Home / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / Chapter 421 - Chapter 430

All Chapters of Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Chapter 421 - Chapter 430

660 Chapters

Bab 421 Tetap Tenang

Samuel memeluk Cintia dengan erat dan berusaha menariknya keluar.Cintia menggertakkan giginya, tubuhnya sakit sampai gemetaran.Sepertinya di bagian betis Cintia tersangkut sesuatu, sekali Samuel mengencangkan tenaganya, Cintia merasa makin sakit.Samuel juga tidak menggunakan seluruh tenaganya, dia juga takut hal ini akan menyebabkan organ bagian dalam Cintia mengalami kerusakan. Karena Samuel tadi mengencangkan tenaganya, membuat Cintia terluka lebih parah lagi."Bagian mana yang tersangkut?" tanya Samuel.Suaranya sangat pelan.Namun, karena posisi Cintia dan Samuel saling berpelukan, Cintia dapat merasakan napas berat serta detak jantung yang tidak normal pada diri Samuel. Kepanikan yang tidak dapat dipalsukan."Bagian betis sebelah kanan," jawab Cintia.Samuel lalu menundukkan badannya ke bawah dan memeriksa bagian betis yang dikatakan Cintia tadi.Betis Cintia terimpit kursi depan pengemudi, kursi itu masih diduduki oleh sopir yang saat ini sudah dalam keadaan pingsan.Samuel s
Read more

Bab 422 Lepaskan Aku

Dengan sikap tenang, Cintia mencari dan merasakan rangsangan pada kakinya.Akhirya, pelan-pelan Cintia dapat menggerakkan kakinya.Setelah perlahan-lahan.Cintia menggertakkan giginya, bersikeras mengerahkan tenaga untuk mengeluarkan kakinya keluar dari bawah kursi itu.Saat kakinya telah keluar.Di dalam mobil terdengar suara kursi yang diturunkan dengan cepat diikuti suara napas terengah-engah sopir yang sudah tidak bisa bertahan untuk berdiri lagi.Cintia masih merasa takut dan tidak percaya.Kalau tadi telat sedikit lagi, mungkin Cintia akan sekali lagi terimpit oleh kursi pengemudi.Cintia bahkan tidak berani membayangkan kakinya akan menjadi seperti apa seandainya kakinya sekali lagi terimpit kursi pengemudi serta ditambah dengan berat badan dari sopir. Saat Cintia mulai merasa sedikit lebih lega.Tiba-tiba Cintia melihat sepasang tangan Samuel terimpit oleh kursi pengemudi.Karena terlalu gelap, Cintia tidak bisa melihat ekspresi Samuel saat ini.Oleh karena hal ini, malah memb
Read more

Bab 423 Cintia yang Terlalu Baik Hati

"Lepaskan aku!" Cintia marah."Sekarang bukan saatnya untuk sok kuat ... hmm!" leher Samuel terasa sakit. Cintia membuka mulutnya lalu dengan keras menggigit leher Samuel.Tenaganya begitu kuat.Sampai Samuel gemetaran untuk sesaat, dia menahan rasa sakit dan tidak melepaskan Cintia.Setelah Cintia menggigit lehernya, lalu dia meronta-ronta secara brutal dari pelukan Samuel.Jalan pegunungan ini memang sudah sulit untuk dilalui. Dikarenakan Cintia yang terus meronta, akhirnya mereka berdua jatuh ke bawah.Saat terjatuh, Samuel menggunakan tubuhnya untuk melindungi Cintia agar tubuh Cintia tidak terluka sedikit pun.Setelah Cintia mendapat kebebasan, dia kembali menuju ke arah mobil.Ketika situasi makin mendesak, Cintia menjadi makin panik dan ingin dengan segera menyelamatkan mereka.Kalau tidak segera ditolong, mereka pasti akan mati.Cintia berlari dengan sangat cepat.Kaki sebelah kanan Cintia yang sudah terluka parah, makin terasa sakit. Cintia sudah mulai merasakan rangsangan pa
Read more

Bab 424 Samuel-lah Orangnya.

