Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 261 - Bab 270

911 Bab

Bab 261 Aku akan Melindungi Anak Ini!

Dalam perjalanan menuju Harbourside Villa, Ferdy baru tahu Anissa sudah membawa Chelsea ke rumah sakit. Dia langsung cemas. Apakah Anissa ingin mengusir Chelsea lagi dengan alasan tidak bisa hamil? Tanpa berpikir panjang, Ferdy putar balik di persimpangan jalan di depan, lalu mengebut. Dia tidak akan membiarkan Anissa mengusir Chelsea.Namun, sesampainya di rumah sakit, Ferdy bertemu dengan Anissa yang tampak girang. Anissa menghampirinya sembari memperlihatkan hasil USG, lalu berseru, "Lihat! Chelsea hamil! Ini cicitku!"Ferdy diam saja dan tatapannya menjadi suram. Saat menatap Chelsea, tatapannya tajam seperti bilah. Chelsea memandang ke bawah untuk menghindari tatapan Ferdy. Saat ini, dia berada dalam situasi terjepit dan tidak tahu harus berbuat apa.Melihat tatapan Ferdy, Anissa berkata dengan jengkel, "Kenapa kamu? Mau bunuh anakmu lagi? Kuberi tahu, ya, aku akan melindungi anak ini! Mulai hari ini, Chelsea pulang denganku ke kediaman Keluarga Milano. Jangan harap kamu bisa meng
Baca selengkapnya

Bab 262 Keuntungan dari Kehamilan

Setelah menjalani kehidupan santai di kediaman Keluarga Milano selama beberapa hari, Chelsea benar-benar merasakan bagaimana kehidupan seorang nyonya kaya. Dibandingkan saat pertama kali datang ke kediaman, kehidupannya sekarang jauh lebih makmur. Terkadang, dia bahkan merasa inilah keuntungan dari kehamilan.Hari ini, Chelsea mendengar suara ketukan pintu setelah baru menghabiskan semangkuk bubur sarang walet. Dia menyahut, "Masuk."Begitu melihat Diana, Chelsea langsung mengernyit. Mengapa Diana datang kemari? Diana menghampirinya dan berkata, "Nenek bilang kamu hamil?""Ya," jawab Chelsea seraya menunjuk ke arah sofa dan mempersilakan Diana untuk duduk.Diana duduk, lalu memandang sekeliling. Dia berujar, "Nenek sangat baik padamu. Nenek juga sangat baik padaku saat aku hamil dulu."Kebetulan, Anissa juga menjadi orang pertama yang mengetahui tentang kehamilan Diana. Saat itu, dia sering mual karena hamil. Saat bertemu dengan Anissa, dia merasa mual dan buru-buru pergi ke kamar man
Baca selengkapnya

Bab 263 Ferdy, Kamu Sakit Jiwa!

Sesampainya di rumah sakit, Chelsea langsung dibawa ke ruang operasi. Ferdy menunggu di depan pintu dengan aura dingin.Anissa buru-buru datang. Melihat ruang operasi yang menyala dengan lampu merah, emosinya tak tertahan lagi. Dia memukul Ferdy sembari memarahinya, "Bajingan! Bagaimana bisa kamu bunuh anakmu lagi? Kamu berbuat dosa! Kamu nggak mau punya anak?"Ferdy tidak memberi respons apa pun, hanya membiarkan Anissa melampiaskan emosinya. Saat menatap pintu ruang operasi yang tertutup rapat, tatapannya seakan-akan diselimuti kabut tebal sehingga ekspresinya tidak terbaca.Setengah jam kemudian, Chelsea duduk di atas kursi roda dengan wajah pucat, lalu didorong ke luar ruang operasi. Matanya yang merah menatap lurus pada Ferdy dengan penuh kebencian dan kemarahan."Ferdy, apa kamu puas sekarang?" tanya Chelsea dengan suara serak. Nadanya dingin dan cuek.Di bawah pantulan cahaya lampu, udara seakan-akan membeku. Tiba-tiba, Ferdy merasa seolah-olah ada jurang dalam yang membentang l
Baca selengkapnya

Bab 264 Ide supaya Kamu Menang!

