Home / Pernikahan / Istri Pengganti sang CEO / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Istri Pengganti sang CEO: Chapter 81 - Chapter 90

911 Chapters

Bab 81 Bagaimana Bisa Chelsea Dianggap Wanita Lemah?

Berhubung suasana hati Anissa tidak baik, makan malam pun berakhir dengan cepat. Sementara itu, Chelsea tampak tidak peduli dan makan dengan lahap. Dia bahkan memesan dessert untuk dibawa pulang.Saat ini, Gino mendekati Sandy dan bertanya dengan suara rendah, "Chelsea itu bodoh, ya? Dia sudah membuat Nenek marah, tapi masih bisa makan dengan lahap?"Namun, Sandy hanya meliriknya sekilas dan terlalu malas untuk berkomentar. Melalui interaksi sebelumnya, Sandy menyadari bahwa meskipun Chelsea tampak lembut dan patuh, sebenarnya wanita itu selalu tahu batasan. Dibandingkan dengan Ferdy yang selalu bersikap dingin, Chelsea yang pandai menyembunyikan diri justru jauh lebih sulit untuk ditebak.Pada saat ini, Sandy melihat Chelsea dari kejauhan dengan kagum. Dia merasa bahwa wanita itu sangat mirip dengannya. Sementara itu, Chelsea tampak mengernyit ketika melihat semangkuk sup obat hitam di depannya.Tak lama kemudian, Anissa memerintahkan dengan ekspresi serius, "Cepat habiskan. Itu sanga
Read more

Bab 82 Ingin Menabur Garam di atas Luka?

Chelsea menatap tajam ke arah Peter. Setelah merasakan banyak ketidakadilan sebelumnya, kini dia akhirnya merasa sedikit terhibur.Tak lama kemudian, Chelsea menegaskan, "Aku nggak akan meninggalkan Ferdy hanya karena diganggu olehmu. Selain itu, aku akan memperingatkanmu lagi ...." Tatapan wanita itu tiba-tiba menjadi sangat dingin sebelum melanjutkan, "Kalau berani menggangguku lagi, aku jamin kamu bukan hanya akan bisu nantinya."Usai meninggalkan ancaman, Chelsea langsung berbalik dan pergi. Peter sangat marah dan panik. Saat dia kebingungan apakah harus mengalah atau tidak, suara Chelsea yang tenang tiba-tiba terdengar. "Efek obatnya akan hilang dalam tiga hari, jadi jangan datang mencariku lagi."....Jarak antara pintu gerbang ke dalam vila cukup jauh. Ketika Chelsea tiba, lampu vila tidak menyala sehingga sangat gelap. Dia pun menyelinap ke lantai dua dan membuka pintu kamar. Akan tetapi, bayangan gelap di sofa segera mengejutkannya.Chelsea tidak dapat berkata-kata. Dia segera
Read more

Bab 83 Tidak Perlu Melanjutkan Hidup

Daisy terdiam sejenak, lalu berkata dengan ekspresi kecewa, "Chelsea, seharusnya kamu tahu, sejak kamu meninggalkan Quentin dan kembali untuk mewarisi Soraya Jewelry, organisasi keberatan dengan keputusanmu. Organisasi berbuat seperti ini karena ingin kamu kembali. Kamu nggak akan bisa mempertahankan Soraya Jewelry sendiri, sebaiknya kamu melepaskannya lebih awal."Daisy berusaha untuk menyampaikan kata-katanya secara halus, tetapi Chelsea tetap bisa merasakan bahwa organisasi berniat untuk mengontrolnya. Chelsea menimpali, "Aku tahu, kamu nggak usah jelaskan lagi."Mendengar kekecewaan dan penolakan dari ucapan Chelsea, Daisy mengernyit. Sebelum mengakhiri panggilan telepon, Daisy mengingatkan sekali lagi, "Chelsea, jangan lupa. Semua yang kamu miliki sekarang merupakan pemberian organisasi. Kamu harus tahu mana yang lebih penting."....Di Harbourside Villa, Ferdy yang bangun dari tidur siang baru tahu dari Kasih bahwa Chelsea pulang saat siang. Kasih yang merasa khawatir berucap, "T
Read more

Bab 84 Jangan Menangis!

