"Bu Diana, kamu datang untuk mengejekku atau berpura-pura simpati?" tanya Mandy sambil tersenyum tak acuh.Diana menghentikan langkahnya, lalu menjawab, "Bukan dua-duanya. Sebagian besar proyek yang aku punya sekarang adalah milikmu. Aku hanya ingin mengembalikannya padamu."Namun, Mandy malah bersandar ke belakang dan menolak dengan tenang, "Nggak usah. Karena bisa mencapai posisi ini, aku sama sekali nggak perlu perhitungan denganmu. Jangan-jangan ...." Mandy mendongak ke arah Diana, lalu melanjutkan, "Kamu kira dengan melakukan ini, aku akan berterima kasih dan berutang budi padamu, ya?"Mendengar ini, Diana mengernyit dengan anggun dan buru-buru menyangkal, "Aku nggak bermaksud seperti itu. Aku hanya ingin bersaing secara adil denganmu, tanpa bantuan dari perusahaan.""Sejak kapan kita pernah bersaing dengan adil?" tanya Mandy dengan dingin. Raut wajahnya juga berubah menjadi sangat suram.Kedatangan Diana seolah-olah membuka kunci atas kenangan buruk masa lalu. Semua memori itu ti
Ketika Chelsea dan Mandy tiba di sana, pria yang merampok tas telah tertahan di tanah dan tidak dapat bergerak. Sementara itu, orang yang mengejarnya adalah Ardi.Mandy melihat uang tunai dan laporan hasil pemeriksaan yang berserakan di tanah. Namun, dia malah buru-buru mengambil laporan tersebut dan memeluknya dengan erat.Saat ini, Ardi menatap Chelsea sambil bertanya, "Bawa ke kantor polisi?""Iya," jawab Chelsea. Saat melihat pria yang tergeletak di tanah, entah kenapa dia merasa bahwa insiden ini bukan perampokan tas biasa.Lantaran ada Mandy di sini, dia tidak dapat bertindak terlalu kasar. Satu-satunya harapan Chelsea adalah bahwa pria itu akan lebih kooperatif setelah bertemu dengan polisi. Ketika mereka menunggu polisi tiba, orang-orang di sekitar mengenali Mandy dan mengambil foto dengan ponsel mereka. Setelah itu, mereka diam-diam mengunggahnya di internet.Tak lama kemudian, berita tentang "Mandy dirampok di jalan" segera menjadi topik trending.Ketika Irfan melihat Chelsea
Di lokasi syuting, Mandy tiba-tiba mengalami pendarahan hebat dan segera dilarikan ke rumah sakit. Larut malam, berita ini telah meledak di dunia maya.Setelah dibangunkan oleh telepon dari Olivia, rasa kantuk Chelsea langsung menghilang begitu saja ketika dia mendengar kabar tersebut. Dia bergegas keluar pada malam itu, lalu bertemu dengan Olivia dan pergi ke rumah sakit bersamanya.Begitu tiba, Mandy telah masuk ke ruang operasi untuk menjalani operasi kuret. Ketika melihat manajer Mandy, Olivia langsung meraih lengannya dan buru-buru bertanya, "Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa idolaku bisa tiba-tiba pendarahan hebat?"Namun, si manajer menjawab dengan sangat panik, "Aku ... aku juga nggak tahu. Dalam perjalanan ke lokasi syuting, Mandy masih baik-baik saja. Entah kenapa, dia tiba-tiba ...."Makin ke belakang, suara si manajer menjadi bergetar. Melihat situasi ini, Chelsea berusaha menenangkannya dengan berucap, "Tenanglah dulu. Coba ceritakan detailnya padaku.""Jadi ... hari ini
