Home / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / Chapter 401 - Chapter 410

All Chapters of Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Chapter 401 - Chapter 410

660 Chapters

Bab 401 Ternyata Seorang Pria yang Cukup Teliti

Samuel dan Yulia pun pergi meninggalkan wartawan di depan mereka.Ketika Yulia masuk ke aula, Yulia berkata kepada Samuel, "Kamu tidak marah, ‘kan? Aku tak menjelaskannya secara langsung kepada wartawan kalau Erik bukanlah anakku.""Tidak," jawab Samuel.Nada bicara Samuel tidak tidak mengungkapkan perasaan apa pun.Ada semacam situasi di mana tidak peduli apa yang Yulia lakukan di depan Samuel, Samuel hanya akan menjawab, tetapi selalu tidak peduli padanya.Kadang-kadang Yulia merasa dirinya bagai sesosok badut yang sedang menghibur dirinya sendiri. Namun, seberkas tatapan dingin muncul di mata Yulia. Cepat atau lambat, Samuel akan selalu menjadi miliknya dan hanya miliknya seorang.Sekarang, Yulia dapat menoleransi apa pun yang dihadapinya.Seusai menenangkan kembali perasaannya, Yulia pun dengan raut wajah yang senang melanjutkan omongannya, "Aku tak mau Erik sampai dijadikan bahan omongan orang-orang. Aku tak ingin Erik dikatakan tak punya ibu kandung yang jelas. Aku khawatir ini
Read more

Bab 402 Pertemuan yang Campur Aduk

Keempat mata Cintia dan Samuel saling bertemu satu sama lain.Ada banyak perasaan campur aduk dalam tatapan mereka, tetapi dari luar tampak tidak terjadi apa-apa.Keheningan yang sunyi terus saja mengalir.Sampai-sampai.Yulia mengambil inisiatif untuk memulai percakapan dan berkata, "Kak, aku benar-benar menyayanginya, ternyata kamu sudah mendahuluiku.""Benarkah?" Warto dan Yulia sangat akrab."Aku sudah sempat mengatakan sebelumnya kalau aku ingin bekerja sama dengan Cintia, tapi aku belum menemukan kesempatan. Kalian berdua langsung cocok satu sama lain, aku benar-benar merasa cukup sedih untuk waktu yang cukup lama." Yulia benar-benar tampak menyesal dan terasa sangat tulus."Yulia, jangan terlalu serakah. Satu sosok Tuan Samuel saja sudah setara dengan banyak orang dan banyak perusahaan papan atas. Aku baru saja memulai dunia bisnis, jangan sampai kamu menghalangi jalanku," ujar Warto dengan nada bercanda.Sebenarnya, omongan Warto itu adalah hinaan tersembunyi kepada keluarga Yu
Read more

Bab 403 Sambutan dari Pengurus Acara

Cintia mengerutkan dahinya sambil melihat Warto.Warto tersenyum dengan sangat percaya diri.Akhirnya, Cintia tidak jadi pergi dan hanya berdiri di sebelah Warto, menonton para pejabat dan orang penting yang berlalu lalang.Tentu saja, dia juga melihat Starvy.Starvy bisa memiliki kualifikasi untuk hadir dalam acara seperti ini, ini memang benar-benar luar biasa.Tentu saja, Cintia sendiri juga sebenarnya luar biasa.Ada banyak alasan mengapa Cintia bisa hadir. Alasan paling utamanya karena ada konflik pribadi.Yang Starvy alami juga kurang lebih hampir sama.Untuk memenangkan Starvy sepenuhnya, Yulia tentunya harus merogoh dompet yang sangat dalam.Di dalam aula pesta.Tiba-tiba seisi ruangan menjadi gelap.Bukan gelap gulita, melainkan hanya kecerahan lampu saja yang dikurangi. Kemudian, sebuah sinar dari lampu sorot menerangi bagian tengah panggung, membuat mata semua orang tertuju ke sana.Pembawa acara pun naik ke atas panggung dan dengan bahasa yang tegas dan jelas, memulai acara
Read more