Ekspresi Chelsea tampak khawatir setelah mengakhiri panggilan telepon. Saat Chelsea berbalik dan bertatapan dengannya, Ferdy pun kaget.Ini pertama kalinya Ferdy melihat wajah Chelsea dengan jelas. Bentuk wajah oval Chelsea tampak sempurna dan matanya sangat indah, hidungnya mancung dan bentuk bibirnya kecil. Paras Chelsea sangat cantik. Namun, bekas luka palsu itu lebih mengerikan dari yang dibayangkan Ferdy sebelumnya.Tampang Chelsea yang menawan terlihat lebih menakutkan saat dipadankan dengan bekas luka itu. Tiba-tiba, Ferdy merasa mata Chelsea sangat familier. Akan tetapi, Ferdy tidak bisa mengingat kapan dia pernah melihatnya. Mungkin ... ini hanya ilusi?Melihat Chelsea yang tidak fokus, Ferdy ragu-ragu sejenak, lalu bertanya, "Siapa yang meneleponmu?"Chelsea tidak ingin menutupinya dari Ferdy, jadi dia menjawab, "Peter yang menelepon. Dia mau aku menemuinya. Dia bilang dia mau menyelamatkan Soraya Jewelry."Ferdy mengernyit dan berujar, "Kamu mau menemuinya?"Chelsea mengangg
Read more

Bab 85 Memohon kepadaku secara Langsung

Ferdy terus berdiri di balkon sejak Chelsea meninggalkan vila dengan mengendarai mobilnya. Di bawah panas matahari yang terik, tatapan Ferdy sangat muram.Kala ini, Ferdy bisa melihat pemandangan di depannya dengan jelas. Ferdy yang awalnya hampir menyerah akhirnya diselamatkan oleh Chelsea. Semalam, Ferdy sudah tidak sabar untuk berbagi kebahagiaannya dengan Chelsea saat penglihatannya pulih. Sayangnya, Chelsea malah merusak suasana hatinya.Pada kondisi seperti ini, Chelsea lebih bersedia memohon kepada Peter daripada memohon kepada Ferdy. Dia benar-benar tidak mengerti dengan pemikiran Chelsea. Ferdy memejamkan matanya, pikirannya sangat kacau. Dia makin gusar setelah memikirkan masalah ini.Ferdy berusaha menekan pemikiran yang muncul itu, tetapi gagal. Akhirnya, Ferdy pun mengalah. Sudahlah, anggap saja ini bayaran untuk Chelsea. Ferdy benar-benar tidak berdaya menghadapi Chelsea.Ferdy mengeluarkan ponselnya, lalu mencari nomor telepon dari daftar nomor yang diblokir dan menelepo
Read more

Bab 86 Bukannya Mau Diselamatkan?

Ferdy membawa Chelsea keluar. Di sepanjang perjalanan, Chelsea bertanya kepada Ferdy beberapa kali, tetapi tetap saja tidak mendapatkan jawaban. Satu jam kemudian, mobil Maybach berhenti di tempat parkir bawah tanah mal.Ferdy turun dari mobil dan Chelsea mengikutinya. Ferdy memiliki postur tubuh yang bagus. Bahunya lebar, pinggangnya kecil, dan kakinya panjang. Dia terlihat tampan memakai baju apa pun.Meskipun hanya mengenakan pakaian santai, Ferdy tetap tampak elegan. Kala ini, Ferdy yang berjalan di tempat ramai sangat menarik perhatian.Chelsea mendesah saat memandang sosok Ferdy. Pria ini memang terlalu mencolok. Untung saja, Ferdy buta. Kalau tidak, mana mungkin Chelsea berkesempatan untuk mendapatkannya?Chelsea yang melamun menabrak punggung Ferdy, dia mengernyit karena kesakitan. Ketika melihat ke depan, Chelsea baru menyadari mereka berdua berhenti di depan toko barang mewah. Chelsea bertanya, "Untuk apa kamu membawaku ke sini?"Ferdy menjawab, "Beli baju."Chelsea menolak,
Read more

Bab 87 Tidak Berpendidikan!

Sejak Ferdy dan Chelsea duduk, ada 2 lukisan dan 2 porselen yang dilelang dalam waktu kurang dari setengah jam. Chelsea tetap tidak bersemangat. Sewaktu melihat Johanna mengangkat papan untuk membeli sebuah vas bunga, Chelsea baru mengangkat papan 3 kali. Chelsea tidak tertarik dengan vas bunga, dia hanya ingin menaikkan harga.Hari ini, Chelsea kebetulan bertemu dengan Johanna dan Shania. Bukannya Chelsea akan menyia-nyiakan kesempatan kalau tidak mencari masalah dengan mereka? Saat acara pelelangan hampir berakhir, barang lelang terakhir pun dikeluarkan. Barang itu adalah mangkuk tembikar ungu dari Dinasti Morida.Chelsea menyipitkan mata dan berkomentar, "Barang ini lumayan bagus, seharusnya harga awalnya sekitar 6 miliar."Setelah Chelsea selesai bicara, pembawa acara di atas panggung mengumumkan harga awal dengan suara lantang. Harganya sesuai dengan dugaan Chelsea. Ferdy yang terkejut melirik Chelsea sekilas dan bertanya, "Kamu pernah menelitinya?""Aku tahu sedikit," jawab Chels
Read more

