Beranda / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / Bab 410 Pertentangan Dua Pria

Share

Bab 410 Pertentangan Dua Pria

Penulis: Orange
"Kalau kamu tidak melepaskan Cintia, dia mungkin benar-benar akan mati di sini."

Terdengar Warto yang berkata dengan nada dingin dan acuh tak acuh.

Dia seolah-olah datang untuk melihat keramaian saja.

Jadi Warto hanya datang untuk melihat keributan, ya?

Pada saat Cintia merasa dirinya hampir pingsan, Samuel akhirnya melepaskan pelukannya.

Begitu Samuel melepaskan pelukannya ….

Cintia tidak bisa menahan diri dan terus batuk beberapa kali. Dia menarik napas dalam-dalam.

Nyaris, benar-benar hampir mati.

"Di luar dingin, mari kita pergi," kata Warto sambil menatap Cintia yang telah pulih. Lalu dia dengan ramah menggandeng Cintia, siap membawanya masuk.

Tangan Warto baru saja mendekat ….

Namun, Samuel langsung menggenggam erat tangan Cintia.

Warto melihat Samuel tanpa rasa marah.

Sebaliknya, Cintia yang langsung melepaskan genggaman Samuel.

Jari Samuel bergerak sedikit.

Dia langsung menarik tangan Cintia.

Samuel tidak mau melihat Cintia bersama pria lain.

Siapa yang tahu ….

Samuel benar-ben
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 411 Minggir!

    Dua pria itu saling memandang dengan tatapan marah, tanpa saling memberi jalan.Samuel meraih tangan Cintia, memegang tangan gadis itu dengan makin erat.Tentunya, Samuel tidak akan menyerahkan Cintia kepada siapa pun."Kamu yakin kamu bisa melindungi Cintia sepenuhnya?" tanya Samuel dengan nada merendahkan.Ekspresi Warto menjadi agak suram."Jika benar, Cintia tidak akan muncul di sini," lanjut Samuel sambil menggertakkan gigi."Tidak ada hubungannya dengan dia, aku datang sendiri," bela Cintia."Cintia ....""Aku dan Warto hanya hubungan rekan bisnis, kami hanya perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan masing-masing, tidak ada banyak perasaan yang terlibat. Aku datang ke sini malam ini hanya untuk membantu kami mencapai tujuan itu lebih cepat. Tolong lepaskan aku, ada urusan yang perlu kutangani," ujar Cintia sambil berusaha melepaskan tangan Samuel dengan kasar.Tidak peduli seberapa keras usaha Cintia, wanita itu tetap tidak bisa melepaskan diri."Sekarang aku akan mengantarmu ke

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 412 Kamu Mau Lihat Aku Mati?

    "Samuel, aku sudah cukup bersabar malam ini. Sekarang lepaskan tanganmu!" perintah Frans."Aku akan kembali setelah mengantarnya!" jawab Samuel."Di hadapan semua orang, di pesta Keluarga Tambunan, kamu meninggalkan tempat ini bersama Cintia? Bagaimana dengan harga diri Keluarga Tambunan? Jika bukan karena kecerdikan Cintia tadi, tindakanmu malam ini akan merusak semua reputasimu! Samuel, kamu tidak pernah membuatku kecewa seperti ini sebelumnya!""Kali ini, aku harus membuatmu kecewa," jawab Samuel dengan tegas sambil menatap mata Frans.Frans seolah-olah meledak oleh pernyataan Samuel.Ekspresi Frans berubah seketika, matanya tiba-tiba memerah. Untuk sejenak, sepertinya Frans kesulitan bernafas."Tuan." Pengurus rumah yang sudah bertahun-tahun bekerja di samping Frans segera menyadari kondisi Frans dan berkata, "Anda memiliki tekanan darah tinggi, dokter berpesan untuk tidak boleh marah. Anda sudah mengalami stroke sekali, jika hal itu terjadi lagi, akibatnya akan fatal. Tolong tenan

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 413 Lelang Yang Membosankan

