Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 241 - Bab 250

911 Bab

Bab 241 Buah Jatuh Tidak Jauh dari Pohonnya

Menurut jadwal, Ferdy akan kembali ke Kota Mahara saat pertemuan berakhir. Namun, Chelsea mengkhawatirkan kesehatan Yuli sehingga mereka tinggal di sana selama seminggu lagi. Setelah Yuli keluar dari unit perawatan intensif, dia baru kembali ke Kota Mahara dengan pesawat Ferdy.Sebelum pergi, Chelsea menerima imbalan misi sebesar 30 miliar yang ditransfer oleh Daisy. Ck. Dahulu kala, dirinya masih bisa menerima 70% dari total imbalan misi. Namun, sekarang imbalannya malah dibagi rata dengan organisasi. Chelsea tersenyum dingin. Tidak hanya diatur misi secara paksa, imbalan yang diterima Chelsea juga makin berkurang. Apa Zenith tidak takut dirinya berhenti bekerja jika terus dipaksa seperti ini? Mereka mengira dirinya itu gampang ditindas?Perjalanannya sangat panjang. Untungnya, Ferdy mengatur pesawat pribadi sehingga Chelsea bisa tidur nyenyak dan masih semangat saat mendarat. Begitu keluar dari lorong, ada sekelompok reporter yang sedang menunggu Ferdy di luar.Ketika berita kerja s
Baca selengkapnya

Bab 242 Hanya Alasan

Setelah meninggalkan ruang kerja, Johanna menelepon Sonia dan memarahi Chelsea di telepon. Sonia mengerahkan banyak upaya untuk membujuk Johanna sehingga dia baru mau menutup telepon. Setelah mengakhiri panggilan telepon, alis Sonia langsung berkerut. Diana yang baru kembali mendapati raut wajah Sonia yang tampak kesal. Jadi, dia bertanya, "Ada apa?" "Nggak apa-apa, ada masalah di rumah." Sonia menghela napas dan berujar, "Ibuku terlalu mementingkan harga diri. Dia nggak tahan karena temannya membicarakan Chel …." Sonia tersadar kembali dan berhenti berbicara. Diana tersenyum dan menimpali, "Nggak apa-apa, santai saja. Ada apa? Ada berita besar tentang Chelsea?" "Iya …." Biarpun Sonia tidak mengatakannya, Diana pasti akan mengetahuinya. Usai meragu sejenak, Sonia menceritakan topik pencarian populer di internet kepada Diana. Diana mendengarkannya dengan tenang dan tampak linglung selama beberapa saat. Sonia pun mencoba memanggil, "Diana?" Panggilan Sonia menyadarkan Diana. Dia men
Baca selengkapnya

Bab 243 Akan Dibunuh olehku

Pada akhirnya, Chelsea berhasil menyelesaikan pengobatan ketiga kali. Pengobatan kali ini memakan waktu setengah jam lebih lama dari ekspektasi. Dia tidak langsung pergi, tetapi meminta Ardi untuk berkumpul di kedai kopi terdekat sejenak.Ketika Ardi membuka pintu dan masuk, Chelsea sedang berbaring di meja dan beristirahat. Ardi tanpa sadar memperlambat langkahnya dan berjalan ke sisi Chelsea untuk duduk. Melihat Chelsea tertidur pulas, Ardi melepaskan mantelnya dan menyampirkannya di tubuh Chelsea dengan sangat pelan. Kemudian, pria yang jangkung dan kekar itu duduk di samping Chelsea seperti patung.Ketika lampu di toko menyala, Chelsea mengucek matanya dan bangun. Kebetulan, dia melihat Ardi memelototi staf dengan tatapan tajam. Staf itu sangat tidak berdaya. Bagaimanapun, dia harus melakukan bisnis. Hari sudah gelap. Bagaimana bisa dia mendapat pelanggan jika tidak menyalakan lampu?Chelsea menepuk punggung Ardi dan menegur, "Jangan mempersulit staf itu."Ardi menoleh dan bergumam
Baca selengkapnya

