Home / Rumah Tangga / ISTRI ALIM CEO KEJAM / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of ISTRI ALIM CEO KEJAM: Chapter 91 - Chapter 100

209 Chapters

Bab 91 Salah Sasaran

Maliana mendadak berkeringat dingin. Entah apa yang dipikirkannya saat ini. Ketakutan berlebihan menyerang emosinya.Kehadiran pria itu—sahabat Dewa dulu, membuat hidupnya tidak tenang. Akan di mulai hari ini. Setelah sekian lama ia tidak berjumpa dengannya. Yang ia ketahui, pria itu sudah lama berada diluar negeri, ia membuka cabang restoran besar disana. Maliana kira ia akan selamanya menetap disana, dugaan salah. Pria itu kembali ke Indonesia.Ia tidak tenang, Maliana berusaha mengajak Jenny mencari restoran yang lainnya. Jenny menolaknya. Menantunya itu masih penasaran dengan masakan di restoran yang baru viral beberapa bulan terakhir.Setelah semua makanan tersaji di atas meja, Jenny mulai menyantapnya dengan semangat. Melirik ke arah sang mertua. Dari wajahnya tampak gusar. "Kenapa melamun, Ma? Tidak selera?" Dengan mengangkat dua alisnya.Maliana memperbaiki wajahnya, dan mencoba mencicipi hidangan pesanan Jenny di hadapannya itu.Melihat beberapa dinner plate dan dessert pl
last updateLast Updated : 2023-11-30
Read more

Bab 92 Apakah Om Dewa Papa Exel?

Dinar kembali menghadang kepergian mereka. "Jangan bawa Papaku!!""Minggir!!" Maliana mendorong tubuh kecilnya hingga jatuh.Ketiga orang yang tidak memiliki perasaan itu pun pergi membawa Henri. Mereka meninggalkan keduanya."Papa ......" Dinar tidak mampu menghalau mereka pergi.Keduanya menyeret tubuh Henri kedalam mobil. Pria itu tidak mampu melawan mereka sendiri. Andai Heri ada bersamanya, setidaknya ia bisa membantunya.Maliana duduk di kursi depan. Sementara dua anak buah mereka, satu memegang kemudi lainnya duduk disamping Henri."Lepas!! Kalian sungguh kejam!!" umpat Henri. "Itu akibatnya jika berani macam-macam terhadapku!!" Maliana mengulas senyum jahatnya."Sebenarnya apakah yang ku perbuat? Hingga kau semurka ini terhadapku!??" Henri masih tidak mengerti."Beberapa hari ini kau mengirimkan pesan ancaman ke nomor pribadiku. Tapi aku tidak bodoh—aku mengetahui jika pesan itu kaulah pengirimnya. Tidak ada orang yang mengetahui rahasiaku selain kau dan Jenny!!" tuduh Malian
last updateLast Updated : 2023-12-01
Read more

Bab 93 Bertemu di Pusara Dewa

"Ma?? Kenapa Mama diam?? Apa itu benar?? Selama ini mama menutupinya dari Exel, jika Papa sudah tidak ada lagi di dunia ini??!" imbuhnya lagi."..." Mulut Aisyah berat untuk berucap. "Ma??" Exel menyadarkan lamunan Aisyah. "Ehm ... " Ia mengatur nafasnya. Dan mulai berkata kembali. "Ya, Exel. Dia adalah Papa. Maaf Mama selama ini menyembunyikan semua dari kamu. Mama tidak ingin kamu bersedih karena kepergian papa. Jadi maafkan Mama selama ini telah berbohong_" Wajah Exel yang semula ceria, berubah sedih. Sudut bibirnya turun. Aisyah tidak tega melihatnya. Segera ia memeluk tubuh Exel erat. 'Maafkan Mama Exel ... Maafkan Mama.'Sungguh hari ini rasanya ia ingin berbicara jujur pada Exel. Kebohongan yang dimulainya akan mendatangkan kebohongan lain. Dan itu tidak akan ada ujungnya.Ia mencium ujung kepala Exel beberapa kali. Linangan air mata menetes bergantian."Ma ... Seharusnya Mama berkata sebenarnya pada Exel. Agar Exel tidak berpikir buruk terhadap Mama. Maafkan Exel selama
last updateLast Updated : 2023-12-02
Read more