    Di ruang pesta.Cintia dan Warto berjalan menuju pintu utama.Pergelangan kaki Cintia sepertinya terkilir karena Samuel menarik tangannya beberapa kali. Meskipun saat itu agak sakit, sekarang sudah jauh lebih baik.Jadi, Cintia pun bisa berjalan dengan cepat.Warto mengejeknya sedikit dan berkata, "Aku tidak menyangka Nona Cintia begitu patuh."Warto menyiratkan kalau Cintia mematuhi kata-kata Samuel.Bukan karena patuh.Hanya saja, karena setelah memutuskan untuk pergi, mereka juga tidak perlu memperlambat langkah.Setelah berjalan untuk beberapa saat."Tuan Warto."Tiba-tiba, seorang pria muncul di samping mereka dan menyapa Warto dengan hormat.Mata Warto sedikit terbelalak."Tuan Besar mencarimu, beliau memintamu untuk datang sebentar."Tuan besar yang dimaksud tentu saja adalah Tuan Besar Tobby.Warto melihat Cintia sejenak.Cintia sontak berkata, "Aku bisa pergi sendiri. Tolong atur supir untukku, aku akan pergi langsung ke bandara."Warto ragu sejenak dan membalas, "Baiklah."Di

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 414 Lamaran Samuel

    Cintia tidak melihat ke arah datangnya suara.Samuel malam ini bisa dibilang setengah tuan rumah, aneh rasanya jika dirinya tidak mengeluarkan isi dompetnya."Dua puluh miliar." Seseorang menaikkan harga lagi."Dua puluh empat miliar.""Dua puluh enam miliar.""Tiga puluh miliar," ujar Samuel sambil mengangkat plakat.Semua orang melihat dominasi Samuel yang tak terbantahkan.Mulai terdengar bisikan-bisikan di tempat itu.Mereka menginginkan cincin itu, tetapi mereka yakin tidak bisa bersaing dengan Samuel.Karena mereka tidak bisa bersaing, menaikkan harga lagi hanya akan memicu perselisihan.Semua orang di sini sudah berpengalaman. Pada tahap ini, tidak ada lagi yang menawar."Tiga puluh miliar, yang pertama!""Tiga puluh miliar, yang kedua!""Tiga puluh miliar, yang ketiga! Selesai!" ujar pembawa acara dengan penuh semangat. "Kami persilakan Tuan Samuel untuk naik ke atas panggung dan mengambil barang amal Anda."Samuel maju, mengambil cincin dari tangan pembawa acara dan beranjak p

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 415 Malam Yang Menegangkan

    Cintia menggerakkan mata kecilnya.Secepat kilat, tetesan air mata tiba-tiba mengalir dari sudut mata Cintia.Pada saat air mata terjatuh, sudut bibir Cintia sedikit terangkat.Cintia merasa lega, namun juga pahit di hati.Warto meraih tangan Cintia dan tanpa ragu membawa wanita itu pergi.Dua bayangan itu makin menjauh di depan mata Samuel ....Dengan kehadiran Warto, tidak ada yang berani menghentikan mereka di penjagaan pesta amal itu.Aturan tidak boleh pergi lebih awal tidak berarti apa-apa. Ternyata, semuanya tergantung pada orangnya.Cintia duduk di dalam mobil Warto dan menuju bandara.Keduanya berada dalam keheningan yang mendalam.Warto melirik Cintia, memandangi wajah cantik wanita itu yang dingin.Meskipun Cintia masih memperlihatkan sedikit gejolak emosional, sekarang sepertinya hati wanita itu tenang bagai air."Apa kamu tidak penasaran kenapa Tobby memanggilku tadi?" ujar Warto untuk membuka pembicaraan dan memecah keheningan di dalam mobil.Warto tidak tahu bagaimana pe

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 416 Sasaran Utama

    Apa karena Warto takut?Orang seperti Warto seharusnya sudah mengalami banyak cobaan besar, bukan?Cintia tidak banyak bertanya, dia segera mengambil ponsel dari tangan Warto.Mobil sedan yang bergegas membuat kedua orang tersebut agak tidak stabil.Saat mengambil ponsel, Cintia menyentuh punggung tangan Warto.Panasnya punggung tangan pria itu membuat detak jantung Cintia terkejut.Tanpa banyak berpikir, Cintia segera bertanya setelah mengambil ponsel Warto, "Mau menelepon siapa?""Joko," jawab Warto dengan cepat.Cintia melihat daftar kontak di ponsel dan menemukan nama Joko Susanto. Cintia pun segera menekan tombol panggil.Setelah menelepon, tiba-tiba mobil sedan melakukan drif, diikuti dengan pengereman mendadak yang keras.Ponsel yang sedang berdering terlepas dari tangan Cintia dan meluncur ke bawah kursi."Tuan Warto, duduklah dengan aman," kata sopir dengan tegang.Sebuah truk besar baru saja melintas di persimpangan jalan, kecepatan truk itu melaju menghadap mobil mereka dan

