Home / Pernikahan / Istri Pengganti sang CEO / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Istri Pengganti sang CEO: Chapter 111 - Chapter 120

911 Chapters

Bab 111 Hajar sampai Dia Terima

Di sepanjang perjalanan, Ferdy menolak untuk mendengarkan penjelasannya. Setelah tiba di Harbourside Villa, Chelsea lagi-lagi diseret turun oleh pria itu dengan kasar.Chelsea yang tidak tahan lagi pun berkata, "Ferdy, aku hanya makan malam dengan Peter. Untuk apa kamu begitu marah? Kalau kamu berani menyentuhku lagi, jangan salahkan aku yang bersikap kasar!"Ferdy hanya membalas, "Aku cukup penasaran, bagaimana kamu akan bersikap kasar padaku!" Dia melepaskan Chelsea, lalu melonggarkan kancing lengan kemejanya dan berjalan mendekati wanita itu sambil membalikkan lengan kemejanya.Chelsea sama sekali tidak takut. Dia melempar sepatu hak tingginya dan bersiap untuk berkelahi dengan Ferdy. Lantaran tidak ada gunanya menjelaskan, Chelsea akan menghajarnya sampai dia terima.Saat ini, Kasih bergegas keluar dengan panik, lalu melaporkan, "Den Ferdy, Non Chelsea, kalian akhirnya pulang juga. Pak Brian sudah menunggu sangat lama di rumah!"Raut wajah Ferdy sontak menjadi suram. Kenapa Brian d
Read more

Bab 112 Ferdy Benar-Benar Tidak Waras!

Cahaya bulan tampak menyinari kamar tidur melalui taman. Dalam kondisi yang redup, Chelsea mendapati sepasang mata yang dingin."Ferdy, ini sudah tengah malam. Apa lagi yang mau kamu lakukan?" tanya Chelsea.Sementara itu, Ferdy malah bertanya, "Apa kamu tahu konsekuensi dari mengkhianatiku?" Dia perlahan mengerahkan kekuatan di tangannya dan mencekik leher Chelsea. Setiap kali teringat wanita ini bisa menyembuhkan Theo, Ferdy tidak ingin membiarkannya hidup ....Kini, Chelsea yang merasakan bahaya sontak melakukan perlawanan. Akan tetapi, Ferdy masih lebih unggul. Setelah meminum alkohol, pria itu tidak lagi mengendalikan tenaganya.Perlawanan dari Chelsea justru membuatnya makin kesal. Alhasil, tekanan yang diberikannya makin besar, bahkan tangannya yang mencekik leher Chelsea juga mengerahkan lebih banyak tenaga, seolah-olah ingin mematahkannya.Niat membunuh seperti ini, sangat dipahami oleh Chelsea .... Ferdy jelas ingin membunuhnya. Ketika wanita itu hampir kehabisan napas, Ferdy
Read more

Bab 113 Tidak Dapat Dikendalikan ataupun Ditahan

Tak lama kemudian, Chelsea melompat keluar dari pagar halaman belakang dan mendarat dengan aman. Sosoknya yang lincah bergegas melarikan diri. Dia berlari sambil merasa bangga. Tembok setinggi 2 meter itu sama sekali tidak dapat menahannya.Tak disangka, Ferdy sebenarnya melihat semua gerakannya dari balkon lantai dua. Wanita ini benar-benar ... tidak dapat dikendalikan ataupun ditahan.Sementara itu, Irfan yang berdiri di belakangnya benar-benar cemas. Bagaimana bisa Chelsea tidak takut pada Ferdy sama sekali? Dia segera bertanya, "Pak Ferdy, apa aku perlu mengutus orang untuk menangkap Ibu?"Ferdy mengalihkan pandangannya sambil menjawab, "Nggak usah. Suruh orang mengikutinya saja. Cari tahu apa yang ingin dia lakukan."Irfan pun mengangguk seraya menjawab, "Oke."....Setelah keluar dari Harbourside Villa, Chelsea langsung menghentikan taksi dan menuju lokasi yang dikirimkan oleh Olivia. Itu adalah sebuah restoran.Chelsea menduga bahwa sahabatnya itu dihadapkan pada putus cinta ket
Read more

