“Nyonya Neva yang terhormat, lebih baik anda pergi dari sini!”Bukan. Bukan Dipta yang bicara tapi sosok yang berdiri di dekat pagar sambil menenteng tasnya. Ia melihat dengan langsung Bu Neva yang menampar Dipta, bahkan Langit juga mendengar jelas tuduhan tak berdasar wanita paruh baya itu.Tangannya mengepal dengan rahang yang berkedut.“Langit.” Bu Neva tampak antusias, ia menghampiri Langit. “Oma kangen banget sama kamu, kamu kemana aja? Kenapa nggak bisa dihubungi?”Pemuda itu malah menghindar. “Anda sudah bicara yang tidak pantas pada Papa saya, menuduh sesuatu yang bahkan tidak pernah Papa saya lakukan.”“Kenapa kamu malah belain dia sih? Dia itu cuman orang lain, Langit.” Bu Neva langsung tersulut, tidak terima Langit malah membela Dipta yang di mata Bu Neva tidak memiliki hubungan apapun dengan Langit.“Mari, Bu. Kita bicara di dalam.” Dipta tidak ingin nantinya malah menjadi bahan tontonan tetangga.“Nggak usah basa-basi. Saya kesini mau bawa cucu saya pulang!”“Anda tidak a
Baca selengkapnya