Home / Pernikahan / Istri Pengganti sang CEO / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Istri Pengganti sang CEO: Chapter 231 - Chapter 240

911 Chapters

Bab 231 Semoga Kamu Tidak Kesepian Lagi Malam ini

Kendrian! Kakaknya Olivia! Astaga! Mengapa Kendrian juga ada di sini? Chelsea sungguh tidak percaya dirinya bisa menemui dua kliennya di hari yang sama, yaitu nyonya rumah dan Kendrian!Tahun lalu, Kendrian didiagnosis menderita tumor otak dan mengalami koma setelah operasi. Dirinya yang menyelamatkan Kendrian. Setelah itu, Chelsea hanya mendengar dari Olivia bahwa pemulihan Kendrian berjalan dengan baik. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan Kendrian saat ini!Setelah bertahun-tahun bergabung dengan Zenith, baru kali ini Chelsea merasa identitasnya akan segera terungkap. Dia memaksakan diri untuk tersenyum natural, lalu bertanya, "Halo, siapa kamu?"Bekas luka di wajah Chelsea yang cantik tampak sangat kontras, ditambah senyumannya yang tidak natural. Pria pada umumnya pasti akan langsung pergi. Namun, Kendrian adalah pria sopan. Senyumannya sedikit memudar saat menjawab, "Aku tamu undangan acara malam ini."Kendrian bahkan tidak bersedia memberitahukan namanya, jelas sangat jijik p
Read more

Bab 232 Siapa Wanita Itu?

Irfan menjawab dengan tidak acuh, "Mandy adalah artis dari perusahaan entertainment Keluarga Kuslina. Terkadang, dia akan menghadiri acara bersama Pak Sandy."Melihat Chelsea kaget, Irfan tertawa dan menjelaskan, "Nggak perlu kaget. Butuh perjuangan keras bagi artis-artis menghadiri acara seperti ini. Bagi mereka, ini adalah kesempatan terbaik untuk berinteraksi dengan orang-orang kelas atas dan mendapat bayaran sampingan. Kenapa nggak?"Irfan menoleh pada Mandy, lalu meneruskan, "Terutama wanita cantik tanpa latar belakang yang kuat seperti Mandy. Kalau nggak cari pria kaya, pasti sudah tereliminasi dari dunia hiburan."Semua orang tahu tentang hubungan Mandy dan Sandy. Selama bertahun-tahun ini, Sandy menjaga hubungan mereka dengan sangat baik, hampir tidak ada berita gosip yang tersebar. Dia jelas hanya menyukai kecantikan Mandy dan tidak ingin menikahinya. Semua orang tahu hal itu. Bagaimana mungkin Mandy tidak tahu? Pada dasarnya, mereka memiliki kebutuhan masing-masing.Irfan men
Read more

Bab 233 Aku Suka Wanita yang Patuh

Tidak lama kemudian, pelayan mendorong Yuli yang duduk di kursi roda ke gazebo. Alex bergegas beranjak dari kursinya untuk mengambil alih pegangan kursi roda, lalu merapikan selimut di paha Yuli dan menegurnya, "Kenapa kamu keluar? Kamu seharusnya istirahat di kamar.""Lagi ada tamu, mana bisa aku terus berbaring di ranjang?" ujar Yuli dengan letih. Badannya masih sangat lemah karena baru sembuh, tetapi raut wajahnya merah merona. Kondisinya cukup baik. Chelsea merasa heran, tetapi tidak berani bertanya karena takut akan ketahuan.Alex mendorong Yuli ke samping kursinya dan menuangkan segelas air. Setelah meniupnya supaya tidak terlalu panas, dia menyodorkannya kepada Yuli dengan hati-hati. Di depan para anak muda, Yuli merasa malu. Jadi, dia memelototi Alex dan berkata, "Kamu ngobrol saja dengan mereka, nggak perlu pedulikan aku. Nggak baik kalau begini di depan para anak muda.""Bu Yuli, jangan khawatir. Lihat kalian mesra begini, kami semua malah iri," kata Mandy sembari tersenyum.
Read more

