Semua Bab Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Bab 411 - Bab 420

660 Bab

Bab 411 Minggir!

Dua pria itu saling memandang dengan tatapan marah, tanpa saling memberi jalan.Samuel meraih tangan Cintia, memegang tangan gadis itu dengan makin erat.Tentunya, Samuel tidak akan menyerahkan Cintia kepada siapa pun."Kamu yakin kamu bisa melindungi Cintia sepenuhnya?" tanya Samuel dengan nada merendahkan.Ekspresi Warto menjadi agak suram."Jika benar, Cintia tidak akan muncul di sini," lanjut Samuel sambil menggertakkan gigi."Tidak ada hubungannya dengan dia, aku datang sendiri," bela Cintia."Cintia ....""Aku dan Warto hanya hubungan rekan bisnis, kami hanya perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan masing-masing, tidak ada banyak perasaan yang terlibat. Aku datang ke sini malam ini hanya untuk membantu kami mencapai tujuan itu lebih cepat. Tolong lepaskan aku, ada urusan yang perlu kutangani," ujar Cintia sambil berusaha melepaskan tangan Samuel dengan kasar.Tidak peduli seberapa keras usaha Cintia, wanita itu tetap tidak bisa melepaskan diri."Sekarang aku akan mengantarmu ke
Baca selengkapnya

Bab 412 Kamu Mau Lihat Aku Mati?

"Samuel, aku sudah cukup bersabar malam ini. Sekarang lepaskan tanganmu!" perintah Frans."Aku akan kembali setelah mengantarnya!" jawab Samuel."Di hadapan semua orang, di pesta Keluarga Tambunan, kamu meninggalkan tempat ini bersama Cintia? Bagaimana dengan harga diri Keluarga Tambunan? Jika bukan karena kecerdikan Cintia tadi, tindakanmu malam ini akan merusak semua reputasimu! Samuel, kamu tidak pernah membuatku kecewa seperti ini sebelumnya!""Kali ini, aku harus membuatmu kecewa," jawab Samuel dengan tegas sambil menatap mata Frans.Frans seolah-olah meledak oleh pernyataan Samuel.Ekspresi Frans berubah seketika, matanya tiba-tiba memerah. Untuk sejenak, sepertinya Frans kesulitan bernafas."Tuan." Pengurus rumah yang sudah bertahun-tahun bekerja di samping Frans segera menyadari kondisi Frans dan berkata, "Anda memiliki tekanan darah tinggi, dokter berpesan untuk tidak boleh marah. Anda sudah mengalami stroke sekali, jika hal itu terjadi lagi, akibatnya akan fatal. Tolong tenan
Baca selengkapnya

Bab 413 Lelang Yang Membosankan

Di ruang pesta.Cintia dan Warto berjalan menuju pintu utama.Pergelangan kaki Cintia sepertinya terkilir karena Samuel menarik tangannya beberapa kali. Meskipun saat itu agak sakit, sekarang sudah jauh lebih baik.Jadi, Cintia pun bisa berjalan dengan cepat.Warto mengejeknya sedikit dan berkata, "Aku tidak menyangka Nona Cintia begitu patuh."Warto menyiratkan kalau Cintia mematuhi kata-kata Samuel.Bukan karena patuh.Hanya saja, karena setelah memutuskan untuk pergi, mereka juga tidak perlu memperlambat langkah.Setelah berjalan untuk beberapa saat."Tuan Warto."Tiba-tiba, seorang pria muncul di samping mereka dan menyapa Warto dengan hormat.Mata Warto sedikit terbelalak."Tuan Besar mencarimu, beliau memintamu untuk datang sebentar."Tuan besar yang dimaksud tentu saja adalah Tuan Besar Tobby.Warto melihat Cintia sejenak.Cintia sontak berkata, "Aku bisa pergi sendiri. Tolong atur supir untukku, aku akan pergi langsung ke bandara."Warto ragu sejenak dan membalas, "Baiklah."Di
Baca selengkapnya