Mandy terbangun di dini hari. Langit di luar jendela baru mulai terang sekarang. Begitu membuka mata, Mandy mendapati Chelsea dan Olivia yang berada di samping ranjang. Namun, wanita itu justru terlihat agak senang. Tak lama kemudian, dia bertanya, "Kenapa kalian datang juga?"Wajahnya yang pucat terlihat memaksakan senyuman. Mandy terlihat sangat lelah dan menyedihkan. Olivia tidak tahan melihat idolanya menjadi seperti ini. Matanya sontak memerah. Dia mengerucutkan bibirnya dan tidak dapat berkata apa-apa.Sementara itu, Chelsea meraih tangan Mandy dan bertanya dengan penuh perhatian, "Apa kamu merasa nggak nyaman?"Mandy tampak menggeleng, lalu bertanya dengan suara gemetar, "Anakku sudah nggak ada, ya?""Iya." Setelah terdiam sejenak, Chelsea baru melanjutkan dengan suara lembut, "Dokter bilang kemungkinan besar kamu akan sulit untuk hamil lagi di masa depan."Mendengar ini, Mandy tertegun sejenak. Seluruh jiwa dan raganya seakan-akan telah direnggut. Tatapannya juga kosong dan ham
"Mana aku tahu?" jawab Sandy. Seperti yang dikatakan olehnya, dia memang baru tahu tentang kehamilan Mandy melalui topik trending di internet pagi ini. Awalnya, dia datang untuk bertanya pada Mandy tentang alasan dia diam-diam mengandung anaknya. Alhasil, kepalanya malah terluka karena dihantam sekarang.Sandy benar-benar merasa sangat menyesal. Dia seharusnya tidak datang ke sini. Saat ini, dia menurunkan saputangannya, lalu merapikan dasinya sambil berucap, "Tapi ... aku akan jujur padamu. Aku memang nggak ingin dia mengandung anakku."Dengan kata lain, kalaupun tidak ada yang mencelakai Mandy, dia juga akan melakukannya."Chelsea, kamu bisa dianggap anggota Keluarga Milano, jadi seharusnya paham bahwa pernikahan antara keluarga untuk saling menyatukan kekuatan adalah hal terpenting. Wanita seperti Mandy bahkan nggak layak menginjakkan kakinya di rumah kita. Jadi, mana bisa dia menikah denganku?" Sandy melontarkan kata-kata itu dengan sopan, tetapi justru memberikan kesan jijik."Lag
Malam itu, unggahan Mandy lagi-lagi menimbulkan kehebohan di internet. Mandy menceritakan bahwa selama menjadi artis di bawah naungan perusahaan hiburan Keluarga Kuslina, dia dipaksa menghadiri perjamuan demi mendapatkan proyek untuk perusahaan. Selain itu, setelah perusahaan tahu dia hamil, mereka mencampakkan Mandy dan merebut semua pekerjaannya. Perusahaan terus menekan dan mencelakai Mandy.Sudah jelas unggahan Mandy ini bermaksud untuk bertarung mati-matian dengan perusahaan Keluarga Kuslina. Tak lama kemudian, para netizen pun berpihak kepada Mandy. Para penggemar Mandy yang diejek malam itu beramai-ramai angkat bicara."Dasar perusahaan nggak bermoral yang memeras artisnya! Cepat atau lambat pasti akan bangkrut!""Malam itu, artikel yang mencela Mandy muncul begitu cepat! Perusahaan pasti sudah membuat persiapan sejak awal! Menjijikkan sekali!""Ternyata, artis kesayangan kita diperlakukan seperti itu oleh perusahaan! Benar-benar nggak adil!""Semoga Kak Mandy segera bebas dari
Vera yang berdiri di luar pintu sudah pergi. Mandy tertawa begitu teringat ekspresi Vera yang kesal, lalu berujar, "Aku memang nggak suka dengan Vera! Aku benar-benar puas melihat tampangnya tadi!"Mandy melanjutkan, "Suatu hari nanti, aku akan membangun perusahaan hiburan untuk mengalahkan perusahaan Keluarga Kuslina! Aku mau membuat Vera menyesal!"Selesai bicara, Mandy merasa bingung saat melihat Chelsea termenung, lalu Mandy bertanya, "Chelsea, kamu kenapa?" Mandy mendekati Chelsea dan melambaikan tangannya di depan Chelsea.Chelsea segera menyimpan ponselnya dengan panik, lalu berucap, "Aku tiba-tiba teringat ada urusan penting, aku pulang dulu."Sebelum Mandy sempat merespons, Chelsea langsung pergi. Mandy yang kebingungan melihat ke arah pintu, kenapa Chelsea terlihat linglung?Begitu keluar dari kompleks perumahan, Chelsea tiba-tiba kebingungan. Jelas-jelas, di depannya hanya ada 1 jalan, tetapi dia tidak tahu harus berjalan ke arah mana. Kenapa dia malah hamil di saat-saat sep
