Home / Pernikahan / Istri Pengganti sang CEO / Chapter 281 - Chapter 290

All Chapters of Istri Pengganti sang CEO: Chapter 281 - Chapter 290

911 Chapters

Bab 281 Dia Mengalahkan Chelsea

Di lantai bawah, Andre yang panik menutup mulut Diana seraya berkata, "Sudah kubilang Chelsea nggak di rumah. Kenapa kamu berteriak?"Diana tidak suka disentuh oleh pria asing sehingga dia berusaha menyingkirkan tangan Andre dan buru-buru mundur.Chelsea yang berdiri di tangga memandang Diana dengan dingin sembari bertanya, "Ada apa kamu mencariku?"Diana melirik Andre sekilas, lalu menatap Chelsea sambil mengernyit dan berucap, "Ternyata kamu tinggal dengan pria lain. Apa kamu sama sekali nggak memedulikan Erdy?"Chelsea menyahut dengan acuh tak acuh, "Kamu itu orang kedua yang bertanya seperti itu kepadaku, logika kalian aneh sekali. Jelas-jelas aku itu korban, tapi kalian malah bertanya kepadaku kenapa nggak memedulikan pelaku. Apa kalian pikir aku punya Stockholm Syndrome? Padahal orang yang gila itu Ferdy."Nada bicara Chelsea yang sinis membuat Diana mengernyit karena merasa tidak nyaman. Diana baru percaya setelah melihatnya secara langsung. Chelsea sama sekali tidak mencintai F
Read more

Bab 282 Tidak Boleh Ada Kesalahan

Chelsea tidak tahu bahwa Calvin sudah diincar begitu turun dari pesawat. Kala ini, Chelsea sedang bergembira karena bertemu dengan Calvin. Chelsea membawa Calvin ke restoran mewah di Kota Mahara untuk menyambut kedatangan Calvin. Sebelum makanan disajikan, sebotol anggur sudah disediakan.Calvin sangat senang saat mencium aroma anggur, dia berkomentar, "Anggur ini sudah disimpan selama 50 tahun. Bagus, Chelsea, kamu cukup tahu diri."Chelsea menuang segelas anggur untuk Calvin, lalu menimpali, "Ini kesukaannya Kakek, mana mungkin aku lupa? Lagi pula, kali ini aku memang butuh bantuanmu. Kamu pasti akan menceramahiku kalau aku nggak memberimu minum anggur yang bagus."Calvin memelototi Chelsea seraya menegur, "Omonganmu seolah-olah menunjukkan aku ini lebih mementingkan anggur daripada kamu."Kemudian, Calvin menenggak segelas anggur itu. Dia merasa sangat puas. Sementara itu, Chelsea tertawa. Mereka sudah tidak berjumpa selama bertahun-tahun, tetapi Calvin masih sama seperti dulu dan t
Read more

Bab 283 Ferdy, Kamu Berdosa!

Di Harbourside Villa, Diana yang membawa semangkuk sup ayam masuk ke kamar. Diana merasakan firasat buruk saat melihat Irfan yang berdiri dengan panik.Irfan menyapa Diana sambil menunduk ketika berjalan melewati Diana. Setelah mendengar langkah kaki Irfan yang menjauh, Diana baru tersadar dari lamunannya. Kemudian, Diana menghampiri Ferdy.Ferdy membanting mangkuk sup ayam yang dibawa Diana. Tangan Diana terkena sup panas sehingga dia berteriak kesakitan. Ferdy bertanya, "Kenapa kamu mencari Chelsea?"Diana yang merasa sedih menangis sambil menatap Ferdy, lalu menjelaskan, "Aku mencari Chelsea untuk memastikan apakah dia mencintaimu atau nggak. Erdy, kamu nggak perlu begini demi wanita yang nggak mencintaimu ...."Ferdy menyela, "Cukup." Tatapannya sangat muram. Ferdy tampak marah saat berbicara, "Urusanku dengan Chelsea nggak ada hubungannya denganmu. Kalau aku tahu kamu mencari Chelsea lagi, jangan pernah muncul lagi di depanku!"Diana yang sakit hati menimpali sembari terisak-isak,
Read more

Bab 284 Bagaimana Ferdy Membayarnya?

