All Chapters of Merebut Hati Suamiku: Chapter 121 - Chapter 130

200 Chapters

SEASON 2 || Membereskan Benny

Menjalani hari sebagai pengantin baru, selalu melayani kebutuhan suaminya dan menyiapkan perlengkapan sudah menjadi rutinitas Shaynala. Seperti pagi ini, gadis itu menyiapkan baju untuk suaminya bekerja, pasalnya setelah satu minggu acara unduh mantu Arsen sudah harus masuk kantor."Mau dibawain apa nanti kalau aku pulang?" tanya Arsen.Mengulas senyum manis, gadis itu kemudian berkata, "kamu pulang dengan selamat saja aku sudah bersyukur, Mas.""Nanti aku kirim pesan, ya, kalau mau pulang. Kalau mau titip sesuatu bilang saja," sahut Arsen yang langsung diangguki oleh Shaynala.Gadis itu bangkit dan mengantarkan suaminya menuju teras, ia masih berdiri di teras sampai bayangan mobil mewah suaminya benar-benar hilang di balik pagar. Mereka sudah mendiami rumah pribadi Arsen setelah empat hari acara unduh mantu selesai, rumah yang terletak tidak jauh dari pesantren Kakeknya ini membuat Shaynala merasa nyaman.Di sini lain Arsen tengah fokus dengan kemudi, pria itu melajukan mobilnya menu
Read more

SEASON 2 || Kekecewaan Arsen — Kedatangan Melati

Sampai di kantornya pria itu langsung masuk ke dalam ruangan sang Papa. Arsen mengulas senyum saat beradu pandang dengan pria paruh baya kesayangannya tersebut, ia melangkah masuk dan lantas duduk di hadapan Papanya.Sejenak kemudian Arsen meraup banyak oksigen guna memenuhi paru-paru, ia juga memilah kata yang tepat agar Papanya tidak berpikir macam-macam."Ada banyak pekerjaan, Pa?" tanya Arsen."Tidak terlalu banyak, Nak. Hanya saja Diego hari ini izin, jadi Papa harus double cek surat-surat yang masuk."Kemarin Diego mengatakan sedang tidak enak badan dan akhirnya Rafael mengambil alih pekerjaannya, tentunya Diego membuat izin itu atas perintah Arsen."Ada sesuatu yang ingin Arsen tanyakan, Pa.""Tentang apa?" Rafael mengangkat kepala, tangannya bergerak menyingkirkan tumpukan berkas yang ada di meja depannya."Ini tentang ... Mama Kinara."Deg!Pria paruh baya itu tampak terkesiap, jelas sekali wajahnya kaget. Sudah lama mereka tidak membasah tentang Kinara, selain hanya membuat
Read more

SEASON 2 || Siasat Melati

"Syukurlah aku langsung diterima, jadi mulai besok aku bisa mendekati Kaindra," gumam Melati yang baru saja keluar dari ruang HRD.Gadis itu tidak langsung pulang, tidak seperti teman-temannya yang lain. Ia mampir ke cafe yang terletak di seberang gedung perusahaan, memesan kopi seraya menunggu mobil Kaindra keluar."Oh, iya, aku lupa menghubungi Kakek." Melati langsung mengambil ponsel yang ada di dalam tas, mencari nomor telepon Kakeknya dan lantas menekan tombol hijau."Halo, Mel," sapa Jamal di seberang sana tidak seberapa lama kemudian."Aku ada kabar bahagia, Kek. Aku berhasil masuk di Perusahaan Starlight!" pekiknya tertahan yang tak ayal mengundang gelak tawa Jamal."Bagus, bagus! Kakek bangga sama kamu. Kakek kirim uangnya sekarang juga. Setelah kamu berhasil menjerat Kaindra, baru bonus utama sebesar lima ratus juta akan masuk ke rekening kamu."Gadis itu menyunggingkan senyum di ujung bibirnya, mengangguk antusias meskipun tahu Kakeknya tidak dapat melihat."Aku tunggu, Kek
Read more

