Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 211 - Bab 220

911 Bab

Bab 211 Kepo

"Theo, apa yang kamu katakan? Mana mungkin kamu melihat Kakak itu di sini?" Sharren mengulurkan tangan dan mengelus kepala Theo dengan lembut, lalu lanjut berujar, "Kamu mengalami mimpi buruk, ya?"Theo menggelengkan kepalanya dan bergumam, "Bukan mimpi ... itu bukan mimpi ....""Itu pasti mimpi," ujar Sharren dengan tegas. Theo sudah sering mengalami situasi seperti ini. Dahulu ketika bangun, Theo pernah bilang bahwa dirinya melihat monster bersembunyi di bawah ranjang sampai-sampai dia tidur di lantai selama sebulan. Setelah dibujuk oleh Sharren, Theo baru percaya bahwa monster itu sudah pulang.Sharren sudah pernah mendengar berbagai macam cerita yang tidak masuk akal dari Theo, apalagi sekarang Theo bilang dirinya melihat Chelsea. Sharren memeluk Theo dan menghibur, "Theo, jangan takut. Kamu nggak akan mengalami mimpi aneh seperti ini lagi kalau sudah sembuh.""Itu bukan mimpi!" bantah Theo yang melepaskan diri dari tangan Sharren. Dia memelototi Sharren dengan kesal dan tidak melo
Baca selengkapnya

Bab 212 Wanita Ini Memanfaatkannya sebagai Dalih

Setelah duduk sendirian di kamar sampai matahari terbenam, Ferdy baru perlahan terlepas dari pikiran yang kacau. Pengujian seperti itu hanya dilakukan oleh pasangan. Sekarang, Evan membantunya menguji Chelsea. Biarpun bukan niatnya, itu tetap merupakan pesan yang dirinya sampaikan. Chelsea sangat pintar. Cepat atau lambat, dia bakal bisa menebak tentang kejadian semalam.Kalau begitu, bagaimana pandangan Chelsea terhadap dirinya? Dialah yang lebih dahulu melampaui batas dari hubungan ini. Ferdy merasa sakit kepala saat memikirkannya. Jadi, dia bangun dan mandi untuk pulang ke Harbourside Villa. Dia berniat menyerahkan segalanya pada takdir setelah bertemu dengan Chelsea.....Malam telah tiba. Chelsea menerima telepon dari Daisy dan hendak mencurahkan kepahitan hatinya. Namun, Daisy malah memberitahunya bahwa Ardi sedang bermabuk-mabukan di bar.Chelsea merasa pusing dan berkata, "Bisa-bisanya dia bermabuk-mabukan di luar? Aku hampir saja mati karena dia!" Untungnya, kejadian di luar
Baca selengkapnya

Bab 213 Serahkan Dirimu pada Malam Ini

Dari arah belakang, terdengar suara botol anggur yang pecah, disertai dengan dengusan pelan. Chelsea sangat terkejut. Ketika berbalik, dia mendapati Peter yang tersenyum ke arahnya.Pria itu menggunakan punggungnya untuk menahan botol anggur yang menghantam Chelsea. Rasanya memang sakit, tetapi ketika melihat wanita itu, dia sontak merasa senang. Segera, bawahan Peter langsung mengendalikan situasi.Sementara itu, Samuel yang memimpin para preman mengenali Peter. Dia bergegas menghampirinya, lalu berkata, "Pak Peter, kenapa ... kamu datang? Ini ...."Ketika melihat kemeja yang basah oleh darah di punggung Peter, Samuel sangat terkejut. Dia segera berseru, "Siapa yang melukai Pak Peter? Cepat keluar!"Seorang preman yang sosoknya gemetaran tampak didorong keluar. Samuel langsung mendekat dan menendangnya hingga terpental. Kemudian, dia menyerahkan botol anggur kepada Peter sambil berucap, "Pak Peter, ayo hajar dia. Bantu aku kasih dia pelajaran."Namun, Peter menyerahkan botol itu kepad
Baca selengkapnya

Bab 214 Apa Hatinya Terbuat dari Batu?