Bab 114 Aku Serius

Olivia yang kebingungan bertanya, "Bukannya belakangan ini Peter mengejarmu?"Semalam Peter membawa Chelsea ke Joy Club dan berselisih dengan Ferdy. Kabar Ferdy dan Peter yang merebut wanita jelek sangat menghebohkan. Namun, hanya dalam waktu singkat, Peter mau bertunangan dengan Shania?"Dia bilang mau mengejarku, sebenarnya mau mempermainkanku," sahut Chelsea dengan santai.Tiba-tiba, ada yang berbisik di telinga Chelsea, "Aku serius."Chelsea terkejut. Saat berbalik, dia melihat Peter sedang menghampiri meja utama. Olivia menarik Chelsea dan bertanya, "Tadi Pak Peter bilang apa sama kamu?"Chelsea mengernyit saat melihat sosok Peter. Dia benar-benar tidak mengerti dengan apa yang ingin dilakukan Peter.Di sisi lain, Shania tersenyum ketika melihat Peter, lalu berkata, "Kak Peter, akhirnya kamu datang juga. Aku ....""Beri aku penjelasan," ujar Peter. Dia mengabaikan Shania dan langsung bertanya kepada Emma sambil menunjuk ke arah panggung. Semalam, Emma memberi tahu Peter bahwa hari
Read more

Bab 115 Membatalkan Pernikahan

Tatapan Peter sangat dingin. Shania yang panik langsung menggeleng dan menjawab, "Aku ... nggak mengancam mamamu."Peter menyergah, "Nggak mengancam? Mamaku nggak mungkin tiba-tiba memaksaku bertunangan denganmu!"Shania yang berlinang air mata membantah, "Aku ... benar-benar nggak tahu. Kak Peter, semalam aku juga baru tahu Bibi Emma mengadakan acara pertunangan untuk kita. Aku benar-benar nggak bohong."Shania memang tidak tahu apa-apa, Johanna yang memberitahunya kabar pertunangan ini. Shania tidak bisa tidur saking senangnya dan langsung berdandan setelah bangun pagi-pagi. Dia ingin menjadi tunangan yang paling cantik. Namun, Peter sama sekali tidak memperhatikannya di acara pertunangan!Sekarang, Peter malah menganggapnya sebagai orang yang berniat jahat. Peter terus mendesaknya dengan sikap yang dingin. Shania yang sedih terus menangis.Kemudian, Shania menarik baju Peter dan menjelaskan, "Kak Peter, aku benar-benar menyukaimu ... jangan perlakukan aku seperti ini. Coba kamu bila
Read more

Bab 116 Ferdy Tidak Bisa Diam

Setelah kabur dari acara pertunangan, perhatian Olivia pun teralih. Dia terus membicarakan rumor yang beredar beberapa waktu ini. Chelsea dan Olivia duduk di sebuah kafe. Olivia tidak berhenti berceloteh.Chelsea sudah lama tidak menikmati waktu santai sampai-sampai dia lupa bahwa dirinya itu "tahanan yang kabur". Kemudian, Irfan muncul di hadapan Chelsea dan Olivia. Dia memberi hormat dan berucap, "Bu Chelsea, kamu sudah terlalu lama di luar. Suamimu mengkhawatirkanmu.""Suami?" tanya Olivia yang kaget. Dia menarik lengan Chelsea seraya bertanya, "Kamu dan Pak Ferdy sudah menikah?"Chelsea memelototi Irfan, lalu menjelaskan kepada Olivia, "Hubunganku dengan Pak Ferdy sangat baik, jadi kami sering memanggil satu sama lain dengan sebutan 'suamiku' dan 'istriku'."Sesudah mendengarnya, Olivia berseru dengan mata yang berbinar-binar, "Kalian mesra sekali!"Chelsea merasa tidak berdaya. Apanya mesra? Semalam, dia hampir mati di tangan Ferdy!Olivia tiba-tiba memandang Chelsea dan bertanya,
Read more

Bab 117 Mempermalukan Diri Sendiri

Napas Ferdy yang hangat berembus di leher Chelsea, lalu Ferdy menindih Chelsea. Ferdy tampak menantikan momen ini. Chelsea membuka matanya dengan perlahan dan bertatapan dengan Ferdy. Chelsea menjadi tegang.Ferdy yang biasanya sangat arogan tampak seksi saat hasratnya membara, pesona Ferdy benar-benar sulit ditolak. Chelsea merasa Ferdy adalah kelemahannya. Setidaknya, pada saat-saat seperti ini, Chelsea selalu mengalah pada Ferdy.....Keesokan harinya, Chelsea turun ke lantai bawah untuk sarapan. Olivia terus mengamati Chelsea. Chelsea yang kebingungan bertanya, "Aku cantik sekali, ya?"Olivia mendekati Chelsea, lalu berpesan dengan serius, "Pak Ferdy baru saja sembuh, suruh dia santai sedikit."Chelsea tidak mengerti dengan ucapan Olivia. Kemudian, Chelsea baru teringat dirinya melihat bekas ciuman di lehernya saat mencuci muka. Wajah Chelsea memerah, dia menendang Olivia.Olivia menggeser kursi sembari tersenyum. Dia mengira Chelsea tidak paham caranya berpacaran, jadi dia berniat
Read more

