Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 181 - Bab 190

911 Bab

Bab 181 Kamu Tidak Berhak Mengaturku

[ Semuanya berjalan dengan lancar. Setengah jam kemudian, masuklah ke ruangan untuk membangunkan pasien. Pengobatan kedua akan dijadwalkan setelah Festival Pertengahan Musim Gugur. ]Setelah membaca pesan itu, Ardi berbalik dan memasuki vila, lalu menyampaikan kabar tersebut kepada Sharren. Sharren menangis kegirangan setelah mendengar ini. Dia menutupi wajahnya dengan tangan dan menangis sambil berterima kasih. Bahkan, dia hampir berlutut di lantai. Sharren merasa sangat bersyukur. Setelah menunggu lama, akhirnya dia melihat secercah harapan! Sesudah Theo benar-benar membaik, dia harus berterima kasih secara langsung kepada Yola!....Dalam perjalanan kembali ke Soraya Jewelry, Chelsea menelepon Calvin dan melaporkan situasi pengobatan pertama hari ini. Saat mereka sedang mengobrol, ada sebuah panggilan telepon masuk. Itu adalah panggilan telepon dari asistennya. Chelsea mengira ada yang terjadi pada perusahaan, jadi dia buru-buru mengakhiri panggilan telepon dengan Calvin.Begitu p
Baca selengkapnya

Bab 182 Benar-Benar Sangat Aneh!

Namun, segera setelah itu, jawaban Ferdy membuat Irfan sangat terkejut."Oke." Bosnya hanya menjawab dengan satu kata, tanpa emosi sedikit pun. Ferdy bahkan mengungkit tentang hal lain secara acuh tidak acuh, "Aku akan merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur di vila Kakek. Apa kamu mau ikut?"Perhatian Chelsea langsung teralihkan. Wanita itu bertanya, "Apakah semua anggota Keluarga Milano akan ke sana?""Iya," jawab Ferdy.Mendengar ini, Chelsea pun menyindir, "Kalau begitu, memangnya aku boleh nggak ikut?"Chelsea sangat tidak berdaya. Jika tidak ke sana, bukannya citranya sebagai menantu yang baik akan hancur? Lagi pula, dia memang harus ke sana untuk menghormati Antoni.Suasana di mobil pun menjadi hening. Chelsea bersandar di jendela dan berpura-pura tidur, sementara pikirannya berputar tanpa henti. Untungnya Ferdy tidak bertanya lebih lanjut. Jika tidak, dia tidak yakin mampu lolos dari pandangan pria itu. Ke depannya, entah berapa kali Chelsea akan menghadapi cobaan seperti in
Baca selengkapnya

Bab 183 Perlukah Memanggil dengan Semesra Itu?

Diana memandang Ferdy dengan tatapan penuh kelembutan, lalu menyapa, "Erdy, lama nggak bertemu."Chelsea tak kuasa mengernyit dan membatin, 'Erdy? Apa dia perlu memanggil dengan semesra itu?'Sementara itu, Ferdy hanya mengiakannya. Dia menggandeng Chelsea dengan lembut, lalu berinisiatif untuk memperkenalkan, "Ini istriku, Chelsea Soraya."Chelsea tertegun sejenak. Jelas, dia tidak menyangka bahwa Ferdy akan memperkenalkan dirinya kepada mantan pacarnya dengan begitu lugas.Namun, sebelum Chelsea tersadar kembali, Diana telah mengulurkan tangannya sambil berujar, "Halo, Bu Chelsea, aku sudah lama mendengar tentangmu.""Bu Diana, kamu jauh lebih cantik aslinya," puji Chelsea seraya menyambut uluran tangan Diana dengan sopan. Akan tetapi, dia mendapati kekecewaan dalam tatapan wanita itu. Jelas bahwa Diana masih menyimpan perasaan yang mendalam untuk suaminya.Saat ini, Chelsea yang berdiri di antara mereka merasa ada sesuatu yang tidak beres. Dia seolah-olah adalah pelakor yang merebu
Baca selengkapnya

Bab 184 Apakah Ferdy Pernah Memberitahumu?