Bab 234 Biar Aku Minta Maaf Duluan

Malam hari, Alex mengadakan pesta makan. Semua orang makan dan mengobrol dengan gembira. Ketika berbicara, raut wajah Alex tampak berseri-seri. Jiwa mudanya seolah-olah muncul lagi. Dia sangat suka berurusan dengan anak muda, terutama dengan para pemuda yang ada di depannya ini. Mereka adalah orang-orang berbakat di industri teknologi.Tanpa disadari, Alex sudah minum beberapa gelas anggur putih. Dia terlihat sangat bahagia. Demi menunjukkan rasa hormat, orang-orang di sekitar pun minum lebih banyak daripada Alex.Sandy menyodorkan segelas anggur putih kepada Mandy, lalu menatap Alex sambil tersenyum dan berucap, "Mandy sangat jago minum. Profesor Alex, mari bersulang dengannya."Mendengar Sandy berkata seperti itu, Alex pun memandang Mandy dengan penuh harap. Mandy merasa keberatan dan berkata, "Aku ...."Sandy meliriknya sekilas sembari menimpali, "Ini kesempatan langka bisa minum dengan orang sehebat Profesor Alex. Masa kamu nggak menghargainya?""Bagaimana kalau aku ...," Menggant
Read more

Bab 235 Membalas Kebaikan dengan Kejahatan?

Chelsea sedang mengkhawatirkan bagaimana cara menghadapi Ferdy. Embusan napas pria ini terasa di atas kepalanya. Chelsea merasa geli dan tidak bisa menahan tawanya. Dia memeluk Ferdy sembari menariknya ke atas ranjang. Setelah membaringkannya, Chelsea pun keluar dari kamar.Chelsea meraih tangan seorang pelayan seraya bertanya, "Apa yang terjadi?""Bu Yuli! Dia tiba-tiba muntah darah! Tuan Alex juga pingsan!" pekik pelayan itu.Mendengar ini, sorot mata Chelsea seketika menjadi muram. Dia bergegas menuju ke kamar Yuli. Di dalam kamar, hanya ada Kendrian yang sedang menjaga Alex. Kendrian agak terkejut saat melihat Chelsea masuk. "Kamu ...."Chelsea tampak begitu tenang saat ada yang sedang meregang nyawa. Ekspresinya berbeda dengan saat siang hari. Kendrian tetap diam. Aura wanita yang ada di hadapannya ini begitu kuat. Lirikan matanya pun bisa membuat orang bergidik negeri. Di samping ranjang penuh dengan lumuran darah, sementara wajah Yuli terlihat pucat pasi.Chelsea segera menggeng
Read more

Bab 236 Memotong Lidahmu

Kendrian berujar, "Begitu aku bangun, aku langsung tanya Olivia. Dia cuma bilang padaku kalau Bu Yola dari Zenith yang menyelamatkanku. Kamu adalah temannya Olivia. Kamu harusnya tahu gadis itu nggak bisa menyembunyikan apa pun. Setiap ada hal yang mencurigakan pasti akan terlihat dari wajahnya.""Jadi, aku menebak kalau dia mengenal Bu Yola, bahkan berteman baik. Sekarang, sepertinya Bu Chelsea memang orangnya." Kendrian sedari tadi memberikan penjelasannya, sedangkan Chelsea menyimak dengan serius. Kemudian, dia bertanya, "Jadi, aku harus memanggilmu Bu Yola atau Bu Chelsea?"Begitu pertanyaan ini dilontarkan, tiba-tiba terlihat kilatan dingin mendarat di leher pria ini. Sebuah benda tajam menempel di pembuluh aortanya. Itu adalah sebuah belati kecil, tidak tahu dari mana Chelsea mendapatkannya. Kendrian sontak gemetaran. Jika Chelsea tidak menahannya, mungkin sekarang darahnya sudah mengalir.Chelsea menatap Kendrian dengan beringas seraya mengancam, "Jangan kira aku nggak berani me
Read more

Bab 237 Bajingan Tidak Berperasaan

Di lobi rumah sakit, Sandy merasa sangat hancur dan sekujur tubuhnya menegang. Dia ingin merokok, tetapi begitu teringat bahwa rumah sakit melarang orang merokok, dia pun menahan keinginannya. Alhasil, suasana hatinya makin kacau. Ferdy bersandar di dinding sambil memandang Sandy dari belakang. Kali ini, serangan Sandy berbalik ke dirinya sendiri. Dengan kata lain, persaingan mereka pun berakhir lebih awal. Namun, Ferdy merasa menang sebelum bersaing sangatlah membosankan.Tidak lama kemudian, Chelsea keluar dari lift dan berjalan ke sebelah Ferdy. Dia berkata, "Ayo, kita pulang.""Profesor Alex bilang apa padamu?" tanya Sandy dengan tergesa-gesa.Chelsea tahu apa yang sebenarnya ingin ditanyakan pria ini. Dia tersenyum sambil menjawab dengan tenang, "Aku menolak tawaran Profesor Alex karena kedua masalah ini nggak ada hubungannya. Perusahaan yang ingin diajak kerja sama olehnya adalah pilihannya sendiri. Sebagai orang awam, aku nggak berhak untuk ikut campur."Sandy menghela napas se
Read more

Bab 238 Kamu Sudah Menebaknya?