Bab 414 Lamaran Samuel

Cintia tidak melihat ke arah datangnya suara.Samuel malam ini bisa dibilang setengah tuan rumah, aneh rasanya jika dirinya tidak mengeluarkan isi dompetnya."Dua puluh miliar." Seseorang menaikkan harga lagi."Dua puluh empat miliar.""Dua puluh enam miliar.""Tiga puluh miliar," ujar Samuel sambil mengangkat plakat.Semua orang melihat dominasi Samuel yang tak terbantahkan.Mulai terdengar bisikan-bisikan di tempat itu.Mereka menginginkan cincin itu, tetapi mereka yakin tidak bisa bersaing dengan Samuel.Karena mereka tidak bisa bersaing, menaikkan harga lagi hanya akan memicu perselisihan.Semua orang di sini sudah berpengalaman. Pada tahap ini, tidak ada lagi yang menawar."Tiga puluh miliar, yang pertama!""Tiga puluh miliar, yang kedua!""Tiga puluh miliar, yang ketiga! Selesai!" ujar pembawa acara dengan penuh semangat. "Kami persilakan Tuan Samuel untuk naik ke atas panggung dan mengambil barang amal Anda."Samuel maju, mengambil cincin dari tangan pembawa acara dan beranjak p
Baca selengkapnya

Bab 415 Malam Yang Menegangkan

Cintia menggerakkan mata kecilnya.Secepat kilat, tetesan air mata tiba-tiba mengalir dari sudut mata Cintia.Pada saat air mata terjatuh, sudut bibir Cintia sedikit terangkat.Cintia merasa lega, namun juga pahit di hati.Warto meraih tangan Cintia dan tanpa ragu membawa wanita itu pergi.Dua bayangan itu makin menjauh di depan mata Samuel ....Dengan kehadiran Warto, tidak ada yang berani menghentikan mereka di penjagaan pesta amal itu.Aturan tidak boleh pergi lebih awal tidak berarti apa-apa. Ternyata, semuanya tergantung pada orangnya.Cintia duduk di dalam mobil Warto dan menuju bandara.Keduanya berada dalam keheningan yang mendalam.Warto melirik Cintia, memandangi wajah cantik wanita itu yang dingin.Meskipun Cintia masih memperlihatkan sedikit gejolak emosional, sekarang sepertinya hati wanita itu tenang bagai air."Apa kamu tidak penasaran kenapa Tobby memanggilku tadi?" ujar Warto untuk membuka pembicaraan dan memecah keheningan di dalam mobil.Warto tidak tahu bagaimana pe
Baca selengkapnya

Bab 416 Sasaran Utama

Apa karena Warto takut?Orang seperti Warto seharusnya sudah mengalami banyak cobaan besar, bukan?Cintia tidak banyak bertanya, dia segera mengambil ponsel dari tangan Warto.Mobil sedan yang bergegas membuat kedua orang tersebut agak tidak stabil.Saat mengambil ponsel, Cintia menyentuh punggung tangan Warto.Panasnya punggung tangan pria itu membuat detak jantung Cintia terkejut.Tanpa banyak berpikir, Cintia segera bertanya setelah mengambil ponsel Warto, "Mau menelepon siapa?""Joko," jawab Warto dengan cepat.Cintia melihat daftar kontak di ponsel dan menemukan nama Joko Susanto. Cintia pun segera menekan tombol panggil.Setelah menelepon, tiba-tiba mobil sedan melakukan drif, diikuti dengan pengereman mendadak yang keras.Ponsel yang sedang berdering terlepas dari tangan Cintia dan meluncur ke bawah kursi."Tuan Warto, duduklah dengan aman," kata sopir dengan tegang.Sebuah truk besar baru saja melintas di persimpangan jalan, kecepatan truk itu melaju menghadap mobil mereka dan
Baca selengkapnya

Bab 417 Maju Saja

Mobil sedan kembali berguncang dengan hebat.Kedua orang tersebut sepenuhnya fokus, tidak bisa lagi mengobrol dengan santai.Cintia menghadap keluar jendela mobil, melihat sekeliling yang gelap gulita, tanpa tahu di mana mereka sekarang.Sepertinya makin menyimpang dari jalur yang benar.Bahkan Cintia tidak bisa membedakan apakah di sebelah itu jalan pegunungan atau hanya jalan desa biasa.Yang Cintia tahu, tidak ada apa-apa di kedua sisi jalan.Sopir terus melaju dengan cepat, sama sekali tidak berani berhenti.Mobil di belakang terus mengejar. Sedikit memperlambat saja, mereka akan tertabrak.Hasilnya akan sangat mengerikan.Keheningan di dalam mobil mencapai puncaknya.Bahkan, hampir terasa sesak.Mereka hanya berharap tim penyelamat dapat segera tiba. Jika tidak ....Raut wajah Cintia berubah menjadi sangat pucat.Warto dan sopir juga sama.Tiba-tiba, sebuah truk besar muncul di depan mereka, lampu jauh menyilaukan mata mereka. Sopir sontak tidak bisa melihat apa-apa, terganggu ol
Baca selengkapnya