Bab 94 Berniat Menculik Exel

Malam itu rasanya Adam ingin murka. Setelah sekian lama hidupnya damai, Aisyah dengan segala kehidupannya mulai merusak kembali tatanan kehidupan Adam.Pikirannya tidak tenang sekarang. Memikirkan ucapan Exel tadi siang. Yang jadi pikirannya saat ini adalah siapakah ayah kandung Exel sebenarnya?? Ia tidak bisa tinggal diam, Adam harus tahu jawabannya segera. Meski pikirannya berkata masa bodoh dengan hidup Aisyah, tapi hati kecil mengatakan ada sesuatu yang harus ia ketahui."Shitt!! Wanita Jahan*m!! Aku tidak akan mengampuninya jika melukai kembali perasaan dan hidupku!! Camkan itu Aisyah!!" teriaknya seorang diri di dalam kamar.Terlihat benda kecil di atas meja, sisi ranjang, karena penasaran ia mengambil untuk melihatnya."Apa itu??!"Ia melihatnya secara detail, baru tersadar saat tahu jika itu benda mini pelacak lokasi. Disana terdapat tulisan Ex. Dan itu bukan asli buatan perusahaan. "Milik siapa ini? Ex? Apa maksudnya ini? Apa mungkin milik Jenny?? Tapi untuk apa ia menggun
last updateLast Updated : 2023-12-04
Read more

Bab 95 Untuk Apa Om Menculik Exel?

Wanita berhijab itu muncul dari pintu, Heri dapat melihat dengan jelas jika wanita itu Aisyah saat ia menunduk mengambil bolpoinnya yang terjatuh.Dengan tas sedikit besar ia tenteng."Aisyah!!?"Ia memperjelas penglihatannya. Dan benar, ia tidak salah lihat. Wanita itu memang Aisyah. Mantan istri Bosnya.Terlihat wanita itu akan turun dari lantai yang lain di seberang sana. Ia tahu itu tangga khusus.Gegas, karena takut kehilangan jejak buru-buru ia pergi dan turun ke lantai satu. Tidak perduli pada pramusaji yang sedikit meneriakinya diatas sana."Lagi pula, restoran ini gak akan bangkrut, jika aku tidak jadi pesan Air es itu!!" sungutnya, tergopoh-gopoh mengejar Aisyah yang sedikit lebih jauh darinya.Sampai pintu utama ia dihadang wanita pramusaji yang sama. "Tunggu!! Ada yang mencurigakan dari Anda!!" tebaknya."Apa sih, Mbak." Heri tidak bisa lepas dari wanita ini sebelum ia menyingkirkan tubuhnya.Satu ide muncul. "Eh, Mbak. Lipstik mbaknya kelebaran tuh, kelewat batas! Coba b
last updateLast Updated : 2023-12-04
Read more

Bab 96 Teringat Bubur Ayam Asin

Adam memicingkan sebelah matanya. "Sudahlah Exel, mulai saat ini kau akan tinggal di sini, jangan bantah perintahku!!" titahnya memaksa."Tidak Om, kasihan Mama tinggal sendiri dirumah, jika ada sesuatu terhadap Mama, Exel akan sangat menyesal!!" tolaknya seakan ia sudah dewasa saja mengatakan itu.Adam merasa yakin, jika Exel benar darah dagingnya. Ia memiliki sifat, sikap dan ketegasan seperti dirinya. Wajah pun terlihat sangat mencolok. Apa lagi yang di ragukan?'Heri benar, Exel memang anakku!! Aku dapat merasakannya!!' batin Adam dalam hati.Ia harus menurunkan emosionalnya agar pria kecil itu bisa rileks saat bersamanya. Ia tidak boleh ketakutan, karena sikapnya yang keras bisa membuatnya lari dari Adam."Mulai saat ini lupakan Aisyah!! Anggap Aisyah tidak pernah ada!!" titahnya ringan seperti sedang memukul nyamuk."Apakah Om perlu di bawa ke psikiater?? Mudah sekali Anda bicara??! Sepertinya Anda tidak dibesarkan oleh seorang ibu, hingga dengan mudahnya Om berkata demikian!!"
last updateLast Updated : 2023-12-05
Read more

Bab 97 Kau Masih Cantik Seperti Dulu

"Mas Adam??!" Seketika jantungnya berdetak kencang melihat tatapan Adam yang tidak pernah berubah itu. Tajam, bagai mata elang."Assalamualaikum, Mas ..." Ingin menetralkan deru nafasnya yang mulai tidak teratur dengan ucapan salam.Seperti sebelumnya, pria itu tidak pernah membalas salam yang diucapkan Aisyah padanya. Tidak membuat wanita itu terkejut sedikitpun. Karena kebiasaan itu sudah mendarah daging pada satu keluarganya.Tubuh kekarnya malah menghalangi Aisyah untuk menerobos masuk, satu tangan memegang pintu, tangan yang lain diletakkan di pinggang dengan menunjukkan wajah culasnya."Cih!! Berani benar kamu datang ke sini?? Memang siapa yang mengundangmu? Hem??!" Bibirnya dimiringkan, dengan tatapan tajamnya."Maaf Mas, aku tidak mau beradu mulut dengan mu!! Aku tahu kau menyembunyikan Exel disini?!" Ucapnya to the point."... Cih!! Maaf Aisyah, permintaanmu aku tolak!!" Aisyah yang tidak takut—kali ini berniat menerobos masuk kedalam. Dengan cepat tangan kekar Adam mendoro
last updateLast Updated : 2023-12-06
Read more

