"Tidak ... Adam selamat, jangan berpikir macam-macam! Bukankah kata dokter putranya itu telah selamat??" oceh-nya pada dirinya sendiri, setelah berjalan melewati pintu—lalu menutupnya.Iya melihat tubuh putranya terbaring di atas ranjang pasien. Dengan beberapa luka jahitan disekitar wajah dan kepala. Membuatnya ikut ngilu menahan sakit.Maliana menarik kursi kearahnya, dan segera ia mendaratkan bobotnya di kursi.Menatap lekat putranya itu, ada perasaan sakit disana. Segala kesalahan yang dibuatnya sendiri pada masa silam. "Adam, Mama berjanji, akan menebus kesalahan Mama selama ini. Kau adalah putraku, putra satu-satunya yang ku punya, hanya kaulah yang Mama harapkan, tidak ada yang lain, kau harus menerima kebahagiaan yang seharusnya kau dapatkan sedari kecil, namun karena kesalahan fatal itu kau menjadi korban—" ucapan Maliana terhenti, menyeka air matanya yang begitu saja tergelincir tanpa menunggu penuh.Mengelus pelan lengannya terbalut perban, "Adam, sadarlah, Nak. Mama disin
Last Updated : 2023-11-10 Read more