SEASON 2 || Bingung Judul

Arsen melepas jas yang ia kenakan, tubuhnya mendadak gerah mengingat wanita yang belum ia ketahui namanya itu semakin nekat. Pria itu tidak membayangkan kalau tadi Shaynala membuka kotak ini, mungkin rumah tangganya bisa berakhir detik itu juga."Tidak! Aku tidak mau kehilangan Shaynala!" gumamnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.Katakanlah Arsen egois. Yeah, ia memang egois. Cintanya yang begitu besar kepada Shaynala membuatnya melakukan cara apapun, ia tidak peduli seberapa berat perjuangannya, yang pasti Shaynala hanya boleh menjadi miliknya."Wanita itu ... aku akan meminta Diego segera membereskannya." Tangannya bergerak merogoh saku jas untuk meraih ponsel, tiba-tiba pintu kamar terbuka yang sontak membuat Arsen mengurungkan niat menghubungi Diego."Sudah buka paketnya, Mas? Isinya apa?" tanya Shaynala seraya meletakkan cangkir kopi di atas nakas."Isinya nggak ada, Dek. Kayaknya orang iseng main lempar-lempar. Lain kali kalau menemukan seperti ini lagi kamu buang saja, soalny
Read more

SEASON 2 || Memergoki Pembicaraan Arsen

Mobil mewah itu sudah berhenti di jalanan luas sebuah rumah sederhana, Aaraf dan Kaindra turun bersamaan dan lantas melangkah menuju teras. Mereka hanya datang berdua, sengaja karena Aaraf belum ingin orang lain tahu tentang perjodohan ini.Pintu rumah terbuka, Ilham dan Nala tergopoh-gopoh keluar menyambut tamu mereka. Pasangan paruh baya itu mempersilakan tamu mereka duduk, di meja sudah disiapkan banyak makanan untuk menemani obrolan mereka."Kedatangan kami ke sini, yang pertama tentunya untuk bersilaturahmi, Kang. Yang kedua kami ingin melamar Rashita untuk Kaindra," ucap Aaraf setelah dua puluh menit mereka berbicara banyak hal.Ilham dan Naya saling pandang, mereka sudah tahu tentang perjodohan ini karena Aaraf sudah memberitahukan sebelumnya, tetapi Rashita belum dan keduanya juga belum berbicara apa-apa dengan gadis itu."Kami setuju, Gus. Tapi maaf sebelumnya, kami belum membahas hal ini dengan Rashita, jadi kami belum bisa menjawab. Kalau Gus mengizinkan, kami akan menjempu
Read more

SEASON 2 || Kecurigaan Shaynala

Shaynala membaringkan tubuhnya di ranjang, tidak seberapa lama kemudian terdengar suara pintu terbuka yang ia yakini adalah suaminya. Gadis cantik itu memejamkan mata, berlagak seolah dirinya memang sudah tertidur.Sebuah tangan besar bergerak melingkar di atas perutnya, mendekap tubuhnya dengan erat dan membisikkan kata, "aku janji akan menyelesaikannya dengan cepat, setelah itu aku berjanji hanya akan ada kebahagiaan yang mengiringi rumah tangga kita."Deg!'A-Apa Mas Arsen memang menyembunyikan sesuatu?' batin Shaynala dengan menggigit bibir bagian dalam.Kata-kata yang dibisikkan Arsen barusan seolah menguatkan dugaannya kalau sang suami memang menyimpan suatu rahasia, ia mulai berpikir lebih keras untuk menguak rahasia tersebut, tentunya tanpa diketahui oleh suaminya.• Keesokan paginya.Shaynala bangun saat mendengar suara adzan dari masjid yang terletak tidak jauh dari rumahnya, ia menoleh ke arah Arsen yang masih tertidur dengan memeluk tubuhnya. Bibir tipis itu mengulas seny
Read more

SEASON 2 || Perasaan Kaindra

Kaindra meregangkan tubuhnya, bibirnya tersenyum puas karena pekerjaannya awal pekan ini berjalan lancar, apalagi grafik perusahaan yang terus naik semakin membuat pikirannya tenang. Pria itu melihat ponsel untuk mengecek jam, ternyata waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore.Namun, bukan itu yang menjadi fokusnya, melainkan foto cantik Shaynala yang menjadi wallpaper ponselnya. Gadis cantik itu mengenakan gaun berwarna hijau, foto yang ia ambil saat Shaynala baru saja lulus hafalan Al-Qur'an."Bagaimana kabarmu, Ning?" gumamnya seraya mengelus layar ponsel itu."Aku bersalah karena masih mencintai istri orang, tapi aku benar-benar tidak bisa melupakanmu. Mau sekuat apapun aku mencoba, kamu terlanjur menempati ruang terdalam di hatiku. Doaku masih sama, Ning. Semoga kamu selalu bahagia," gumamnya lagi.Tanpa pria itu tahu, saat ini gadisnya tengah dirundung gelisah. Sudah satu jam Shaynala mengubek-ubek ruang kerja Arsen, mencari jawaban tentang siapa wanita yang menelepon suaminya tad
Read more

