Home / Pernikahan / Istri Pengganti sang CEO / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Istri Pengganti sang CEO: Chapter 101 - Chapter 110

911 Chapters

Bab 101 Ferdy Pasti Mati!

Kebetulan, 3 hari lagi adalah akhir pekan. Chelsea jarang-jarang bisa bangun siang. Saat turun ke lantai bawah, Chelsea melihat Ferdy sudah sarapan dan sedang membaca koran bisnis.Sejak Kasih dan Retno mengetahui penglihatan Ferdy sudah pulih, mereka berdua merasa sangat gembira. Kasih dan Retno juga makin menyukai Chelsea. Dulu, mereka berdua menghormati Chelsea sebagai istri Ferdy. Sekarang, mereka menganggap Chelsea sebagai bintang keberuntungan dan berusaha melayaninya dengan baik.Kasih sengaja menunggu Chelsea duduk terlebih dahulu baru menyajikan makanan untuknya. Sarapan yang disiapkan Kasih untuk Chelsea lebih lezat dari sarapan Ferdy. Chelsea memakan pangsit, lalu menatap Ferdy dengan bangga.Ferdy berkata tanpa mengangkat kepalanya, "Nanti malam ikut aku ke suatu tempat.""Kamu akan tahu setelah sampai," lanjut Ferdy. Ucapan Ferdy membuat Chelsea tidak jadi bertanya. Chelsea mengernyit, kenapa Ferdy begitu misterius?Chelsea terus merasa penasaran seharian. Malam harinya, d
Read more

Bab 102 Tanya Dia!

Ferdy tidak menjawab. Sementara itu, Chelsea menginjak Efendi dan mengisyaratkan Harris untuk mengambil obat di atas meja. Harris yang baru tersadar segera mengambil obat dan menyerahkannya kepada Chelsea.Chelsea mencium obat itu, lalu memandang Ferdy dan berujar, "Ini memang aconite."Ferdy mengangguk dan berpesan kepada Harris, "Suruh orang bawa mereka pergi."Tak lama kemudian, anak buah Harris masuk ke ruangan, lalu mengikat Sharren dan Efendi. Sharren berteriak, "Ferdy, kamu nggak boleh memperlakukanku seperti ini. Kalau kamu berani menyakitiku, ayahmu pasti nggak akan melepaskanmu!"Harris takut Sharren mengganggu Ferdy. Jadi, Harris menendang anak buah yang menarik Sharren dan mendesaknya untuk segera membawa Sharren pergi. Setelah Sharren dan Efendi pergi, ruangan tersebut akhirnya menjadi tenang.Chelsea memegang bungkusan obat itu dan menghampiri Ferdy, lalu bertanya, "Semua bukti sudah lengkap, kenapa kamu nggak langsung membawa mereka ke kediaman Keluarga Milano?""Kita ha
Read more

Bab 103 Kelemahan Sharren

Orang yang turun itu adalah remaja berusia 15 tahun. Matanya sangat mirip dengan Ferdy. Tubuhnya kurus dan dia tampak sangat lemah. Kelihatannya, remaja ini sudah dikurung selama bertahun-tahun di dalam rumah.Kala ini, remaja itu menunjukkan tekad yang kuat untuk melindungi Sharren. Dia sama sekali tidak berbicara dan hanya menatap Anissa lekat-lekat.Melihat kondisi ini, Chelsea menebak bahwa remaja ini menderita gangguan mental. Itulah sebabnya, Keluarga Milano terus menyembunyikannya. Chelsea teringat sewaktu dia dan Ferdy pindah dari kediaman tua, orang yang berusaha disembunyikan oleh Sharren di dalam mobil Rolls-Royce kemungkinan adalah remaja ini."Theo, kamu kembali ke kamar dulu. Kamu jangan campuri masalah orang dewasa," bujuk Brian. Namun, Theo seperti tidak mendengar ucapan Brian. Dia tetap merentangkan tangannya untuk melindungi Sharren.Sharren yang berlinang air mata berkata, "Kalian jangan mempersulit Theo, aku sendiri yang akan menanggung semua kesalahan ....""Akhirn
Read more

Bab 104 Mana Mungkin Mereka Senang?