Di akhir konferensi, Ferdy berhasil mendapatkan kesempatan kerja sama. Di bawah cahaya kamera, Ferdy dan Alex menandatangani perjanjian kerja sama. Kedua pihak berjabat tangan dan mengambil foto bersama. Meskipun tampak lesu, Alex sangat senang bisa bekerja sama dengan Ferdy.Ketika tidak direkam kamera lagi, Alex menarik Ferdy dan berbisik, "Aku mau menjelaskan sesuatu padamu. Meskipun nggak ada kebaikan Bu Chelsea, rekan idealku dari awal memang kamu."Kemampuan Ferdy memang sudah jelas. Namun, Alex lebih memprioritaskan etika. Dia dan istrinya saling mencintai selama bertahun-tahun, dia paling tahu seperti apa tatapan penuh kasih sayang. Jika dibandingkan, tatapan mata Ferdy lebih murni, berbeda dengan tatapan mata Sandy yang rumit sekaligus munafik."Aku sudah tua, tapi mataku belum rusak." Alex menepuk bahu Ferdy, lalu berkata sambil tersenyum ramah, "Hargai orang di depanmu. Bu Chelsea itu ibarat harta yang sangat langka."Ferdy tidak menjawab, tetapi melihat ke arah Chelsea yang
Read more

Bab 239 Dia Sama Sekali Tidak Mencintai Dirinya!

Toilet bukanlah tempat yang nyaman untuk mengobrol. Mandy membawa Chelsea ke teras terpencil, keduanya bersandar di pagar dan menikmati semilir angin. Chelsea menyerahkan sebotol air mineral pada Mandy dan bertanya, "Kapan kamu mengetahuinya?""Minggu lalu," jawab Mandy yang kemudian meneguk airnya. Ketika baru saja dipastikan hamil, dia dilanda kepanikan, tetapi juga merasa sedikit gembira. Dia ingin sekali memiliki anak dengan orang yang dia cintai. Dia terus memikirkan cara untuk memberi tahu Sandy sekaligus mempertimbangkan cara untuk melahirkan anak tersebut.Namun, interaksi selama beberapa hari ini menyadarkan Mandy. Bagaimana mungkin Sandy membiarkan anak seperti itu lahir? Bagaimanapun, Sandy sama sekali tidak mencintai dirinya! "Anggap saja aku sial," lanjut Mandy sambil tersenyum pahit. Parasnya yang cantik kini terlihat sedih. Chelsea tidak tega melihat wanita cantik menderita. Dia tampak suram dan berkata, "Aku akan bicara dengan Sandy. Dia nggak boleh memperlakukanmu sep
Read more

Bab 240 Hubungan Kita Sah

"Dia suruh aku menghargaimu. Dia bakal membuatku menderita kalau kamu tersakiti .... Kok bisa kamu kenal dengan Kendrian? Kalau didengar dari ucapannya, sepertinya kalian sangat akrab," ucap Ferdy. Terselip ancaman dari nada bicara Ferdy yang sengaja melembut saat melontarkan kalimat terakhir.Chelsea langsung merinding. Dia menelan ludahnya dan bertanya sambil tersenyum kikuk, "Kamu nggak tahu kalau Kendrian itu kakak kandung Olivia, 'kan?"Ferdy sedikit terkejut karena dirinya benar-benar tidak mengetahui hal ini.Tanjaya Tech adalah perusahaan yang didirikan oleh Kendrian setelah lulus dari universitas. Dengan kemampuannya yang luar biasa, perusahaan itu berhasil berkembang di Kota Mahara. Belakangan ini, Milano Group membuka sektor teknologi. Melalui tender, Tanjaya Tech menjadi mitra Milano Group dan meraih kesuksesan sejak saat itu.Ferdy hanya tahu bahwa Kendrian memiliki sifat yang menyebalkan, tetapi tidak terlalu mengetahui informasi pribadinya. Sementara itu, Olivia selalu b
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
92
DMCA.com Protection Status