SEASON 2 || Larissa

Sebuah mobil mewah baru saja berhenti di parkiran khusus gedung pencakar langit bertuliskan Ekadanta Company, pintu terbuka dan Shaynala lekas turun. Wanita itu berjalan masuk, menaiki lift untuk menuju ruangan suaminya. Tangannya memegang goodie bag berisi dua kotak makan, satu akan ia berikan kepada suaminya dan satunya lagi kepada Diego.Shaynala membuka pintu kaca ruangan suaminya setelah menempelkan kartu akses khusus, gadis itu tersenyum manis mendapati sang suami tangah fokus pada pekerjaannya. 'Syukurlah, jadi aku nanti bisa punya banyak waktu tanya-tanya sama Kak Diego,' batin Shaynala."Sibuk, Mas?" tanyanya seraya mendudukkan diri di sofa."Lumayan, Dek. Ada banyak dokumen yang harus Mas periksa.""Oh, baiklah. Aku izin ke ruangan Kak Diego dulu, ada sesuatu yang mau aku bicarakan sama dia, Mas.""Tentang apa?" Arsen menarik pandangannya dari layar komputer, menatap istrinya dengan pandangan menelisik."Tentang salinan berkas kerjasama dengan Perusahaan Starlight, tadi Abi
Read more

SEASON 2 || Mengatur Rencana

Arsen menggebrak meja ketika baru saja membaca pesan dari Larissa, tetapi yang membuatnya lebih kesal adalah bisa-bisanya Shaynala bersama wanita itu."Dasar jalang sialan!" desisnya.Ibu jarinya kembali mengutak-atik ponsel, mencari nomor Shaynala dan lantas meminta sambungan telepon. Tidak seberapa lama kemudian terdengar suara lembut sang istri dari seberang panggilan."Kamu lagi ada di mana, Dek?" tanya Arsen."Aku lagi di rumah sakit, Mas. Tadi nabrak orang, kasihan orangnya nggak punya keluarga, jadi aku temani saja. Apalagi dia seorang wanita hamil, aku nggak tega mau ninggalin."Pria itu menggeram emosi. "Kirimkan alamat rumah sakitnya, Mas akan kirim beberapa bodyguard untuk menjaga wanita itu. Nanti kamu pulang saja, ya.""Eum ... baiklah, kalau kamu yang minta aku nurut. Tapi setiap pagi aku akan ke rumah sakit, ya, untuk melihat keadaannya," ucap Shaynala di seberang sana.Arsen memejamkan matanya dengan rahang menegas layaknya orang yang sedang sangat kesal. "Iya, boleh,"
Read more

SEASON 2 || Dia Adalah Istriku!

Seperti yang telah direncanakan, pagi ini Arsen dan Shaynala melakukan perjalanan ke luar kota. Mereka menggunakan supir karena Arsen harus menyiapkan materi saat meeting nanti. Sedari tadi pria itu fokus dengan ponselnya, sesekali ia akan tersenyum saat membaca pesan dari anak buahnya yang mengatakan kalau Larissa sudah dipindahkan.'Setelah ini kau tidak akan bisa menggangguku lagi!' batinnya.Sementara Shaynala juga tampak anteng bermain ponsel di sebelah Arsen. Namun, wajah cantiknya tampak murung saat membaca pesan dari Karin yang mengatakan belum bisa menggarap laporannya karena masih antre banyak.Ia kemudian memilih berbalas pesan dengan Rashita, membahas lamaran Kaindra dan Rashita yang akan digelar tiga bulan lagi.[Kamu harus datang ke lamaranku, Ning. Aku mau kamu temani, seperti aku dulu yang menemanimu.] tulis Rashita yang membuat perasaan Shaynala nyeri.Shaynala hanya menjawab dengan emoticon jempol, tidak berkata iya atau menolak permintaan Rashita.'Aku mungkin tidak
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
20
DMCA.com Protection Status