Di kediaman tua Keluarga Milano. Sore ini, saat Anissa mengetahui bahwa Diana melakukan operasi tubektomi, semuanya sudah terlambat. Sekarang Anissa teringat dengan kondisi Diana yang sangat lemah saat melihat Diana di rumah sakit.Anissa yang merasa kasihan berucap, "Kamu benar-benar bodoh .... Bagaimana caranya aku menjelaskan kepada orang tuamu kalau kamu berbuat seperti ini?"Kelak, mana mungkin Diana bisa menikah lagi sesudah melakukan hal bodoh seperti ini? Bagaimana Ferdy membayar utang budi ini? Annisa melanjutkan, "Ferdy memang berengsek, tapi kenapa kamu bertindak gegabah seperti ini? Kalau nggak ada anak, kamu ....""Nenek, ini keputusanku sendiri, jangan salahkan Erdy," kata Diana. Saat berbaring di meja operasi, Diana tahu dirinya tidak bisa berubah pikiran lagi. Namun, dia tidak menyesal. Dia ingin membuktikan bahwa dia mencintai Ferdy melebihi dirinya sendiri.Diana membujuk, "Aku yang akan menjelaskan kepada orang tuaku.""Kamu ...," ujar Anissa. Dia tidak tahu harus me
Read more

Bab 285 Apa Operasinya Lancar?

Ferdy mengendarai mobilnya dan meninggalkan kediaman tua Keluarga Milano. Tatapan Ferdy sangat dingin. Mobil Maybach Ferdy melewati jalan-jalan di kota tanpa tujuan yang jelas. Saat Ferdy tersadar, mobil berhenti di suatu tempat yang terpencil.Ferdy melihat rumah Chelsea di depan. Lampu di dalam rumah masih dinyalakan. Ferdy mematikan mesin mobil dan meletakkan tangannya di jendela mobil. Dia merasa tidak berdaya.Suasana malam sangat tenang dan angin sejuk berembus. Ferdy memandang lampu di rumah Chelsea, dia yang awalnya merasa gusar perlahan menjadi tenang. Ferdy memejamkan matanya sambil membayangkan sosok Chelsea yang seolah-olah berdiri di depannya. Ekspresi Chelsea terlihat sangat jelas.Ferdy tiba-tiba teringat dengan mata Chelsea yang memerah saat di rumah sakit waktu itu. Selama ini, Ferdy mengira dirinya bisa mengendalikan perasaannya dengan baik. Namun, belakangan ini, Ferdy bisa merasakan dengan jelas bahwa hatinya mulai goyah.Ketika Ferdy melihat ke rumah Chelsea lagi,
Read more

Bab 286 Apa Kamu Tahu Kamu Hamil?

Calvin menoleh sambil mengernyit. Siapa pemuda ini?Ekspresi Sharren sontak berubah drastis. Dia bertanya, "Peter, kamu .... Kenapa kamu ada di sini?"Peter tersenyum sinis sembari membalas, "Biar kutebak, orang yang ada di dalam ruang operasi itu ... Theo, 'kan?"Sharren terkejut dan langsung menyangkal, "Bukan. Yang ada di dalam itu kerabatku. Dia ....""Aku sudah ada di sini, nggak ada gunanya kamu membohongiku," timpal Peter. Tatapannya membuat orang-orang yang melihatnya bergidik ngeri."Pak Calvin adalah tokoh hebat di bidang neurologi. Selama bertahun-tahun, ada banyak orang nggak bisa menemukan keberadaannya. Ternyata, Keluarga Milano hebat juga bisa mengundangnya." Peter menyipitkan matanya sembari melanjutkan, "Siapa lagi yang bisa membuatmu khawatir selain Theo?"Sharren tidak membantah. Wajahnya berubah menjadi pucat karena tidak mengerti maksud Peter. Dia khawatir Peter akan membocorkan masalah ini. Sekarang, hasil operasi masih belum diketahui. Jika kabar ini sampai ke te
Read more

Bab 287 Aku Ingin Meninggalkan Zenith

Chelsea baru menyadari bahwa Calvin pasti sudah memeriksa denyut nadinya saat dia pingsan. Sekarang, dia sudah tidak bisa menyembunyikan hal ini dari Calvin. Dia mengaku dengan suara rendah, "Aku tahu.""Kalau sudah tahu, kenapa kamu masih mau mengoperasi orang lain? Apa kamu tahu hal terpenting bagi wanita hamil itu kondisi fisik?" balas Calvin dengan kesal. Dia marah karena Chelsea tidak memberitahunya tentang kehamilannya!Chelsea menggigit bibirnya, lalu menimpali, "Itu sudah menjadi tugasku. Aku nggak bisa ....""Kenapa kamu nggak memberitahuku? Setidaknya, aku bisa lebih memperhatikanmu dan membantumu. Kalau kamu seperti ini, bukankah kamu menganggapku sebagai orang luar?" Calvin mendesah sambil memelototi Chelsea. Dia menambahkan, "Sepertinya kamu memanggilku Kakek hanya sebagai formalitas. Di dalam hatimu, kamu sama sekali nggak menganggapku kakekmu.""Bukan begitu." Chelsea buru-buru duduk dan menjelaskan, "Aku benar-benar menganggapmu sebagai kakekku. Hanya saja, aku nggak ta
Read more