Bab 244 Mengusik Orang yang Salah

Ferdy yang menyetir kebetulan melewati sebuah toko bunga. Tiba-tiba, dia teringat dengan sesuatu sehingga memarkir mobilnya di pinggir jalan. Chelsea melihatnya turun dari mobil, lalu pria itu kembali dengan membawa sebuket mawar sampanye.Kemudian, Ferdy berjalan ke samping mobil dan memberikan buket bunga itu kepada Chelsea sambil berkata, "Anggap saja ini sebagai permintaan maafku. Belakangan ini, aku terlalu sibuk dan jarang punya waktu untuk menemanimu."Sementara itu, Chelsea sama sekali tidak bersikap sungkan. Dia langsung mengambil buket itu, lalu sengaja meledeknya, "Apa kamu tahu nama bunga ini? Masa langsung beli dan kasih ke orang begitu saja?""Namanya Baby Love," jawab Ferdy dengan tegas.Jawaban ini justru membuat Chelsea kebingungan. Dia tertegun sejenak sebelum bertanya, "Apa kamu memilihnya secara khusus?"Pria itu menjawab, "Iya, aku sudah tanya stafnya."Setelah Ferdy kembali ke dalam mobil, dia mendapati wajah Chelsea yang agak memerah. Ferdy merasa itu sangat lucu
Baca selengkapnya

Bab 245 Kamu Masih Berani Ikut Campur?

Di dalam ruangan VIP, Kevin masih menunggu Mandy untuk kembali. Di sampingnya, produser bersulang dengannya dan berkata sambil tersenyum, "Mandy memang cantik, tapi agak emosional. Pak Kevin harus memberinya pelajaran.""Wanita cantik memang agak emosional." Usai berkata demikian, Kevin meminum segelas anggur putih. Tatapan matanya terlihat agak mesum sekarang. Tak lama kemudian, dia memicingkan mata sambil melanjutkan, "Dia akan nurut kalau sudah kutiduri."Segera setelah itu, pintu ruangan VIP didobrak oleh seseorang. Chelsea berjalan di depan, sementara Mandy mengikutinya di belakang. Orang yang masuk berikutnya adalah kedua pria yang diutus oleh Kevin. Sementara itu, Ferdy berdiri di dekat pintu dan bersandar dengan santai. Dia memandang sekeliling dengan acuh tak acuh.Berhubung telah terjun ke masyarakat selama bertahun-tahun, Ferdy memiliki aura mendominasi yang khas. Meskipun dia hanya berdiri dengan santai, orang-orang di ruangan VIP sudah tidak berani bernapas.Saat ini, Chel
Baca selengkapnya

Bab 246 Jangan Asal Menuduhku!

"Chelsea hebat banget, dia membuat Pak Kevin dilarikan ke rumah sakit! Apa Mama tahu siapa Pak Kevin? Dia adalah dewa di balik drama yang sedang hits. Perusahaan keluargaku baru saja berhasil menyanjungnya, tapi Chelsea malah menghancurkan segalanya. Ma, apakah biasanya aku kurang baik padanya? Kenapa dia memperlakukanku seperti ini?" keluh Vera dengan penuh emosi.Air liurnya bahkan hampir memuncrat di wajah Anissa. Segera setelah itu, Vera melanjutkan, "Ma, kamu harus menegakkan keadilan untukku. Pokoknya, Chelsea harus memberikan penjelasan padaku!"Anissa mendengarkan keluh kesahnya dengan alis berkerut. Setelah itu, dia malah berkata, "Aku nggak bisa ikut campur dalam hal ini."Vera yang kebingungan pun bertanya, "Apa maksud Mama?"Anissa menjelaskan, "Belum lama yang lalu, Mama baru pergi mencari Chelsea. Dengan adanya Ferdy, bahkan aku pun nggak bisa melakukan apa-apa terhadapnya."Saat mengingat cek yang dirobek, Anissa masih sangat kesal. Sayangnya, dia telah berjanji pada Dia
Baca selengkapnya

Bab 247 Aku Ingin Melahirkan Anak Ini

"Bu Diana, kamu datang untuk mengejekku atau berpura-pura simpati?" tanya Mandy sambil tersenyum tak acuh.Diana menghentikan langkahnya, lalu menjawab, "Bukan dua-duanya. Sebagian besar proyek yang aku punya sekarang adalah milikmu. Aku hanya ingin mengembalikannya padamu."Namun, Mandy malah bersandar ke belakang dan menolak dengan tenang, "Nggak usah. Karena bisa mencapai posisi ini, aku sama sekali nggak perlu perhitungan denganmu. Jangan-jangan ...." Mandy mendongak ke arah Diana, lalu melanjutkan, "Kamu kira dengan melakukan ini, aku akan berterima kasih dan berutang budi padamu, ya?"Mendengar ini, Diana mengernyit dengan anggun dan buru-buru menyangkal, "Aku nggak bermaksud seperti itu. Aku hanya ingin bersaing secara adil denganmu, tanpa bantuan dari perusahaan.""Sejak kapan kita pernah bersaing dengan adil?" tanya Mandy dengan dingin. Raut wajahnya juga berubah menjadi sangat suram.Kedatangan Diana seolah-olah membuka kunci atas kenangan buruk masa lalu. Semua memori itu ti
Baca selengkapnya