Bab 88 Menyukai Semuanya

Di ruang kerja lantai 3, Darwin belum melihat hadiah yang dibawa Ferdy. Dia mengajak Ferdy bermain catur terlebih dahulu. Darwin membiarkan Chelsea membantu Ferdy karena Ferdy tidak bisa melihat. Ferdy hanya perlu memberi tahu Chelsea bagaimana menjalankan buah catur.Kala ini, situasinya sangat tegang. Chelsea yang berada di samping juga menonton permainan mereka dengan serius. Ini adalah pertama kalinya Chelsea bertemu Darwin. Dibandingkan Peter yang sombong, Darwin sangat berwibawa.Walaupun berusia 80 tahun dan rambutnya sudah memutih, Darwin tetap terlihat energik dan tidak kelihatan tua. Chelsea melirik Darwin sesekali, dia sedang mencari kesempatan untuk membujuk Darwin.Tiba-tiba, Peter membuka pintu dan di belakangnya ada Shania dan kedua orang tuanya. Peter berucap, "Kakek malah mengabaikan para tamu dan bersembunyi di ruang kerja untuk bermain catur dengan Pak Ferdy."Darwin yang sedang merenung merasa jengkel dengan Peter yang mengganggunya. Darwin melambaikan tangannya unt
Read more

Bab 89 Kamu Sangat Licik!

"Aku hanya bicara jujur, mana ada maksud lain?" ujar Chelsea sembari melipat kedua tangan di dada. Dia tersenyum dan melanjutkan, "Kenapa? Nona Shania mau menebeng aku?""Nggak!" sanggah Shania. Namun, sebenarnya dia merasa sangat gugup karena ketahuan.Shania menegaskan, "Memangnya kamu siapa? Kalau bukan karena pria buta itu, kamu bahkan nggak bisa masuk ke kediaman Keluarga Amelia!"Shania mengangkat dagunya dan melanjutkan, "Lagi pula, aku ini tunangannya Kak Peter. Untuk apa menebeng kamu? Dasar nggak tahu malu!""Tadi, kalau nggak salah dengar, Pak Darwin hanya mengakuimu sebagai pacar Peter, 'kan? Kenapa kamu bilang statusmu itu tunangannya Peter? Siapa sebenarnya yang nggak tahu malu?" ujar Chelsea.Chelsea baru saja menyindir Shania, tetapi Shania langsung berang. Shania hendak menampar Chelsea. Namun, respons Chelsea sangat cepat. Dia langsung mencengkeram pergelangan tangan Shania.Shania yang kesakitan berteriak, "Lepaskan aku ....""Aku memang bisa masuk ke acara ulang tah
Read more

Bab 90 Seharusnya Tidak Bisa Melihat

Darwin mengernyit. Dia melirik Johanna dengan ekspresi jijik, lalu berkata dengan lantang, "Kenapa masih bengong? Cepat suruh orang antar Nona Shania ke rumah sakit!"Kemudian, Darwin menendang Peter dan membentak, "Urus pacarmu!"Peter menggendong Shania. Sebelum pergi, Peter menatap Chelsea sekilas. Sekujur tubuh Chelsea basah kuyup, gaun sutranya menempel di tubuhnya yang berlekuk. Chelsea yang bersandar di pelukan Ferdy tampak sangat lemah, rambut Chelsea menutupi wajahnya sehingga ekspresinya tidak terlihat jelas.Namun ... Chelsea kelihatan sangat kasihan. Ferdy yang menyadari tatapan Peter merangkul Chelsea lebih erat untuk melindunginya. Chelsea merasa bersyukur karena Ferdy menangani masalah ini dengan sempurna, mereka berdua sangat kompak. Chelsea sama sekali tidak menyadari Ferdy dan Peter sedang bersitegang.Peter pergi dengan membawa beberapa pengawal, Radi dan Johanna juga mengikutinya. Wanita yang seumuran dengan Johanna itu bertanya, "Nona, wajahmu pucat sekali. Apa kam
Read more
PREV
1
...
7891011
...
92
DMCA.com Protection Status