All Chapters of Merebut Hati Suamiku: Chapter 111 - Chapter 120

200 Chapters

SEASON 2 || Kaindra Dijodohkan

"Siapa Benny?" tanya Victor."Dia temanku saat kuliah dulu, kami sudah berteman selama sepuluh tahun dan sering bekerja sama. Selama ini kami selalu mendukung, bahkan saling menginvestasikan dana. Aku sering mengenalkannya pada kolega dan investor, begitu juga dengannya. Saat kejadian itu, dia juga mengenalkan ku dengan investor dari Singapore. Jujur, Vic ..., aku sedih sekali mengetahui dia tega melakukan hal ini," sahut Arsen, suaranya lemah dengan mata berkaca-kaca.Kesedihannya bukan lagi masalah video itu, tetapi kepercayaannya yang sudah dihancurkan oleh Benny."Kita cari tahu dulu, Sen. Pelakunya memang Benny, atau orang yang sudah meretas dan menggunakan data-datanya. Atau, siapa tahu ada sosok yang bergerak di belakang Benny dan memintanya melakukan ini," sahut Victor.Arsen menarik napas kasar, mengangguk pasrah dengan usulan temannya itu."Iya, lakukan saja. Aku masih berharap bukan benar-benar Benny yang melakukannya," ucap Arsen yang lantas diangguki oleh Victor.***Di si
Read more

SEASON 2 || Kebimbangan Shaynala

"Seseorang yang kepintaran dan agamanya In Syaa Allah setara dengan kamu, Kaindra. Abi sudah memilihkan calon terbaik, dan akan mengatakannya setelah pernikahan Shaynala digelar," ucap Aaraf."Baik, Bi. Kaindra nurut saja bagaimana baiknya."Pria paruh baya itu mengangguk, setelahnya ia pamit untuk masuk kamar, meninggalkan Kaindra dan beberapa santri ndalem yang masih ada di ruang keluarga.Di dalam kamarnya, Shaynala tengah merenung. Membayangkan Kaindra bersama wanita lain saja sudah menyesakkan, apalagi kalau benar-benar melihat hal itu.'Apa Kak Kaindra juga merasakan seperti itu saat aku akan menikah?' batin Shaynala."Tapi Kak Kaindra juga berhak bahagia. Mau nanti atau sekarang, dia juga akan menikah, dan aku harus siap untuk hal itu," gumamnya, lirih.Tanpa terasa air matanya menitik, degan cepat ia membawa tangan untuk menghapus bulir bening itu.'Aku seharusnya bahagia, seperti dia yang bahagia saat aku akan menikah dengan Kak Arsen,' batinnya lagi dengan air mata yang kemba
Read more

SEASON 2 || Dilema

"Abi ....""Apalagi, Nduk?""Aku penasaran, loh."Aaraf menghela napas kasar, sudah satu jam putrinya merengek memintanya menceritakan siapa perempuan yang akan dijodohkan dengan Kaindra. Aaraf mengelak, ia memang tidak ingin mengatakannya sekarang."Abi, ayo katakan. Masa Abi tega membiarkan aku penasaran." Shaynala terus merayu, menggelendot manja di lengan pria paruh baya itu. "Nanti juga akan tahu sendiri, tunggu saja satu bulan lagi setelah kamu menikah."Gadis itu mendengus, dari tadi jawaban Abi nya tetap seperti itu. Aaraf bukannya tidak mau memberi tahu, ia hanya ingin menjaga hati putrinya agar tidak sakit hati. Ia tahu Shaynala akan cemburu karena perasaannya kepada Kaindra, sedangkan niatnya mencarikan jodoh untuk Kaindra bukan untuk menyakiti hati Shaynala, melainkan untuk melindungi perasaan gadis itu."Kalau sudah tahu juga mau apa? Abi yakin kamu hanya penasaran, dan setelah itu ... ya, sudah. Tidak akan merubah apapun mau Abi mengatakan sekarang atau nanti," ucap Aa
Read more

