Home / Rumah Tangga / ISTRI ALIM CEO KEJAM / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of ISTRI ALIM CEO KEJAM: Chapter 71 - Chapter 80

209 Chapters

Bab 71 Wanita Iblis

"Jangan sampai mereka mengetahui jika aku sedang menguping pembicaraan mereka ..." ucapnya bersembunyi di dalam dapur."Ada apa Mas Henri?" Deg!Seketika jantung Henri berhenti berdetak. "Astaga Bik, kau mengejutkan ku!" pekik Henri mengelus dada."Maaf Mas Henri, ngapain Mas disitu?" tanya Bibik heran. Ia berjongkok melihat kearah pintu.Jari telunjuk di letakkan didepan bibirnya. "Bik, jangan bilang Nyonya Maliana dan Nona Jenny ya, jika aku bersembunyi disini. Katakan jika aku sedang membantumu di dapur sedari tadi." Henri memohon dengan sangat.Tubuhnya terlihat gemetar. Bibik-pun mengiyakan."Baiklah Mas, agar tidak terlihat berbohong—bantulah aku mengganti gas, karena api tidak keluar, sementara Bibik harus membuat hidangan untuk makan siang nanti," jelasnya."Baiklah Bik."Saat Henri dan Bibik sibuk dengan gas itu, terdengar derap langkah kaki seseorang datang. Henri sudah ketakutan sebelum menoleh."Henri!!" teriak Maliana, suaranya menggelegar bagai halilintar."Ya Nyonya?"
last updateLast Updated : 2023-11-15
Read more

Bab 72 Pernikahan Yang Membuat Resah

Ryan dapat mengartikan dari lekuk wajahnya, wanita ini menyimpan kebohongan. Bukan sebuah kebohongan sih, lebih tepatnya ia tidak ingin bercerita tentang keadaannya sekarang pada Ryan.Ryan mengenal pria yang baru saja diliput di acara siaran berita tadi—dia adalah putra tunggal Maliana. Istri pebisnis yang sudah tersohor namanya."Aisyah, mulai sekarang kau harus bercerita jujur padaku, aku sekarang adalah teman baikmu 'kan? Aku siap mendengarkan keluh kesahmu. Aku akan membantu sebisaku," tutur Ryan.Melihat kesungguhan Ryan mengatakan itu, Aisyah mengulas senyum, ia menghargai perhatiannya. Namun ia tidak siap untuk bercerita. Meski sebenarnya ia ingin berbagi kesedihan yang pernah dialaminya dulu."Aku belum siap untuk menceritakan semuanya padamu Ryan," jelas Aisyah menunduk."Tahukah kau Aisyah, sejak aku mengenalmu, pandangan buruk-ku padamu berubah, semua yang dikatakan Ny. Maliana tentang dirimu aku tidak lagi mempercayainya." Ryan menatap wajah Aisyah dengan kesungguhan."Ke
last updateLast Updated : 2023-11-15
Read more

Bab 73 Mendatangi Pernikahan Adam

"Huft, bagaimana pun juga mereka telah kehilangan banyak uang untuk perayaan sakral ini. Tapi masih ada yang janggal di hatiku, entah apa gerangan yang telah membuat aku resah—"Lirik mata mengarah ke sisi ranjang. Telah tergeletak rapi pakaian pengantin berwarna putih yang di persiapan Maliana.Tanpa memandangnya, segera ia membuang wajah. Rasanya malas sekali melihat baju pengantin itu.Tok tok tok!!"Aku belum siap!!" Teriak Adam, ketika mendengar suara seseorang mengetuk pintu. Yang menurutnya Maliana."Sayangku, Adam, MUA sudah datang untuk mengatur pakaian dan style rambutmu!!" teriak Maliana dari depan pintu.Seakan bibirnya di dekatkan pada dinding pintu, hingga suaranya terdengar lebih keras."Aku bisa mempersiapkan diriku sendiri, tidak perlu bertingkah seperti anak kecil!! Sudah, suruh dia pergi!!" teriaknya panjang lebar.Dengan malas, ia berjalan mendekati kamar mandi, menarik handuk yang biasa tergantung di sisi samping dinding."Sadar Adam!! Kapan kau akan bisa ingat se
last updateLast Updated : 2023-11-16
Read more