Chelsea tidak menanggapinya. Dia hanya menyemprotkan antiseptik ke luka Peter. Hal ini membuat pria itu merintih kesakitan. Dia menggertakkan giginya sambil memarahi, "Kamu ingin membuatku mati kesakitan, ya!""Kalau nggak mau kesakitan, jaga omonganmu," ancam Chelsea.Peter sontak frustrasi. Dia tidak pernah menemui wanita yang keras kepala seperti Chelsea. Dia bahkan sudah terluka deminya, tetapi Chelsea masih bersikap begitu dingin. Apa hatinya terbuat dari batu? Setelah menenangkan diri, Peter tanpa sadar mengingat kembali momen ketika dia melihat Chelsea di gang belakang. Ada perasaan yang berkobar di lubuk hatinya.Saat itu, Chelsea sangat mirip dengan kucing liar yang berjalan di kegelapan. Tubuhnya memancarkan aura membunuh dan sifat liar alaminya. Wanita seperti ini ... selain membuat orang ketakutan, juga memicu keinginan untuk menaklukkannya. Pokoknya, dia harus mendapatkan Chelsea.Tak lama kemudian, Chelsea membereskan kotak obat sambil berpesan, "Sudah. Aku harap Pak Pet
Baca selengkapnya

Bab 215 Tidak Berani Mengakui Perbuatanmu?

Setelah meninggalkan rumah sakit, Chelsea pulang ke Harbourside Villa sebentar untuk mengganti pakaiannya. Kemudian, dia hendak langsung berangkat ke Soraya Jewelry. Ketika turun tangga, dia kebetulan bertemu dengan Ferdy yang membuka pintu. Tatapan pria itu terlihat sangat dingin. Aura di sekitarnya terasa tidak sepadan dengan sinar matahari yang cerah di luar rumah.Chelsea memiliki firasat buruk. Lagak Ferdy terlihat seperti ingin menegurnya. Tiba-tiba, suaminya itu bertanya dengan nada dingin, "Kamu ke mana semalam?""Aku ...." Chelsea tidak yakin apakah Ferdy sudah tahu sesuatu. Dia juga tidak tahu apakah harus mengatakan yang sebenarnya. Wanita itu pun berbalik bertanya dengan ragu-ragu, "Apa kamu sudah mendengar sesuatu?"Ferdy hampir tertawa saking kesalnya. Beraninya wanita ini masih berbelit-belit dengannya? Dia pun berseru dengan dingin, "Turun!"Chelsea sangat tidak berdaya. Dia hanya dapat menghampiri pria itu dengan patuh dan berusaha keras untuk mencari solusi. Mungkinka
Baca selengkapnya

Bab 216 Bukannya Aku Menepati Perkataanku?

Usai berkata demikian, Harris langsung pergi. Sementara itu, Chelsea tertegun di tempat. Melihat ini, Olivia langsung menghampirinya dan bertanya dengan kesal, "Apa yang terjadi? Beraninya Harris memperlakukanmu seperti ini? Aku akan memberinya pelajaran!"Namun, Chelsea malah menahannya sambil berkata, "Jangan."Mendengar nada bicara Chelsea yang agak lelah, Olivia melihatnya dengan penuh perhatian, lalu bertanya, "Kamu kenapa? Berantem dengan Pak Ferdy lagi?"Chelsea tampak mengangguk. Olivia yang memahami situasinya pun bertanya, "Kali ini, kamu yang salah?"Chelsea menghela napas sebelum menjawab, "Seharusnya iya." Belakangan ini, dia sepertinya terus memancing emosi Ferdy dan insiden Peter sepenuhnya membuat pria itu murka. Chelsea makin merasa putus asa. Amarah Ferdy sepertinya tidak akan mereda dalam waktu singkat.Olivia bertanya dengan cemas, "Jadi, rumor yang beredar di luar itu benar? Kamu benaran menolong Peter? Chels, jangan mempermainkan dua pria sekaligus, akibatnya sang
Baca selengkapnya

Bab 217 Itu Memang Pak Ferdy

Saat Olivia melihat dugaan-dugaan ini, dia langsung melaporkannya dan meneruskannya ke Chelsea. Wanita itu tak lupa meninggalkan cacian.[ Apakah akun-akun promosi ini nggak ada kerjaan selain menyebarkan gosip sembarangan sepanjang hari? ][ Padahal foto-foto ini begitu buram sampai nggak bisa dikenal. Apa dengan menempel wajah Pak Ferdy di sampingnya, mereka bisa menuduhnya begitu saja? ]Olivia terus-menerus mengeluh. Setelah sahabatnya selesai mengumpat, Chelsea baru membalas pesannya.[ Itu memang Pak Ferdy. ]Olivia langsung mengirim tanda seru berulang kali, seolah-olah itu mewakili ekspresinya yang tercengang.Setelah memperhatikan foto tersebut untuk beberapa saat, Chelsea teringat dengan adegan yang dia lihat pada malam itu. Jika dia datang terlambat pada malam itu, apakah Ferdy akan tidur dengan selebritas internet itu?Memikirkan hal ini, Chelsea pun mengernyit. Entah kenapa, dia tanpa sadar merasakan kehilangan dan hampa dalam hatinya.Tak lama kemudian, Olivia mengirim pe
Baca selengkapnya

