera menarik Vera dan mengisyaratkannya untuk tidak banyak bicara. Antoni berpura-pura tidak mendengar ucapan Vera, dia memandang Ferdy sembari berkata dengan serius, "Tadi, aku sudah mendiskusikan penyakit nenekmu dengan Eddy. Teman baiknya itu ahli bedah saraf. Bagaimana kalau kita mengundang ahli itu?"Ferdy mengangguk dan menyahut, "Boleh.""Ok
Read more

Bab 305 Apa Dia Mampu?

Chelsea menggandeng lengan Calvin dan berujar, "Kakek, kamu akan mendapatkan pahala besar kalau menyelamatkan nyawa seseorang. Selama ini, kamu selalu rajin berbuat kebaikan. Jangan sampai kamu mengubah prinsipmu hanya demi aku."Calvin mengernyit dan menimpali, "Wanita tua itu menindasmu, kenapa kamu malah memintaku menyelamatkannya? Bukannya nanti dia akan menganggap kita berdua itu lemah?"Chelsea membujuk, "Kakek jangan berpikiran seperti itu. Kalau Kakek menyelamatkan neneknya Ferdy, berarti Kakek itu penyelamatnya. Kelak, neneknya Ferdy pasti nggak berani membentak Kakek lagi."Calvin mengelus jenggotnya, lalu berkata setelah merenung sejenak, "Ucapanmu memang masuk akal. Nantinya, wanita tua itu pasti merasa kesal!"Chelsea bertepuk tangan dan berkomentar, "Benar!"Calvin diam-diam merasa senang saat membayangkannya. Dia berucap, "Oke. Aku akan mendengar saranmu.""Tapi ...," kata Calvin. Dia melirik Chelsea dengan tatapan licik dan mengusulkan, "Bukannya wanita tua itu akan leb
Read more

Bab 306 Berencana Menggugatnya ke Pengadilan?

Chelsea pergi ke rumah sakit pada malam hari. Seperti yang dikatakan oleh Calvin, hanya ada Anissa di dalam ruang pasien. Kondisi wanita tua ini masih tidak sadarkan diri. Chelsea pun mempraktikkan teknik akupunktur yang diajarkan Calvin hari ini. Dia menancapkan jarum emas ke beberapa titik akupunktur dengan luwes.Setelah jarum terakhir ditancapkan, Anissa menunjukkan tanda-tanda siuman. Chelsea sama sekali tidak panik. Dia menyimpan kembali semua jarumnya, lalu meninggalkan resep obat dan berjalan keluar. Ketika melihat sebuah sosok di koridor, Chelsea sontak menghentikan langkah kakinya.Ferdy berdiri di sudut yang minim cahaya. Dia berkata dengan dingin, "Ternyata gurumu yang dari desa itu seorang dokter hebat."Chelsea malas berbicara dengan Ferdy. Dia mengabaikannya dan langsung menuju ke arah lift.Ferdy berjalan mendahuluinya untuk menahan pintu lift. Dia bertanya, "Chelsea, apa kamu nggak sudi berbicara denganku lagi?"Ketika disorot cahaya lampu di dalam lift, Chelsea baru m
Read more

Bab 307 Siapa yang Mau Mengakuinya?

Anissa sengaja memilih sebuah restoran di private club house. Di luar ruang VIP, terdapat jembatan dan kolam kecil. Angin sepoi-sepoi bertiup dan terdengar gemeresik dedaunan bambu. Suasana seperti ini benar-benar nyaman.Hari ini, Anissa bukan hanya mengundang Keluarga Kamran, tetapi juga mengundang penyelamatnya. Keduanya adalah orang-orang yang sangat penting, jadi dia secara khusus memilih tempat sebagus ini.Tidak disangka, hari ini Ferdy tiba lebih awal dan langsung duduk di sana. Melihat ini, Anissa sangat senang dan bertambah semangat. Dia terus menatap Ferdy sambil tersenyum.Antoni yang tidak tahu apa-apa pun bertanya dengan heran, "Kenapa kamu tersenyum? Hari ini, tokoh utamanya bukan Ferdy.""Nanti kamu juga tahu," sahut Anissa.Melihat istrinya yang sengaja membuatnya penasaran, Antoni pun bertanya lagi, "Sejak aku kembali, kenapa aku belum melihat Brian dan Sharren?""Katanya mereka membawa Theo ke luar negeri untuk berobat. Dua hari yang lalu, Brian menghubungiku. Dia bi
Read more

