Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 251 - Bab 260

911 Bab

Bab 251 Mandy Sangat Beruntung Tidak Menikahimu

"Mana aku tahu?" jawab Sandy. Seperti yang dikatakan olehnya, dia memang baru tahu tentang kehamilan Mandy melalui topik trending di internet pagi ini. Awalnya, dia datang untuk bertanya pada Mandy tentang alasan dia diam-diam mengandung anaknya. Alhasil, kepalanya malah terluka karena dihantam sekarang.Sandy benar-benar merasa sangat menyesal. Dia seharusnya tidak datang ke sini. Saat ini, dia menurunkan saputangannya, lalu merapikan dasinya sambil berucap, "Tapi ... aku akan jujur padamu. Aku memang nggak ingin dia mengandung anakku."Dengan kata lain, kalaupun tidak ada yang mencelakai Mandy, dia juga akan melakukannya."Chelsea, kamu bisa dianggap anggota Keluarga Milano, jadi seharusnya paham bahwa pernikahan antara keluarga untuk saling menyatukan kekuatan adalah hal terpenting. Wanita seperti Mandy bahkan nggak layak menginjakkan kakinya di rumah kita. Jadi, mana bisa dia menikah denganku?" Sandy melontarkan kata-kata itu dengan sopan, tetapi justru memberikan kesan jijik."Lag
Baca selengkapnya

Bab 252 Menghasilkan Uang untuk Sendiri

Malam itu, unggahan Mandy lagi-lagi menimbulkan kehebohan di internet. Mandy menceritakan bahwa selama menjadi artis di bawah naungan perusahaan hiburan Keluarga Kuslina, dia dipaksa menghadiri perjamuan demi mendapatkan proyek untuk perusahaan. Selain itu, setelah perusahaan tahu dia hamil, mereka mencampakkan Mandy dan merebut semua pekerjaannya. Perusahaan terus menekan dan mencelakai Mandy.Sudah jelas unggahan Mandy ini bermaksud untuk bertarung mati-matian dengan perusahaan Keluarga Kuslina. Tak lama kemudian, para netizen pun berpihak kepada Mandy. Para penggemar Mandy yang diejek malam itu beramai-ramai angkat bicara."Dasar perusahaan nggak bermoral yang memeras artisnya! Cepat atau lambat pasti akan bangkrut!""Malam itu, artikel yang mencela Mandy muncul begitu cepat! Perusahaan pasti sudah membuat persiapan sejak awal! Menjijikkan sekali!""Ternyata, artis kesayangan kita diperlakukan seperti itu oleh perusahaan! Benar-benar nggak adil!""Semoga Kak Mandy segera bebas dari
Baca selengkapnya

Bab 253 Untuk Apa Mengikutiku?

Vera yang berdiri di luar pintu sudah pergi. Mandy tertawa begitu teringat ekspresi Vera yang kesal, lalu berujar, "Aku memang nggak suka dengan Vera! Aku benar-benar puas melihat tampangnya tadi!"Mandy melanjutkan, "Suatu hari nanti, aku akan membangun perusahaan hiburan untuk mengalahkan perusahaan Keluarga Kuslina! Aku mau membuat Vera menyesal!"Selesai bicara, Mandy merasa bingung saat melihat Chelsea termenung, lalu Mandy bertanya, "Chelsea, kamu kenapa?" Mandy mendekati Chelsea dan melambaikan tangannya di depan Chelsea.Chelsea segera menyimpan ponselnya dengan panik, lalu berucap, "Aku tiba-tiba teringat ada urusan penting, aku pulang dulu."Sebelum Mandy sempat merespons, Chelsea langsung pergi. Mandy yang kebingungan melihat ke arah pintu, kenapa Chelsea terlihat linglung?Begitu keluar dari kompleks perumahan, Chelsea tiba-tiba kebingungan. Jelas-jelas, di depannya hanya ada 1 jalan, tetapi dia tidak tahu harus berjalan ke arah mana. Kenapa dia malah hamil di saat-saat sep
Baca selengkapnya

