Sebelum Diana sempat merespons, Gino sudah masuk ke vila. Gino langsung melihat Diana dan memanggil, "Diana!" Gino hendak menghampiri Diana, tetapi dia segera berhenti begitu dipelototi Anissa.Anissa membentak, "Dasar nggak sopan! Panggil 'Kak Diana'!" Di antara semua cucunya, Anissa paling tidak menyukai Gino yang hanya tahu bersenang-senang ini.Kala ini, suasana hati Anissa juga sangat buruk. Jadi, Anissa makin kesal dengan Gino. Dia memukul kaki Gino dan menegur, "Kamu nggak pulang waktu festival pertengahan musim gugur, untuk apa kamu baru pulang sekarang?""Kalau tahu Kak Diana juga datang, aku pasti pulang," sahut Gino. Dia memandang Diana, tetapi Diana malah memalingkan wajahnya dan menghindari tatapan Gino.Kemudian, Diana berucap kepada Anissa, "Nenek, aku nggak enak badan. Jadi, aku mau istirahat dulu."Anissa berujar, "Oke."Gino memanggil, "Diana ...." Dia ingin mengikuti Diana, tetapi Anissa langsung menahan Gino dengan tongkatnya.Anissa mengingatkan, "Ingat, kamu nggak
Diana sama sekali tidak tahu bahwa Gino dipanggil oleh Sandy. Begitu memasuki ruang kerja, Sandy memandang Gino seraya menegur, "Kamu langsung mengganggu Nona Diana setelah pulang. Apa kamu merasa hidupmu terlalu santai?"Gino menyahut, "Kak, Diana sudah putus dengan Ferdy. Selama ini, kalau bukan karena kamu menghalangiku, aku sudah pergi ke luar negeri sejak awal ....""Jangan sembarangan!" bentak Sandy. Dia benar-benar kesal. Jelas-jelas mereka adalah saudara kandung, kenapa Gino begitu bodoh?Sandy menjelaskan, "Kalau semua orang tahu kamu mengejar seorang wanita yang hampir menjadi kakak iparmu, Keluarga Milano pasti akan ditertawakan!"Sandy mencengkeram kerah baju Gino seraya mengingatkan, "Sebaiknya kamu jangan mendekati Nona Diana. Kalau terjadi sesuatu, nggak ada seorang pun yang bisa menyelamatkanmu!"Selesai bicara, Sandy mendorong Gino. Sementara itu, Gino terhuyung dan punggungnya menabrak ujung meja. Gino meringis kesakitan.Sandy melirik Gino dengan dingin sembari beruc
Jack berucap, "Nanti kamu bisa bertemu dengannya saat peluncuran parfum baru." Kemudian, Jack mengusir Sonia tanpa bicara panjang lebar lagi.Setelah Sonia keluar dari kantor, dia merasa ada yang tidak beres. Sonia sama sekali tidak pernah bertemu dengan peracik parfum itu, tidak mungkin peracik parfum itu mempersulit Sonia tanpa alasan yang jelas. Namun, Jack ....Sejak Sonia pulang, sepertinya Jack selalu mencari masalah dengan Sonia. Sebelumnya, Jack bertemu dengan Ferdy tanpa sepengetahuan Sonia. Sekarang, kejadian seperti ini terulang lagi saat peluncuran parfum baru. Bukannya sudah jelas Jack sengaja mempersulit Sonia?Sonia berbalik dan melihat ruangan kantor Jack sekilas. Dia curiga, jangan-jangan Jack masih tidak rela untuk pensiun?....Setelah keberhasilan "Dark Orchid", produk baru yang diluncurkan Orchida Perfume kali ini sangat menarik perhatian. Menurut pernyataan dari website resmi, produk parfum baru yang akan diluncurkan adalah edisi terbatas. Sebelum penjualan dimula
