Semua Bab Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Bab 371 - Bab 380

660 Bab

Bab 371 Kamu Ingin Membuatku Malu, ya?

Reporter bertanya tanpa ragu-ragu.Claudia dengan enggan berkata, "Cintia tidak hanya berbicara buruk tentang ibu mertuaku, tapi dia juga mendorong ibu mertuaku beberapa kali dan hampir jatuh. Ibu mertuaku sudah berumur 70-an, mana bisa dia menahan hal-hal seperti ini. Kalau bukan karena aku yang memapahnya, mungkin dia sudah .... Kalian juga jangan mempersulit ibu mertuaku lagi, dia hanya ingin generasi penerusnya menjadi lebih baik dan keluarga menjadi lebih harmonis."Sambil berbicara, Claudia memapah Meri pergi.Reporter tidak berani mengejar Meri. Apalagi tadi dia hampir pingsan, kalau sesuatu terjadi dengannya, tidak ada yang mampu menanggungnya.Cintia berdiri di depan jendela sambil melihat reporter yang berada di lantai bawah.Dia berkata kepada Owen yang berdiri di belakangnya, "Kirimkan video Meri yang baru saja direkam di kantorku ke media.""Baik!" kata Owen dengan hormat.Dia tidak pernah berpikir untuk menaruh belas kasihan ketika berurusan dengan Keluarga Dijaya.Pada s
Baca selengkapnya

Bab 372 Warto Tambunan

"Beraninya kamu!" Meri sangat marah.Jacob bahkan tidak melihat Meri, dia langsung berbalik dan pergi."Jacob, kalau kamu memperlakukanku seperti ini, kamu pasti akan disambar petir!" umpat Meri.Namun, Meri juga tidak bisa melawan. Dia diseret dengan kasar oleh pelayan ke atas, lalu dikunci di kamarnya sendiri. Bagaimanapun Meri melawan, tidak ada yang memedulikannya.Claudia merasa sangat senang ketika melihat penampilan tragis Meri.Starvy telah mengambil alih Dijaya Grup. Meskipun dia juga merasa tidak nyaman, di dalam lubuk hatinya, semua ini juga milik Lukas. Namun, karena masalah ini memungkinkannya untuk membuatnya merasa bangga di depan Meri, sepertinya bukan hal yang terlalu buruk.Lagi pula, Starvy adalah anak kandungnya, jadi dia tidak percaya bahwa Starvy tidak memiliki perasaan terhadapnya sama sekali....Galaksi Grup.Cintia sedang bekerja, Owen mengetuk pintu dan berkata, "Bu Cintia, ada seseorang bernama Warto Tambunan mencarimu."Siapa?Owen menjelaskan, "Dia bilang
Baca selengkapnya

Bab 373 Nona Cintia, Tolong Jangan Menolakku!

Cintia menutup dokumen perusahaan Warto.Dia sudah mempunyai jawabannya, raut wajahnya tetap sama.Cintia berkata, "Aku percaya seharusnya Tuan Warto tahu dengan sangat jelas tentang hubungan tersembunyi antara aku dan Keluarga Tambunan.""Aku tahu," jawab Warto tanpa ragu. "Karena aku tahu, makanya aku ingin bekerja sama dengan Nona Cintia."Cintia mengernyit."Musuh dari musuh adalah teman." Warto tersenyum dengan ekspresi yang sempurna. "Bukankah kerja sama antara Yulia dan Starvy berdasarkan ini?"Cintia menatap Warto.Jadi, Warto bahkan tahu dengan sangat jelas tentang hubungan antara Yulia dan Starvy?Cintia tidak berpikir bahwa dia mampu untuk bekerja sama dengan orang yang tahu dengan jelas asal usul dan orang-orang di sekitarnya.Sebelum Cintia sempat berbicara.Warto langsung berkata, "Nona Cintia, tolong jangan menolakku dulu. Bagaimana kalau kamu dengar dulu kenapa aku mau melawan Yulia? Dan tujuan kita ini bisa dicapai dengan kerja sama kita."Cintia menelan kembali kata-k
Baca selengkapnya

