"Ma ... "Terdengar lirih, Exel memanggil Aisyah. Keduanya bergegas mendekat ke ranjang Exel."Sayang ... Kau telah sadar, Nak." Aisyah membelai pelan rambutnya. Kepalanya di balut perban, beberapa jahitan terpaksa dilakukan oleh dokter karena luka pria kecil itu serius.Kedua retina mengedarkan pandang ke seluruh sisi ruang, tampaknya Exel sedang mencari seseorang—yang Aisyah dan Ryan pun tidak ketahui."Jagoan kecil, kau sedang mencari siapa?" tanya Ryan heran.Exel menggeleng kepala, "Tidak, lupakan saja Om."Ryan memberi saran, "Exel, Jika kamu mau bermain detektif-detektifan lebih baik ajak Om Ryan, jangan bermain sendiri. Bahaya!!" "..." Exel tidak merespon."Sudah Ryan! Jangan dilanjutkan—Exel baru sadar, jangan memberikan beban pikiran untuknya. Biar dia sehat dulu," suruh Aisyah."Hmm ... Oke, kalu kau sembuh permintaan apapun, akan Om penuhi," Ryan mengangkat jari kelingkingnya memberikan sebuah janji."Permintaan apapun??" Exel mengulang."Ya, Om janji!!" kata Ryan.Sement
Terakhir Diperbarui : 2023-11-29 Baca selengkapnya