Beranda / Pernikahan / Merebut Hati Suamiku / SEASON 2 || Kebimbangan Shaynala

Share

SEASON 2 || Kebimbangan Shaynala

Penulis: Els Arrow
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Seseorang yang kepintaran dan agamanya In Syaa Allah setara dengan kamu, Kaindra. Abi sudah memilihkan calon terbaik, dan akan mengatakannya setelah pernikahan Shaynala digelar," ucap Aaraf.

"Baik, Bi. Kaindra nurut saja bagaimana baiknya."

Pria paruh baya itu mengangguk, setelahnya ia pamit untuk masuk kamar, meninggalkan Kaindra dan beberapa santri ndalem yang masih ada di ruang keluarga.

Di dalam kamarnya, Shaynala tengah merenung. Membayangkan Kaindra bersama wanita lain saja sudah menyesakkan, apalagi kalau benar-benar melihat hal itu.

'Apa Kak Kaindra juga merasakan seperti itu saat aku akan menikah?' batin Shaynala.

"Tapi Kak Kaindra juga berhak bahagia. Mau nanti atau sekarang, dia juga akan menikah, dan aku harus siap untuk hal itu," gumamnya, lirih.

Tanpa terasa air matanya menitik, degan cepat ia membawa tangan untuk menghapus bulir bening itu.

'Aku seharusnya bahagia, seperti dia yang bahagia saat aku akan menikah dengan Kak Arsen,' batinnya lagi dengan air mata yang kemba
Els Arrow

Halo, teman-teman. Maaf ya eksekusinya kurang maksimal dan bab kali ini santai dulu. Kita relaks dulu yaaa sebelum ada konflik lagi. Happy reading. Salam sayang.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Dilema

    "Abi ....""Apalagi, Nduk?""Aku penasaran, loh."Aaraf menghela napas kasar, sudah satu jam putrinya merengek memintanya menceritakan siapa perempuan yang akan dijodohkan dengan Kaindra. Aaraf mengelak, ia memang tidak ingin mengatakannya sekarang."Abi, ayo katakan. Masa Abi tega membiarkan aku penasaran." Shaynala terus merayu, menggelendot manja di lengan pria paruh baya itu. "Nanti juga akan tahu sendiri, tunggu saja satu bulan lagi setelah kamu menikah."Gadis itu mendengus, dari tadi jawaban Abi nya tetap seperti itu. Aaraf bukannya tidak mau memberi tahu, ia hanya ingin menjaga hati putrinya agar tidak sakit hati. Ia tahu Shaynala akan cemburu karena perasaannya kepada Kaindra, sedangkan niatnya mencarikan jodoh untuk Kaindra bukan untuk menyakiti hati Shaynala, melainkan untuk melindungi perasaan gadis itu."Kalau sudah tahu juga mau apa? Abi yakin kamu hanya penasaran, dan setelah itu ... ya, sudah. Tidak akan merubah apapun mau Abi mengatakan sekarang atau nanti," ucap Aa

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Perasaan yang Terbongkar

    Hari-hari terus berlalu, Arsen sudah kembali pulang ke Jember setelah satu minggu menginap di kediaman Victor. Victor telah mengirim virus ke perangkat akun yang pertama kali menyebar video itu, sehingga sampai minggu kedua video tersebut tidak lagi tersebar."Mama sudah siapkan semua hantaran yang akan dibawa, kamu sudah menyiapkan paket bulan madu atau belum? Kalau belum sekalian Mama siapkan." Adele datang membawa tablet di tangannya, sejak acara lamaran ia terus sibuk memilih barang hantaran.Hening! Arsen tidak menyahut, pria itu hanya bengong dengan kepala menunduk."Barang-barang hantaran akan dikirim satu minggu sebelum hari pernikahan, sepertinya kita masih ada waktu untuk mengecek. Mama sengaja meminta dikirim jauh-jauh hari, takutnya kalau mepet kita sudah sibuk menjamu tamu." Adele kembali membuka suara, tetapi Arsen tidak kunjung menyahut."Nak?" Adele mendudukkan diri di samping putranya, menyentuh lembut bahu kokoh itu yang tak ayal membuat sang empu menoleh."Ada apa,