Chelsea berucap, "Aku ...." Dia tidak ingin pulang ke Harbourside Villa. Setelah berpikir sejenak, Chelsea tiba-tiba punya ide. Dia menceletuk, "Bagaimana kalau kamu bawa aku ke tempat tinggal kalian? Aku belum benar-benar mengenal kalian."Ardi yang tampak ragu-ragu berujar, "Ini ... sepertinya kurang pantas."Chelsea tersenyum dan menimpali, "Tenang saja, memangnya ada hal mengerikan apa yang belum pernah aku lihat?"Ardi merasa tidak berdaya. Kemungkinan, Chelsea akan terkejut melihat tempat tinggal mereka. Ardi yang tidak bisa menolak Chelsea pun membawa Chelsea ke apartemen yang mereka sewa. Begitu membuka pintu, Chelsea mencium bau yang tidak sedap.Chelsea mengernyit dan menutup hidungnya. Apartemen mereka benar-benar kacau. Ruang tamu terlihat seperti tempat sampah, apa tempat ini layak dihuni?Di dalam ruangan, seorang pemuda yang bertelanjang dada berjalan keluar sambil memegang semangkuk mie instan. Melihat ada seorang wanita di samping Ardi, pemuda itu langsung berteriak de
Ketika mendengar ada yang ingin Herbert obrolkan dengan Calvin, Firman dan Rangga pun memahami maksud Herbert.Firman memaksa Calvin untuk duduk di sofa, lalu membawa Rangga untuk meninggalkan ruangan.Saat hendak keluar pintu, Firman tidak lupa untuk menambahkan, “Pak Calvin, kami berdua ada di depan. Kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa panggil kami.”Calvin tersenyum dingin. Dia dapat mengerti makna tersirat dari ucapan Firman. Maksudnya tak lain adalah mereka berdua ada di luar sana, lebih baik Calvin tidak berulah.Berhubung Calvin sudah di sini, dia juga ingin tahu apa yang ingin diobrolkan Herbert!“Pak Guru, minum teh.” Herbert menghidangkan segelas teh ke hadapan Calvin. “Teh kesukaanmu.”Calvin bahkan tidak melirik sama sekali. Dia langsung bertanya dengan raut datar, “Jangan omong kosong! Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”“Sejak kapan temperamenmu jadi seburuk ini? Seingatku, dulu kamu memperlakukanku ….”“Tutup mulutmu!” Calvin langsung menggebrak meja, lalu berkata d
Malam harinya.Terdengar suara tawa di dalam acara perayaan. Baru saja Chelsea selesai bersulang dengan tamu, dia pun mencari tempat yang tenang untuk makan.Chelsea sudah sibuk seharian. Dia masih belum sempat makan dengan tenang. Dua gelas champagne yang diminumnya tadi terasa membara di perut.Pada saat ini, Ferdy berjalan ke sisi Chelsea untuk mengantarkan makanan kepadanya. “Makan mie dulu.”Chelsea mengambil piring, lalu bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku lagi lapar?”“Tadi saat berdiri di sampingmu, aku bisa mendengar suara perutmu.”“Hah?” Kening Chelsea berkerut. “Apa benar seperti itu?”Ferdy pun tertawa. “Tentu saja nggak. Aku menebak seharusnya hari ini kamu nggak punya waktu buat makan.”Chelsea segera menjulingkan matanya. Dia tidak meladeni Ferdy, lalu menunduk untuk memakan mie.Ferdy berdiri di sisi Chelsea, lalu mengingatkan, “Setelah acara konferensi pers berakhir, berita pun viral di internet.”“Emm, aku bisa menebaknya.”Chelsea saja tidak punya waktu untuk makan