Di antara dua orang dewasa yang hebat ini tidak perlu banyak basa-basi.Samuel dengan cepat masuk ke dalam mobil, Dia menggunakan seluruh tenaganya untuk merusak pengait sabuk pengaman, lalu dia merobek tali sabuk pengaman yang melekat pada Warto.Samuel pun tidak menunda waktu, kemudian dia bergegas membuka panel pintu.Panel pintu mengapit tubuh Warto, keadaan mobil sekarang terlihat sangat hancur. Tubuh Warto telah melekat dengan panel pintu, apabila tidak ada bantalan pengaman yang menahannya, mungkin saja Warto sudah menjadi daging gepeng."Bagaimana?" tanya Cintia ke Samuel dari luar mobil. "Apakah Warto bisa diselamatkan dengan mudah?" "Kenapa kamu kemari?" tanya Samuel dengan raut wajah muram.Bahkan saat ini Samuel tidak menghentikan gerakannya untuk menyelamatkan Warto meski sedang berbicara dengan Cintia.Saat ini Samuel belum bisa membuka panel pintu, dia harus memeriksa apakah ada benda tajam pada panel pintu yang menusuk tubuh Warto, kalau memang ada, maka Samuel tidak a
Read more

Bab 425 Kenapa Mereka Belum Keluar

Cintia tertegun memandang api yang telah menyala dalam mobil itu.Mereka masih belum keluar, kenapa mereka belum keluar ....Di dalam mobil.Warto kembali terkejut melihat Samuel kembali untuk kedua kalinya.Samuel pasti tahu sewaktu-waktu dia bisa saja mati kalau dia kembali.Akan tetapi Samuel kembali lagi.Mereka sebelumnya juga tidak tahu harus menjalani hidup mati bersama seperti ini.Jadi, semua ini karena Cintia.Samuel benar-benar sangat mencintai Cintia lebih dari yang Warto bayangkan."Apa kamu tidak takut mati?" tanya Warto pada Samuel dengan heran.Api makin lama makin besar.Dalam mobil telah terasa hawa yang sangat panas.Samuel tidak menggubris kata-kata Warto.Samuel masih tetap menggeser panel pintu dengan tenaganya."Kalau kamu mati demi Cintia, mungkin Cintia akan mengingatmu seumur hidupnya.""Aku tak butuh Cintia untuk mengingatku, aku hanya tak ingin dia bersedih." Samuel terengah-engah dan berkata dengan nada dingin. "Aku sudah tidak sempat memeriksa tubuhmu ada
Read more

Bab 426 Aku Tak Sanggup Lagi

Seluruh tubuh Cintia menjadi gemetaran ketika melihat kobaran api yang ganas malam ini.Tidak boleh.Tidak boleh ... mati begitu saja.Cintia berdiri, kemudian dia terjatuh kembali ke bawah karena tubuhnya saat ini sudah sangat lemah.Cintia ingin mencari Samuel, dia harus menemukan Samuel ....Cintia merangkak menuju ke kobaran api itu dengan membawa kekecewaan dan keterpurukan. Hatinya sakit sampai sulit untuk bernapas ....Tiba-tiba, dia melihat seperti ada beberapa bayangan orang menuju ke arahnya.Cintia melihat beberapa bayangan orang yang dengan brutal berlari ke arahnya.Tubuh mereka dipenuhi oleh api.Seolah tubuh mereka semua ikut terbakar.Akan tetapi, beruntungnya mereka semua masih hidup.Samuel masih hidup.Mereka bertiga berlari agak jauh dari mobil lalu mereka berguling ke bawah.Semua ini dilakukan agar api yang ada di tubuh mereka bisa segera dipadamkan.Cintia tanpa ragu langsung menuju ke arah Samuel lalu memeluknya.Cintia menggunakan tubuhnya untuk memadamkan api
Read more

Bab 427

"Jangan khawatir, aku tidak bisa melakukannya." Cintia mendorong Samuel.Samuel tetap memegang Cintia dengan erat."Barangkali kamu bisa melakukannya," kata Cintia kata demi kata.Badan Samuel menegang sesaat, seakan dia mendengar sesuatu ....Samuel lalu melepaskan genggamannya pada Cintia dan melihatnya."Seperti yang kamu inginkan," lanjut Cintia sambil melepaskan dirinya dari pelukan Samuel.Cintia lalu mendekati dan melihat penampilan Warto yang tidak bisa dikenali lagi, seakan-akan melihat darah keluar dari seluruh tubuhnya.Cintia sendiri bahkan tidak memercayai penglihatannya.Bagaimanapun, hari sudah malam.Cintia mendekatkan jarinya ke bawah hidung Warto. Dia bisa merasakan cairan kental yang hangat di sana. Cintia lalu melihat mata Warto yang sudah tidak fokus, bahkan telinganya juga mengeluarkan darah.Sebenarnya, sekuat apa obat yang diberikan Keluarga Tambunan pada Warto?Apakah mereka benar-benar ingin membunuh Warto?!Jadi, walaupun kecelakaan mobil malam ini tidak berh
Read more

Bab 428 Apa Aku Kehilangan Tangan atau Kakiku?