Bab 374 Aku Menolaknya

"Untuk mempertahankan kekuasaan keluargaku, aku memilih untuk bekerja sama dengan Nona Cintia.""Tuan Warto terlalu menganggapku. Dalam hal kekuatan finansial, aku jauh lebih buruk dari Keluarga Purnomo. Bahkan para petinggi bisnis lainnya di Kota Bandung juga begitu. Dalam hal kemampuan ... aku tidak pernah berhubungan dengan dunia politik dan tidak tahu apa-apa tentang hal itu. Tuan Warto mencariku untuk bekerja sama tidak akan mendapatkan manfaat apa pun.""Nona Cintia terlalu meremehkan diri sendiri. Samuel bisa menyukaimu sudah membuktikan bahwa kamu bukanlah orang biasa ....""Tidak ada hubungan antara perasaan dan kemampuan," kata Cintia."Tentu saja, ini adalah yang pertama. Yang kedua adalah kalau Tobby ingin terjun ke dunia politik, keluarga kita harus terjun ke dunia bisnis di bidangnya. Saat ini, kamu adalah kandidat terbaik bagiku untuk berkembang dalam bisnis. Meskipun saat ini kamu mungkin tidak memiliki sumber daya keuangan yang cukup, aku pikir kamu adalah kuda hitam
Baca selengkapnya

Bab 375 Menjadi Ibu akan Membuatmu Kuat

Warto terdiam selama beberapa saat.Cintia tidak ingin menjelaskan, tetapi dia merasa bahwa Warto telah datang dari jauh. Jadi, bagaimanapun juga, dia harus memberi Warto alasan untuk kembali.Cintia berkata, "Aku mengerti apa yang dikatakan Tuan Warto. Ada banyak hal yang menarik bagiku, tapi aku tidak akan terlibat dalam perseteruan kalian. Aku benar-benar tidak sanggup ikut serta di dalamnya. Bidang yang kamu geluti telah melebihi kemampuan dan pengetahuanku. Aku tidak punya ambisi yang besar dalam hidup. Aku hanya ingin hidup damai. Tentu saja, kamu akan menentang apa yang kukatakan. Tapi setidaknya, aku tidak akan menghancurkan hidupku sendiri."Jakun Warto sedikit berguling.Warto berkata, "Apakah karena anak?"Raut wajah Cintia berubah drastis."Tidak sulit untuk mengetahuinya," kata Warto."Kalau Tuan Warto adalah orang seperti itu, aku pikir kita tidak perlu melanjutkan percakapan kita ....""Aku tidak menggunakan anak sebagai ancaman. Jangan khawatir, aku tidak selicik itu."
Baca selengkapnya

Bab 376 Rencana Tobby

Cintia menatap Warto dan berkata dengan blakblakan, "Aku tidak bisa menjamin kalau aku bisa membantumu berurusan dengan Yulia. Yang bisa aku lakukan sekarang adalah menaikkan nilai keuntungan dari kerja sama kita.""Itu sudah cukup." Warto lalu melanjutkan, "Saat ini, kita tidak perlu tergesa-gesa untuk melakukan sesuatu yang besar. Keinginan untuk cepat sukses dengan cara instan hanya akan berakhir dengan kegagalan.""Apa aku harus memberikan laporan mengenai strategi operasional Galaksi Moda kepadamu?""Tidak usah. Aku hanya mengatur urusan finansial. Hal di luar itu akan aku serahkan semuanya padamu."Bagaimanapun juga, Warto berkecimpung dalam dunia politik dan tidak memiliki pengetahuan dasar di dunia bisnis."Kalau kamu tidak keberatan, bisakah aku mengajak Nona Cintia untuk makan malam? Sebagai perayaan dari kesepakatan kita?""Maaf. Aku tidak bisa," tolak Cintia. "Aku harus menjemput anakku.""Kalau begitu, aku tidak akan mengganggu waktumu dengan anakmu." Warto sangat sopan, t
Baca selengkapnya

Bab 377 Samuel Emosi

Sebenarnya, Cintia bisa menebak apa yang ingin dikatakan oleh Samuel.Kerja samanya dengan Warto. Walaupun belum disebarluaskan, ada beberapa kabar yang bocor, jadi ada beberapa orang dalam yang sudah mengetahuinya.Itu pun sudah membuat sedikit kericuhan dalam dunia bisnis.Mereka tidak menyangka, keluarga hebat seperti Keluarga Tambunan ini memilih untuk bekerja sama dengan perusahaan kecil milik Cintia.Bukankah lebih baik kalau mereka memilih Purnomo Grup yang memiliki sumber daya finansial yang tinggi?Namun, kerja sama itu sudah terjadi. Orang-orang ini sedang menunggu bagaimana hasil akhirnya nanti."Masuklah." Cintia membukakan pintu.Samuel mengikuti Cintia dan duduk di sofa."Kenapa kamu bekerja sama dengan Warto?" tanya Samuel langsung."Peluang dan kebetulan, masih ada nilainya, " ucap Cintia dengan jujur."Apa kamu tahu bagaimana situasi Keluarga Tambunan sekarang?""Aku hanya tahu kalau kerja sama ini menguntungkan dan tidak merugikan aku.""Cintia, apa kamu tidak bisa me
Baca selengkapnya