Pada akhirnya, Herbert memilih untuk mundur secara diam-diam.Ferdy menatap bayangan punggung Herbert yang semakin menjauh. Hatinya terasa lebih nyaman saat ini.Chelsea melirik Ferdy sekilas. “Jangan beri tahu aku, kamu datang ke sini hanya untuk memancing emosi Herbert saja?”“Tebakanmu benar.” Ferdy melihat ke sisi Chelsea. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bangga di wajahnya. “Tadi aku melihat dia hadiri acara konferensi pers di internet.”“Pak Ferdy, apa kamu itu anak kecil? Kenapa ….”“Kalau kamu merasa perbuatanku ini kekanak-kanakan ….” Tiba-tiba Ferdy semakin mendekat, lalu berbicara dengan perlahan, “Itu berarti aku memang kekanak-kanakan.”Chelsea merasa kaget. Kedua mata berkilauannya bagai telah kehilangan arwahnya saja. Dia mengalihkan tatapannya, lalu tak lupa untuk menyindir, “Dasar kekanak-kanakan!”Akhirnya kali ini Anita menemukan kesempatan untuk berbicara. “Malam ini perusahaan mengadakan acara makan bersama. Kebetulan Pak Ferdy ada di sini, bagaimana kalau Pak Fe
Chelsea dan Anita menandatangani kontrak di bawah kesaksian para awak media. Disusul, terdengar suara gemuruh tepuk tangan di dalam ruangan dan juga terlihat kilat cahaya kamera.Ketika melihat gambaran di depan mata, Anita merasa sangat gembira hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menggenggam tangan Chelsea untuk menyatakan rasa terima kasihnya.Sudah terlalu lama Perusahaan Farmasi Norman tidak memiliki pencapaian setinggi ini! Sekarang, semuanya dicapai berkat bantuan Hope!Sepertinya Chelsea bisa merasakannya. Dia memiringkan kepalanya untuk mendekati samping telinga Anita, lalu berbisik, “Semua ini pantas diterima Perusahaan Farmasi Norman.”Anita merasa kaget. Dia melihat tatapan berkilauan Chelsea, lalu mengangguk. “Bu Chelsea, kamu tenang saja. Aku pasti nggak akan mengecewakanmu.”Chelsea pun tersenyum.Mereka berdua juga tersenyum sembari bertukar pandang. Gambaran itu pun berhasil disorot oleh kamera. Tak sedikit wartawan memutuskan untuk menaruh foto ini menjadi foto u
Firman melihat ke arah yang ditunjuk oleh Rangga. Dia pun menemukan sosok Herbert yang baru memasuki ruangan sedang dikerumuni oleh awak media.Herbert tergolong tokoh legendaris di dunia medis. Ditambah lagi, dia sudah lama menetap di luar negeri. Jadi, selama ini semua wartawan hanya pernah mendengar namanya, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mewawancarainya.Hari ini ketika Herbert datang, para awak media juga tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini.“Pak Herbert, kenapa kamu tiba-tiba pulang dari luar negeri? Apa ada yang ingin kamu lakukan? Apa Perusahaan Farmasi Hermera ingin berkembang di dalam negeri?”“Pak Herbert, hari ini kamu menghadiri acara konferensi pers. Apa kamu tertarik dengan kedua perusahaan ini?”Pertanyaan tidak berhenti dilontarkan.Dari tadi Herbert hanya membalas dengan tersenyum saja. Kemudian, dia melontarkan informasi besar dengan santai.“Aku bisa pulang kali ini karena ingin bekerja sama dengan Hope. Perusahaan Farmasi Hermera telah lama berkemba
“Herbert mengambil hasil penelitian kami untuk bekerja sama dengan perusahaan medis luar negeri. Kemudian, dia berhasil menjadi orang penting dalam grup barunya.”Herbert tersenyum getir. “Hal yang paling lucu adalah sebelum dia ke luar negeri, dia sempat mencariku. Dia mengatakan ilmu pengobatan tradisional nggak ada masa depan. Cepat atau lambat ilmu pengobatan tradisional akan dieliminasi. Dia suruh aku untuk pergi bersamanya.”“Apa kamu tahu? Perusahaan medis itu suka mencuri hasil penelitian perusahaan lain, lalu memproduksi obat-obatan dengan harga rendah. Kemudian, demi menekan modal, mereka juga membeli bahan obat bermutu rendah yang menyebabkan perubahan khasiat obat.”“Perbuatan mereka sama saja dengan mempertaruhkan nyawa manusia! Sepuluh tahun lalu, akhirnya perusahaan itu dilaporkan oleh banyak perusahaan farmasi lainnya, lalu gulung tikar!” Calvin merasa geram. Tatapannya tertuju pada sisi pintu mobil. “Dia itu pencuri! Dia itu pencuri yang nggak punya hati!”Saat melihat
