Laura menatap Bryan, namun tak segera memberikan respon."Berdasarkan rencana atasan, setelah kembali, aku tidak akan lagi berdinas ke luar negeri. Aku akan terus tinggal di Bandung, mungkin kadang-kadang akan pergi ke markas besar di Jakarta," jelas Bryan lagi."Bagus juga, bisa lebih dekat dengan rumah," jawab Laura sambil tersenyum tipis."Aku ....""Sudah malam, Kak Bryan. Beristirahatlah lebih awal," potong Laura."Baiklah." Kata-kata yang akan diucapkan Bryan terhenti di bibirnya.Laura kembali ke tempat tidur. Seharusnya sudah sangat lelah, tetapi Laura tetap saja sulit untuk tidur. Setiap kali menutup mata, berbagai gambar yang berantakan muncul di kepalanya, membuat Laura merasa sangat tidak nyaman.Karena itu, Laura pun terjaga hingga pagi.Kemudian, sesuai rutinitas harian, Laura bangun dan bersiap untuk bekerja.Keluarga sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan.Bryan dan gadis yang dibawanya pulang semalam, Cindy Hidayat, juga ada di sana. Namun, Steven tidak ada. Pria
Baca selengkapnya