Bab 288 Aku akan Menjaga Rahasia Seumur Hidupku

"Beberapa tahun ini, aku diam-diam menginvestasikan pendapatanku di organisasi medis luar negeri. Aku ingin Kakek memimpin organisasi ini. Kelak, organisasi ini akan menerima pesanan melalui Zenith dan akan berdiri sendiri. Pembagian keuntungannya berada di tangan kita," jelas Chelsea.Menurut Calvin, rencana Chelsea kedengarannya hanya sebuah angan-angan! Chelsea bukan hanya ingin meninggalkan Zenith, tetapi juga ingin menghasilkan uang melalui organisasi itu! Sebagai organisasi penghasil uang terbesar, bagaimana mungkin Zenith menyetujui keinginan Chelsea?Calvin menggeleng seraya menimpali, "Kamu masih terlalu muda, tapi cita-citamu sudah sejauh itu ...."Chelsea tersenyum sembari membalas, "Kakek hanya perlu bantu aku mengelola organisasi ini. Kerja sama dengan Zenith biar menjadi urusanku. Aku punya rencana sendiri.""Tapi ...," ucap Calvin. Di usianya yang sudah tua, dia sudah tidak memedulikan urusan duniawi dan sudah menikmati masa tuanya. Sekarang, dia tiba-tiba diminta untuk
Read more

Bab 289 Aku akan Selalu Berada di Pihakmu

Sejak pingsan, Chelsea hanya beristirahat di rumahnya. Dia terkadang mengadakan rapat video untuk mengetahui perkembangan tim yang mengikuti lomba. Di sisi lain, Bella mungkin terpengaruh oleh ucapan Shania. Kali ini, persiapannya lebih matang dibandingkan saat babak penyisihan.Di layar monitor, terlihat wajah-wajah muda yang sangat berambisi, seolah-olah tidak akan menyerah sebelum mendapatkan juara pertama. Chelsea sangat senang melihat antusiasme mereka. Setelah memberikan semangat, dia pun mengakhiri rapat videonya. Saat ini, Chelsea baru menyadari ada banyak pesan masuk dari Olivia.[ Chels! Harris menyatakan cinta padaku! Padahal aku hanya menganggapnya sebagai sahabat! Aku harus gimana? ][ Kalau aku menolaknya, apa kami nggak bisa menjadi sahabat lagi? ]Ternyata Olivia mendapatkan pernyataan cinta dari Harris. Chelsea sama sekali tidak terkejut setelah membaca pesan-pesan ini. Sejak awal, dia sudah bisa melihat bahwa sikap Harris kepada Olivia sangat spesial. Dia hanya tidak
Read more

Bab 290 Kamu Tidak Punya Niat Baik!

Chelsea dan Calvin datang ke Restoran Kirana sesuai waktu yang dijanjikan. Mereka diantar oleh pelayan masuk ke ruang VIP yang dipesan oleh Peter.Melihat tatapan sinis Chelsea, Peter tersenyum seraya berkata, "Aku hanya mentraktir kalian makan. Kenapa kamu menatapku seperti ini?""Apa pun niatmu, hanya kamu sendiri yang tahu," sahut Chelsea. Dia duduk berhadapan dengan Peter. Jarak mereka berdua cukup jauh karena dipisahkan sebuah meja bundar. "Bukannya kamu ingin tahu apa hubunganku dengan Pak Calvin?" tanya Chelsea dengan ketus. Dia menatap Peter dengan dingin sembari melanjutkan, "Pak Calvin adalah orang yang menyelamatkan nyawaku. Dia sangat menyayangiku dan menganggapku sebagai cucunya.""Ternyata begitu. Pantas saja kamu memiliki koneksi yang luas." Peter menuangkan anggur putih ke dalam gelas dengan perlahan, lalu memberikannya kepada Chelsea dan Calvin. Dia menyunggingkan senyuman sembari bertanya, "Apa Ferdy tahu tentang ini?"Tatapan Chelsea sontak menjadi tajam. Dia menimp
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
92
DMCA.com Protection Status