  • Merebut Hati Suamiku   SESAON 2 || Hari Pernikahan

    "Kamu bilang cinta?" Gadis itu mengerutkan kening, matanya memicing menatap Kaindra dengan pandangan nanar.Hening! Kaindra tidak menyahut."Jawab, Kak!"BRAKK! Tangannya terkepal menggebrak kaca mobil, air mata semakin luruh bersama isakan yang kian pilu."Kamu mencintaiku?" Shaynala terus bertanya dengan suara lirihnya.Pria itu hanya mengangguk, tanpa berani menatap mata gadisnya, ia berkata, "iya. Aku mencintaimu."Deg!Kaki jenjang itu mundur ke belakang, tubuhnya hampir terjengkang andaikan punggungnya tidak menghantam pohon."Dasar pecundang! Pembohong besar! Selama ini kamu tahu aku menolak lamaran karena apa 'kan?! Kamu juga tahu siapa pria yang aku harapkan datang untuk melamar ku! Kenapa kamu malah menyembunyikan hal ini! Kenapa, Kak?! Kenapa ....?!" Shaynala berteriak sekencang-kencangnya, tanpa peduli ada yang mendengar."Kamu tahu aku mencintaimu, beberapa bulan lalu bahkan aku merendahkan harga diri untuk menyatakan perasaanku. Tapi kamu menolak ku. Dan sekarang, saat a

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Keanehan Arsen

    Shaynala turun menuju aula tempat ijab kabul, gadis itu digandeng oleh Kayshilla dan Rashita di sisi kanan kirinya. Sampai di hadapan Arsen, ia langsung mengecup lembut punggung tangan pria itu.Arsen menggumamkan doa, kemudian melabuhkan kecupan hangat pada kening istrinya. Darah kelaki-lakiannya berdesir saat melihat Shaynala yang terlihat sangat cantik.Saat acara panggih, kedua pengantin ditemukan dengan iring-iringan sholawat nabi dan ketukan rebana. Arsen dan Shaynala menjelma layaknya Kamajaya Kamaratih, keduanya saling melempar sirih dan kemudian kembar mayang saling ditukarkan. Shaynala bersimpuh mencuci kaki suaminya yang baru saja memecahkan telur ayam kampung, air bercampur bunga tujuh rupa membasahi kaki Arsen dan Shaynala mengusap lembut di sana. Setelahnya pria itu membantu istrinya bangkit, barulah Shaynala memutari tubuh sang suami sebanyak tiga kali.Abah Mahrus menggenggam pergelangan tangan kedua cucunya, menyatukan menjadi bersalaman. Pria senja itu menggenggam er

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kedatangan Reagen

    Setelah kejadian itu Arsen langsung mengajak Shaynala tidur, pria itu beralasan tubuhnya sedang lelah dan untungnya gadis itu mengerti. Pagi ini, pasangan pengantin baru itu bangun dengan wajah sumringah. Meskipun ada kejadian tidak mengenakkan semalam, tetapi tidak menyurutkan sinar kebahagiaan di wajah keduanya.Shaynala mengambilkan sarapan untuk suaminya, ia sudah berjanji akan melayani Arsen sebaik mungkin. Setiap gerakannya selalu diiringi senyum, tanpa dirinya tahu kalau sedari tadi Kaindra mengintip dari balik lemari besar."Aura pengantin baru sangat cerah, ya. Bahkan kebahagiaan mereka terpancar jelas. Tidak seperti ...." Ryon menjeda ucapannya, melirik Kaindra yang juga tengah melirik sinis ke arahnya.Pria itu berdehem. "Jangan lirik-lirik, lebih baik kamu cek kantor cabang baru. Sekretarisku semalam sudah kirim beberapa data-datanya," ucapnya dan lantas pergi dari sisi Kaindra.Sementara Kaindra hanya mendengus, ia langsung merogoh ponsel di saku kemejanya. Beberapa meni

