Home / Pernikahan / Istri Pengganti sang CEO / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of Istri Pengganti sang CEO: Chapter 271 - Chapter 280

911 Chapters

Bab 271 Awasi Sharren Baik-Baik

Setelah mendapat persetujuan Anissa, Brian pun membawa Sharren ke halaman."Barusan, kamu juga sudah tahu maksud Mama, 'kan? Kali ini, kamu harus berperilaku baik dan usahakan agar Mama melihat perubahanmu." Usai berkata demikian, Brian membujuk istrinya dengan serius, "Sharren, aku tahu kamu mengalami banyak kesulitan akhir-akhir ini. Nurutlah padaku, kamu ...."Tiba-tiba, Sharren menyela dengan suara rendah, "Aku paham. Aku akan merawat Ferdy dengan baik. Kalaupun bukan demi diriku sendiri, aku tetap akan melakukannya demi Theo."Brian memeluk Sharren sambil berkata, "Baguslah kalau kamu paham. Aku akan selalu berada di sisimu."Adegan ini dilihat oleh Anissa yang berdiri di balkon lantai dua. Pandangan wanita itu terlihat meremehkan. Dia mengalihkan tatapannya ke arah Kasih, lalu berpesan, "Sharren akan tinggal di sini. Kamu harus lebih waspada dan awasi dia baik-baik."Kasih mengangguk sambil menjawab, "Jangan khawatir, Bu." Kemudian, Kasih mengungkapkan keraguan di hatinya dengan
Read more

Bab 272 Mama Tentu Tidak akan Membiarkannya

Malam hari itu, Kasih tidur di sofa dengan tidak tenang. Dia sesekali akan membuka mata untuk melihat ke arah Sharren. Malam pun berlalu dan tidak terjadi apa pun.Begitu Kasih bangun di pagi hari, dia terlihat sangat mengantuk. Sementara itu, Sharren sengaja bertanya, "Bi Kasih, kemarin malam, tidurmu nggak nyenyak, ya?""Nggak." Setelah membantah secara refleks, Kasih menjelaskan dengan ragu-ragu, "Aku sulit tidur karena ini bukan ranjangku, tapi aku akan terbiasa setelah dua malam."Sharren tidak berkomentar lebih lanjut. Dia hanya sekalian berpesan, "Oh, begitu. Diana akan datang nanti. Di sini, juga nggak butuh banyak orang, jadi aku ingin pulang untuk melihat Theo dulu.""Oke," jawab Kasih. Kemudian, dia melihat punggung Sharren yang menjauh dari kamar dan merasa heran. Mungkinkah wanita ini sungguh telah berubah? Sepertinya dia benar-benar ingin merawat Ferdy dengan tulus.....Setelah meninggalkan Harbourside Villa, Sharren memerintahkan sopirnya untuk pergi ke toko kue. Dia he
Read more

Bab 273 Dia Tidak Ingin Pria Itu Mati

Ardi langsung memberi tahu Chelsea tentang niat Sharren untuk mencelakai Ferdy. Saat menerima telepon, Chelsea sedang menghadiri rapat. Tanpa berbasa-basi, dia langsung membubarkan rapat dan bangkit. Ketika keluar dari ruang rapat, Chelsea bahkan secara khusus meminta Ardi untuk menahan Sharren.Semua ini terjadi begitu mendadak sehingga Chelsea tidak punya waktu untuk ragu-ragu. Di dalam hatinya, Ferdy memang bukan orang baik, tetapi ... dia tidak ingin pria itu mati. Bahkan, hanya memikirkan bahwa Ferdy dalam bahaya, hatinya langsung menjadi gelisah. Perasaan ini membuatnya sangat tidak nyaman.Saat ini, Chelsea tampak mengernyit dan memukul setir untuk melampiaskan emosinya. Mereka masih belum bercerai, jadi dia tidak ingin menjadi janda pada usia muda.Setelah mobilnya melaju di sepanjang jalan, Chelsea akhirnya tiba di sekolah. Ardi tengah menunggunya di gerbang. Ketika melihat Chelsea berjalan masuk dengan emosi, Ardi segera menahannya dan mengingatkan dengan suara dalam, "Kalau
Read more