Kabar tentang Chelsea yang kembali ke vila lama Keluarga Soraya sudah tersebar. Begitu mengetahui kabar ini, Johanna bersenandung dengan senang di ruang tamu.Saat ini, Shania sudah pulang. Ketika melihat ekspresinya ibunya, dia bertanya, "Ma, apa yang membuatmu begitu senang?""Mama beri tahu kamu, Chelsea diusir dari kediaman Keluarga Milano! Sekarang, dia tinggal di vila Keluarga Soraya!""Benaran?" tanya Shania dengan gembira. Sebelumnya, suasana hatinya buruk selama beberapa hari saat Johanna mengomel tentang gaun pengantin Chelsea. Begitu pulang, dia sangat senang usai mendengar kabar sebagus ini!Shania buru-buru menghampiri Johanna sembari berkata, "Coba ceritakan padaku apa yang sudah terjadi."Johanna menceritakan kejadian beberapa hari ini pada putrinya. Di akhir cerita, mereka berdua tertawa terbahak-bahak."Chelsea mengira dirinya sudah bisa menjalani kehidupan yang baik dengan mendekati Anissa. Anissa mana mungkin bisa melindunginya? Aku rasa dia terlalu licik, makanya Fe
Baca selengkapnya

Bab 265 Apa Kamu Bersedia?

Kompetisi mendesain perhiasan diadakan setahun sekali. Ini adalah kesempatan yang sangat bagus bagi berbagai merek perhiasan dalam negeri untuk mempublikasi perhiasan masing-masing.Soraya Jewelry tentu saja tidak akan melewatkan kesempatan ini. Mereka sejak awal sudah mengadakan rapat untuk berpartisipasi dalam kompetisi besar ini. Chelsea duduk di kursi utama sambil menunduk memperhatikan daftar nama karyawan. Dia terlihat agak gelisah.Meja rapat dibagi menjadi 2 kelompok. Keduanya memiliki pendapat masing-masing dan mulai berdebat."Kalau bisa memenangkan juara pertama, nama Soraya Jewelry pasti akan terkenal! Ini adalah kesempatan yang begitu penting. Bagaimana mungkin kita nggak mengharapkan stabilitas di industri ini?""Bukankah kreativitas karyawan lama lebih terbatas dibandingkan karyawan baru? Ini adalah kompetisi, bukan membuat produk baru. Dalam kompetisi, kita harus inovatif agar perhiasan yang kita rancang memiliki daya tarik!""Karyawan baru belum pernah berpartisipasi d
Baca selengkapnya

Bab 266 Memaksa Dirinya Keluar dari Perusahaan

"Iya, kata Harris, dia sakit selama beberapa hari." Olivia mengangkat tangannya untuk menyeka air mata sambil berkata, "Chels, kamu masih peduli dengan bajingan itu? Dia ...."Sembari berbicara, mata Olivia tanpa sadar tertuju ke arah perut Chelsea. Dia merasa sedih, lalu menggertakkan gigi dan lanjut berkata, "Chels, nggak peduli seberapa unggulnya pria itu, kamu tetap harus meninggalkannya!""Ya, aku cuma tanya," sahut Chelsea sambil tersenyum. Rasa khawatir di dalam hatinya menghilang.Mandy menghampiri Chelsea, lalu meraih tangannya sambil berujar, "Sekarang, nggak ada gunanya untuk membicarakan beberapa hal itu. Aku cuma berharap kamu bisa menjaga kesehatanmu. Kita masih muda dan punya banyak peluang di masa depan. Nggak usah peduli dengan seorang pria seperti itu."Mandy juga merasa terkejut saat pertama kali mengetahui kabar tersebut. Dia tidak menyangka bahwa Ferdy akan begitu kejam kepada Chelsea. Sekarang, Mandy menyesal telah menghentikan Chelsea. Bagaimanapun, Chelsea lebih
Baca selengkapnya

Bab 267 Dia akan Menyetujuinya

Rombongan itu mencari sebuah restoran di dekat. Sebagai orang yang mengajak untuk makan bersama, Chelsea memesan banyak hidangan.Bella yang baru saja lulus dari perguruan tinggi merasa sedikit panik saat makan bersama mereka. Bahkan, dia hampir menjatuhkan gelas. Olivia merasa Bella sangat lucu dan menimpali, "Nggak usah gugup, kami nggak akan menggigitmu, kok.""Aku ...," balas Bella sambil tersenyum kikuk. Saking gugupnya, dia bahkan tidak bisa menjawab dengan benar. Chelsea mengambil makanan untuk Bella dan bertanya dengan cemas, "Apa kamu dipersulit karena aku menyuruhmu memimpin tim?""Nggak … nggak," timpal Bella yang buru-buru melambaikan tangannya. "Aku sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Bu Chelsea. Adapun pendapat orang lain, aku akan menutup mulut mereka dengan kemampuanku."Ketika melihat tatapan mata Bella yang tampak tegas, Chelsea tersenyum dan berkata, "Aku membuat keputusan ini berdasarkan pertimbangan yang cermat. Kamu punya nilai bagus di per
Baca selengkapnya

Bab 268 Mengapa Dia Merelakan Segalanya Sekarang?