Bab 218 Semua Anggota Keluarga Milano Sama Saja

Setelah kedua pria itu bersulang, Nathan mengalihkan pandangannya ke wajah wanita di belakang dan tidak dapat berpaling lagi.Pria paruh baya itu memahami maksud Nathan. Itu sebabnya, dia menarik Mandy sembari berkata, "Mandy, ini Pak Nathan. Dia itu pemasok perhiasan. Ayo, minumlah dengannya. Kalau dia senang, mungkin akan memberimu sebuah batu permata besar!"Mandy tampak tersenyum, lalu bertanya, "Benarkah? Kalau begitu, aku harus minum segelas.""Karena wanita cantik yang mengajakku bersulang, aku tentu harus minum segelas penuh!" ucap Nathan. Dia memerintahkan pelayan untuk menuangkan anggur, sementara matanya memandang Mandy dengan tatapan mesum.Ketika bersulang, Nathan meraih tangan Mandy sambil berucap, "Tanganmu begitu cantik, kenapa nggak pakai apa-apa? Nantinya, aku bakal kasih ...."Sebelum Nathan selesai berbicara, pergelangan tangannya tiba-tiba diraih oleh Chelsea. Wanita itu mengerahkan sedikit tenaga yang membuatnya mati rasa sehingga secara otomatis melepaskan tangan
Baca selengkapnya

Bab 219 Seharusnya Agak Rindu padanya, Bukan?

Chelsea tidak mendengar jelas perkataan ini. Ketika hendak bertanya, ponsel di dalam tas Mandy tiba-tiba berdering. Mandy menoleh untuk mengangkat telepon. Dia menjawab secara singkat sebelum menyimpan kembali ponselnya. Setelah itu, Chelsea bertanya, "Ada yang datang menjemputmu?""Ya," jawab Mandy.Melihat wanita itu tersenyum manis, Chelsea telah memiliki dugaan dalam hatinya. Dia pun bertanya, "Apakah itu orang yang menjemputmu dari Joy Club waktu itu? Kalian bukan teman biasa, 'kan?"Namun, Mandy hanya tersenyum tanpa menjawab secara langsung. Chelsea langsung paham. Mandy memiliki identitas khusus, jadi menjaga kerahasiaan hubungan adalah sesuatu yang wajar. Akan tetapi, Chelsea sangat penasaran. Pria seperti apa yang mampu menarik perhatian Mandy?"Kamu duluan saja. Sebentar lagi, dia baru akan sampai." Perkataan Mandy membuat Chelsea mengurungkan niatnya untuk menyelidiki lebih lanjut. Segera setelah itu, Mandy melanjutkan, "Aku bisa menunggu sendiri. Sekarang juga sudah cukup
Baca selengkapnya

Bab 220 Chelsea Memang Bisa Semena-Mena

Nathan memeluk dua wanita cantik di kiri dan kanannya. Setelah minum beberapa gelas, dia langsung memuji Radi dengan gembira, "Inilah kenapa orang-orang bilang nggak boleh berbisnis dengan wanita. Mereka sama sekali nggak lugas!""Apa-apaan Chelsea itu? Dia kira dia bisa semena-mena karena didukung Ferdy? Cih! Bagiku, dia itu bukan apa-apa!" Usai berkata demikian, Nathan meludah ke lantai, lalu melanjutkan, "Bukannya Ferdy juga sudah macam-macam di luar? Chelsea hanya menganggap dirinya sangat penting, 'kan!"Radi menuangkan anggur untuk Nathan dan berkata sambil tersenyum, "Sepertinya dia membuatmu sangat kesal.""Nggak juga," ucap Nathan sambil melambaikan tangannya. Dia terus memikirkan Mandy. Setiap kali mengingat penampilan wanita itu, seluruh tubuhnya akan menegang. Nathan tampak memicingkan matanya, lalu memegang paha seorang wanita cantik di sampingnya sambil melanjutkan, "Temannya itu benar-benar cantik. Kalau aku bisa mendapatkannya ... aku bahkan rela mati di tubuhnya!"Kata
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2021222324
...
92
DMCA.com Protection Status