Matahari semakin naik dan berada tepat di atas kepala, Kaindra pulang dan langsung menceritakan semua yang dibicarakan Jamal tadi kepada Aaraf. Pria paruh baya itu terkejut, tetapi secepat mungkin ia menormalkan ekspresi wajahnya agar tidak kentara. Yeah! Aaraf tidak mau Kaindra khawatir."Tidak apa-apa, kita akan atasi semuanya. Jangan takut dengan ancaman Jamal, dia hanya menggertak.""Iya, Bi," sahut Kaindra."Sekarang kamu istirahat, kasihan tubuh dan pikiran kamu kalau lelah," ujar Aaraf.Kaindra mengangguk, selanjutan ia bangkit dan lantas beranjak menuju kamar. Mengistirahatkan diri di sana, berharap besok pikirannya bisa kembali segar, agar bisa memikirkan pemecahan masalah di perusahaan.***Hari-hari berlalu, semua yang direncanakan tidak selamanya berjalan sesuai keinginan. Terkadang Tuhan menyusun skenario lain, yang mana itu lah takdir yang harus dihadapi.Seperti keadaan Perusahaan Starlight, satu bulan sudah, tetapi tidak ada perkembangan apapun. Banyak dana yang sudah
Read more