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Wanita Pilihan untuk Kaindra

    Keesokan harinya.Arsen terkekeh membaca pesan dari Diego yang mengatakan Benny sudah tertangkap. Benny dibawa ke markas khusus miliknya yang terletak di tengah hutan, markas yang biasa Arsen gunakan untuk berlatih bela diri dan berbagai macam senjata.[Masukkan saja ke dalam sel tahanan. Kalau anak-anak mau, berikan saja. Itung-itung bisa digunakkan anak-anak untuk latihan.] tulisnya dan lantas mengirimkan ke nomor Diego. Anak-anak yang dimaksud adalah para anak buahnya. Sekalian memberi salam pembuka kepada Benny agar tidak kaget saat ia sudah bertindak nanti."Mas, aku besok bawa baju banyak nggak, ya?" Shaynala keluar dari walk in closet dengan menarik dua koper besar, hal itu tak ayal membuat Arsen terkekeh."Ngapain bawa banyak-banyak, kita beli saja di sana.""Tapi masa semuanya beli?""Nggak papa, dong. Kan lebih baik begitu, Sayang." Arsen meletakkan ponselnya di atas nakas, ia bangkit dan beranjak mendekati istrinya. "Sini kopernya aku kembalikan lagi," ucapnya seraya merai

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Rencana Menjerat Kaindra

    Kaindra mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, tanpa peduli jalanan yang saat ini padat dengan kendaraan. Tangannya mengulur menyetel musik DJ dengan volume tinggi, berharap bisa mengalihkan pikirannya dari Shaynala."Kau sudah menjadi milik orang lain, tapi aku belum bisa melupakanmu!" geramnya.Setiap malam pria itu tidak pernah bisa tidur tenang, Shaynala terus hadir di mimpinya, memaksanya untuk terus mengingat gadis itu. Kaindra tidak mau seperti ini, ia juga ingin berjuang, tetapi sadar di mana posisinya. Ia hanyalah anak angkat yang tidak akan pernah pantas bersanding dengan Shaynala. Begitu pikirnya.Sibuk memikirkan Shaynala, tanpa sadar mobil sudah berhenti di depan gerbang sebuah kediaman mewah. Satpam membukakan gerbang dan Kaindra kembali melajukan mobilnya untuk masuk. Seorang pria senja sudah menunggu di halaman, berdiri sendirian dengan sebuah tongkat menyangga tubuhnya."Akhirnya kamu mau datang ke sini, Nak," ucap Jamal saat Kaindra baru saja keluar dari mobil.

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Bingung Judul

    Malam ini Arsen menghias kamar dengan sebagus mungkin, lilin aromaterapi ia nyalakan untuk menambah kesan romantis. Waktu sudah menunjukkan jam sembilan malam, tetapi Shaynala belum masuk kamar karena masih menemani tamu di bawah.Dering telepon membuat Arsen menghentikan gerakannya yang tengah menata bunga sedap malam di dalam vas, ia melihat ponsel dan mendapati sebuah nomor asing meminta panggilan telepon dengannya."Pasti wanita itu lagi," gumamnya dan tetap membiarkan ponselnya berdering.Deringan pertama mati, deringan kedua dan ketiga tetap tidak dihiraukan oleh Arsen. Hingga saat deringan yang keempat Arsen merasa geram, tangannya menyambar ponsel dan lantas menggeser ikon hijau."Apa urusanmu meneleponku berkali-kali, huh?!" sentaknya yang langsung disahut gelegar tawa dari seberang sana."Halo, Tampan. Bagaimana kabarmu malam ini?" Terdengar suara mendayu yang tak ayal membuat perut pria itu bergejolak mau muntah. "Calon Ayah tidak boleh marah-marah, hmm? Harus selalu bahagia