Berita heboh yang muncul sebelum acara peluncuran parfum Orchida Perfume adalah Diana akan menjadi ambasador Amelia Jewelry. Malam itu, Chelsea sedang duduk di sofa sambil menonton drama saat berita ini muncul di ponselnya.Sementara itu, Ferdy yang duduk di sisi lain sofa hanya fokus membaca dokumen di tangannya. Jadi, Ferdy tidak menyadari Chelsea sudah menghentikan drama yang ditontonnya.Chelsea mengeklik berita itu dan melihat Diana yang membagikan pengumuman Amelia Jewelry dan menambahkan komentar.[ Aku sudah kembali. ]Diana kembali ke dunia hiburan dengan menjadi ambasador merek perhiasan mewah. Tentu saja, berita ini menimbulkan kehebohan. Topik yang seketika menjadi gempar membuktikan bahwa pengaruh Diana sangat besar. Chelsea melihat komentar dan foto yang diunggah penggemar Diana yang antusias.[ Dunia hiburan pasti heboh! Diana yang cantik, baik, dan berbakat sudah kembali! ][ Siapa lagi yang bisa langsung menjadi ambasador merek perhiasan mewah begitu kembali? ]Setelah
Sesuai dugaan, Mandy langsung menolak Irfan tanpa ragu sedikit pun begitu mendengar tawaran menjadi ambasador Soraya Jewelry. Mandy berujar, "Dengan statusku sekarang, aku nggak perlu takut menolak siapa pun lagi. Kalau Ferdy mau membantu kekasihnya, suruh dia cari cara lain."Selesai bicara, Mandy mengakhiri panggilan telepon dan melempar ponsel kepada manajernya. Mandy berpesan, "Lain kali, kamu nggak perlu bertanya kepadaku untuk tawaran ambasador yang nggak penting begini, langsung tolak saja."Manajer menyahut dengan ragu-ragu, "Tapi ... beberapa hari ini kamu sibuk syuting, jadi aku nggak sempat memberitahumu. Diana menjadi ambasador Amelia Jewelry dan dia sudah kembali ke dunia hiburan. Aku tebak Pak Ferdy mencarimu pasti untuk membantu Chelsea menekan popularitas Diana, makanya aku nggak berani membuat keputusan."Mandy sudah berkecimpung di dunia hiburan selama bertahun-tahun dan dia hanya menganggap Diana sebagai saingannya. Sekarang, Diana kembali ke dunia hiburan dengan pro
"Sonia," panggil Diana. Dia menghampiri Sonia dan membuyarkan lamunan Sonia.Sonia memandang Diana dan segera menutupi ketidakpuasan dalam ekspresinya, lalu tersenyum sembari bertanya, "Kenapa kamu datang begitu cepat?"Diana menjelaskan, "Aku ingin melihatmu dulu. Nanti, kalau kamu sudah sibuk saat acaranya dimulai, kamu nggak akan sempat mengobrol denganku lagi."Sonia tersenyum dan tidak berniat untuk mengklarifikasi bahwa acara peluncuran produk hari ini sama sekali tidak ada hubungan dengannya. Sonia mengalihkan pembicaraan, "Beberapa hari ini, aku sibuk sekali sampai-sampai lupa mengucapkan selamat kepadamu. Kerja samamu dengan Amelia Jewelry sangat sukses.""Um, lumayan," sahut Diana. Setelah pengumuman malam itu, popularitas Amelia Jewelry terus meningkat. Keesokan harinya, Peter yang sangat senang bahkan merayakan keberhasilan ini dengan sebotol champagne saat rapat.Sementara itu, Diana malah tidak merasa gembira. Dia bahkan sedikit kecewa. Awalnya, Diana mengira Ferdy akan m
"Halo, semuanya," sapa Chelsea setelah mengambil mikrofon. Dia tersenyum dengan percaya diri kepada semua tamu di bawah panggung.Semua orang baru tersadar dan mulai berkomentar."Bukannya Chelsea punya bisnis perhiasan? Ternyata dia juga bisa meracik parfum.""Hari ini, Orchida Perfume mengadakan acara peluncuran parfum yang begitu meriah, seharusnya mereka nggak bercanda, 'kan?""Aku mengira orang yang bisa meracik parfum yang begitu seksi pasti wanita cantik ...."Banyak orang merasa terkejut, tetapi ada sebagian orang yang merasa kecewa. Semua ini sesuai dengan perkiraan Chelsea. Dia tersenyum dan menyuruh staf untuk membagi sampel parfum kepada para tamu, lalu menceritakan keseluruhan ide dan proses dari peracikan parfum ini. Orang-orang yang bergelut di dunia parfum tahu bahwa beberapa istilah dan logika tidak bisa disebutkan dengan mudah jika hanya mengandalkan hafalan.Ditambah lagi, aroma parfum baru ini benar-benar membuat semua orang terpukau. Lama-kelamaan, kecurigaan orang