Bab 418 Dia Tidak Bisa Kabur

Tobby mengangguk ringan.Yudi mengerti maksud Tobby dan berbicara ke ponselnya, "Selesaikan."Artinya, semuanya akan segera berakhir.Setelah meletakkan ponsel, Yudi langsung melihat tatapan adiknya, Yulia.Yudi memberinya pandangan meyakinkan.Senyum di sudut bibir Yulia sulit untuk disembunyikan.Mata Yulia bergerak sedikit dan mencari sosok Samuel.Tidak lama setelah mengumumkan tanggal pernikahan, Samuel pergi ke toilet.Saat itu, seseorang datang untuk mengajak bersulang dan memberi selamat, jadi Yulia tidak ikut dengan Samuel.Ini sudah sangat lama, mengapa pria itu belum kembali?Yulia memiliki firasat buruk dan segera pergi ke toilet untuk mencari Samuel. Bahkan tanpa mempedulikan etiket apa pun, Yulia langsung masuk ke toilet pria. Meskipun ada orang di dalam, Yulia langsung mencari-cari sosok Samuel seperti orang gila.Tidak ada.Samuel tidak ada di toilet.Yulia berjalan ke ruang pesta dengan panik.Semua orang yang melihat ekspresi gelisah Yulia menjadi bingung.Dalam situa
Baca selengkapnya

Bab 419 Jangan Tidak Membalasku

"Selain itu, kita masih memiliki rencana cadangan, 'kan?" Yudi mengingatkan lagi.Akhirnya, Yulia tidak lagi bisa melawan Yudi dan memilih untuk menerima kenyataannya.Yulia hanya bisa berdoa dalam hati agar Cintia benar-benar mati.Ketika Samuel tiba, yang ditemui hanyalah mayat yang dingin.Membayangkan itu, Yulia agak tenang....Setelah meninggalkan ruang pesta, Samuel segera pergi membawa mobilnya.Samuel menelepon Cintia berulang-ulang kali, tetapi tidak pernah diangkat.Samuel hanya bisa membawa mobil dengan laju menuju bandara.Di tengah jalan, tiba-tiba terdengar benturan hebat di jalan.Samuel melemparkan ponselnya ke samping dan melaju ke arah datangnya suara.Dari jauh, Samuel melihat mobil Warto dikejar oleh beberapa mobil.Samuel menambahkan kecepatan dan segera mengejar.Semua mobil melaju dengan sangat cepat.Meskipun sudah menggunakan kecepatan maksimal, Samuel masih tidak bisa mengejar, hanya bisa mengikuti mobil Warto menuju jalan pegunungan.Hingga terdengar suara b
Baca selengkapnya

Bab 420 Bau Bensin

Aku mohon, jangan tidak membalasku.Warto, yang ada di sebelahnya, mengernyitkan kening.Warto membuka mata dengan susah payah dan melihat cahaya.Karena siluet yang menyinari, Warto sama sekali tidak tahu siapa yang membawa senter.Namun, setelah melihat kedua tangan yang gemetar tanpa henti, seolah-olah Warto bisa menebaknya."Samuel?" kata Warto dengan lemah.Gumul di tenggorokan Samuel bergulir dengan cepat.Samuel tidak bisa berkata-kata.Warto mencoba untuk bergerak dan ingin keluar dari mobil, tetapi dia tidak punya kekuatan.Seluruh tubuh Warto terasa seperti sedang terjepit, dia sama sekali tidak bisa bergerak."Cintia!" Warto berusaha memanggil seseorang di sebelahnya.Cintia merasakan sesuatu, merasakan dirinya seperti berada di atas awan.Cintia berpikir mungkin dirinya sudah mati.Mungkin hanya mati yang bisa memberikan rasa melayang ringan seperti ini.Namun, pada detik berikutnya, Cintia merasakan sedikit tekanan, perlahan-lahan, seolah-olah sedikit tersadar kembali. Kep
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4041424344
...
66
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status