Bab 118 Sudah Lama Ingin Bertemu

Chelsea melajukan mobilnya dengan kencang. Sesampainya di vila, Chelsea berjalan masuk dan bertemu dengan Sharren yang keluar sambil menyeka air matanya. Chelsea kebingungan. Apa wanita yang dimaksud Olivia itu Sharren?Tiba-tiba, Brian muncul dari belakang Chelsea dan menghampiri Sharren. Dia berujar, "Bukannya aku menyuruhmu jangan berkeliaran?"Sharren menggeleng, dia menangis sampai-sampai tidak bisa berbicara lagi. Chelsea bertanya kepada Brian saat melihat wajah Sharren yang pucat pasi, "Dia kenapa?""Chelsea," panggil Ferdy. Dia memerintahkan dengan tegas, "Kemari."Brian menoleh dan memandang Ferdy dengan kesal sembari membentak, "Ferdy, jangan keterlaluan! Sharren lagi sakit, apa kamu nggak bisa memperlakukannya dengan lebih baik? Apa kamu mau mendesaknya sampai mati?""Apa aku harus menyambut wanita yang meracuniku dengan ramah? Aku nggak begitu murah hati," sergah Ferdy. Kemudian, Ferdy mengancam, "Kalau menggangguku lagi, jangan salahkan aku bertindak kejam!"Brian berucap,
Read more

Bab 119 Dia Bisa Melawan Sepuluh

Chelsea menemani Olivia menunggu di depan pintu vila sekitar 10 menit. Sebuah mobil Mercedes-Benz berhenti di depan mereka. Jendela mobil diturunkan, terlihat wajah seorang pria tampan. Rambut pirangnya tampak mencolok di bawah cahaya matahari.Pemuda itu tersenyum ramah. Karakter dan tampangnya pasti memikat begitu banyak wanita muda. Namun, pemuda ini bukan tipe yang disukai Chelsea. Chelsea bisa melawan 10 pemuda yang tampak lemah seperti ini sendirian.Robert mengamati vila dan bertanya dengan mata berbinar-binar, "Olivia, kamu tinggal di sini? Ternyata kamu punya teman yang begitu kaya."Robert sudah menyelidiki Harbourside Villa saat mengendarai mobilnya dari kaki gunung. Dia menyadari bahwa ini adalah kawasan elite yang tersembunyi di perbatasan kota. Sementara itu, vila di depannya ini terletak di lokasi yang sangat bagus dan terdapat halaman yang luas di dalam vila. Kediaman ini benar-benar megah!"Iya," jawab Olivia. Dia menarik Chelsea dan memperkenalkannya kepada Robert, "I
Read more

Bab 120 Sonia Pulang

Kabar pertama adalah Shania bertunangan dan yang kedua adalah Sonia akan pulang. Johanna merasa sangat bangga dan gembira. Dia juga lebih aktif menghadiri perkumpulan para wanita kaya. Teman-teman Johanna melontarkan pujian secara bergantian."Bu Johanna memang beruntung, kedua putrinya hebat sekali.""Kudengar, kali ini proyek kerja sama antara Orchida Perfume dan Quentin diurus oleh Sonia."Mendengar teman-temannya membahas tentang hal ini, Johanna mengangguk sembari tersenyum, lalu menimpali, "Iya, atasan sangat menghargai Sonia sehingga menyerahkan proyek yang begitu penting kepadanya. Dengan begitu, pengalaman Sonia akan bertambah."Teman-teman Johanna lanjut berkomentar lagi."Kalau begitu, Nona Sonia pasti punya masa depan yang cerah.""Aku dengar, Nona Sonia pulang untuk dibina menjadi penerus presdir kawasan regional.""Astaga, hebat sekali!"Mendengar semua pujian itu, Johanna merasa sangat bangga. Selama ini, Johanna diremehkan karena statusnya sebagai perebut suami orang. A
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
92
DMCA.com Protection Status