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 417 Maju Saja

    Mobil sedan kembali berguncang dengan hebat.Kedua orang tersebut sepenuhnya fokus, tidak bisa lagi mengobrol dengan santai.Cintia menghadap keluar jendela mobil, melihat sekeliling yang gelap gulita, tanpa tahu di mana mereka sekarang.Sepertinya makin menyimpang dari jalur yang benar.Bahkan Cintia tidak bisa membedakan apakah di sebelah itu jalan pegunungan atau hanya jalan desa biasa.Yang Cintia tahu, tidak ada apa-apa di kedua sisi jalan.Sopir terus melaju dengan cepat, sama sekali tidak berani berhenti.Mobil di belakang terus mengejar. Sedikit memperlambat saja, mereka akan tertabrak.Hasilnya akan sangat mengerikan.Keheningan di dalam mobil mencapai puncaknya.Bahkan, hampir terasa sesak.Mereka hanya berharap tim penyelamat dapat segera tiba. Jika tidak ....Raut wajah Cintia berubah menjadi sangat pucat.Warto dan sopir juga sama.Tiba-tiba, sebuah truk besar muncul di depan mereka, lampu jauh menyilaukan mata mereka. Sopir sontak tidak bisa melihat apa-apa, terganggu ol

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 418 Dia Tidak Bisa Kabur

    Tobby mengangguk ringan.Yudi mengerti maksud Tobby dan berbicara ke ponselnya, "Selesaikan."Artinya, semuanya akan segera berakhir.Setelah meletakkan ponsel, Yudi langsung melihat tatapan adiknya, Yulia.Yudi memberinya pandangan meyakinkan.Senyum di sudut bibir Yulia sulit untuk disembunyikan.Mata Yulia bergerak sedikit dan mencari sosok Samuel.Tidak lama setelah mengumumkan tanggal pernikahan, Samuel pergi ke toilet.Saat itu, seseorang datang untuk mengajak bersulang dan memberi selamat, jadi Yulia tidak ikut dengan Samuel.Ini sudah sangat lama, mengapa pria itu belum kembali?Yulia memiliki firasat buruk dan segera pergi ke toilet untuk mencari Samuel. Bahkan tanpa mempedulikan etiket apa pun, Yulia langsung masuk ke toilet pria. Meskipun ada orang di dalam, Yulia langsung mencari-cari sosok Samuel seperti orang gila.Tidak ada.Samuel tidak ada di toilet.Yulia berjalan ke ruang pesta dengan panik.Semua orang yang melihat ekspresi gelisah Yulia menjadi bingung.Dalam situa

Bab terbaru

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 690 Bagus Sekali di Lenganmu

    Hanya dengan melihatnya saja semua orang sudah tahu bahwa gelang ini tak ternilai harganya. Ini juga sejenis harta karun yang tak ternilai.Tidak mungkin dapat Cintia terima."Ini tidak ada hubungannya dengan Natasya. Kamu baru saja pulang kembali ke Keluarga Anggono. Ini adalah pertemuan pertama kita dan ini adalah hadiah dari Nenek. Tak perlu malu-malu. Kalau kamu masih tak mau menerimanya, aku pasti akan marah," ujar Nyonya Besar Ria dengan sengaja."Kak Cintia, jangan sungkan. Ini adalah niat baik dari nenekku, kamu ambil saja." Natasya yang berada di samping Nyonya Besar Ria melanjutkan omongannya, "Gelang ini sebenarnya kami pilih dari kotak perhiasan gelang giok nenek untuk waktu yang cukup lama. Leon dan aku merasa ini cocok untukmu, coba kamu pakai dan lihatlah."Cintia benar-benar tidak ingin berutang budi kepada siapa pun."Cintia, karena Nenek Ria yang memberikannya padamu, kamu ambil saja," sebut Tuan Besar Ricky yang berada di sampingnya.Cintia tidak punya pilihan selai

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 689 Lalu Untuk Apa Meminta Maaf?

    "Kamu tak mau pulang?" Cintia mengangkat alis matanya."Bukan itu, hanya saja ...."Hanya saja karena Leon, 'kan?Karena Erikson berpikir Leon adalah papinya, jadinya Erikson ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Leon.Cintia bahkan mulai meragukan apakah Erikson sebenarnya pergi mencari Leon hari ini.Terpikirkan akan kemungkinan ini, Cintia semakin kukuh dengan pendiriannya dan berencana untuk meninggalkan Kota Jakarta. "Oke." Erikson berkompromi.Bagaimana pun juga, Mami sudah tidak suka Papi lagi.Papi memang sudah keterlaluan.Kemarin, dia masih bisa melihat muka Mami, kemudian pergi melindungi perempuan lain dan memarahi Mami. Mami membencinya, pasti begitu."Mami, aku akan kembali tidur. Selamat tidur.""Selamat tidur."Erikson kembali ke kamarnya.Dia melihat hasil tes DNA yang berada di meja dan ingin menunjukkannya kepada Maminya.Hari ini, hanya demi kertas hasil tes DNA ini, Erikson sudah menghabiskan waktunya seharian. Namun sekarang, itu sudah tidak berguna lagi