Setelah memasuki ruang kerja di lantai dua, Chelsea mengeluarkan dokumen dari laci. Ketika Ferdy menghampirinya, dia baru melemparkannya ke atas meja dan berkata, "Ini surat perjanjian perceraian dalam dua rangkap. Aku sudah menandatanganinya."Ekspresi Ferdy tiba-tiba berubah. Dia bertanya dengan suara yang sedikit serak, "Apa maksudmu?""Pak Ferdy nggak bisa dengar atau nggak bisa baca?" Chelsea menunjuk judul dokumen tersebut dan lanjut berkata, "Cerai, aku mau bercerai denganmu."Kedua kata ini ibarat belati yang menusuk hati Ferdy. Tiba-tiba, dia meraih pergelangan tangan Chelsea dan berkata dengan dingin, "Chelsea, sudah kubilang, aku nggak setuju untuk bercerai, berapa kali lagi aku harus mengulanginya?"Chelsea menimpali, "Kalau kamu nggak setuju, ayo kita bertemu di pengadilan. Saat itu, seluruh Kota Mahara akan tahu bahwa aku bukan kekasihmu, melainkan istrimu. Mereka pasti akan mentertawakan ....""Aku nggak peduli," celetuk Ferdy yang tanpa sadar memperkuat cengkeramannya s
Baca selengkapnya

Bab 269 Terlalu Mendalami Perannya

Chelsea merasa sangat kesal dengan Ferdy yang masih tidak ingin bercerai. Jadi, dia langsung mengusir Ferdy dari kediaman Keluarga Soraya. Sebelum semua orang yang menunggu di bawah memahami situasi ini, Chelsea langsung membanting pintu.Chelsea sangat marah sampai berkacak pinggang. Dia baru menyadari seberapa sulitnya untuk berurusan dengan Ferdy! Dia sudah mengatakannya dengan begitu jelas, tetapi Ferdy masih tidak bisa memahaminya! Sungguh sulit untuk berbicara dengan pria ini!Sebelum orang-orang di lantai bawah bertanya, Chelsea sudah naik ke lantai atas tanpa melihat ke belakang. Olivia pun menarik Mandy dan bertanya, "Pembicaraan mereka berakhir dengan buruk, ya?"Mandy merasa tidak berdaya dan menimpali, "Kondisinya sudah jelas, 'kan?"Olivia merenung sambil berkata, "Aku benar-benar nggak paham dengan perbuatan Pak Ferdy. Biarpun sedang sakit, dia tetap datang untuk mencari Chels. Dari hal ini, dia terlihat sangat penyayang, tapi ...." Olivia benar-benar tidak mengerti apa y
Baca selengkapnya

Bab 270 Wanita yang Tidak Setia

Diana berbaring di pelukan Ferdy. Dia memegang piyama Ferdy dengan kedua tangannya dan tidak berani bergerak. Suhu tubuh Ferdy tidak normal sehingga dadanya terasa sangat hangat. Jantung Diana berdebar kencang. Tanpa sadar, dia menekukkan jari-jarinya dan menyentuh otot dada Ferdy. Sensasi panas dan kasar itu memicu gejolak di dalam hati Diana.Detik berikutnya, gumaman Ferdy menarik Diana kembali ke kenyataan. "Chelsea, aku nggak akan setuju ...."Sekujur tubuh Diana menjadi kaku. Ternyata, Ferdy yang sedang demam salah mengira dirinya adalah Chelsea. Diana memandang Ferdy dan berkata, "Erdy, aku Diana. Tolong bangun dan berhenti memikirkan wanita itu, oke?"Ferdy sepertinya tidak mendengar ucapan Diana. Dia masih terus mengulangi kata "Chelsea". Diana merasa sangat sedih sehingga dia mengerucutkan bibirnya dan melepaskan diri dari pelukan Ferdy.Anissa berjalan ke belakang Diana, lalu meraih bahu Diana dan berkata, "Jaga dia baik-baik. Waktu bangun, dia akan tahu siapa yang benar-ben
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2526272829
...
92
DMCA.com Protection Status