Bab terbaru

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Ending

    Semua orang mengucap syukur dokter menyatakan kondisi Shaynala sudah baik-baik saja, meskipun wanita itu tetap harus rawat inap sampai kondisinya benar-benar stabil.Arsen terus menggenggam tangan sang istri, bibirnya terus meminta maaf atas kesalahannya yang telah membuat Shaynala seperti ini."Tidak apa-apa, Mas. Saat itu aku juga sedang kalut, jadi tidak berpikir dulu kalau mau bertindak," ujar Shaynala dengan suara lirih."Aku akan menebus semua kesalahanku, Dek. Dengan apapun caranya, aku akan membuatmu bahagia."Shaynala mengangguk, entah sudah yang ke berapa kalinya Arsen mengatakan hal seperti itu.Ia melihat penyesalan besar di mata suaminya, bahkan kedua mata elang itu masih memerah karena terlalu banyak menangis."Sekarang kamu harus fokus untuk kesembuhanmu, Dek. Nanti kita akan memulainya dari awal, aku berjanji akan selalu jujur dan terbuka dan berusaha hal seperti ini tidak akan terulang lagi," jelas Arsen yang membuat Shaynala langsung mengangguk."Mama sudah dibunuh D

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 199

    Tujuh hari berlalu dan Aaraf baru kembali ke rumah sakit untuk melihat putrinya. Selama tujuh hari sebelumnya, ia menyiapkan acara doa untuk kematian Kaindra. Namun, setiap hari pria paruh baya itu tetap berinteraksi melalui video call agar tahu kondisi putrinya.Namun, baru saja menginjakkan kakinya di depan ruang rawat Shaynala, Aaraf dikejutkan dengan tangis semua orang yang ada di sana."Ada apa ini?" Aaraf langsung memeluk tubuh Kayshilla. "Ada apa, Kay? Kenapa semuanya menangisi?""Dokter tadi mengatakan tubuh Shaynala menunjukkan reaksi yang menolak jantung barunya, Bi. Shaynala kejang-kejang, Ummi takut melihatnya. Ummi takut ..," jelas Kayshilla yang sontak membuat Aaraf melongo."Bukankah kata dokter, sejak kemarin aman?" tanya Aaraf dengan suara lirih."Iya. Tapi pagi tadi saat Ummi mau menyeka tubuhnya, Shaynala kejang-kejang." Kayshilla menangis tertuju pilu di dalam pelukan Aaraf, hal itu tak ayal juga membuat Aaraf turut menitikkan air mata.Sementara Arsen terus berdir

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Mendapatkan Donor Jantung

    Kondisi Kaindra semakin memburuk, bahkan pria itu sempat kejang-kejang. Kayshilla baru saja tiba bersama keluarga Danang, wanita paruh baya itu sampai pingsan beberapa kali memikirkan kondisi Shyanala dan Kaindra."Ndra, kamu dengar Abi?" bisik Aaraf, saat ini ia berada di dalam ruangan Kaindra karena dokter menyuruhnya masuk beberapa saat lalu.Kaindra terus memanggil-manggil Abinya, matanya terbelalak ke atas dengan napas yang seperti orang tengah mengorok."Laa ilaha illallah," bisik Aaraf tepat di telinga Kaindra.Pria itu mengikuti dengan napas tersengal, bibirnya bergerak hebat dengan keringat basah yang mulai membasahi pelipis.Aaraf menggenggam punggung tangan Kaindra, sebelah tangannya lagi mengelus lembut kening yang terasa panas. Sambil bibirnya terus membisikkan kalimat tauhid."Syahadat, Ndra. Di dalam hati tidak apa-apa," bisik Aaraf yang langsung diangguki oleh Kaindra.Kaindra tampak mengambil napas dalam, terdengar serak dan seperti sangat kesakitan.Aaraf menguatkan