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 688 Pria Amnesia

    "Oh, begitu." Keraguan Laura terhapuskan.Dalam kehidupan Cintia, selain Erikson, hanya ada Erikson.Apa pun yang Erikson mau, sudah pasti tidak akan Cintia tolak. "Omong-omong, aku sudah mulai sedikit merindukan Erik." Lily tiba-tiba mengirimkan pesan itu."Apa kamu mau menemuinya? Dia sudah tumbuh menjadi seorang pria ganteng, tinggi badannya juga kurang lebih sama denganku." Cintia berinisiatif untuk mengundang teman-temannya."Lupakan saja, kita bicarakan lagi sewaktu aku sudah mapan." Lily menolak ajakan itu dan melanjutkan mengirim pesan, "Dulunya aku hidup dengan glamor, aku tak bisa membiarkan Erik berpikir aku sudah tidak sesuai lagi. Apa pun yang kuperbuat, juga tidak terlalu rendah dari yang Tammy miliki, 'kan?""Kamu masih saja peduli dengan keberadaan Tammy," sela Laura."Omong kosong, memangnya kamu tidak? Aku hanya menerima ujian yang diberikan pencipta padaku. Tunggu aku sampai berhasil, namaku pasti akan melejit sampai ke langit."Cintia tidak bisa menahan dirinya unt

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 687 Hingga Aku Mapan

    Erikson baru kembali pulang rumah larut malam.Kalau bukan karena panggilan yang terus terhubung, Cintia sudah pasti akan mengira Erikson telah diculik."Kamu pergi bermain ke mana, kenapa sangat lama?" Cintia bukan sedang menyalahkan Erikson.Cintia juga tidak akan menyalahkan Erikson.Cintia hanya merasa penasaran. Erikson selalu patuh dengan ibunya, tetapi setelah tahu kalau Erikson sudah terlalu lama jauh dari ibunya, tentu ibunya akan menjadi sangat khawatir, tetapi Erikson tetap memilih untuk pulang larut malam. Erikson lantas melihat Cintia, tidak mengatakan apa pun.Erikson masih belum sempat menjawab."Sudah pulang saja sudah bagus. Erik, lain kali harus pulang lebih awal, ya. Mami-mu hampir mau menelepon polisi, loh," canda Tuan Besar Ricky."Iya, Kakek Buyut," ujar Erikson sembari menganggukkan kepalanya."Kamu pasti lapar, ya. Mari kita makan malam." Tuan Besar Ricky menarik tangan Erikson dengan hangat dan pergi berjalan ke meja makan.Erikson berbalik dan melihat pada Ci

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 686 Memastikan Papi

    Leon melihat ke arah Cintia dan melihat raut wajah Cintia yang sama sekali tidak memedulikannya.Sebelumnya, Leon selalu merasa mungkin Cintia memiliki udang di balik batu terhadap dirinya sendiri.Kalau dilihat-lihat kembali sekarang, Cintia benar-benar tidak punya niat yang lain juga. Cintia bahkan tampak seperti ingin menjauh dari Leon. Leon pun menelan ludahnya dan berkata, "Hati-hati di jalan."Leon dan Cintia juga benar-benar bertemu karena kebetulan saja.Tidak ada alasan kenapa mereka harus saling terlibat di kehidupan satu sama lain. Cintia mengangguk ringan, kemudian masuk ke dalam sedan Willy dan pergi. Di dalam mobil, Willy mengambil inisiatif untuk mulai berbicara, "Kenapa kamu tak membiarkan Leon meminta maaf?""Karena aku tahu dia itu orang yang tak punya perasaan. Untuk apa melihatnya meminta maaf?" ucap Cintia yang sedang bersandar di kursi mobil sambil melihat pemandangan di luar jendela."Apa kamu tidak menyimpan perasaan yang lain … kepada Leon?" Willy mengataka