SEASON 2 || Perasaan yang Terbongkar

Hari-hari terus berlalu, Arsen sudah kembali pulang ke Jember setelah satu minggu menginap di kediaman Victor. Victor telah mengirim virus ke perangkat akun yang pertama kali menyebar video itu, sehingga sampai minggu kedua video tersebut tidak lagi tersebar."Mama sudah siapkan semua hantaran yang akan dibawa, kamu sudah menyiapkan paket bulan madu atau belum? Kalau belum sekalian Mama siapkan." Adele datang membawa tablet di tangannya, sejak acara lamaran ia terus sibuk memilih barang hantaran.Hening! Arsen tidak menyahut, pria itu hanya bengong dengan kepala menunduk."Barang-barang hantaran akan dikirim satu minggu sebelum hari pernikahan, sepertinya kita masih ada waktu untuk mengecek. Mama sengaja meminta dikirim jauh-jauh hari, takutnya kalau mepet kita sudah sibuk menjamu tamu." Adele kembali membuka suara, tetapi Arsen tidak kunjung menyahut."Nak?" Adele mendudukkan diri di samping putranya, menyentuh lembut bahu kokoh itu yang tak ayal membuat sang empu menoleh."Ada apa,
Read more

SESAON 2 || Hari Pernikahan

"Kamu bilang cinta?" Gadis itu mengerutkan kening, matanya memicing menatap Kaindra dengan pandangan nanar.Hening! Kaindra tidak menyahut."Jawab, Kak!"BRAKK! Tangannya terkepal menggebrak kaca mobil, air mata semakin luruh bersama isakan yang kian pilu."Kamu mencintaiku?" Shaynala terus bertanya dengan suara lirihnya.Pria itu hanya mengangguk, tanpa berani menatap mata gadisnya, ia berkata, "iya. Aku mencintaimu."Deg!Kaki jenjang itu mundur ke belakang, tubuhnya hampir terjengkang andaikan punggungnya tidak menghantam pohon."Dasar pecundang! Pembohong besar! Selama ini kamu tahu aku menolak lamaran karena apa 'kan?! Kamu juga tahu siapa pria yang aku harapkan datang untuk melamar ku! Kenapa kamu malah menyembunyikan hal ini! Kenapa, Kak?! Kenapa ....?!" Shaynala berteriak sekencang-kencangnya, tanpa peduli ada yang mendengar."Kamu tahu aku mencintaimu, beberapa bulan lalu bahkan aku merendahkan harga diri untuk menyatakan perasaanku. Tapi kamu menolak ku. Dan sekarang, saat a
Read more

SEASON 2 || Keanehan Arsen

Shaynala turun menuju aula tempat ijab kabul, gadis itu digandeng oleh Kayshilla dan Rashita di sisi kanan kirinya. Sampai di hadapan Arsen, ia langsung mengecup lembut punggung tangan pria itu.Arsen menggumamkan doa, kemudian melabuhkan kecupan hangat pada kening istrinya. Darah kelaki-lakiannya berdesir saat melihat Shaynala yang terlihat sangat cantik.Saat acara panggih, kedua pengantin ditemukan dengan iring-iringan sholawat nabi dan ketukan rebana. Arsen dan Shaynala menjelma layaknya Kamajaya Kamaratih, keduanya saling melempar sirih dan kemudian kembar mayang saling ditukarkan. Shaynala bersimpuh mencuci kaki suaminya yang baru saja memecahkan telur ayam kampung, air bercampur bunga tujuh rupa membasahi kaki Arsen dan Shaynala mengusap lembut di sana. Setelahnya pria itu membantu istrinya bangkit, barulah Shaynala memutari tubuh sang suami sebanyak tiga kali.Abah Mahrus menggenggam pergelangan tangan kedua cucunya, menyatukan menjadi bersalaman. Pria senja itu menggenggam er
Read more

SEASON 2 || Kedatangan Reagen

Setelah kejadian itu Arsen langsung mengajak Shaynala tidur, pria itu beralasan tubuhnya sedang lelah dan untungnya gadis itu mengerti. Pagi ini, pasangan pengantin baru itu bangun dengan wajah sumringah. Meskipun ada kejadian tidak mengenakkan semalam, tetapi tidak menyurutkan sinar kebahagiaan di wajah keduanya.Shaynala mengambilkan sarapan untuk suaminya, ia sudah berjanji akan melayani Arsen sebaik mungkin. Setiap gerakannya selalu diiringi senyum, tanpa dirinya tahu kalau sedari tadi Kaindra mengintip dari balik lemari besar."Aura pengantin baru sangat cerah, ya. Bahkan kebahagiaan mereka terpancar jelas. Tidak seperti ...." Ryon menjeda ucapannya, melirik Kaindra yang juga tengah melirik sinis ke arahnya.Pria itu berdehem. "Jangan lirik-lirik, lebih baik kamu cek kantor cabang baru. Sekretarisku semalam sudah kirim beberapa data-datanya," ucapnya dan lantas pergi dari sisi Kaindra.Sementara Kaindra hanya mendengus, ia langsung merogoh ponsel di saku kemejanya. Beberapa meni
Read more