Bab 248 Bukan Perampok Biasa

Ketika Chelsea dan Mandy tiba di sana, pria yang merampok tas telah tertahan di tanah dan tidak dapat bergerak. Sementara itu, orang yang mengejarnya adalah Ardi.Mandy melihat uang tunai dan laporan hasil pemeriksaan yang berserakan di tanah. Namun, dia malah buru-buru mengambil laporan tersebut dan memeluknya dengan erat.Saat ini, Ardi menatap Chelsea sambil bertanya, "Bawa ke kantor polisi?""Iya," jawab Chelsea. Saat melihat pria yang tergeletak di tanah, entah kenapa dia merasa bahwa insiden ini bukan perampokan tas biasa.Lantaran ada Mandy di sini, dia tidak dapat bertindak terlalu kasar. Satu-satunya harapan Chelsea adalah bahwa pria itu akan lebih kooperatif setelah bertemu dengan polisi. Ketika mereka menunggu polisi tiba, orang-orang di sekitar mengenali Mandy dan mengambil foto dengan ponsel mereka. Setelah itu, mereka diam-diam mengunggahnya di internet.Tak lama kemudian, berita tentang "Mandy dirampok di jalan" segera menjadi topik trending.Ketika Irfan melihat Chelsea
Baca selengkapnya

Bab 249 Ada yang Diam-Diam Mencelakai Mandy!

Di lokasi syuting, Mandy tiba-tiba mengalami pendarahan hebat dan segera dilarikan ke rumah sakit. Larut malam, berita ini telah meledak di dunia maya.Setelah dibangunkan oleh telepon dari Olivia, rasa kantuk Chelsea langsung menghilang begitu saja ketika dia mendengar kabar tersebut. Dia bergegas keluar pada malam itu, lalu bertemu dengan Olivia dan pergi ke rumah sakit bersamanya.Begitu tiba, Mandy telah masuk ke ruang operasi untuk menjalani operasi kuret. Ketika melihat manajer Mandy, Olivia langsung meraih lengannya dan buru-buru bertanya, "Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa idolaku bisa tiba-tiba pendarahan hebat?"Namun, si manajer menjawab dengan sangat panik, "Aku ... aku juga nggak tahu. Dalam perjalanan ke lokasi syuting, Mandy masih baik-baik saja. Entah kenapa, dia tiba-tiba ...."Makin ke belakang, suara si manajer menjadi bergetar. Melihat situasi ini, Chelsea berusaha menenangkannya dengan berucap, "Tenanglah dulu. Coba ceritakan detailnya padaku.""Jadi ... hari ini
Baca selengkapnya

Bab 250 Pasti Kamu yang Mengada-ada

Mandy terbangun di dini hari. Langit di luar jendela baru mulai terang sekarang. Begitu membuka mata, Mandy mendapati Chelsea dan Olivia yang berada di samping ranjang. Namun, wanita itu justru terlihat agak senang. Tak lama kemudian, dia bertanya, "Kenapa kalian datang juga?"Wajahnya yang pucat terlihat memaksakan senyuman. Mandy terlihat sangat lelah dan menyedihkan. Olivia tidak tahan melihat idolanya menjadi seperti ini. Matanya sontak memerah. Dia mengerucutkan bibirnya dan tidak dapat berkata apa-apa.Sementara itu, Chelsea meraih tangan Mandy dan bertanya dengan penuh perhatian, "Apa kamu merasa nggak nyaman?"Mandy tampak menggeleng, lalu bertanya dengan suara gemetar, "Anakku sudah nggak ada, ya?""Iya." Setelah terdiam sejenak, Chelsea baru melanjutkan dengan suara lembut, "Dokter bilang kemungkinan besar kamu akan sulit untuk hamil lagi di masa depan."Mendengar ini, Mandy tertegun sejenak. Seluruh jiwa dan raganya seakan-akan telah direnggut. Tatapannya juga kosong dan ham
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2324252627
...
92
DMCA.com Protection Status