Kini, tidak ada yang berani bersuara lagi. Suasana ketika makan bersama pertama sudah begitu tegang. Pada akhirnya, Antoni dan Anissa sama-sama enggan mengalah. Tak lama kemudian, Anissa meletakkan alat makannya, lalu meninggalkan ruang makan bersama Diana.Sementara itu, Antoni malah meminta Chelsea pergi ke ruang kerjanya. Besok sudah perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur. Bulan purnama bersinar terang di langit malam.Antoni tampak sangat bersemangat. Dia mengajak Chelsea pergi ke balkon untuk minum bersamanya di bawah cahaya bulan. Anggur plum dibuat sendiri sehingga rasanya lebih ringan. Rasanya asam manis ketika diminum.Tanpa sadar, Chelsea telah minum beberapa gelas. Ketika hendak menuangkan anggur lagi, Antoni langsung mencegahnya dengan berkata, "Kalau kamu mabuk di tempatku, Ferdy pasti bakal salahin Kakek."Antoni memandang Chelsea, lalu bertanya sambil tersenyum, "Apa kamu merasa kesal hari ini?"Chelsea akhirnya menyadari niat Antoni yang ingin mengetahui pemikirannya
Baca selengkapnya

Bab 185 Masa Depan Chelsea?

Chelsea tidak mengerti tentang cinta, tetapi tahu cara menghadapi orang lain. Nona muda yang lemah seperti Diana pasti ingin menyerangnya dengan hubungan masa lalu, lalu membujuknya untuk menyerah. Orang seperti Diana sebenarnya adalah yang paling mudah dihadapi. Chelsea merasa tidak asyik sehingga melangkah menjauhi Diana.Akan tetapi, Diana yang panik langsung berkata tanpa berpikir panjang, "Pernahkah kamu memikirkannya? Dengan parasamu itu, betapa malunya Erdy ketika kamu berdiri di sisinya?"Langkah Chelsea terhenti, lalu dia berdecak pelan. Kebanyakan nona muda memang seperti ini. Lantaran kalah berdebat, Diana pun mulai menghina fisiknya. Chelsea berbalik sambil berkata, "Maaf, Ferdy memang suka aku yang begini. Apakah Bu Diana meremehkan seleranya? Kenapa kamu nggak tanyakan sendiri padanya?""Kamu ...." Diana tidak pernah bertemu dengan wanita yang bermulut pedas seperti Chelsea. Saat ini, dia bahkan tidak bisa berkata-kata lagi.Pada akhirnya, Diana tiba-tiba membuat keputusa
Baca selengkapnya

Bab 186 Bagaimana Bisa Kamu Sekejam Ini?

Keesokan paginya, ketika Ferdy meninggalkan kamar, Chelsea masih berselimut dan tertidur pulas. Setelah Ferdy keluar dari kamar, dia memberi tahu pelayan untuk tidak mengganggu Chelsea. Dia juga meminta seseorang membawa Diana ke kamar tamu untuk bertemu dengannya. Tak lama kemudian, Diana mengetuk pintu kamar dengan ekspresi yang sangat gembira."Masuklah."Begitu mendengar kata-kata Ferdy, Diana pun membuka pintu dan berjalan masuk dengan langkah ringan. Dia mendekati Ferdy, lalu bertanya, "Erdy, kamu mencariku?""Kata Chelsea, kamu mencarinya semalam?" tanya Ferdy secara langsung. Dia sama sekali tidak ingin berbasa-basi dengan wanita ini. Kemudian, Ferdy melanjutkan, "Aku selalu mengira Bu Diana adalah orang yang tahu batasan, jadi nggak ingin melakukan hal-hal yang nggak perlu. Tapi, sepertinya aku harus menjelaskan beberapa hal sekarang."Sapaan "Bu Diana" sangat menyakiti hati wanita itu. Dia menatap Ferdy dengan tidak percaya, lalu bertanya, "Apakah kita harus menjadi begitu as
Baca selengkapnya

Bab 187 Salah Chelsea Sendiri

"Ferdy mencarimu?" tanya Anissa yang gembira. Dia meraih tangan Diana sambil bertanya, "Kenapa kamu nggak kasih tau Nenek?""Aku ...." Sebelum melanjutkan perkataannya, Diana melirik Chelsea sekilas. Dengan satu tatapan itu, semua orang salah mengira bahwa Diana dan Ferdy memiliki hubungan, tetapi hanya tidak berani mengungkapkannya di depan Chelsea.Saat ini, Anissa memicingkan matanya dan berkata sambil tersenyum, "Sudah kuduga Ferdy masih menyimpan perasaan terhadapmu. Kalian saling mencintai dulunya, mana mungkin bisa putus begitu saja?""Benar banget. Hubungan apa yang bisa menandingi sepasang kekasih yang tumbuh besar bersama?" tambah Vera sambil tersenyum. Matanya terus memperhatikan ekspresi Chelsea.Sementara itu, Chelsea hanya fokus meminum jus buahnya. Wanita itu menunduk sambil diam-diam tersenyum dingin. Semalam, Ferdy mengaku tidak pernah bertemu dengan Diana secara diam-diam. Namun, pagi ini dia langsung pergi menemuinya dengan begitu bersemangat. Perkataan pria memang t
Baca selengkapnya