Bab 308 Aku Benar-Benar Sangat Mencintai Erdy

Melihat ini, Antoni sontak berkata dengan marah, "Kamu bilang apa? Calvin penyelamatmu!"Perkataan ini seolah-olah palu yang menghantam kepala Anissa. Dia bertanya dengan tidak percaya, "Kamu ... bilang apa?"Antoni tidak menggubris istrinya. Dia segera berdiri dan menyambut mereka. Dia berjabat tangan dengan Calvin untuk meminta maaf, "Aku benar-benar minta maaf. Istriku pasti salah paham denganmu ...."Ketika berbicara, Antoni baru menyadari bahwa Chelsea ada di belakang Calvin. Dia bertanya dengan kaget, "Chelsea, kamu kenal dengan Calvin?"Chelsea mengangguk sembari menjelaskan, "Ya, dia guruku saat di desa. Biasa aku memanggilnya Kakek."Antoni seketika teringat sesuatu. Chelsea pernah mengatakan bahwa dia pernah mempelajari sedikit keterampilan medis dari gurunya di desa. Antoni terkekeh-kekeh, lalu menimpali, "Chelsea, kamu benar-benar rendah hati. Ternyata kamu belajar dengan Calvin dan sudah mempelajari keterampilan medis yang luar biasa. Kenapa kamu malah menyembunyikan hal i
Read more

Bab 309 Kenapa Aku Merasa Kamu Perhitungan?

"Cinta? Biar kupertegas, kamu meninggalkan Ferdy saat dia buta. Setelah penglihatan Ferdy sudah kembali, kamu bersikeras nggak mau melepaskannya. Apa tindakanmu itu bisa disebut sebagai cinta?" Chelsea tersenyum sinis sembari menambahkan, "Kenapa aku merasa kamu sangat perhitungan?""Kamu ... kamu nggak tahu apa-apa!" Diana membalas dengan panik, "Saat itu, aku meninggalkan Ferdy karena terpaksa ....""Apa itu berarti kamu meninggalkannya setelah tahu kekurangannya?" timpal Chelsea. Dia sama sekali tidak tertarik dengan masa lalu mereka, juga tidak ingin mendengar penjelasan Diana. Saat ini, dia merasa sangat kesal."Diana, jangan mencari alasan lagi. Ucapanmu sama sekali nggak meyakinkan. Kalau nggak, apa kamu berani bersumpah di hadapan semua orang?" Chelsea seketika bertanya, "Apa kamu berani bersumpah bahwa kepergianmu saat itu nggak ada hubungannya dengan kebutaan Ferdy?""Aku ...." Diana merasa ketakutan. Setelah ragu-ragu untuk waktu yang lama, dia tidak memberikan penjelasan ap
Read more

Bab 310 Ini Pasti Ulah Calvin!

Anissa pulang dengan hati yang dipenuhi amarah dan penyesalan. Jika tahu sejak awal semuanya akan menjadi seperti ini, dia tidak akan repot-repot memesan hidangan yang begitu mewah!Melihat raut wajah Anissa yang muram, Vera merasa bingung. Dia hendak bertanya, tetapi Anissa langsung naik ke lantai atas dengan kesal. Dia pun bertanya kepada Antoni, "Ada apa?"Hari ini, suasana hati Anissa terlihat baik saat keluar rumah. Dia bahkan mengatakan bahwa kali ini akan menunjukkan ketulusan kepada Keluarga Kamran. Jangan-jangan Keluarga Kamran tidak menghargai Anissa?Antoni menghela napas, lalu menjawab, "Ternyata murid Calvin itu Chelsea.""Apa?" Vera memekik dengan tidak percaya, "Bukannya ... Chelsea itu nggak berpendidikan, ya? Mana mungkin dia bisa mengobati orang? Apa Pak Calvin sengaja membuat Mama jengkel?"Mendengar ini, kerutan di dahi Antoni makin jelas. Sepertinya, satu per satu keluarganya sudah buta."Papa, jangan pergi dulu. Ayo ceritakan padaku. Ini ...." Perkataan Vera terhe
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
92
DMCA.com Protection Status