Bab 274 Pertanda Menyukai Seseorang

"Kamu nggak paham?" tanya Chelsea yang tidak sabaran.Sharren menggeleng dengan panik, lalu menjawab, "Bukan. Aku hanya ....""Baguslah kalau kamu paham. Nggak usah banyak tanya." Usai berkata demikian, Chelsea langsung bangkit dan meninggalkan ruang pertemuan.Begitu Ardi yang berdiri di depan pintu melihatnya keluar, dia langsung membuang rokok dan mengikutinya. Mereka berdua berjalan keluar dari gerbang sekolah. Setelah itu, Ardi baru bertanya, "Kamu mengungkapkan identitasmu hanya demi melindungi Ferdy. Apa dia benaran selayak itu?""Ini bukan masalah layak atau nggak," jawab Chelsea. Dalam hal ini, dia tidak ingin mengambil risiko apa pun. Dibandingkan dengan metode lain, mengungkapkan identitasnya secara langsung untuk mengancam Sharren adalah yang paling aman. Sementara itu, Sharren pasti tidak akan membocorkan identitasnya demi pengobatan Theo.Saat ini, Chelsea membuka pintu mobil, lalu menoleh ke arah Ardi sambil berkata, "Terima kasih sudah menghubungiku tepat waktu."Ardi m
Read more

Bab 275 Kamu Sama Sekali Tidak Peduli padanya?

Saat Brian dan istrinya baru pergi, Harris tampak memasuki kamar Ferdy. Dia duduk di samping ranjang dan menatap langit biru di luar jendela. Pria itu sepenuhnya mengabaikan keberadaan Diana yang duduk di sampingnya.Melihat Ferdy yang bersikap begitu dingin, Diana yang membawa segelas air tampak ragu-ragu dan kebingungan. Dia tidak tahu bagaimana cara mencairkan suasana canggung ini.Saat mendengar langkah kaki mendekat, Diana pun berbalik. Dia tersenyum lembut ketika melihat Harris. Pria itu mengangguk untuk menyapanya, lalu mengambil gelas dari tangan Diana dan duduk di kursi samping.Kemudian, Harris menyerahkan gelas itu kepada Ferdy sambil berkata, "Minumlah sedikit air. Kalaupun kamu terus melihat ke luar seperti ini, orangnya juga nggak akan jatuh dari langit."Mendengar kata-kata itu, Ferdy pun menatap kosong ke arahnya. Tatapannya terlihat hampa, seolah-olah jiwanya telah melayang.Selama beberapa hari ini, Harris juga berkunjung ke Harbourside Villa. Namun, setiap kalinya di
Read more

Bab 276 Tidak Mungkin Mendapatkan Peringkat Ketiga

Olivia menghampiri Chelsea dengan kesal, lalu menarik Chelsea ke belakang. Kalau bukan karena kebetulan mengantar teh susu untuk Chelsea, Olivia tidak tahu ternyata Harris punya pemikiran yang tidak bermoral.Harris yang panik berusaha menjelaskan, "Olivia, tadi aku ...."Olivia memelototi Harris sambil membentak, "Nggak usah jelaskan! Kalau kamu membela Ferdy, berarti kita punya pemikiran yang berbeda! Kelak, kita nggak perlu berhubungan lagi!"Selesai bicara, Olivia menarik Chelsea seraya berujar, "Chelsea, kita nggak usah menghabiskan waktu untuk orang-orang seperti ini."Harris berucap, "Olivia, aku bukan ...." Sebelum Harris menyelesaikan ucapannya, Olivia sudah menutup pagar.Setelah masuk, Olivia yang kesal mengeluarkan ponsel. Sambil memarahi Harris, Olivia memblokir nomor telepon Harris, "Dulu, aku pikir Harris itu orang baik. Ternyata, dia juga sama saja. Dasar pria berengsek!"Chelsea menimpali, "Sebenarnya, Harris hanya mengkhawatirkan temannya. Dia bukan ...." Chelsea masi
Read more

Bab 277 Memberi Ucapan Selamat

Tak lama kemudian, Chelsea mendapatkan jawabannya. Setelah hasil seleksi selesai diumumkan, desain dari para peserta yang masuk ke putaran pertama ditampilkan di layar. Saat hasil desain Shania muncul, tatapan Chelsea menjadi muram.Bentuk bumban dari batu agate hijau dan hiasan emas tampak sangat indah. Desainnya benar-benar sempurna. Chelsea ingat dengan sketsa desain ini karena ini adalah salah satu sketsa yang tidak pernah diekspos Angel.Chelsea tersenyum sinis, ternyata Keluarga Mulyana menyembunyikan sketsa milik Angel. Jelas-jelas, waktu itu mereka membakar sketsa itu di depan Chelsea. Sekarang, sketsa tersebut malah menjadi karya Shania. Mungkin, sebelum dibakar, Johanna kepikiran untuk menyalin sketsa itu dan menyimpannya.Johanna benar-benar tidak tahu malu. Dia menggunakan sketsa Angel untuk menyokong karier Shania. Saat memikirkan hal ini, tatapan Chelsea menjadi dingin. Dia merasa jijik dengan tindakan Johanna yang keji.Johanna berani membiarkan Shania mengikuti lomba se
Read more