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 685 Aku Sudah Paham

    Leon menggigit bibirnya dengan ringan dan masih tidak mengatakan apa-apa."Benar, dia memang benar-benar terlalu khawatir denganku. Kalau tidak, dia juga takkan langsung menyerangmu karena dia tak tahu situasi sebenarnya. Leon biasanya bukan orang yang seperti itu," Natasya menjelaskan kepada Leon.Tampaknya, Natasya memang benar-benar ingin meredakan konflik antara Leon dan Cintia.Sebenarnya, tidak seorang pun tahu kalau Natasya sedang memamerkan hubungan yang dirinya miliki dengan Leon. Namun, karena Natasya dapat mengalirkan perasaannya itu dengan secara alami, orang-orang pun tidak merasa gusar dengan sikapnya itu."Orang-orang akan bersikap seperti itu kepada orang yang mereka sayangi." Cintia mengamini ucapan Natasya.Cintia juga merasa cukup jika permasalahannya sudah diselesaikan. Cintia sebenarnya juga tidak membutuhkan permintaan maaf apa pun. Benar-benar, sungguh-sungguh tidak memerlukan hal demikian. Karena ini bukanlah masalah yang begitu besar. "Jangan khawatir, Kak

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 684 Kelembutan yang Sulit Ditolak

    Leon pun masuk ke dalam ruangan.Saat ini, Willy juga ikut terbangun karena suara bising.Willy juga tipe orang yang sangat mudah terbangun.Willy lantas melihat selimut yang ada di tubuhnya, kemudian melihat Cintia dan bertanya, "Sudah berapa lama aku tertidur?""Belum sampai sepuluh menit." Cintia merasa sedikit tidak berdaya.Cintia juga merupakan penderita insomnia kronis. Dia sangat paham betapa tidak nyamannya ketika tiba-tiba terbangun. Willy sendiri tidak terbangun dengan rasa marah karena kantuk, dia hanya meregangkan pinggangnya sambil mengatakan, "Aku sebenarnya tak kelelahan. Aku tak tahu kenapa aku bisa tertidur. Selimut ini, kamu yang berikan, ya?""Hanya kebiasaanku.""Oke."Willy senyum ringan.Cintia sangat takut untuk memberi tahu Willy bahwa sebenarnya Cintia sendiri juga bersikap baik kepada Willy!Sama persis seperti bibinya Willy."Masuklah."Leon tiba-tiba keluar dari dalam ruangan."Natasya ingin bertemu denganmu.'""Akhirnya dia terbangun juga," ujar Willy den

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 683 Tertidur

    "Aku akan menemanimu." Willy memperjelas arah keberpihakannya.Willy berharap agar Cintia pergi.Namun, dia juga takkan membiarkan Cintia diperlakukan secara tidak adil."Tak perlu. Kamu sudah terjaga sepanjang malam tadi. Untuk hari ini, istirahat saja dulu.""Energiku masih banyak. Ayo, pergi."Cintia sempat ragu-ragu sebentar, pada akhirnya tidak menolak tawaran Willy.Willy sendiri ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik. Lagi pula, Willy adalah cucu tertua dari keluarganya dan memiliki kewajiban untuk membantu ayahnya. Kakeknya juga bertanggung jawab untuk menyelesaikan segala perkara besar dan kecil dalam keluarga. Di sisi lain, Willy juga ingin agar Cintia tahu bahwa Willy akan selalu berada di samping Cintia dan menjadi pelindungnya.Sebenarnya, Cintia sungguh tidak tahu mengapa Willy memperlakukan dirinya dengan begitu baik.Benar. Sekarang, Cintia memiliki reputasi yang besar dan sumber daya keuangan yang kuat di dunia luar, tetapi Cintia benar-benar berpandangan bah

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 682 Riwayat Natasya

    "Jangan khawatir, aku pasti akan tumbuh tinggi." "Ya." Erikson pun mengangguk. "Aku pasti lebih tinggi dari Leon.""…."Ya, itu tidak perlu.Kalau lebih tinggi dari Leon, itu berati tinggi Erikson akan lebih dari 1,9 meter, bagaimana bisa lebih mudah menemukan jodoh?Setelah Erikson pergi.Cintia pun melepas penyamarannya.Hari ini sungguh, bukan hari yang menyenangkan.Dini hari berikutnya.Ada ketukan di pintu kamar Cintia.Cintia pun membuka pintu.Willy telah berdiri di depan pintu, wajahnya agak lelah.Bagaimana bisa ke rumah sakit, jika kamu jam segini baru pulang?Bagaimana dengan Natasya?Willy berkata, sambil minta maaf, "Maaf, telah membangunkanmu pagi-pagi sekali."Willy tidak mengetahui kalau Cintia menderita insomnia.Beberapa hari ini, di rumah Keluarga Anggono, Cintia selalu lupa membeli obat tidur.Sehingga, beberapa malam belakangan ini, Cintia hampir tidak tidur.Sebenarnya, tidak bisa dikatakan telah membangunkan."Bagaimana kabar Natasya?" Cintia berkata dengan lug

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status