Bab 378

Samuel tertidur cukup lama.Waktu sudah menunjukkan pukul tengah malam saat Cintia melihat waktu di jam dinding.Kalau terus seperti ini, besok Cintia tidak akan bisa bangun dan akan terlambat bekerja.Cintia menyimpan dokumennya, mematikan komputer dan berjalan menuju Samuel."Samuel, bangun." Cintia memanggil Samuel.Alis Samuel mengerut dan wajahnya berubah resah."Sudah malam, cepat pulang dan tidur .... Ah!"Cintia berteriak.Di detik selanjutnya, Samuel menekan seluruh tubuh Cintia ke sofa yang langsung tenggelam di sana.Cintia belum bereaksi.Bibir panas Samuel melekat pada bibir Cintia."Mm!"Namun, Samuel yang marah memeluk Cintia dengan erat hingga dia susah untuk bernapas.Cintia merasa, kalau hal ini terus berlanjut, dia akan mati tertimpa Samuel.Mata Cintia pun mengetat.Cintia membuka mulutnya dan menggigit bibir Samuel.Seketika rasa darah terasa di sela-sela bibir dan gigi kedua orang itu.Pada saat itu juga, Samuel seakan-akan tersadarkan. Dia menatap Cintia yang dit
Baca selengkapnya

Bab 379 Ulang Tahun Steven

Pada bulan 12, cuaca di Bandung sudah memasuki musim hujan.Pada tanggal 12 bulan 12, Steven berulang tahun yang ke-29.Menurut peraturan di Bandung, pria memegang angka 9 sedangkan wanita memegang angka 10. Ulang tahun Steven yang ke-29 ini sudah bisa dianggap terpenuhi dan saat dia berumur 30 tahun nanti, perayaannya akan besa-besaran. Jadi, Steven tidak hanya mengundang teman-teman sekitarnya saja, tetapi dia juga mengundang beberapa orang penting yang ada di Bandung, untuk meramaikan pesta ulang tahunnya.Cintia pun turut diundang dalam pesta itu.Beberapa waktu ini, Cintia disibukkan dengan peluncuran busana kelas atas dari Galaksi Moda. Jadi, Cintia menghadiri pesta ini untuk bersantai.Cintia masuk ke aula pesta dengan mengenakan baju pesta yang elegan tetapi sederhana.Dari kejauhan, Cintia bisa melihat Laura menggandeng tangan Steven. Mereka sedang menjamu para tamu undangan.Cintia tidak pernah melihat Laura mengenakan baju pesta berwarna merah sebelumnya. Pekerjaannya sebaga
Baca selengkapnya

Bab 380 Bryan Kartadi

Terlihat rasa terima kasih dari mata Laura.Cintia pun bangkit dan pergi.Saat Cintia pergi, dia membalikkan badannya dan melihat Laura. Dia bisa melihat genangan air mata Laura di bawah redupnya cahaya."Sudah lama aku tidak bertemu denganmu. Sekarang kamu sudah tumbuh menjadi seorang wanita." Pria itu tersenyum.Suaranya tetap lembut.Laura merapatkan bibirnya, lalu akhirnya mengeluarkan suaranya, "Kak Bryan.""Aku berpikir kalau kamu sudah melupakanku." Bryan pun tersenyum. "Masuklah ke dalam, di luar dingin."Laura pun membungkuk untuk memakai kembali sepatu hak tingginya."Jangan bergerak," panggil Bryan pada Laura.Pada saat itu juga, Bryan berjongkok dan mengambil sepatu hak tinggi Laura.Jemari ramping Bryan menopang kaki Laura, membantunya untuk memakai kembali sepatu haknya itu."Kak, kamu berlaku seperti itu pada adik iparmu sendiri tidak terlalu pantas, 'kan?"Mereka berdua seketika diam.Tiba-tiba, terdengar suara yang diikuti nada candaan. Suara itu tidak marah maupun ten
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3637383940
...
66
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status