Bab 254 Ardi Membawa Wanita Pulang

Chelsea berucap, "Aku ...." Dia tidak ingin pulang ke Harbourside Villa. Setelah berpikir sejenak, Chelsea tiba-tiba punya ide. Dia menceletuk, "Bagaimana kalau kamu bawa aku ke tempat tinggal kalian? Aku belum benar-benar mengenal kalian."Ardi yang tampak ragu-ragu berujar, "Ini ... sepertinya kurang pantas."Chelsea tersenyum dan menimpali, "Tenang saja, memangnya ada hal mengerikan apa yang belum pernah aku lihat?"Ardi merasa tidak berdaya. Kemungkinan, Chelsea akan terkejut melihat tempat tinggal mereka. Ardi yang tidak bisa menolak Chelsea pun membawa Chelsea ke apartemen yang mereka sewa. Begitu membuka pintu, Chelsea mencium bau yang tidak sedap.Chelsea mengernyit dan menutup hidungnya. Apartemen mereka benar-benar kacau. Ruang tamu terlihat seperti tempat sampah, apa tempat ini layak dihuni?Di dalam ruangan, seorang pemuda yang bertelanjang dada berjalan keluar sambil memegang semangkuk mie instan. Melihat ada seorang wanita di samping Ardi, pemuda itu langsung berteriak de
Baca selengkapnya

Bab 255 Mereka Lebih Mirip Korban

Ardi hanya bisa menjelaskan karena tidak bisa menutupinya lagi, "Mereka itu ... tim yang pernah aku pimpin dulu."Chelsea yang tertarik bertanya, "Oh, apa aku nggak boleh melihatnya?"Ardi mengernyit dan menyahut, "Aku nggak suka menunjukkan masa laluku kepada orang lain."Untung saja, Chelsea bisa memahaminya. Dia juga tidak curiga, lalu mengangguk dan meminum tehnya. Setelah meminum sedikit, Chelsea baru menyadari bahwa di dalam teh ada kafein. Dia mengernyit, lalu meletakkan cangkir teh di atas meja dan berkata seraya memandang Ardi, "Coba kamu beri tahu aku bagaimana kondisi Theo belakangan ini.""Oke," sahut Ardi. Dia mengeluarkan buku catatan dan menyerahkannya kepada Chelsea. Dia menjelaskan beberapa data yang dicatatnya secara garis besar.Gejala hipersomnia Theo berhasil dikendalikan. Dalam 1 minggu belakangan, Theo juga tidak mengamuk secara tiba-tiba. Kondisinya Theo sudah makin membaik.Chelsea membaca buku catatan sambil termenung. Theo dan kehamilan adalah 2 hal yang tabu
Baca selengkapnya

Bab 256 Dimanjakan olehnya

Setelah mengantar Olivia, Harris turun dari mobil begitu sampai di depan pintu rumahnya. Dia menyerahkan kursi pengemudi kepada Ferdy. Harris juga tidak lupa memanggil Chelsea untuk duduk di kursi penumpang depan.Chelsea merasa repot, dia tetap duduk dan tidak ingin bergerak. Harris merasa ada yang tidak beres, lalu memandang Ferdy dan Chelsea sekilas. Harris berniat mencari kesempatan untuk bertanya kepada Ferdy nanti.Setelah Harris menjauh, Ferdy menjalankan mobilnya. Tak lama kemudian, Ferdy menghentikan mobilnya di tepi jalan. Ferdy turun dari mobil, lalu membuka pintu belakang dan naik ke mobil. Ferdy bertanya, "Sampai kapan kamu mau marah kepadaku karena masalah orang lain?"Saat melontarkan pertanyaan ini, Ferdy tiba-tiba menyadari dirinya menjadi sangat sabar ketika berhadapan dengan Chelsea. Hampir setiap kali bertengkar, Ferdy yang berinisiatif bertanya. Ferdy mulai curiga, jangan-jangan dia terlalu memanjakan Chelsea, jadi Chelsea bisa marah kepadanya lagi.Chelsea bergese
Baca selengkapnya

Bab 257 Tukang Kebun Ini Tidak Sederhana

Tak lama kemudian, tukang kebun itu dibawa untuk bertemu dengan Ferdy. Saat tukang kebun itu mendekat, Ferdy langsung mengenalinya, dia adalah pria yang membantu Chelsea menangkap pencuri waktu itu. Bekas luka di ujung alis pria itu meninggalkan kesan yang mendalam bagi Ferdy. Meskipun hanya bertemu sekali, Ferdy langsung mengenalinya.Ferdy mengernyit, kenapa begitu kebetulan? Ardi berdiri di depan Ferdy sambil membawa gunting besar. Ditambah dengan wajah Ardi yang garang, auranya sangat mengintimidasi.Sementara itu, Irfan diam-diam mundur dan berdiri di belakang Ferdy. Pria ini terlihat seperti baru keluar dari penjara. Ferdy berucap dengan datar, "Kita bertemu lagi."Ardi yang berpura-pura bodoh bertanya, "Memangnya kita pernah bertemu?""Um, di kantor polisi. Waktu itu, kamu melakukan aksi heroik," jawab Ferdy.Ardi menguap dan menimpali, "Oh, itu hanya masalah sepele. Aku hampir lupa.""Oh, ya?" ucap Ferdy dengan nada ambigu. Dia menatap Ardi dengan garang.Ardi juga tidak takut.
Baca selengkapnya

