Semua Bab ISTRI ALIM CEO KEJAM: Bab 81 - Bab 90

209 Bab

Bab 81 Ada Yang Berbeda

"Selamat malam Sayangku ... My honey ..." Jenny membuka pintu kamar tanpa mengetuk.Tidak terlihat Adam di dalam sana, membuat Jenny bekerja keras menelusuri ruangan hingga ia menjumpainya di balkon kamar.Sama seperti kamar milik Adam sebelumnya, terdapat balkon diatas kamar, dan dapat melihat pandangan luar rumah dari atas sana."Selamat malam Sayangku ..." sapa Jenny lagi.Ia meletakkan cangkir dan nampannya diatas meja. "Kenapa kau yang antar?? Kemana Bibik??" Dua alis Adam menyatu. Terlihat sekali ia tidak menyukai kehadiran Jenny disana."Ya ... Namanya juga istri. Bisa dong pekerjaan Bibik aku gantikan untuk sekedar mengantarkan kopi." Jenny melebarkan senyumnya."...Ini kopi buatan Bibik kok. Aku hanya mengantarkan saja, sekalian aku ingin menemanimu." Jenny memberi alasannya."Silahkan diminum Sayang ... Mumpung panas. Karena udara luar sangat dingin. Kau butuh minuman yang hangat."Adam tanpa banyak bicara, meraih gagang cangkir dan menyeruputnya perlahan. Setelah tenggorok
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-22
Baca selengkapnya

Bab 82 Bertemu Pria Kecil

Dikediaman Aisyah...Sebuah paket, baru dikirim seorang kurir. Bibik memberikan pada Aisyah yang tengah menjemur pakaian."Nyonya ... Ada paket untuk nyonya—" Bibik menyerahkan pada Aisyah, wanita itu melepaskan baju yang semula di jewer-nya."Nya, ini biar Bibik saja yang teruskan. Nyonya istirahatlah, Nyonya jangan capek-capek ya," pesan Bibik. Mengambil alih pekerjaan Aisyah."... Biarkan Bik. Nanti aku lanjutkan sendiri. Kasihan Bibik dari subuh belum istirahat—" tolak Aisyah. "Wanita hamil itu harus banyak bergerak Bik, agar kandungan sehat."Ia duduk bersandar kursi. Dan mulai membuka isinya. "Tidak ada pengirimnya. Pasti Ryan mulai iseng!" pikirnya.Bagian dalam sudah terlihat, beberapa foto.Tidak sabar Aisyah menarik dari dalam map berwarna coklat. Saat melihat isinya, lekas ia membaca istiqhfar berulang kali.Bibik yang mendengar gegas bertanya, "Ada apa, Nyonya?"Aisyah cepat-cepat menggeleng kepala. "Tidak ada apa-apa, Bik." Mendorong kembali semua foto kembali kedalam map
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-23
Baca selengkapnya

Bab 83 Dewasa dan Kritis

"Sayang ... Ayo dong... Kita belanja... Buang-buang waktu saja bicara pada anak tidak dikenal ini??" sungutnya membuang wajah.Pria kecil itu menatap tajam kearahnya. 'Sialan!! Berani sekali dia melihat aku seperti itu!! Sudah seperti tatapan suamiku saja!!' "Bagaimana Anda bisa menikah dengan wanita itu, Om?? Dari segi sifat dan sikapnya saja sudah seperti anak-anak!!" umpatnya tanpa takut."Benar-benar kurang ajar!! Anak siapa sih kamu!! Kesini sama siapa??!!"Pria dewasa itu termenung melihatnya. 'Kenapa pria kecil ini sifat dan sikapnya sama sepertiku?? Aku suka dengannya!!'Wanita cantik modis dengan banyak aksesoris ditubuhnya itu menarik lengan suaminya."Cepat pergi dari sini, Sayangku!! Aku kesal pada bocah tengil itu!! Dia sudah kurang ajar padaku. Kau harus beri dia hukuman agar dia diam!!" ucapnya dengan bergelayut manja. Seolah dia sangat teraniaya pada seorang pria kecil berumur lima tahun ini."Benar 'kan saya bilang, dia wanita dewasa yang tidak memiliki pendidikan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-23
Baca selengkapnya