Chelsea menatap mata Sonia sambil tersenyum, lalu berkata, "Ini demi kebaikanmu. Seperti yang kamu bilang, kita ini kakak adik. Kalau aku kerja sama denganmu, bagaimana pandangan orang-orang di Orchida Perfume terhadapmu? Mereka akan bilang aku melakukan nepotisme atau bilang kamu menjadi sukses berkat aku?"Sonia tertegun dan tidak bisa berkata-kata. Menurut perkataan Chelsea, itu artinya Sonia harus memuji integritasnya.Jack menahan tawa, lalu berdeham dan berkata layaknya seorang pemimpin, "Chelsea benar, memang ada larangan nepotisme di Orchida Perfume. Chelsea berpikir dengan cermat dan menjaga nama baikmu. Kamu seharusnya berterima kasih padanya." Saat ini. Sonia tidak punya pilihan selain berkata dengan jengkel, "Terima kasih.""Sama-sama," sahut Chelsea sambil tersenyum girang.Sonia meneguk segelas sampanye dengan jengkel, lalu berbalik dan pergi. Sementara itu, Chelsea dan Jack bertatapan sambil tersenyum. Konferensi pers peluncuran parfum hari ini sangat sukses sehingga me
Ketika mendengar ada yang ingin Herbert obrolkan dengan Calvin, Firman dan Rangga pun memahami maksud Herbert.Firman memaksa Calvin untuk duduk di sofa, lalu membawa Rangga untuk meninggalkan ruangan.Saat hendak keluar pintu, Firman tidak lupa untuk menambahkan, “Pak Calvin, kami berdua ada di depan. Kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa panggil kami.”Calvin tersenyum dingin. Dia dapat mengerti makna tersirat dari ucapan Firman. Maksudnya tak lain adalah mereka berdua ada di luar sana, lebih baik Calvin tidak berulah.Berhubung Calvin sudah di sini, dia juga ingin tahu apa yang ingin diobrolkan Herbert!“Pak Guru, minum teh.” Herbert menghidangkan segelas teh ke hadapan Calvin. “Teh kesukaanmu.”Calvin bahkan tidak melirik sama sekali. Dia langsung bertanya dengan raut datar, “Jangan omong kosong! Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”“Sejak kapan temperamenmu jadi seburuk ini? Seingatku, dulu kamu memperlakukanku ….”“Tutup mulutmu!” Calvin langsung menggebrak meja, lalu berkata d
Malam harinya.Terdengar suara tawa di dalam acara perayaan. Baru saja Chelsea selesai bersulang dengan tamu, dia pun mencari tempat yang tenang untuk makan.Chelsea sudah sibuk seharian. Dia masih belum sempat makan dengan tenang. Dua gelas champagne yang diminumnya tadi terasa membara di perut.Pada saat ini, Ferdy berjalan ke sisi Chelsea untuk mengantarkan makanan kepadanya. “Makan mie dulu.”Chelsea mengambil piring, lalu bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku lagi lapar?”“Tadi saat berdiri di sampingmu, aku bisa mendengar suara perutmu.”“Hah?” Kening Chelsea berkerut. “Apa benar seperti itu?”Ferdy pun tertawa. “Tentu saja nggak. Aku menebak seharusnya hari ini kamu nggak punya waktu buat makan.”Chelsea segera menjulingkan matanya. Dia tidak meladeni Ferdy, lalu menunduk untuk memakan mie.Ferdy berdiri di sisi Chelsea, lalu mengingatkan, “Setelah acara konferensi pers berakhir, berita pun viral di internet.”“Emm, aku bisa menebaknya.”Chelsea saja tidak punya waktu untuk makan