Bab 74 Lihatlah Aku Disini

Mengenakan hijab lengkap dengan cadar berwarna hijau, warna kegemarannya. Membuat wajahnya tersamarkan dari siapapun yang mengenalnya.Sementara Ryan, demi menutupi wajah, menghindari Maliana mengenalinya—sedikit membuat perubahan di beberapa bagian wajahnya. Membuat kumis palsu dan alis palsu. "Apa wajahku masih dapat dikenali??" Ryan menggoda Aisyah."Aku hampir tidak mengenalimu, Ryan."Ryan masih menggenggam tangan Aisyah, merasakan tubuh Aisyah dingin. Pasti pikirannya terlampau memikirkan mantan suaminya akan menikah lagi.Ada sedikit cemburu disana, karena wanita itu ternyata masih mencintai Adam.Disisi lain, ada perasaan senang karena Adam menikah—jadi tidak ada halangan untuk mendapatkan hati Aisyah.Ryan menepis pikiran itu, sungguh itu tidaklah benar, 'Ryan, sadar!! Kamu jangan egois.'Aisyah mempererat genggaman tangannya pada Ryan, dadanya terasa sesak, nafasnya seakan tercekat di tenggorokan.Begitu menyakitkan, saat dua netranya melihat dari kejauhan Adam berdiri deng
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more

Bab 75 Ingatan Adam Kembali

"Suami mana yang tega jika istri dan anaknya menderita di tangan orang kejam itu, aku memikirkan keadaan kalian ... Karena aku tidak memiliki apapun untuk menjaga kalian ..." Henri sedikit menaikkan volume suaranya, agar istrinya mengerti.Sesekali ia mengusap kasar air mata yang entah kenapa terus tergelincir itu."Ya Mas, aku mengerti, tapi, tidaknya kau juga memikirkan keadaan Aisyah yang hidupnya sudah porak poranda?" imbuhnya.Henri mendengus kesal, entahlah bisakah dia mengorbankan keluarga demi membela Aisyah?Henri akan memikirkan cara lain, agar Maliana tidak menggangu istri dan anaknya karena mengingkari janjinya."Sudahlah Ma, janganlah lagi memikirkan tentang ini, pikirkan saja kesehatanmu. Kasihanilah Dinar, dia masih kecil, membutuhkan sosok ibu di sisinya, cepatlah sembuh." Henri akhirnya lebih memilih tidak melanjutkan ucapannya. Ia mengelus rambutnya perlahan, lalu mencium keningnya. Mengangkat sudut bibirnya getir."Mas, sebelum kehidupan ini berakhir untukku, berja
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more

Bab 76 Tidak Ada Malam Pertama

Usaha Henri tidak membuahkan hasil. Ia tidak dapat menghentikan langkah Aisyah."Wanita itu sudah pergi ... Aku sudah gagal menyatukan mereka." Henri menghela nafas kasar."Maafkan aku wahai istriku, tidak bisa menepati janjiku. Ini adalah pilihan mereka. Aku tidak dapat mencegahnya."Bayangan Aisyah dan Ryan sudah hilang ketika keduanya melesat dengan kendaraan bermesinnya.Ia berbalik, menyaksikan ijab qobul Tuannya bersama wanita yang sama kejamnya dengan Maliana. Kehidupan seperti neraka akan di mulai beberapa saat lagi. Ucapan Henri membuat imajinasi sendiri.Langkahnya terhenti di ambang pintu tinggi itu, pemandu acara telah menyuruh para tamu undangan untuk hening sejenak, karena acara sakral itu akan berlangsung setelah ini.Henri lemas, tidak banyak yang bisa dia buat. Mengaku pada Adam pun rasanya percuma. Jika ia terlihat membela Aisyah, Adam pasti menentangnya mentah-mentah. Belum lagi Maliana.Akhirnya, dia terpaksa kembali menyembunyikan semua kebenaran soal Aisyah. Dan
last updateLast Updated : 2023-11-18
Read more

Bab 77 Malam Indah Dalam Mimpi

Adam melempar pakaian untuknya. "Pakailah!! Dan tidur saja kamu di kamar tamu!! Kita tidak tidur satu ranjang!!"Wajah Jenny makin berubah jutek. Perasaan kesalnya bercampur aduk. Perlakuan Adam seakan dia adalah orang lain. Apa dia kembali hilang ingatan? Tentang pernikahan yang dilangsungkan hari ini? Begitu pikirnya."Aku ini istrimu, Adam. Masa aku harus tidur di kamar tamu?" tanya Jenny dengan wajah buruk."Terserah!! Ini rumahku, ini kamarku terserah aku!! Jika kamu tidak mau mengikuti aturan ku, kamu boleh meninggalkan rumah ini!!" Adam melipat tangan di dada.Adam tidak terlalu memikirkan perasaan wanita itu. Itulah akibat dari pemaksaan yang di buatnya sendiri.Dia kira Adam akan membuat hari-harinya akan indah bersamanya? Tidak ... Itu tidak akan terjadi.'Cih!!'Gegas Jenny mengenakan kaos dan celana pendek milik Adam.Saat kakinya akan melangkah pergi. Adam berteriak untuk membawa juga sampah yang tergeletak di lantai. Membuat mata sakit.Wajahnya makin buruk, terpaksa ia
last updateLast Updated : 2023-11-18
Read more