Bab 404 Interaksi Kecil

"Sebelum lelang pada makan malam amal ini dimulai, aku sudah menyiapkan segmen interaktif kecil untuk semua orang." Yulia sengaja ingin meningkatkan antusiasme dari semua orang.Semua orang lantas menatap pada Yulia.Yulia kemudian melanjutkan, "Kami akan secara acak memilih perempuan di dalam ruangan ini, kemudian melelang satu kesempatan untuk menari dengan perempuan itu malam ini. Harga lelangannya akan menjadi sumbangan amal untuk malam ini dan akan disalurkan ke lembaga amal."Di dalam ruangan itu, muncul sedikit perasaan gelisah.Ini baru pertama kalinya mereka mendengar kalau tarian bisa dilelang.Setelah dipikirkan kembali, ini memang acara makan malam amal. Semakin banyak dana yang terkumpul akan semakin baik, bentuk barangnya itu tidak terlalu penting.Banyak dari mereka yang hadir bukan datang dengan niat untuk beramal, sebagian besar dari mereka datang untuk menyumbangkan uang dengan tujuan meningkatkan reputasi pribadi dan reputasi perusahaan mereka."Apakah ada perempuan
Read more

Bab 405 Takdir dari Nona 62

"Apa Nona nomor 62 masih ada di sini?" Yulia berdiri di panggung dan bertanya kepada orang-orang di bawah.Kartu nomor dibagi sesuai dengan laki-laki dan perempuan.Yang laki-laki memiliki nomor ganjil, sedangkan perempuan memiliki nomor genap.Awalnya, saat mengambil tiket ini, Cintia juga tidak begitu memahami mengapa ada pembagian nomor seperti ini. Dia mengira mungkin akan ada sesi pencabutan undian langsung di lokasi atau yang semacamnya, mengingat acara makan malam amal selalu memiliki beberapa aktivitas hiburan yang menghidupkan suasana. Sekarang, barulah Cintia menyadari kalau ini adalah persiapan untuk kegiatan ini.Warto tampaknya tahu nomor yang Cintia pegang."Ini benar-benar nasib!" Warto bercanda.Cintia melihat Warto.Takdir?Saat Starvy ditarik, dia tidak lagi merasa itu takdir.Ini bahkan lebih mustahil.Tidak banyak kebetulan di dunia.Yulia sengaja melakukannya.Dia adalah penyelenggara acara dan dia memiliki sepuluh ribu cara untuk tahu nomor lelang semua orang di d
Read more

Bab 406 Lelang Tarian

Setelah berinteraksi dengan penonton, mereka kembali ke pokok pembicaraan, "Kita juga tidak akan membuang-buang waktu lagi. Sekarang mari kita mulai lelang tarian pertama dari kedua wanita ini. Pertama-tama, silakan Starvy naik ke panggung."Starvy juga tidak menolakDia tersenyum lembut, lalu berjalan ke depan panggung."Starvy, silakan perkenalkan dirimu dulu." Yulia memberikan mikrofon pada Starvy.Starvy mengambil mikrofon dan berkata dengan malu-malu, "Aku sangat bangga bisa hadir di gala amal malam ini. Ini juga pertama kalinya aku hadir. Bisa bertemu dan mengenal kalian, benar-benar keberuntungan bagiku. Aku merasa sangat gugup sekarang, tidak tahu harus berkata apa. Intinya, malam ini adalah acara amal, aku berharap semua orang dapat berpartisipasi dengan antusias dalam lelang ini, menjadi penyumbang amal pertama malam ini. Terima kasih semuanya."Starvy cukup cerdas, dia menyadari kalau dirinya tidak memiliki keunggulan di depan Cintia, jadi dia memilih berbicara tentang amal.
Read more

Bab 407 Di Luar Dugaan

Begitu Yulia mengatakan ini ….Seluruh ruangan menjadi lebih hening.Hening sampai-sampai, tidak ada satu pun yang mengangkat plakat.Starvy sebenarnya merasa kesal, terutama setelah Cintia mempermalukan dirinya.Namun pada saat ini, ketika melihat kalau tidak ada yang mengangkat plakat untuk Cintia, Starvy menjadi lega.Dia, yang pura-pura bersikap anggun.Sebagai seorang wanita, tidak ada yang melelangnya, sebenarnya lebih malu, tidakkah begitu?Starvy diam-diam menertawakan Cintia.Yulia juga merasa cukup puas di dalam hatinya.Sebenarnya, Yulia diam-diam memberikan instruksi untuk tidak memberikan penawaran pada Cintia.Yulia ingin membuat Cintia merasa malu.Tetapi, Yulia tidak mengira kalau Cintia seolah-olah mengetahui pikirannya, sehingga dia dengan bijak menyampaikan kata-kata yang sangat terhormat sebelumnya. Pada akhirnya, meskipun tidak ada yang menawar dirinya, Cintia tidak akan terlihat begitu memalukan.Tentu saja.Pada akhirnya, itu masih merupakan keadaan memalukan.Ti
Read more