Pada akhirnya, Herbert memilih untuk mundur secara diam-diam.Ferdy menatap bayangan punggung Herbert yang semakin menjauh. Hatinya terasa lebih nyaman saat ini.Chelsea melirik Ferdy sekilas. “Jangan beri tahu aku, kamu datang ke sini hanya untuk memancing emosi Herbert saja?”“Tebakanmu benar.” Ferdy melihat ke sisi Chelsea. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bangga di wajahnya. “Tadi aku melihat dia hadiri acara konferensi pers di internet.”“Pak Ferdy, apa kamu itu anak kecil? Kenapa ….”“Kalau kamu merasa perbuatanku ini kekanak-kanakan ….” Tiba-tiba Ferdy semakin mendekat, lalu berbicara dengan perlahan, “Itu berarti aku memang kekanak-kanakan.”Chelsea merasa kaget. Kedua mata berkilauannya bagai telah kehilangan arwahnya saja. Dia mengalihkan tatapannya, lalu tak lupa untuk menyindir, “Dasar kekanak-kanakan!”Akhirnya kali ini Anita menemukan kesempatan untuk berbicara. “Malam ini perusahaan mengadakan acara makan bersama. Kebetulan Pak Ferdy ada di sini, bagaimana kalau Pak Fe
Chelsea dan Anita menandatangani kontrak di bawah kesaksian para awak media. Disusul, terdengar suara gemuruh tepuk tangan di dalam ruangan dan juga terlihat kilat cahaya kamera.Ketika melihat gambaran di depan mata, Anita merasa sangat gembira hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menggenggam tangan Chelsea untuk menyatakan rasa terima kasihnya.Sudah terlalu lama Perusahaan Farmasi Norman tidak memiliki pencapaian setinggi ini! Sekarang, semuanya dicapai berkat bantuan Hope!Sepertinya Chelsea bisa merasakannya. Dia memiringkan kepalanya untuk mendekati samping telinga Anita, lalu berbisik, “Semua ini pantas diterima Perusahaan Farmasi Norman.”Anita merasa kaget. Dia melihat tatapan berkilauan Chelsea, lalu mengangguk. “Bu Chelsea, kamu tenang saja. Aku pasti nggak akan mengecewakanmu.”Chelsea pun tersenyum.Mereka berdua juga tersenyum sembari bertukar pandang. Gambaran itu pun berhasil disorot oleh kamera. Tak sedikit wartawan memutuskan untuk menaruh foto ini menjadi foto u
Firman melihat ke arah yang ditunjuk oleh Rangga. Dia pun menemukan sosok Herbert yang baru memasuki ruangan sedang dikerumuni oleh awak media.Herbert tergolong tokoh legendaris di dunia medis. Ditambah lagi, dia sudah lama menetap di luar negeri. Jadi, selama ini semua wartawan hanya pernah mendengar namanya, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mewawancarainya.Hari ini ketika Herbert datang, para awak media juga tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini.“Pak Herbert, kenapa kamu tiba-tiba pulang dari luar negeri? Apa ada yang ingin kamu lakukan? Apa Perusahaan Farmasi Hermera ingin berkembang di dalam negeri?”“Pak Herbert, hari ini kamu menghadiri acara konferensi pers. Apa kamu tertarik dengan kedua perusahaan ini?”Pertanyaan tidak berhenti dilontarkan.Dari tadi Herbert hanya membalas dengan tersenyum saja. Kemudian, dia melontarkan informasi besar dengan santai.“Aku bisa pulang kali ini karena ingin bekerja sama dengan Hope. Perusahaan Farmasi Hermera telah lama berkemba
“Herbert mengambil hasil penelitian kami untuk bekerja sama dengan perusahaan medis luar negeri. Kemudian, dia berhasil menjadi orang penting dalam grup barunya.”Herbert tersenyum getir. “Hal yang paling lucu adalah sebelum dia ke luar negeri, dia sempat mencariku. Dia mengatakan ilmu pengobatan tradisional nggak ada masa depan. Cepat atau lambat ilmu pengobatan tradisional akan dieliminasi. Dia suruh aku untuk pergi bersamanya.”“Apa kamu tahu? Perusahaan medis itu suka mencuri hasil penelitian perusahaan lain, lalu memproduksi obat-obatan dengan harga rendah. Kemudian, demi menekan modal, mereka juga membeli bahan obat bermutu rendah yang menyebabkan perubahan khasiat obat.”“Perbuatan mereka sama saja dengan mempertaruhkan nyawa manusia! Sepuluh tahun lalu, akhirnya perusahaan itu dilaporkan oleh banyak perusahaan farmasi lainnya, lalu gulung tikar!” Calvin merasa geram. Tatapannya tertuju pada sisi pintu mobil. “Dia itu pencuri! Dia itu pencuri yang nggak punya hati!”Saat melihat