Bab 278 Shania Mencari Joki

Peter membawa Shania ke sebuah koridor yang sepi, lalu mendorong Shania ke dinding. Satu tangan Peter ditekan ke dinding.Shania yang ditahan Peter merasa gugup, dia bertanya, "Kak Peter, apa yang ingin kamu tanyakan?""Ada apa dengan sketsa desain itu?" desak Peter."Itu ... hasil karyaku. Apa ada masalah?" sahut Shania. Dia yang sudah membuat persiapan mengerjap, lalu memandang Peter dengan polos seraya melanjutkan, "Bukannya kamu berharap aku mendapat juara pertama? Sekarang, aku mendapatkan prestasi yang begitu bagus, seharusnya kamu merasa senang."Peter menatap Shania lekat-lekat tanpa berbicara. Peter pernah melihat kumpulan karya Shania, tingkat kemampuan dan gaya desain Shania berbeda jauh dengan sketsa desain hari ini. Dengan bakat Shania, tidak mungkin kemampuannya bisa meningkat pesat dalam waktu singkat. Satu-satunya kemungkinan adalah Shania mencari joki.Shania yang merasa bersalah makin gugup saat melihat Peter yang terdiam. Dia menelan ludah dan berucap, "Kak Peter, ja
Read more

Bab 279 Bos Memang Murah Hati

Perlombaan desain perhiasan sangat menarik perhatian. Pengumuman hasil seleksi menimbulkan kehebohan di internet. Dibandingkan desain juara pertama yang mewah, desain Shania lebih rumit dan sesuai dengan selera konsumen. Jadi, banyak netizen yang berharap karya Shania bisa segera dijual.Chelsea melihat komentar di internet sekilas, lalu memandang Andre. Seharusnya, Andre sudah menebak Chelsea akan mencarinya. Begitu masuk ke ruang kerja sampai sekarang, Andre terus menunduk dan tidak berani melihat Chelsea.Chelsea menyerahkan sketsa desain yang sudah dikopinya kepada Andre. Chelsea mengetuk jarinya di meja dan berucap, "Bagian ini lebih menarik kalau diganti dengan hiasan kecil. Selain itu, batu safir di bagian ini sama sekali nggak perlu ...."Chelsea menunjukkan kesalahan dalam sketsa desain itu dengan tenang. Sementara itu, Andre yang merasa gugup berkata sambil gemetaran, "Aku ingin memberitahumu, tapi aku belum siap. Aku ....""Kamu lupa dengan beberapa hal yang aku ajarkan kepa
Read more

Bab 280 Merasakan Penderitaan

Peter maju, lalu memeluk Kendrian dengan erat dan berujar, "Hei, akhirnya kamu pulang juga."Kendrian tertawa dan menimpali, "Sebenarnya, aku memang ingin pulang sejak awal. Tapi, aku tiba-tiba ada urusan mendadak."Peter meninju dada Kendrian dan berucap, "Sebaiknya kamu bicara jujur kepadaku, apa yang kamu lakukan selama 1 tahun ini?"Dulu, saat bersekolah di luar negeri, Peter dan Kendrian berada di sekolah yang sama. Mereka berkenalan secara tidak sengaja dan menjadi teman baik. Kemudian, mereka berdua sama-sama pulang dan mengembangkan karier mereka. Hubungan mereka sangat dekat.Selama Kendrian menghilang, Peter berusaha keras untuk menyelidiki keberadaan Kendrian. Dua bulan yang lalu, Kendrian menelepon Peter. Setelah memastikan bahwa kondisi Kendrian baik-baik saja, mereka tetap berhubungan di internet.Sekarang, akhirnya Peter bertemu dengan Kendrian. Peter yang sudah tidak sabar pun mengajak Kendrian masuk ke ruang privat untuk mengobrol. Satu tahun yang lalu, Kendrian berada
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
92
DMCA.com Protection Status