Anissa memandang Ferdy dengan tidak percaya seraya bertanya, "Apa yang kakekmu bilang benar?" Dalam 1 hari ini, banyak hal mengejutkan yang terjadi.Ferdy mengangguk. Anissa yang antusias hampir tidak bisa menahan emosinya. Dia memegang dadanya sambil berlinang air mata. Anissa terus mengucapkan syukur.Sementara itu, Damian dan keluarganya tidak terlalu senang. Mereka tahu apa yang akan terjadi kepada keluarga mereka kalau penglihatan Ferdy sudah pulih. Setelah Ferdy buta, Sandy yang menggantikan posisi presdir Milano Group untuk sementara waktu dan keluarga mereka mendapatkan banyak keuntungan dari hal ini. Sekarang, mana mungkin mereka merasa senang jika keuntungan mereka diambil?"Penglihatan Ferdy sudah pulih itu kabar baik!" ujar Sandy. Dia menyuruh pelayan menuang anggur, lalu dia mengangkat gelas dan menyelamati Ferdy, "Selamat, Milano Group menunggumu kembali."Sandy tersenyum, sedangkan Ferdy ragu-ragu sejenak sebelum mengangkat gelas dan berterima kasih, "Kak Sandy, terima k
Read more

Bab 105 Aku Ini Sandaranmu

Antoni menjawab, "Kalau bukan karena kamu, rencana Sharren pasti berhasil."Hari ini, saat dalam perjalanan, Chelsea menjelaskan bagaimana dia bisa menemukan bubuk aconite di dalam obat tradisional. Chelsea terpaksa mengarang karena tidak bisa mengekspos kemampuan medisnya. Chelsea bercerita waktu kecil dia pernah tidak sengaja memakan aconite dan hampir mati, jadi Chelsea ingat dengan bau bahan obat ini. Bisa dibilang, hanya sebuah kebetulan Chelsea bisa menyelamatkan Ferdy.Antoni memandang Chelsea dengan penuh kasih sayang seraya berucap, "Chelsea, terima kasih."Mungkin karena Chelsea adalah penyelamat Ferdy, makanya Antoni sangat menyukai Chelsea. Antoni sama sekali tidak merasa bekas luka di wajah Chelsea jelek. Awalnya, Antoni menentang keputusan Anissa yang menetapkan pernikahan untuk Ferdy. Sekarang, kelihatannya ... Antoni harus memuji Anissa!Chelsea menyahut dengan patuh, "Pak Ferdy itu suamiku, sudah seharusnya aku menyelamatkannya. Jadi, Kakek nggak perlu berterima kasih
Read more

Bab 106 Apa yang Dia Bicarakan denganmu?

Ferdy turun dari tempat tidur. Dari kejauhan, dia melihat Chelsea yang bersandar di pagar balkon memakai jubah tidur dan menunjukkan betisnya yang mulus. Walaupun Ferdy berjalan dengan pelan, Chelsea tetap bisa menyadari kedatangannya.Chelsea segera mengakhiri panggilan telepon, "Um, aku tahu. Tenang saja."Selesai bicara, Chelsea berbalik, lalu tersenyum sembari memandang Ferdy dan bertanya, "Kenapa kamu bangun pagi sekali?"Ferdy bertanya balik, "Kamu menelepon siapa?""Kakek," jawab Chelsea seraya mengangkat bahu. Dia merasa tidak berdaya. Kualitas tidur orang tua memang kurang baik, ditambah dengan masalah yang membebani pikirannya, Antoni sudah bangun pagi-pagi.Namun, Chelsea baru tidur beberapa jam. Dia benar-benar kurang tidur. Saat keluar dari kamar, Chelsea sangat mengantuk sampai-sampai kesulitan membuka matanya. Setelah berdiri di balkon sebentar dan mendengar cerita Antoni, sekarang Chelsea sudah sepenuhnya sadar.Saat ini, Chelsea merasa dirinya berutang pada Keluarga Mi
Read more

Bab 107 Kamu yang Membuat Keputusan

Di Milano Group. Setelah berselang 5 tahun, Ferdy akhirnya menginjak gedung Milano Group. Karyawan resepsionis di lobi bahkan tidak bisa mengenali Ferdy. Beberapa karyawan wanita di resepsionis sontak tercengang begitu melihat Ferdy dan Irfan memasuki lift presdir. Kenapa Ferdy kembali? Bukankah dia buta? Sementara itu, Ferdy mengadakan rapat pagi di hari senin bersama para petinggi. Pintu ruang rapat tiba-tiba terbuka, seketika menarik perhatian semua orang. Begitu melihat Ferdy, semuanya pun terkejut dan memasang ekspresi yang berbeda-beda. Sandy mengepalkannya tangannya di atas meja, lalu segera meregangkan tangannya kembali sambil tersenyum. Dia berdiri untuk menyambut kedatangan Ferdy dan berkata, "Ferdy, aku kira kamu masih perlu istirahat beberapa hari lagi. Kalau tahu kamu datang hari ini, aku akan mengadakan rapat agak siang."Ferdy berjalan melewati Sandy. Dia kembali ke posisi yang seharusnya menjadi miliknya, lalu membalas, "Kedatanganku sekarang juga nggak terlambat. Lan
Read more

Bab 108 Tidak Masalah kalaupun Harus Nyawa Dibayar Nyawa!