Bab 84 Perubahan Aisyah

Aisyah semakin bimbang, putranya itu selalu membuat teka teki yang membuatnya tidak mendapatkan segera jawaban."Tolong Exel jelaskan, bagaimana ciri-ciri pria itu!!" titah Aisyah.Exel memalingkan wajah, seakan berpikir. Mungkin ia membayangkan kembali ciri wajah pria itu."Pria itu tegas Ma, dan——" Exel berhenti bicara."Dan apa Xel?? Selalu buat mama penasaran," ucap Aisyah. Sedikit kebimbangan, entah kenapa firasatnya tidak baik.'Ya Rabb, semoga pria yang di maksud putra hamba bukan Mas Adam.' harapan Aisyah."Pria itu berwibawa, terlihat dari pakaian yang dikenakan, seperti bukan pria sembarangan. Exel melihat dua netranya mirip Exel retina kebiruan—" jelasnya menunjukkan ciri-ciri Adam.Jantung Aisyah bekerja lebih cepat. Pikirannya tidak mungkin salah. Pria yang di maksud Exel adalah Adam."Pria itu bersama seorang wanita, dia adalah istrinya, Ma. Exel tidak menyukai tingkahnya yang kekanakan, tidak seperti Mama yang hebat—" pujinya. Pujian itu membuat Aisyah diam, putra keci
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-24
Baca selengkapnya

Bab 85 Bertemu Exel Kembali

"Baik, apa mereka sudah tentukan jadwalnya??" Adam menghembuskan nafas kasar."Sudah, Pak. Besok siang di restoran baru yang beberapa bulan ini mulai terkenal—""Baik, atur saja. Aku hanya mau terima beres!!" *****Keesokan harinya ...Melihat penanda waktu telah menunjukkan pukul sebelas siang, meski jadwal lebih lama dari yang sudah ditetapkan, Adam tetap harus on time. Perjalanan menggunakan mobil pribadi Adam, bersama sang sekretaris. Tidak lebih dari enam puluh menit mereka telah sampai.Supir sekaligus anak buah Adam membuka pintu belakang secara bergantian.Keduanya bergegas berjalan melewati lorong yang didekorasi indah menuju pintu utama.Adam melihat-lihat penataan tempat dan beberapa hiasan kaligrafi dindingnya.Entah kenapa kakinya sejenak berhenti dan mengedarkan pandang, melihat semua hiasan indah itu. Sekretaris Adam pun ikut berdiri disebelahnya."Pemilik restoran ini seorang muslim??" tanya Adam menyatukan dua alisnya."Ya Pak, pemiliknya adalah seorang wanita musli
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-25
Baca selengkapnya

Bab 86 Masakan Ini Mengingatkanku ...

"Mas Dimas, cepat, meja lantai dua pesanan dari tadi belum siap, Mas kerjakan saja dulu, mereka adalah orang penting di kota ini, semoga saja mereka tidak kecewa karena pelayanan restoran ini yang lambat!" Terdengar suara pramusaji berbicara padanya dari jendela penghubung dapur dan luar."Tunggu ya, saya masih harus menyiapkan pesanan dari meja utama."Aisyah yang memiliki skill memasak handal berinisiatif untuk membantu mereka.Dia tidak akan tega melihat mereka kocar kacir berusaha keras menyajikan pesanan tepat waktu, sementara pekerja kurang personil."Akan aku siapkan, Tunjukkan pesanan mereka padaku!!' Aisyah menengadahkan tangan meminta bill putih padanya.Koki sejenak menghentikan pekerjaannya dan berkata, "Jangan Ibu Aisyah, Anda tidak pantas di dapur.""Ah ... Kamu jangan merendahkan kemampuan saya ya Dimas," sindir Aisyah tidak terima."Bukan seperti itu, Bu. Anda disini Bos, jadi tidak pantas Anda berada di sini terkena asap." Saat ia mengatakan itu, mereka juga berharap
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-26
Baca selengkapnya

Bab 87 Misi Exel

Saat matanya tidak lepas dari pria yang hampir berada di lantai dasar, barulah ia yakin dengan apa yang dilihatnya.'Astaghfirullah ...' pikir Aisyah."Ayo kita cari meja di sisi ruangan lain!!" ajak Aisyah buru-buru.Exel melihat kepanikan pada raut wajah ibunya. Pandangan wanita itu mengarah pada pria itu. Ya pria itu yang dua kali ini ia temui secara tidak sengaja.'Ada apa dengan Mama? Mama terlihat panik melihat pria itu?! Seakan ada sesuatu diantara mereka,' pikir Exel. "Memang Kenapa, Ma??"Tidak ada waktu untuk ia berjalan pergi bersama, pria itu semakin dekat dengan mereka. "Maaf, Mama harus kebelakang. Terserah kalian bisa makan disini—" dengan tergesa-gesa Aisyah pergi, sebelum Adam melihatnya. Ia berniat bersembunyi."Hai Om— mau kemana Anda? Katanya ada meeting? Apa sudah selesai pekerjaan Anda??" Exel terlihat sangat ramah padanya."Belum, Kalian tahu dimana dapur restoran ini?" tanya Adam. Memang terkesan buang waktu untuk keinginan yang menurutnya aneh.Exel tidak se
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-27
Baca selengkapnya