Bab 188 Benar-Benar Sial

Malam harinya, langit tiba-tiba menjadi gelap karena turun hujan lebat. Ferdy baru keluar dari ruang kerja dan pergi ke kamar untuk mencari Chelsea. Namun, istrinya tidak ada di sana. Dia bertanya pada pelayan, tetapi tidak ada yang melihatnya. Dia pun bertanya pada kelompok Anissa, "Chelsea nggak sama kalian?"Anissa yang masih marah hanya menjawab dengan nada emosi, "Dia itu bukan anak kecil. Apa aku perlu mengikatnya di sisiku dengan tali?" Mengingat sikap Anissa terhadap Chelsea dalam beberapa hari terakhir, Ferdy merasa sangat kesal. Dia menegaskan dengan ekspresi suram, "Aku nggak akan larang Nenek untuk menyukai Diana. Tapi, kalau Nenek ingin mengusir Chelsea, lalu mempersatukan aku dan Diana kembali, jangan harap."Raut wajah Anissa sontak berubah. Dia berkata dengan tidak percaya, "Kamu ... bagaimana bisa kamu berbicara dengan nada seperti itu pada Nenek!""Aku hanya ingin mengingatkan Nenek." Usai berkata demikian, Ferdy memanggil beberapa pengawal dan memerintahkan dengan n
Baca selengkapnya

Bab 189 Kalau Ingin Mati, Mati Sendiri Saja!

Dalam perjalanan singkat itu, Ferdy sudah beberapa kali hampir tergelincir. Melihat situasi ini, Chelsea menahannya dan bertanya dengan lembut, "Apa kamu nggak bisa lihat dengan jelas?""Iya," jawab Ferdy sambil mengangguk.Meskipun matanya sudah pulih cukup baik, pandangan Ferdy masih agak kabur di tempat yang cahayanya redup. Terutama saat hujan deras seperti sekarang. Jangankan Ferdy yang matanya baru pulih, bahkan orang biasa juga sulit melihat kondisi jalan dengan jelas.Ferdy datang ke sini dalam keadaan hampir setengah buta seperti itu. Dia nekat naik gunung di tengah hujan untuk menemukan Chelsea. Jalur gunung yang basah karena hujan sangatlah berbahaya. Satu langkah yang salah saja dapat berakibat fatal. Namun, Ferdy tetap datang tanpa ragu.Hanya dengan membayangkan bahaya yang mungkin dihadapinya, Chelsea sudah merasa cemas. Dia tanpa sadar menggenggam tangan Ferdy dengan erat, lalu berjalan ke hadapan pria itu sambil berkata, "Ikut denganku saja. Jangan takut."Ferdy terteg
Baca selengkapnya

Bab 190 Tidak Perlu Menghalanginya

Di bawah cahaya lampu, mata Chelsea tampak sangat jernih. Chelsea bukan terlihat pasrah terhadap nasibnya, melainkan sama sekali tidak peduli. Hanya orang yang telah banyak makan asam garam bisa memiliki pemikiran seperti ini, sedangkan Chelsea baru berusia 20-an tahun.Seketika, Ferdy tidak tahu bagaimana menanggapi ucapan Chelsea. Dia hanya tahu jika waktu diulang kembali, dia tetap akan memilih untuk naik gunung. Namun, Ferdy sendiri tidak tahu alasannya. Mungkin ini hanya naluri seorang pria yang ingin melindungi istrinya?Ferdy tersadar dari lamunannya, lalu memegang kepala Chelsea sembari berucap, "Kalau kamu benar-benar mengkhawatirkanku, jangan berbuat hal-hal aneh begini."Kebetulan lift berhenti di lantai 5 sehingga Ferdy dan Chelsea tidak melanjutkan pembicaraan mereka lagi. Setelah masuk ke kamar, Ferdy yang tiba-tiba teringat sesuatu bertanya, "Kenapa kamu tiba-tiba pergi ke gunung sendirian?"Chelsea baru teringat tumbuhan obat yang dibawanya. Dia menepuk kepalanya dan me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1718192021
...
92
DMCA.com Protection Status