Bab 408 Melelang Diri Sendiri

Seruan tersebut, dengan jelas menyelamatkan dirinya dan mengakhiri momen yang memalukan.Namun, Samuel tidak terkesan. Tatapannya tetap datar tidak menunjukkan reaksi apapun.Plakat yang dipegangnya masih tetap di angkat.Ekspresi Yulia seketika memudar.Dia sudah begitu merendahkan diri, apakah Samuel benar-benar tidak memberinya sedikit muka?Yulia sangat pasrah.Terdengar suara jelas dan keras Cintia berkata, "40 miliar."Penawaran Samuel terdengar tersendat di tenggorokan Yulia.Semua orang kembali menatap Cintia.Tidak mengerti kenapa dia menawar dirinya sendiri.Ataukah dia merasa dia layak mendapatkan harga segitu?Ini mungkin sedikit terlalu berlebihan."Aku menawarkan 40 miliar untuk melelang tarian pertamaku," Cintia berkata dengan tegas.Semua orang terkejut.Mereka terpesona oleh keberanian yang timbul dari Cintia."Tidak ada yang mengatakan kalau kita tidak boleh melelang untuk diri kita sendiri, bukan?" Cintia tidak peduli dengan pandangan semua orang dan bertanya pada Yu
Read more

Bab 409 Samuel Ikut Keluar

Cintia berjalan ke taman belakang untuk mencari udara segar.Hatinya memang sedikit tertekan, jadi Cintia tidak ingin tetap di ruang pesta. Namun, alasan terpenting adalah pergelangan kakinya terasa sakit.Saat Cintia berjalan di karpet merah, dia tersandung. Saat itu, dia tidak merasa kondisinya begitu parah, tetapi sekarang, setelah berdiri terlalu lama dan naik turun panggung, kakinya terasa sakit.Cintia duduk di kursi taman belakang, melepas sepatu hak tinggi, dan bersiap untuk memijat pergelangan kakinya dengan lembut.Bayangan yang tinggi muncul di depan Cintia.Cintia menggerakkan bola matanya, lalu mengangkat kepala, dan melihat ke arah Samuel.Ketika melihat dari bawah, Cintia tidak bisa melihat wajah Samuel dengan jelas karena cahaya di belakangnya, tetapi matanya yang dalam tampaknya bisa melihat segalanya.Cintia menarik pandangannya dan melanjutkan memijat pergelangan kakinya dengan lembut.Cintia terus memijatnya.Sepasang tangan besar dan bersih langsung mengangkat kaki
Read more

Bab 410 Pertentangan Dua Pria

"Kalau kamu tidak melepaskan Cintia, dia mungkin benar-benar akan mati di sini."Terdengar Warto yang berkata dengan nada dingin dan acuh tak acuh.Dia seolah-olah datang untuk melihat keramaian saja.Jadi Warto hanya datang untuk melihat keributan, ya?Pada saat Cintia merasa dirinya hampir pingsan, Samuel akhirnya melepaskan pelukannya.Begitu Samuel melepaskan pelukannya ….Cintia tidak bisa menahan diri dan terus batuk beberapa kali. Dia menarik napas dalam-dalam.Nyaris, benar-benar hampir mati."Di luar dingin, mari kita pergi," kata Warto sambil menatap Cintia yang telah pulih. Lalu dia dengan ramah menggandeng Cintia, siap membawanya masuk.Tangan Warto baru saja mendekat ….Namun, Samuel langsung menggenggam erat tangan Cintia.Warto melihat Samuel tanpa rasa marah.Sebaliknya, Cintia yang langsung melepaskan genggaman Samuel.Jari Samuel bergerak sedikit.Dia langsung menarik tangan Cintia.Samuel tidak mau melihat Cintia bersama pria lain.Siapa yang tahu ….Samuel benar-ben
Read more
PREV
1
...
3940414243
...
66
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status