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Wasiat Terakhir Kaindra

    Aaraf tidak kuasa menahan beban tubuhnya saat mendengar penjelasan panjang tentang kejadian yang menimpa putrinya tadi, kedua matanya semakin deras mengalirkan cairan bening, dengan seluruh hatinya yang hancur berkeping-keping.Bibirnya terus memanggil-manggil nama Shaynala, membuat siapapun tidak tega melihatnya."Kenapa putriku harus mengalami seperti ini?" gumam Aaraf. "Dia tidak salah apa-apa, dia tidak tahu apa-apa. Tapi malah menjadi korban."Arsen menundukkan tubuh yang masih bersimpuh di bawah Aaraf, ia seperti tidak punya keberanian untuk mengangkat kepala.Hanya kata maaf yang keluar dari bibirnya, meskipun tidak mendapat sahutan dari Aaraf."Shaynala ..," bisik Aaraf.Pria paruh baya itu memejamkan kedua kelopak mata, detik berikutnya ia membuka lagi mata yang terpejam dan menatap ke arah Arsen."Bangunlah, Nak. Ini bukan salahmu, Abi paham kamu dijebak," ucap Aaraf sambil membantu menantunya untuk berdiri.Arsen semakin tergugu saat Aaraf dengan enteng merangkul tubuhnya, p

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 196

    PLAKK!Wajah Arsen terhantam ke samping saat Rafael menamparnya dengan kencang, tanpa rasa iba Rafael mengangkat kasar dagu putranya dan kembali melayangkan bogeman mentah hingga membuat darah segar mengucur deras dari hidung."Papa kecewa sama kamu!" desis Rafael.Beberapa saat lalu Rafael memang mencari Arsen karena Adele yang mengatakan bahwa Kayshilla mencari putrinya. Kata Kayshilla, Shyanala pergi tidak lama setelah Arsen meninggalkan rumah dan sampai malam belum ada kabar.Tanpa pikir panjang Rafael langsung melacak keberadaan Arsen dan menyusul ke rumah yang digunakan sebagai tempat pertemuan Arsen dengan Kinara. Beruntung Rafael masih sempat bertemu Diego di gang masuk rumah itu, sehingga pria paruh baya itu langsung menyetop mobil Diego dan menginterogasinya."Apa yang akan kamu jelaskan pada mertuamu sekarang, hah?! Bagaimana bisa kamu tidak sadar kalau istrimu sedang mengikuti? Sekarang... papa tidak bisa lagi melindungi kamu, Sen," ucap Rafael.Arsen tidak menyahut, waja

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Tertembak

    Hujan turun tanpa diduga, Shaynala tetap nekat menerobos hujan tanpa peduli bajunya basah."Dek!" Arsen tiba-tiba memeluk tubuhnya dari belakang, membuatnya sontak berteriak."Aaargh ... lepaskan aku, Mas! Jangan sentuh!" Shaynala berusaha melepaskan tubuhnya, tetapi pelukan Arsen sangat erat.Wanita itu meneteskan air mata, bersatu dengan lebatnya air hujan yang rasa dinginnya semakin menusuk kulit. Udara malam menjadi saksi betapa panasnya hati pasangan tersebut, kedua insan itu sama-sama terluka dengan keadaan yang terus memicu masalah."Lepaskan aku, Mas, lepaskan aku ...," bisik Shaynala di sela-sela isak tangisnya. "Aku nggak bisa seperti ini terus, aku terluka saat tahu kamu akan punya anak dari perempuan lain. Mamamu juga meminta kita bercerai, Mas."Arsen tersentak dan tanpa sadar pelukannya sedikit melonggar, membuat Shaynala dengan mudah melepaskan diri.Shaynala berjalan cepat, tanpa peduli tanah basah yang mengotori sepatunya."Aku mencintaimu, Dek! Aku tidak akan mencerai