Ketika melihat Calvin sedang marah, Chelsea juga tidak berani memicu emosinya lagi.Chelsea memalingkan kepalanya menatap Anita. Dia merasa bersalah. “Bu Anita, aku sudah merusak jamuan malam ini.”Anita tersenyum. “Nggak masalah, kok. Kita bisa cari kesempatan lain.”“Oke,” balas Chelsea, kemudian menarik-narik lengan pakaian Calvin. “Kakek, ayo kita pergi. Nanti aku jelaskan masalah ini sama kamu.”Calvin berdiri tanpa bersuara sama sekali. Dia langsung berjalan keluar kamar. Chelsea juga segera mengambil tasnya, mengikuti langkah Calvin.Setelah memasuki mobil, Chelsea memberi tahu masalah Malcolm mengutus Daisy untuk membantu Herbert kepada Calvin. Saat ini, amarah Calvin semakin membara. Dia berkata dengan menggertakkan giginya, “Si Berengsek itu masih nggak tahu malu seperti dulu!”Chelsea menghela napas ringan. “Kamu juga tahu bahwa Kak Daisy sangat penting bagiku. Aku nggak bisa nggak memedulikannya.”Calvin meliriknya sekilas. “Jadi, demi Daisy, kamu baru terus mencari tahu k
Calvin merasa gusar. “Keluar! Hubungan kita bukan guru dan murid! Kamu nggak berhak untuk mengungkit masalah itu di hadapanku!”Ketika menyadari sekujur tubuh Calvin gemetar akibat marah, Chelsea segera mengulurkan tangannya untuk mengelus punggung Calvin. “Kakek, kamu tenangkan dirimu. Jangan sampai merusak kesehatanmu.”Namun, Calvin seolah-olah tidak bisa mendengar apa-apa. Tatapannya masih terus tertuju pada diri Herbert. Tatapan itu terasa asing bagi Chelsea.Di dalam memori Chelsea, Calvin selalu tersenyum. Meskipun marah, Calvin juga tidak pernah bersikap seperti hendak membunuh orang saja!Chelsea menatap Herbert dengan raut muram. “Pak Herbert, berhubung Kakek nggak menyambut kedatanganmu, lebih baik kamu tinggalkan ruangan ini sekarang.”Herbert mengeluarkan saputangan dengan perlahan. Dia menyeka sisa air di pakaiannya sembari berkata, “Pak Guru, kenapa temperamenmu malah lebih buruk daripada dulu? Apa kamu bisa dengarkan penjelasanku dulu?”“Nggak ada yang perlu aku bicarak
Di pabrik produksi obat.Di bawah dampingan Anita dan beberapa karyawan lainnya, Calvin dan yang lain pergi mengunjungi pabrik.Calvin sangat gemar dalam mempelajari ilmu pengobatan tradisional. Tentu saja dia tertarik dengan pabrik produksi obat-obatan. Dia bahkan merasa takjub.“Aku sungguh nggak menyangka, padahal sekarang orang-orang sudah mulai beralih dalam mengembangkan obat barat, Perusahaan Farmasi Norman masih saja mempertahankan produksi obat tradisional. Semua itu pasti nggak gampang bagi kalian!”Usai mendengar, Anita tersenyum. “Terima kasih atas pujian Pak Calvin. Jujur saja, Keluarga Norman sudah menggeluti dunia pengobatan tradisional dalam beberapa generasi. Jadi, kami nggak ingin mengakhirinya.”Calvin semakin puas lagi. “Ternyata kalian itu keluarga yang ahli dalam pengobatan tradisional!”Sambil berbicara, Calvin memalingkan kepalanya melihat ke sisi Chelsea dengan tersenyum. “Aku sangat puas dengan kerja sama kali ini. Nanti aku akan mengadakan rapat lagi untuk me