Bab 98 Exel Pingsan

"Ya Mas, Exel adalah darah dagingmu!! Puas sekarang?? Tapi jangan harap jika aku akan menyerahkan Exel padamu, Mas!! Tidak akan aku biarkan kalian mencelakai anakku!!" bentaknya mencoba tegas dan berani.Adam menurunkan dua tangan itu, dan berjalan mundur. Ia mengulas senyum lebar. Entah Aisyah kali ini tidak dapat mengartikannya.Aisyah kembali mendobrak pintu itu, dan berteriak nama Exel. "Exel??! Kamu baik-baik saja 'kan di dalam, Nak??" tanya Aisyah panik. Sedari tadi pria mungil itu tidak bersuara."Mas Adam!! Apa yang sebenarnya kalian lakukan pada Exel, Hah!??" "Cih, kamu tidak perlu menuduh macam-macam. Dia putraku, aku tidak mungkin melukainya. Pikir pakai otak Aisyah!! Oh ... Aku lupa, otakmu sudah penuh dengan uang!!" "Ucapanmu dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah, selalu berkata buruk terhadapku. Sudahlah, cepat buka pintunya, aku khawatir terjadi sesuatu pada Exel!" Aisyah menggoyang lengan Adam, meminta keinginannya di kabulkan.Karena penasaran Adam mengamb
last updateLast Updated : 2023-12-07
Read more

Bab 99 Menabrak Seseorang

Tubuh sang perawat bergetar hebat, tatkala mendapatkan serangan dari mulut Adam."Keluar kau!!" sentak-nya kembali. Wajahnya sudah pucat, mendapati kemarahan pemilik rumah sakit. Aisyah yang berada disampingnya, memukul lengan Adam pelan. "Kamu tidak perlu memecatnya seperti itu! Berikan dia kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahannya.""Tidak! Seharusnya, jika niat bekerja, ia harus bisa bekerja dengan baik."Perawat yang lain, segera menangani Exel segera. Adam dan Aisyah menunggu di luar. Keduanya menunggu di depan ruangan, duduk bersebelahan di kursi tunggu pasien. "Ku lihat kau sama sekali tidak cemas ya, anak sakit tapi wajah mu biasa-biasa saja!" ucap Adam menggugurkan keheningan.Aisyah membeliak panik, "Kau tidak mengerti ya sedari tadi aku berdoa agar tidak terjadi apapun pada Exel!" sungut Aisyah merasa tidak terima."Bohong!! Tidak ada kerutan di wajahmu menunjukkan kebenaran ucapanmu Aisyah!! Aku tidak setuju, jika nanti saat Exel sudah sembuh, tinggal bersamamu.
last updateLast Updated : 2023-12-08
Read more

Bab 100 Keselamatan Henri Terancam

Heri melihat keadaan temannya tidak tega, ia melihat banyak luka di sekujur tubuhnya. Darah kering dan segar bercampur, belum lagi kondisi pakaian yang rusak. Keduanya menunggu di depan ruangan UGD. Dengan saling bertatapan untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi padanya setelah beberapa hari tidak menunjukkan batang hidungnya.Pada saat-saat tertentu saja jiwa pahlawan Adam terlihat, namun kebanyakan ia cuek dan tidak perduli.Mengingat Henri dan Heri telah bekerja bersamanya bertahun-tahun."Apa ada seseorang yang mencelakakan Henri, ya Bos??!" Heri memecah keheningan."Kau tanya aku, lalu aku tanya siapa?? Shitt!! Konyol kau ini!!" Adam teringat pada ucapan Henri sebelum ia pingsan. 'Ia mengatakan akan mengungkapkan satu hal. Apa ya??! Aku penasaran menunggu itu,' kata Adam dalam hati.Pikirannya dibuat pening karena kalimat yang diucapkan Henri terbata-bata itu. "Shitt!! Pekerjaan dokter-dokter disini memang sangat lamban!! Menangani satu orang saja membutuhkan waktu berm
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more
PREV
1
...
89101112
...
21
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status