SEASON 2 || Wanita Pilihan untuk Kaindra

Keesokan harinya.Arsen terkekeh membaca pesan dari Diego yang mengatakan Benny sudah tertangkap. Benny dibawa ke markas khusus miliknya yang terletak di tengah hutan, markas yang biasa Arsen gunakan untuk berlatih bela diri dan berbagai macam senjata.[Masukkan saja ke dalam sel tahanan. Kalau anak-anak mau, berikan saja. Itung-itung bisa digunakkan anak-anak untuk latihan.] tulisnya dan lantas mengirimkan ke nomor Diego. Anak-anak yang dimaksud adalah para anak buahnya. Sekalian memberi salam pembuka kepada Benny agar tidak kaget saat ia sudah bertindak nanti."Mas, aku besok bawa baju banyak nggak, ya?" Shaynala keluar dari walk in closet dengan menarik dua koper besar, hal itu tak ayal membuat Arsen terkekeh."Ngapain bawa banyak-banyak, kita beli saja di sana.""Tapi masa semuanya beli?""Nggak papa, dong. Kan lebih baik begitu, Sayang." Arsen meletakkan ponselnya di atas nakas, ia bangkit dan beranjak mendekati istrinya. "Sini kopernya aku kembalikan lagi," ucapnya seraya merai
Read more

SEASON 2 || Rencana Menjerat Kaindra

Kaindra mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, tanpa peduli jalanan yang saat ini padat dengan kendaraan. Tangannya mengulur menyetel musik DJ dengan volume tinggi, berharap bisa mengalihkan pikirannya dari Shaynala."Kau sudah menjadi milik orang lain, tapi aku belum bisa melupakanmu!" geramnya.Setiap malam pria itu tidak pernah bisa tidur tenang, Shaynala terus hadir di mimpinya, memaksanya untuk terus mengingat gadis itu. Kaindra tidak mau seperti ini, ia juga ingin berjuang, tetapi sadar di mana posisinya. Ia hanyalah anak angkat yang tidak akan pernah pantas bersanding dengan Shaynala. Begitu pikirnya.Sibuk memikirkan Shaynala, tanpa sadar mobil sudah berhenti di depan gerbang sebuah kediaman mewah. Satpam membukakan gerbang dan Kaindra kembali melajukan mobilnya untuk masuk. Seorang pria senja sudah menunggu di halaman, berdiri sendirian dengan sebuah tongkat menyangga tubuhnya."Akhirnya kamu mau datang ke sini, Nak," ucap Jamal saat Kaindra baru saja keluar dari mobil.
Read more

SEASON 2 || Bingung Judul

Malam ini Arsen menghias kamar dengan sebagus mungkin, lilin aromaterapi ia nyalakan untuk menambah kesan romantis. Waktu sudah menunjukkan jam sembilan malam, tetapi Shaynala belum masuk kamar karena masih menemani tamu di bawah.Dering telepon membuat Arsen menghentikan gerakannya yang tengah menata bunga sedap malam di dalam vas, ia melihat ponsel dan mendapati sebuah nomor asing meminta panggilan telepon dengannya."Pasti wanita itu lagi," gumamnya dan tetap membiarkan ponselnya berdering.Deringan pertama mati, deringan kedua dan ketiga tetap tidak dihiraukan oleh Arsen. Hingga saat deringan yang keempat Arsen merasa geram, tangannya menyambar ponsel dan lantas menggeser ikon hijau."Apa urusanmu meneleponku berkali-kali, huh?!" sentaknya yang langsung disahut gelegar tawa dari seberang sana."Halo, Tampan. Bagaimana kabarmu malam ini?" Terdengar suara mendayu yang tak ayal membuat perut pria itu bergejolak mau muntah. "Calon Ayah tidak boleh marah-marah, hmm? Harus selalu bahagia
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
20
DMCA.com Protection Status