Di rumah Keluarga Milano, Sharren yang dikurung di loteng hanya bersikap tenang sepanjang malam. Keesokan paginya, dia terus menggedor pintu karena ingin bertemu dengan Brian. Anissa benar-benar terganggu olehnya. Sembari mengutuk Antoni yang meninggalkan kekacauan, dia pun memerintahkan seseorang untuk memanggil Brian.Begitu Brian pergi ke loteng dan membuka pintu, Sharren langsung bertanya, "Di mana Theo? Bagaimana keadaannya?""Dia sudah diantar ke sekolah. Karena dijaga oleh guru dan pengasuh, dia seharusnya akan baik-baik saja," jawab Brian.Meskipun disebut sekolah, sebenarnya itu adalah tempat belajar khusus untuk kelompok orang tertentu. Tempat itu lebih mirip seperti rutan.Sayangnya, mereka datang pada akhir pekan dan bertemu dengan Theo di rumah. Emosi Theo memang tidak pernah stabil. Setelah dipaksa kembali ke sekolah karena emosi yang terganggu pada hari itu, kondisi Theo telah memburuk. Guru di sana mengatakan bahwa Theo tidak ingin makan dan menolak minum obat. Kemarin
Read more

Bab 109 Itu Sepenuhnya Keberuntungan

Malam harinya, Chelsea memenuhi janji untuk makan malam dengan Peter. Selain harus menghadapi Peter yang membuat suasananya terasa tidak nyaman, restoran yang dia pesan sebenarnya sangat mewah dan hidangan yang disajikan sangat sesuai dengan selera Chelsea.Setelah makan malam, Chelsea sangat terpesona oleh kelezatan kue khas Prancis. Itu sebabnya, dia tidak menyadari Peter yang tersenyum licik ketika sedang memainkan ponsel.Saat ini, Peter perlahan mencondongkan tubuh, lalu mengetuk meja untuk menarik perhatian Chelsea. Segera setelah itu, dia bertanya, "Katanya Ferdy sudah kembali ke Milano Group, ya?"Chelsea meliriknya sekilas sebelum menjawab, "Apakah Pak Peter perlu mengonfirmasi tentang mata Ferdy yang sudah sembuh dan kembali ke Milano Group?"Keluarga Milano adalah pemimpin dari empat keluarga besar di Kota Mahara. Setiap gerak-gerik mereka pasti akan menjadi pusat perhatian di kota, apalagi masalah besar seperti kembalinya Ferdy ke Milano Group. Tanpa perlu dicari tahu, beri
Read more

Bab 110 Apa Peter Lebih Penting dariku?

Saat mendengar sorak-sorai di sekitar, Chelsea langsung menyesal. Dia seharusnya tidak mengikuti Peter kemari. Selagi suasananya kacau, Peter mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk menggandeng tangannya, lalu bertanya, "Kenapa malam ini ramai sekali?"Sementara itu, Chelsea mengernyit dan mencoba untuk melepaskan genggamannya. Akan tetapi, pria itu malah menggandengnya makin erat. Ketika Chelsea hendak mematahkan salah satu jari Peter, dia malah mendengar suara Ferdy. "Malam ini adalah pestaku, tapi Pak Peter malah datang terlambat. Bukannya kamu terlalu nggak menghargaiku?"Chelsea sontak kebingungan, pesta apa yang dimaksudnya? Pandangan Ferdy melintas tajam di antara tangan mereka, lalu dia menambahkan dengan nada dingin, "Orang yang bahkan nggak bisa kuundang pun dibawa kemari oleh Pak Peter."Setiap kata yang diucapkannya bagaikan duri yang menusuk Chelsea. Wanita itu benar-benar tidak berdaya. Apakah dia masih memiliki kesempatan untuk menjelaskan? Semua ini jelas hanya sala
Read more
PREV
1
...
910111213
...
92
DMCA.com Protection Status