Samuel kesulitan berjalan di jalan yang terjal sambil menggendong Cintia.Namun, Cintia benar-benar tidak memiliki sisa tenaga sama sekali.Bahkan dia pun tidak memiliki tenaga untuk membuka kelopak matanya.Cintia hanya memejamkan matanya dan bersandar pada Samuel yang tengah menggendongnya.Dalam keadaan linglung, Cintia samar-samar mendengar suara di sekitarnya dan mendengar suara baling-baling helikopter ....Sepertinya tim penyelamat Warto sudah tiba.Kedatangan mereka ... tidak cepat dan tidak terlambat.Akhirnya, Cintia terlelap.Saat Cintia membuka matanya, dia sudah berada di suatu ruangan yang asing.Bukan rumah sakit.Bukan rumahnya yang ada di Kota Bandung.Bukan rumah Samuel juga.Pupil mata Cintia sedikit bergerak.Kelopak matanya masih terasa berat.Kepalanya pun terasa berat.Seolah-olah Cintia sudah tertidur begitu lama, sampai-sampai rasanya dia tidak bisa bangun."Sudah bangun?"Suara Samuel yang rendah terdengar.Suaranya begitu lembut dan ringan.Cintia menolehkan
Read more

Bab 429 Samuel Selalu Menunggunya untuk Sadar

Meski ... tetapi ....Cintia tetap saja bertanya.Cara Samuel yang memperlakukannya dengan begitu baik membuat Cintia curiga kalau dia menjadi disabilitas selamanya.Cintia juga merasa cemas.Samuel tersenyum sejenak.Tidak tahu kenapa wajah pria yang penuh luka itu terlihat tampan saat tersenyum.Cintia mengalihkan pandangannya."Jangan khawatir. Nona Cintia tidak kehilangan tangan atau kaki. Hanya ada fraktur di kaki kanan dan luka di tubuhmu. Kamu juga kehilangan banyak darah, tapi dokter mengatakan kalau kamu akan segera pulih.""Kamu bagaimana?" Cintia melihat Samuel.Cintia tidak kenapa-kenapa, bagaimana dengan Samuel?Apa lukanya parah?Walaupun Samuel tidak mengalami kecelakaan mobil, sebenarnya dia terluka saat menolong orang.Cintia juga bisa melihatnya, pada saat ini kedua tangan Samuel diperban.Namun, Samuel masih bisa menyuapinya air."Aku baik-baik saja," ujar Samuel dengan lembut.Cintia menelan ludahnya.Banyak kata yang ingin Cintia katakan, tetapi tidak bisa dia kemu
Read more

Bab 430 Syaratnya, Aku yang Membantumu

Dokter yang disebut Samuel pun tidak Cintia temui."Kalau tidak, aku akan menyuruh Erik itu menemanimu." Samuel lalu bertanya, "Dokter berkata, berdasarkan kondisi badanmu sekarang, kamu masih harus beristirahat di tempat tidur sekitar 3-5 hari lagi. Sekitar setengah bulan lagi kamu baru bisa bergerak bebas. Maksud bebas di sini adalah kemampuan fisikmu yang lain akan kembali seperti semula. Untuk fraktur di kaki kananmu, akan membutuhkan waktu setidaknya 3 bulan untuk pulih.""Tidak usah," tolak Cintia pada Samuel.Cintia tidak mau Erikson melihatnya terluka seperti ini dan Cintia juga tidak ingin Erikson merasa sedih."Oke." Samuel juga menghargai pilihan Cintia.Tiba-tiba mereka berdua terdiam.Ruangan menjadi hening ....Tiba-tiba Cintia berkata, "Aku ingin ke toilet.""Aku akan menggendongmu."Samuel sudah menggendong Cintia bahkan sebelum dia bisa menolak.Setelah digendong, Cintia baru menyadari kalau dia masih dipasang selang infusan.Samuel melihat infusan itu, lalu menurunkan
Read more
PREV
1
...
4142434445
...
66
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status