Bab 88 Kecelakaan

"Exel awas!!!"Adam mencoba berlari sekuat tenaganya, tidak perduli apapun yang ia lewati mengenai tubuhnya."Exel awas!!" lagi, Adam berteriak sekuatnya.Terlihat anak itu mendengarkan teriakan Adam dan melihat ke sisi lain arah. Ia panik dan tidak dapat berkutik. Brak!!"Exell!!!!"*****"Cepat Dok! Tangani segera anak ini! Ia banyak mengeluarkan darah!" Adam membawa tubuh kecil Exel dalam gendongannya.Segera beberapa dokter dan perawat mendorong ranjang pasien, dan mereka lekas membawanya ke IGD."Ya Allah .... Selamatkan Tuan Muda ...." Terdengar Pak Hidayat berada di sebelah Adam dalam ketakutan."Apakah Anda supir Exel??" tanya Adam. "Iy-Iya Pak!!" Jawabnya terbata. "Bagaimana bisa anak sekecil Exel Anda biarkan berjalan sendiri di jalan seperti tadi??" Adam tidak sabar pada pria itu."Maaf Pak. Saya sudah berniat mengantarkan, tapi Tuan sangat keras kepala. Ada sesuatu yang harus ia kerjakan sendiri, begitu katanya. Dan ini memang kesalahan saya, Pak." Terlihat wajah pria i
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-27
Baca selengkapnya

Bab 89 Om Adam ...

Setelah Adam selesai dengan hujatannya — ia meninggalkan tempat itu.Langkahnya berat untuk melangkah, namun egoisme nya melebihi apapun. Saat ia berkata, dalam istilah membuang ludah tak akan mungkin ia jilat kembali.Seperti itulah sikap Adam. Keras dan tidak mudah untuk di lunakkan. Saat berkata demikian maka ia harus melakukannya. Meski pikiran dan hati kadang tidak sinkron. Adam tetap pada pendiriannya. Entah kapan sifat itu dapat diubahnya.Setelah jauh kakinya meninggalkan rumah sakit, Adam menaiki mobilnya dan melesat jauh. Di kursi belakang masih terlihat darah segar diatas kursi.Wajah Exel terbayang kembali dalam pikiran Adam. Wajah Indo menggemaskan itu, membuat Adam sedikit luruh.Pria kecil dengan kecerdasan lebih, melihat wajahnya yang tampan mirip dengannya saat kecil dulu. "Shitt!! Aku tidak boleh memikirkan anak itu!! Dia anak hasil perselingkuhan Aisyah!! Sungguh menjijikan melihat mereka!! Brengs*k!! Kenapa aku harus donor darah padanya!! Jika aku tahu, aku akan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-28
Baca selengkapnya

Bab 90 Kedatangan Diwan

"Ma ... "Terdengar lirih, Exel memanggil Aisyah. Keduanya bergegas mendekat ke ranjang Exel."Sayang ... Kau telah sadar, Nak." Aisyah membelai pelan rambutnya. Kepalanya di balut perban, beberapa jahitan terpaksa dilakukan oleh dokter karena luka pria kecil itu serius.Kedua retina mengedarkan pandang ke seluruh sisi ruang, tampaknya Exel sedang mencari seseorang—yang Aisyah dan Ryan pun tidak ketahui."Jagoan kecil, kau sedang mencari siapa?" tanya Ryan heran.Exel menggeleng kepala, "Tidak, lupakan saja Om."Ryan memberi saran, "Exel, Jika kamu mau bermain detektif-detektifan lebih baik ajak Om Ryan, jangan bermain sendiri. Bahaya!!" "..." Exel tidak merespon."Sudah Ryan! Jangan dilanjutkan—Exel baru sadar, jangan memberikan beban pikiran untuknya. Biar dia sehat dulu," suruh Aisyah."Hmm ... Oke, kalu kau sembuh permintaan apapun, akan Om penuhi," Ryan mengangkat jari kelingkingnya memberikan sebuah janji."Permintaan apapun??" Exel mengulang."Ya, Om janji!!" kata Ryan.Sement
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
21
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status