Ketika melihat Calvin sedang marah, Chelsea juga tidak berani memicu emosinya lagi.Chelsea memalingkan kepalanya menatap Anita. Dia merasa bersalah. “Bu Anita, aku sudah merusak jamuan malam ini.”Anita tersenyum. “Nggak masalah, kok. Kita bisa cari kesempatan lain.”“Oke,” balas Chelsea, kemudian menarik-narik lengan pakaian Calvin. “Kakek, ayo kita pergi. Nanti aku jelaskan masalah ini sama kamu.”Calvin berdiri tanpa bersuara sama sekali. Dia langsung berjalan keluar kamar. Chelsea juga segera mengambil tasnya, mengikuti langkah Calvin.Setelah memasuki mobil, Chelsea memberi tahu masalah Malcolm mengutus Daisy untuk membantu Herbert kepada Calvin. Saat ini, amarah Calvin semakin membara. Dia berkata dengan menggertakkan giginya, “Si Berengsek itu masih nggak tahu malu seperti dulu!”Chelsea menghela napas ringan. “Kamu juga tahu bahwa Kak Daisy sangat penting bagiku. Aku nggak bisa nggak memedulikannya.”Calvin meliriknya sekilas. “Jadi, demi Daisy, kamu baru terus mencari tahu k
Calvin merasa gusar. “Keluar! Hubungan kita bukan guru dan murid! Kamu nggak berhak untuk mengungkit masalah itu di hadapanku!”Ketika menyadari sekujur tubuh Calvin gemetar akibat marah, Chelsea segera mengulurkan tangannya untuk mengelus punggung Calvin. “Kakek, kamu tenangkan dirimu. Jangan sampai merusak kesehatanmu.”Namun, Calvin seolah-olah tidak bisa mendengar apa-apa. Tatapannya masih terus tertuju pada diri Herbert. Tatapan itu terasa asing bagi Chelsea.Di dalam memori Chelsea, Calvin selalu tersenyum. Meskipun marah, Calvin juga tidak pernah bersikap seperti hendak membunuh orang saja!Chelsea menatap Herbert dengan raut muram. “Pak Herbert, berhubung Kakek nggak menyambut kedatanganmu, lebih baik kamu tinggalkan ruangan ini sekarang.”Herbert mengeluarkan saputangan dengan perlahan. Dia menyeka sisa air di pakaiannya sembari berkata, “Pak Guru, kenapa temperamenmu malah lebih buruk daripada dulu? Apa kamu bisa dengarkan penjelasanku dulu?”“Nggak ada yang perlu aku bicarak
Di pabrik produksi obat.Di bawah dampingan Anita dan beberapa karyawan lainnya, Calvin dan yang lain pergi mengunjungi pabrik.Calvin sangat gemar dalam mempelajari ilmu pengobatan tradisional. Tentu saja dia tertarik dengan pabrik produksi obat-obatan. Dia bahkan merasa takjub.“Aku sungguh nggak menyangka, padahal sekarang orang-orang sudah mulai beralih dalam mengembangkan obat barat, Perusahaan Farmasi Norman masih saja mempertahankan produksi obat tradisional. Semua itu pasti nggak gampang bagi kalian!”Usai mendengar, Anita tersenyum. “Terima kasih atas pujian Pak Calvin. Jujur saja, Keluarga Norman sudah menggeluti dunia pengobatan tradisional dalam beberapa generasi. Jadi, kami nggak ingin mengakhirinya.”Calvin semakin puas lagi. “Ternyata kalian itu keluarga yang ahli dalam pengobatan tradisional!”Sambil berbicara, Calvin memalingkan kepalanya melihat ke sisi Chelsea dengan tersenyum. “Aku sangat puas dengan kerja sama kali ini. Nanti aku akan mengadakan rapat lagi untuk me