Bab 78 Dokter Ryan Menyukai Aisyah

Jenny terbangun jam 03.00 dini hari. Rasanya ia harus kembali menggoda suaminya. Bagaimana pun juga, ia adalah suaminya. Ia berhak penuh pada semua yang dimiliki Adam.Dengan menggeliat malas, ia turun dari ranjangnya yang di biarkan berantakan , berniat kembali ke kamar Adam. Membutuhkan waktu setengah menit untuk sampai di kamar lantai dua miliknya.Kamar tidak juga di kuncinya, semakin mempermudah ia masuk kedalamnya.Ia melihat Adam tidur dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya. Jenny tersenyum senang. Karena melihat handuk yang semula dipakainya tergeletak di lantai. Jenny yang memiliki otak kotor berpikir macam-macam. "Pasti pria itu tidak mengenakkan pakaian! Karena semula pas aku tinggal, Adam hanya mengenakan handuk! Yes!! Aku tidak boleh membuang waktu."Buru - buru ia naik ke atas ranjang. Dan masuk ke dalam selimutnya. Memperhatikan wajah tampannya Adam dari jarak terdekat. "Jantungku terasa berdebar."Jemari Jenny yang usil menelusup mencari sesuatu, ia tahu, jika m
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

Bab 79 Pakaiannya Tersangkut

"Hari Minggu aku libur Syah, kamu lupa ya??!"Aisyah seketika memukul keningnya, karena mulai pikun."Aku mau ajak kamu jogging, meski sedang hamil, kamu dilarang malas-malasan, Syah," tutur Ryan."Ya, Dokter bawelku ..." ucapnya gemas.Wanita itu gegas masuk ke dalam kamarnya untuk bersiap-siap.Entah kenapa Ryan sangat bahagia mendengar kalimat yang di ucapkan Aisyah padanya. Seakan lampu hijau telah di nyalakan olehnya.Lebih dari lima menit, barulah Aisyah terlihat dengan wajah segarnya."Ryan, mari kita sarapan dulu! Bibik udah masak banyak lho. Tahu saja kamu mau datang," godanya."Kita jogging saja dulu, kalau sarapan dulu takut sakit perut, nasi dalam perut ikut loncat-loncat," candanya.Aisyah tertawa geli mendengarnya. "Ya sudah, yuk!!" Aisyah meraih botol air diatas meja. Ryan merebut, "Sini biar aku bawain."Ryan mengiringi langkah kecil Aisyah dengan canda tawanya. Sampai buih keringat terlihat di kening Aisyah. Pemuda itu mengajaknya duduk selonjoran di tepi jalan, deng
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more

Bab 80 Menaburkan Bubuk Putih

Terlihat Ryan panik, membuang botol air mineral, dan berlari menuju Aisyah.Sampai sana—ia berusaha melepaskan ujung pakaian itu, sampai salah satu warga melempar gunting pada Ryan.Tanpa berpikir panjang, mempersingkat waktu Ryan menggunting sebagian pakaiannya. Dan menarik tangan Aisyah untuk menjauh dari lintasan rel.Beberapa saat kemudian, terdengar suara kereta melintas.Keduanya hampir pingsan, mereka terduduk di atas rumput, dan salah satu warga memberikan air."Huftt ... Huftt ... Ryan ...aku takut Ryan!!" Untuk melepaskan ketakutan itu, ia segera memeluk tubuh Ryan erat.Terasa berdebar jantung keduanya. Malah yang hampir lepas jantung milik Ryan, two in one. Aisyah memeluknya. Ini rasanya campur aduk.Silih berganti beberapa warga menyalahkan Aisyah. "Lain kali kalau mau bunuh diri jangan disini, Mbak. Nanti tempat ini jadi angker!!"Ryan melirik sinis wanita itu, ucapan macam apa tuh?? "Lain kali hati-hati ya, Mbak!! Untung saja suami Mbaknya gerak cepat. Maafkan kami ti
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more
PREV
1
...
678910
...
21
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status