Johanna berpura-pura tidak menyadari nada bicara yang tak acuh dari Emma. Sebaliknya, dia bertanya dengan panik, "Emma, apa kamu masih marah denganku? Malam itu, aku benar-benar ....""Bu Johanna, sebaiknya kamu lebih fokus merawat Shania dulu. Nggak usah terburu-buru menjelaskan apa pun padaku." Usai berkata demikian, Emma menarik napas dalam-dalam, lalu menambahkan dengan tenang, "Pernikahan Peter dan Shania juga nggak usah terburu-buru, mereka berdua masih muda. Oh, iya, aku lagi sibuk sekarang, jadi begini dulu. Kita bahas lagi nanti."Panggilan itu pun berakhir secara tiba-tiba. Saat ini, Johanna menggenggam ponselnya erat-erat. Sorot matanya memancarkan kebencian yang mendalam. Beberapa tahun ini, dia telah berusaha sekuat tenaga dan menghabiskan uang untuk menyanjung Emma. Bagaimana bisa semua itu menjadi sia-sia?Apalagi, pernikahan ini tidak sepenuhnya bisa ditentukan oleh Emma. Saat ini, Johanna menggerakkan sudut mulutnya dan menyeringai dengan kejam.....Begitu pulang ke r
Read more