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kekecewaan Shaynala

    David berlari menuju ruang UGD, ia segera menemui Dokter yang ada di sana dan menanyakan bagaimanakah kondisi Kaindra."Benturan yang dialami pasien menyebabkan adanya pendarahan serius di dalam otak, Pak. Pasien juga mengalami patah tulang di beberapa bagian, dan terdapat banyak luka lecet. Kami baru saja memberikan transfusi darah karena pasien kehilangan banyak darah saat dibawa ke sini," jelas dokter.David mengangguk dengan lesu, ia duduk di sana dengan tatapan kosong yang terarah ke depan.Ia sudah menganggap Kaindra seperti seorang kakak, Kaindra sering membantunya bahkan memberikan banyak bonus di luar bonus perusahaan.Mendengar kondisi orang yang ia sayangi yang sedang kritis di dalam sana, membuat David merasa tidak berdaya. Meskipun ia terkenal tegas, tetapi ketika menyangkut keselamatan Kaindra, ia juga bisa menjadi rapuh."Mungkin nanti akan ada operasi kecil, Pak. Mohon Bapak menghubungi anggota keluarga lain untuk mengurus persetujuan operasi tersebut," kata Dokter.Se

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kecelakaan

    Mobil milik Arsen baru saja berhenti di halaman luas Pesantren Al-Mubarok. Sesuai janjinya, dua minggu sekali ia akan datang ke sini untuk mengunjungi istrinya.Ia langsung duduk di sofa ruang tamu, menemani Abi mertuanya yang duduk sendirian di sana. Pria paruh baya itu terlihat tidak bersemangat, padahal Arsen tahu perusahaannya sudah berjalan stabil."Abi kemarin bertemu dengan Kaindra, Sen. Abi tidak bisa tenang," ucap Aaraf dengan suara lirih.Hening! Arsen tidak menyahut."Kaindra sibuk terus dan belum bisa ditemui, malah hari ini rencananya dia pergi ke luar kota lagi untuk pertemuan bisnis." Pria paruh baya itu menghela napas kasar. "Abi juga tidak enak mengganggu waktunya. Segan, Sen. Abi 'kan pernah mengecewakan dia," lanjutnya."Satu bulan lagi hari pernikahannya, pasti Kaindra akan mengundang Abi. Mungkin itu bisa jadi waktu yang tepat untuk Abi berbincang dengan Kaindra," sahut Arsen.Aaraf tampak berpikir. "Apakah Kaindra akan mengundang Abi? Sedangkan kemarin Abi bilang

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 192

    "Kita akan menginap di sini, Tante?" tanya Larissa."Iya, rumahnya Arsen juga tidak jauh dari hotel ini. Jadi cocok sekali kalau kita menginap di sini untuk sementara waktu," sahut Kinara.Larissa mengangguk setuju. Di usia kandungannya yang sudah memasuki sembilan bulan, Larissa tidak bisa banyak protes dan hanya bisa menurut saja. Yang terpenting nanti kebutuhannya dan anaknya terjamin."Wanita itu masih di luar kota, Tante?"Kinara menoleh ke arah Larissa dengan kening mengernyit. "Maksud kamu Shaynala?""Iya, Tante. Dia," sahut Larissa yang sontak membuat Kinara tergelak."Sampai sebegitunya kamu nggak mau menyebut namanya, La." Kinara menjeda ucapannya barang sejenak. "Iya, dia masih di luar kota. Dan ini menjadi kesepakatan bagus untuk kita mengawasi Arsen."Wanita paruh baya itu memang menempatkan beberapa anak buah di sekitar kediaman Arsen untuk mengawasi Arsen dan mendapatkan banyak informasi."Tapi kalau kita langsung muncul, apa Arsen tidak akan marah? Dia 'kan membenciku,"

DMCA.com Protection Status