Bab 258 Aku Harus Menyelesaikan Kesalahan Ini

Hari ini, Mandy datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan ulang. Setelah bertemu dokter, dia pun mengambil obat. Dari kejauhan, Mandy melihat Chelsea yang sedang mengantre, lalu dia diam-diam berdiri di belakang Chelsea. Alhasil, Chelsea malah menabrak Mandy.Melihat sikap Chelsea yang panik, Mandy sudah bisa menebaknya. Mandy menarik tangan Chelsea dan meninggalkan rumah sakit. Mereka berdua terlalu terburu-buru sehingga tidak menyadari bahwa Shania berdiri di sekitar sambil mengamati mereka."Shania, apa yang kamu lihat?" tanya teman Shania. Dia memegang dahi yang baru selesai diobati sambil mengikuti arah pandang Shania."Itu Chelsea. Menurutmu, untuk apa dia datang ke rumah sakit?" ucap Shania yang penasaran."Chelsea?" ujar teman Shania. Dia langsung gemetaran begitu mendengar nama Chelsea, luka di dahinya disebabkan oleh Olivia. Dengar-dengar, Chelsea lebih kejam daripada Olivia. Dia tidak ingin mencari masalah lagi.Teman Shania menarik Shania pergi, tetapi Shania tidak
Baca selengkapnya

Bab 259 Kamu Hamil?

Johanna menghampiri Shania, lalu menarik tangannya dan bertanya, "Apa kamu bilang?""Chelsea hamil! Tadi, aku menemani temanku ke rumah sakit dan aku melihat Chelsea!" jawab Shania. Dia tampak ragu-ragu saat melanjutkan ucapannya, "Tapi, sepertinya Chelsea mengambil obat penggugur kandungan. Apa jangan-jangan Pak Ferdy yang memaksanya?"Johanna merenung sejenak dan menimpali, "Mungkin memang seperti itu. Waktu itu, Diana juga dipaksa Ferdy untuk melakukan aborsi, apalagi Chelsea."Kemudian, Johanna mencibir dan meneruskan perkataannya, "Chelsea itu tahu diri juga. Dia tahu dirinya nggak pantas mengandung keturunan Keluarga Milano."Awalnya, Shania mengira dia bisa menemukan kelemahan Chelsea. Ternyata, hal ini tidak bisa dijadikan alat untuk mengancam Chelsea. Shania pun menjadi tidak bersemangat.Johanna tahu apa yang dipikirkan Shania, dia tersenyum dan berujar, "Kamu itu memang bodoh. Ferdy memang nggak menginginkan anak itu, tapi Bu Anissa menginginkannya. Waktu itu, bukannya Bu An
Baca selengkapnya

Bab 260 Dia Harus Memastikannya!

Harris menjawab jujur sambil mengacungkan ponselnya, "Olivia. Gaya bicaranya sangat menarik, emotikonnya juga imut." Perilaku Harris yang sekarang sama seperti saat Evan berpacaran di masa lalu. Ferdy mengangkat alisnya sembari bertanya, "Kamu pacaran dengan Olivia?""Belum, tapi aku benaran menyukainya," jawab Harris. Melalui interaksi belakangan ini, Harris menyadari dia sangat peduli pada wanita aktif itu. Mereka hampir mengirim pesan pada satu sama lain setiap hari. Kalau tiba-tiba tidak ada pesan, dia malah merasa hidupnya membosankan dan menjadi tidak bisa fokus. Setelah menanyai Evan, Harris tahu ini adalah perasaan suka. Namun, dia tidak tahu apakah Olivia menyukainya atau tidak Oleh karena itu, dia tidak berpikiran untuk mengungkapkan rasa cintanya. Jika Olivia hanya menganggapnya sebagai teman, itu akan sangat memalukan. Mereka bahkan mungkin tidak bisa berteman lagi.Saat Harris melamun, Ferdy menghampirinya, lalu membungkuk sembari bertanya, "Bagaimana rasa suka itu?"Me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2425262728
...
92
DMCA.com Protection Status